• Home
  • Blog
  • Kunyit
  • Kunyit: Pengaruh dan Manfaatnya bagi Kesehatan Ginjal Anda

Kunyit: Pengaruh dan Manfaatnya bagi Kesehatan Ginjal Anda


By Cindy Wijaya

Apakah kunyit bagus untuk ginjal? Atau sebaliknya, apakah kunyit berbahaya untuk ginjal? Pertanyaan ini wajar dipikirkan oleh penderita gangguan ginjal, sebab mereka harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi sesuatu. Kita yang sehat pun perlu berhati-hati jangan sampai berlebihan mengonsumsinya, karena dikhawatirkan dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan ginjal.

Kunyit telah lama digunakan dalam pengobatan tradisonal untuk manfaat kesehatannya. Kurkumin, yang merupakan kandungan bioaktif utama dalam kunyit, adalah antioksidan kuat yang punya sifat anti-inflamasi.

Jadi apakah pemain lama dalam pengobatan tradisional ini punya pengaruh negatif bagi kesehatan ginjal? Dan pertanyaan yang sebaliknya, jika memang bermanfaat, apa saja manfaat kunyit bagi kesehatan ginjal? Mari perhatikan penjelasannya berikut ini.

Apa Pengaruh Kunyit bagi Kesehatan Ginjal?

Terlalu banyak mengonsumsi kunyit dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal. Kunyit mengandung oksalat larut yang dapat mengikat kalsium, lalu membentuk kalsium oksalat yang tidak larut. Kalsium oksalat yang tidak larut ini bertanggung jawab atas sekitar 75% dari semua kasus penyakit batu ginjal.

Oleh sebab itu konsumsi kunyit, sekalipun dalam jumlah sedang, tidak akan direkomendasikan untuk orang yang punya kecenderungan untuk mengidap batu ginjal. Orang-orang seperti itu harus membatasi konsumsi total oksalat dari makanan mereka menjadi kurang dari 40 – 50 mg per hari, yang berarti tidak lebih dari paling banyak 1 sendok teh kunyit.

Siapa saja yang lebih berisiko untuk mengidap batu ginjal? Diantaranya adalah mereka yang punya riwayat keluarga/pribadi pernah menderita batu ginjal; kurang minum air; banyak mengonsumsi protein, oksalat, garam, dan gula; obesitas; punya penyakit lain seperti penyakit radang usus dan hiperparatiroidisme.

Apabila orang yang punya risiko untuk mengidap batu ginjal ingin mengonsumsi kunyit demi manfaat kesehatannya, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen kurkumin.

Kurkumin adalah kandungan bioaktif utama dalam kunyit, yang jika sudah diekstrak dari kunyit kemungkinan mengandung jauh lebih sedikit oksalat. Namun selalu konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun untuk memastikan keamanannya bagi Anda.

Apa Manfaat Kunyit bagi Kesehatan Ginjal?

Apabila Anda tidak punya kecenderungan untuk mengidap batu ginjal, maka konsumsi kunyit umumnya aman bagi Anda. Namun tentunya tetap harus dibatasi konsumsinya, jangan sampai berlebihan. Apa manfaat kunyit bagi kesehatan ginjal?

Mengurangi Risiko Penyakit Ginjal

Ada sejumlah bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kurkumin dari kunyit mengandung sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang membantu memperlambat perkembangan dari penyakit ginjal serius, seperti gagal ginjal kronis.

Suatu penelitian yang dimuat pada Journal of Renal Endocrinology menunjukkan bahwa karena punya sifat antioksidan dan anti-inflamasi, kunyit juga dapat bermanfaat untuk mengurangi penanda inflamasi pada orang-orang yang menjalani hemodialisis (cuci darah) serta menurunkan risiko keseluruhan untuk mengembangkan penyakit ginjal.

Memiliki Sifat Anti-Kanker

Dalam beberapa temuan diketahui salah satu penyebab terjadinya penurunan fungsi ginjal adalah dengan terbentuknya kista pada organ ginjal. Keberadaan kista pada ginjal akan menyebabkan fungsi ginjal menurun dan menyebabkan sumbatan aliran air menuju ginjal.

Sedangkan dalam beberapa riset ditemukan adanya manfaat kunyit sebagai anti kanker. Sifat ini akan membantu menurunkan intensitas pembentukan sel abnormal dalam tubuh termasuk membantu mencegah dan menurunkan intensitas pembentukan kista pada ginjal. Temuan ini diungkapkan dalam ulasan mengenai turmeric nama lain dari kunyit dalam Whfoods.

