Makanan Sel Kanker: Dari Mana Kanker Dapat Energi?

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

Juni 22, 2019


Pernahkah berpikir apa sebenarnya yang menjadi sumber energi untuk sel kanker untuk tumbuh dan menyebar? Singkat kata apakah makanan sel kanker? Dari mana sel kanker mendapatkan energi? Mungkinkah pandangan ini membantu kita mengidentifikasi makanan pantangan kanker?

Sejumlah riset menemukan akan adanya kaitan nutrisi yang kita asup dengan potensi perkembangan kanker. Sejumlah asupan akan bersifat mendorong terbentuknya sel kanker, dan lainnya akan bekerja sebagai sumber energi dari pertumbuhan sel kanker.

Nutrisi sebagai Makanan Sel Kanker

Teka-teki seputar kanker memang masih belum sepenuhnya terjawab. Salah satunya adalah soal bagaimana sel kanker dapat terbentuk dan berkembang. Hingga kini beragam riset masih terus dikembangkan untuk menemukan jawaban paling akurat perihal tersebut.

Setiap sel normal dalam tubuh manusia terbukti membutuhkan nutrisi untuk bekerja dengan baik. Termasuk di dalamnya menjalankan fungsi dengan optimal dan melakukan fungsi regenerasi sesuai kebutuhan.

Bila sel normal saja membutuhkan nutrisi dan energi, bukankah seharusnya sel kanker juga bekerja dalam sifat yang sama? Apalagi pola hidup dari sel kanker jelas membutuhkan berkali lipat energi dari kebutuhan sel normal. Mengingat sel kanker akan terus membelah diri dengan masif melebihi kemampuan sel normal.

Namun ternyata, sejumlah riset membuktikan bahwa nutrisi yang dibutuhkan oleh sel kanker akan berbeda dari sel normal. Bahkan bagaimana sel kanker menggunakan nutrisi ini juga akan berbeda dari sel normal.

Menariknya, sel kanker akan bekerja praktis. Jauh lebih praktis dari sel normal yang ada dalam tubuh. Karena sel kanker hanya akan memanfaatkan nutrisi yang tersedia di sekitarnya. Berbeda dengan sel normal yang mengidentifikasi nutrisi yang secara khusus dibutuhkan. Sehingga akan secara spesifik menarik nutrisi tertentu dari seluruh tubuh bila diperlukan.

Inilah yang menjadikan pemahaman mengenai makanan sel kanker menjadi lebih rumit. Ini tidak lagi soal apa yang pasien makan secara harfiah. Tetapi soal apa nutrisi yang terakses lebih mudah oleh sel kanker.  Menentukan makanan pantangan kanker tidak akan sesederhana mengidentifikasi diet untuk diabetes atau kolesterol.

Cara Kerja Nutrisi pada Sel Kanker


Bicara soal makanan sel kanker akan cukup kompleks. Sebagaimana sudah dijelaskan, bahwa sel kanker demikian adaptif sehingga dapat bertahan hidup cukup dengan mengandalkan asupan nutrisi yang terdekat dan termudah untuk diakses.

Artinya sel kanker sepenuhnya hanya mengandalkan nutrisi yang melintas melalui sirkulasi cairan-cairan yang melewati area sekitar sel kanker berada.  Tentu saja ini maknanya, sel kanker akan tumbuh dan bekerja dengan cara berbeda-beda sesuai jenis nutrisi yang mereka dapatkan.

Dan tidak hanya berhenti di sana, karena kemampuan adaptif dari sel kanker masih lebih luas lagi. sel kanker berkemampuan memanfaatkan nutrisi yang tersedia untuk cara yang berbeda, bahkan mungkin sepenuhnya berbeda dari sel normal.

Sehingga sel kanker cukup efektif memanfaatkan nutrisi untuk sumber energi, sumber pertahanan tubuh, kemampuan metastasis dan lain sebagainya. Ini karena sejumlah kemampuan dari sel kanker seperti kemampuan bertahan dan kemampuan metastasis adalah kemampuan yang tidak Anda temukan pada sel normal.

Riset terdekat yang dilakukan oleh pakar kanker Mark R Sullivan dari University of Washington.  Riset ini dilakukan untuk mengidentifikasi makanan sel kanker dilakukan dengan menarik sampel darah dari area sekitar kanker pada tikus. Dari uji darah ini ditemukan setidaknya 120 jenis nutrisi yang paling banyak berlalu lalang dalam darah.

