Mengenal Lebih Jauh Osteoporosis, Sakit Pengeroposan Tulang

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Januari 8, 2015


Apa sebenarnya osteoporosis itu? Apakah osteoporosis merupakan salah satu tanda normal penuaan? Benarkah osteoporosis hanya memengaruhi wanita? Bacalah artikel ini untuk mengetahui lebih banyak fakta mengenai osteoporosis dan dampaknya bagi tulang Anda.

Apa Itu Osteoporosis?

Osteoporosis adalah penyakit yang melemahkan tulang. Seraya tulang Anda menjadi lemah, risiko mengalami retak atau patah tulang secara tiba-tiba pun semakin besar. Biasanya ada kondisi yang mendahului ialah osteopenia—yakni kondisi tulang kekurangan kepadatan tapi belum sampai separah osteoporosis. Osteopenia ialah kondisi yang menghancurkan secara perlahan dan senyap, bahkan bisa dimulai saat seseorang masih muda.

Osteoporosis dan osteopenia dapat memengaruhi siapapun. Hanya saja, wanita 4 kali lebih rentan daripada pria dan mereka yang berusia diatas 50 tahun memiliki risiko lebih besar. Mungkin sekarang tulang-tulang masih terasa kokoh dan Anda masih sangat aktif secara fisik. Tapi osteoporosis dan osteopenia seperti pencuri yang jago bersembunyi—mereka dapat sama sekali tidak menimbulkan gejala!

Bagaimana Pengoroposan Tulang Osteoporosis Terjadi?

Proses pengeroposan tulang terjadi selama bertahun-tahun dan bisa bertambah parah. Ini bisa menjadi sangat parah sehingga tekanan biasa pada tulang dari duduk, berdiri, batuk, atau bahkan berpelukan bisa mengakibatkan retakan menyakitkan pada tulang. Dan, setelah retakan pertama terjadi, Anda rentan mengalami lebih banyak retakan. Retakan berulang-ulang bisa menyebabkan seseorang harus hidup dengan nyeri kronis dan kelumpuhan.

Jika Anda menderita osteoporosis, tulang menjadi tipis, kehilangan kepadatan, dan menjadi rapuh. Apabila tulang belakang sudah terpengaruh, maka Anda akan mengalami kebungkukan permanen yang membuat Anda sulit bergerak.

Apa yang Menyebabkan Osteoporosis?

Tulang merupakan struktur jaringan hidup yang kompleks. Tubuh akan selalu menghancurkan tulang lama dan membangun kembali yang baru. Proses pembangunan tulang ini  disebut “renovasi” tulang. Seraya bertumbuh, tubuh lebih banyak membangung daripada menghancurkan sampai massa tulang mencapai jumlah maksimum. Ini biasanya terjadi saat usia pertengahan 20-an.

Pada usia tertentu, renovasi tulang merubah prosesnya dengan memperlambat pembangunan tulang baru. Perlambatan tersebut dapat mengakibatkan pengeroposan jumlah kepadatan tulang yang dimiliki. Apabila pengeroposan tulang cukup banyak, Anda mengalami osteopenia. Dan bila lebih banyak lagi tulang yang keropos, Anda mengalami osteoporosis.

Siapa yang Berisiko Osteoporosis?

Faktor risiko utama osteoporosis mencakup:

  • Riwayat Keluarga: Osteoporosis tampaknya menurun dalam keluarga. Misalnya apabila ibu Anda pernah patah tulang pinggul atau retak tulang punggung akibat osteoporosis, kemungkinan Anda juga mengalami osteoporosis nantinya.
  • Jenis Kelamin: Wanita 4 kali lebih rentan dibandingkan pria.
  • Usia: Wanita berusia lebih dari 50 tahun memiliki risiko sangat besar. Meski begitu, siapapun bisa mengalami osteoporosis pada usia berapapun.
  • Struktur tulang dan berat badan: Perempuan ataupun laki-laki bertubuh mungil dan kurus memiliki risiko osteoporosis lebih besar dibandingkan mereka yang memiliki struktur tubuh lebih besar dan berisi.
  • Pernah patah atau retak tulang
  • Merokok: Berbagai studi menunjukkan bahwa perokok memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah. Wanita yang merokok memiliki kadar estrogen lebih rendah sehingga rentan terhadap osteoporosis.

Apakah Anda merasa memiliki risiko osteoporosis? Sebaiknya segera cek kepadatan tulang Anda di rumah sakit atau pusat kesehatan setempat. Dengan begitu, Anda bisa mendeteksi dini dan menerapkan langkah-langkah pencegahan osteoporosis dari sedini mungkin.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}