Riset diteruskan dengan mengambil sampel sel kanker dan memberi pasien makanan sesuai dengan nutrisi yang teridentifikasi. Bila terbukti sel kanker berkembang dengan baik. Maka artinya, makanan pantangan kanker akan dapat teridentifikasi. Dan diet akan dibuat dengan merujkuk hasil ujicoba tersebut.

makanan pantangan kanker
Makanan Pantangan Kanker (Credit: fcafotodigital / iStock

Makanan Pantangan Kanker

Sifat sel kanker yang demikian adaptif membuat kita akan sulit mengidentifikasi jenis nutrisi yang diperlukan sel kanker secara general. Meski demikian, sejumlah pakar sepakat mengenai beberapa nutrisi dan asupan berikut dapat dikategorikan sebagai makanan pantangan kanker.

Dan adapun makanan pantangan kanker tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Lemak

Sebagaimana dijelaskan bahwa sel kanker sejatinya membutuhkan energi hingga berkali lebih besar dari sel normal biasa. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan ini, sel kanker perlu menemukan sumber energi yang cukup besar.

Lemak, adalah nutrisi yang mengandung lebih banyak energi dari jenis asupan nutrisi lain. sebenarnya,  lemak dapat diolah menjadi energi dengan lebih efisien daripada energi dari karbohidrat.

Menurut riset yang dikembangkan pada the Sloan Kettering Institute at Memorial Sloan Kettering, sel kanker jenis melanoma terbukti lebih mudah berkembang pada area dimana sel adiposa berada. Sel adiposa adalah sel yang menjadi tempat penyimpanan cadangan lemak tubuh.

Riset mengklaim bahwa sel adiposa adalah lahan subur untuk pertumbuhan sel kanker.  Riset ini juga melihat adanya potensi sel kanker untuk bermetastasis dengan haluan berdasar letak persebaran sel adiposa. Ini juga bisa menjadi bukti adanya koneksi antara obesitas dan kanker.  semakin gemuk seseorang, semakin rentan untuk mengidap kanker.

Jenis lemak yang spesifik disarankan menjadi makanan pantangan kanker adalah jenis lemak jenuh dan lipid atau kolesterol. Sedang jenis asam lemak atau lemak tak jenuh sendiri dianggap lebih aman untuk dikonsumsi pengidap kanker dan pra kanker.

Gula

Masih bicara soal sumber energi untuk memenuhi kebutuhan energi sel kanker yang demikian besar. Maka alternatif lain yang juga sarat energi adalah gula. Gula mengandung glukosa dalam jumlah besar. Dan sejatinya tubuh sudah demikian terpola untuk menarik glukosa sebagai sumber energi utama.

Gula bukan hanya sumber energi bagi sel kanker, melainkan untuk setiap sel dalam tubuh. menjadikan gula sebagai makanan pantangan kanker tentu perlu dipertimbangkan lebih matang karena gula sendiri memiliki peran vital pada tubuh.

Dan ketika dalam tubuh gula yang dalam hal ini adalah glukosa tidak melulu berasal dari asupan makanan manis mengandung gula sebenarnya. Tetapi juga asupan karbohidrat macam kentang, pasta, roti, nasi, gandum, ubi dan lain sebagainya. Semua ini oleh tubuh juga akan diubah menjadi glukosa.

Diet glukosa memang akan menyebabkan sel kanker kekurangan asupan energi, tetapi juga dapat menurunkan kinerja seluruh sel tubuh. Termasuk pula imunitas tubuh dan vitalitas secara general. Kondisi pasien mungkin justru memburuk akibat kekurangan energi.

Gula sebagai makanan pantangan kanker hanya disarankan untuk dikonsumsi dengan terkendali dan terbatas, bukan dieliminir sama sekali. Kendalikan dengan hanya mengasup sumber karbohidrat kompleks dalam jumlah yang terkendali serta untuk menghindari sama sekali makanan sangat manis.

Selain kelebihan gula akan menjadi santapan lezat untuk sel kanker, kelebihan gula juga akan diubah tubuh menjadi cadangan lemak. Dan lagi-lagi akan berubah menjadi makanan sel kanker.

Asam Amino (Protein)

Sejumlah riset yang dikembangkan dalam lembaga Masschusetts Institute of Technology pada tahun 2016 menghasilkan fakta bahwa sejumlah jenis asam amino atau produk turunan dari protein merupakan asupan yang paling berperan terhadap sel kanker.

Ternyata, meski lemak dan glukosa adalah sumber energi terbesar untuk pertumbuhan kanker, tetapi sejumlah jenis asam amino akan bekerja untuk menentukan karakter dan bagaimana sel kanker bekerja. Termasuk mengalokasikan energi yang diperoleh untuk kemampuan bertahan diri, berkembang dan bermetastasis.

Asam amino di sini tidak dapat disebutkan secara spesifik, karena sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa sel kanker hanya akan menarik nutrisi  yang berada di dekat sel.  Sehingga apa jenis asam amino yang bekerja paling signifikan pada sel kanker tentu saja sulit untuk dipastikan secara umum.

Melakukan diet protein juga tidak disarankan oleh dokter. Karena protein juga merupakan nutrisi krusial bagi pasien kanker. Terutama untuk mempertahankan kondisi dan vitalitas tubuh mereka selama perawatan.

Tetapi beberapa sumber protein tertentu seperti susu dan produk turunannya dan protein dari daging merah mungkin perlu dibatasi. Karena sejumlah asam amino turunan dari susu seperti laktosa dan dari daging merah ditengarai lebih mudah untuk diserap oleh sel kanker.

Beberapa klaim soal makanan hasil rekayasa genetik juga diduga memiliki karakter asam amino khusus yang membuatnya lebih disukai oleh sel kanker. Meski pandangan ini masih dianggap kontroversial dan tidak disepakati secara umum dalam dunia medis.

Beda Unsur Karsinogen & Makanan Sel Kanker

Bicara soal makanan pantangan kanker sebenarnya relatif kompleks.  Karena makanan yang masuk dalam kategori pantang dikonsumsi pengidap kanker dapat dikategorikan menjadi dua jenis. Yakni makanan yang mengandung unsur karsinogen dan makanan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan sel kanker. Keduanya bekerja dengan cara berbeda, tetapi keduanya memicu perkembangan kanker semakin masif.

Unsur karsinogen dalam makanan adalah semua jenis senyawa kimia yang ditambahkan baik sengaja maupun tidak ke dalam makanan dan sifatnya merusak. Unsur karsinogen dapat menyebabkan penurunan performa sistem ketahanan tubuh, performa hati sebagai filter dan performa sel itu sendiri dalam melindungi DNA.

Dalam hal ini unsur karsinogen adalah pemicu pembentukan sel kanker. Tetapi sel kanker tidak memanfaatkan unsur-unsur ini untuk tumbuh. Jenis karsinogen antara lain adalah bahan-bahan tambahan seperti pewarna buatan, perasa buatan dan pengawet. Juga seperti alkohol, unsur kimia dalam makanan yang dibakar dan lain sebagainya.

Sedang untuk sel kanker berkembang, sel membutuhka energi yang diperoleh dari makanan sel kanker, sebagaimana dijelaskan di atas. Ini adalah asupan yang secara langsung diserap sel kanker untuk diolah menjadi energi dalam proses tumbuh dan kembangnya.

Riset seputar apa sebenarnya makanan sel kanker belum berhenti sampai di sini. Riset terus dikembangkan untuk menemukan pola diet paling tepat untuk mencegah dan mengatasi kanker.  memaduan antara temuan seputar unsur karsinogen sebagai pemicu kanker dan makanan sel kanker.

Sejauh ini, temuan seputar makanan sel kanker belum dapat menjadi acuan untuk mengidentifikasi makanan pantangan kanker secara lebih optimal. Bagaimana sel kanker mengonsumsi makanan dan mengolahnya masih bersifat spesifik untuk setiap pasien.

Alih-alih untuk menentukan makanan pantangan kanker, temuan seputar makanan sel kanker justru menjadi acuan untuk menentukan terapi biologi tepat untuk pasien kanker. Terapi dilakukan dengan menentukan sistem blok khusus yang menahan sel kanker mengonsumsi jenis nutrisi khusus. Cara ini diharapkan mampu menurunkan ketahanan dan kemampuan berkembang dari sel kanker, karena kekurangan asupan nutrisi.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang makanan sel kanker. Semoga informasi ini menambah kepedulian Anda terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Nantikan ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Makanan Sel Kanker:

Mark R Sullivan. eLIFE. Published: 2019-05-10. What do cancer cells eat?. https://elifesciences.org/digests/44235/what-do-cancer-cells-eat.

Matthew Tontonoz. Memorial Sloan. Kettering Cancer Center. Published: 2018-06-14. Cancer Cells Eat Fat to Grow and Spread. https://www.mskcc.org/blog/cancer-cells-eat-fat-grow-and-spread.

James Bullen. ABC News. Published: 2017-07-26. Cancer and sugar: Does changing your diet starve cancerous cells?. https://www.abc.net.au/news/health/2017-07-26/cancer-and-sugar-what-you-need-to-know/8701870.

Anne Trafton. MIT News. Published: 2016-03-07. How cancer cells fuel their growth http://news.mit.edu/2016/how-cancer-cells-fuel-their-growth-0307.

American Cancer Society. Reviewed 2016-02-05. Food additives, safety, and organic foods. https://www.cancer.org/healthy/eat-healthy-get-active/acs-guidelines-nutrition-physical-activity-cancer-prevention/food-additives.html.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}