Bekerja sebagai Anti-Hipertensi

Ada kaitan kuat antara hipertensi dan keluhan ginjal, keduanya bekerja sebagai lingkaran yang bisa menjadi faktor penyebab satu dengan yang lain. Karena hipertensi bisa menyebabkan ginjal bekerja ekstra menetralkan racun dalam tubuh dan ketika ginjal rusak, maka garam yang seharusnya terbuang melalui urin malah terlarut kembali pada darah. Sementara kita ketahui bersama garam menjadi salah satu faktor penyeban hipertensi.

Namun kunyit akan bekerja menormalkan tekanan darah, mengatasi plak kolesterol dan membantu memperbaiki sirkulasi darah dengan memperbaiki kerusakan sel pembuluh darah. Anda bisa menelusuri temuan manfaat kunyit ini lebih lanjut pada Nutrition and Metabolism Journal tahun 2011.

Bekerja Positif Terhadap Diabetes

Selain hipertensi, lingkaran lain yang biasa terjadi terkait dengan kesehatan ginjal adalah diabetes. Ada fungsi sebab akibat yang terjalin antara keluhan kesehatan ginjal dengan diabetes.

Namun dalam kunyit Anda akan menemukan kemampuan untuk mendorong sensitivitas sel tubuh terhadap sinyal dari hormon insulin. Manfaat kunyit ini akan membantu kenaikan kandungan gula darah dengan efektif.

Memperbaiki Kerusakan Enzim dalam Ginjal

Salah satu publikasi ilmiah mengenai fungsi kunyit dalam jurnal Advances In Experimental Medicine and Biology berjudul “Curcumin: The Indian Solid Gold” menyatakan adanya kemampuan curcumin untuk membantu menjaga fungsi produksi enzim dan hormon dalam hati dan ginjal dalam fungsinya menetralisir sejumlah komponen tidak terpakai dalam tubuh. Dengan mengasup kunyit, fungsi enzim akan lebih terjaga.

Berapa Batas Konsumsi Kunyit yang Aman untuk Mendapatkan Manfaatnya?

Konsumsi kunyit sebagai bumbu umumnya aman dan tidak menyebabkan efek samping. Tetapi lain ceritanya jika kunyit dikonsumsi dalam bentuk suplemen.

Dalam bentuk suplemen, jumlah kurkumin dan kandungan kurkuminoid lainnya secara signifikan lebih tinggi daripada yang Anda dapatkan dalam bumbu kunyit (bisa sampai 95 persen berbanding 3 persen).

Ini berarti suplemen dengan 0,5 gram (g) ekstrak kunyit akan memberi Anda sekitar 400 miligram (mg) kurkuminoid. Sedangkan 0,5 g bumbu kunyit bubuk hanya akan menyediakan sekitar 15 mg kurkuminoid.

Secara umum, konsumsi hingga 12 g kurkumin per hari telah dibuktikan keamanannya. Namun ada beberapa kasus dimana konsumsi tingkat tinggi dari kurkumin dan kurkuminoid lainnya dalam suplemen kunyit dapat menyebabkan reaksi negatif, terutama jika Anda sudah punya masalah kesehatan tertentu.

Sebuah ulasan ilmiah dalam Journal of Ethnopharmacology menganjurkan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen kunyit jika Anda sedang menggunakan obat antidepresan, antibiotik, antihistamin, antikoagulan, obat jantung, atau perawatan kemoterapi. Sebaiknya konsultasikan ke dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan itu. Anda yang sedang hamil atau menyusui juga perlu berhati-hati dan konsultasikan ke dokter.

Dan sekali lagi, bagi Anda yang punya kecenderungan untuk mengidap batu ginjal, perlu sangat membatasi asupan kunyit. Sebaiknya batasi asupan kunyit maksimal 1 sendok teh saja per hari.

Kesimpulan tentang Pengaruh dan Manfaat Kunyit bagi Kesehatan Ginjal

Jadi sebagai kesimpulannya, mengonsumsi kunyit sebagai bumbu masakan dapat memberi Anda tambahan manfaat anti-inflamasi dan antioksidan yang melindungi Anda dari radikal bebas. Anda juga mungkin bisa memperoleh lebih banyak manfaat dengan mengonsumsi kunyit dalam bentuk suplemen.

Meskipun kunyit pada umumnya dianggap aman, ada baiknya selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba suplemennya, terlebih jika Anda sedang mengonsumsi obat lain. Dokter dapat membantu memastikan keamanannya bagi kesehatan Anda, juga dapat membantu mencari tahu dosis suplemen yang ideal untuk Anda.

Satu pengingat lagi bagi Anda yang punya kecenderungan untuk mengidap penyakit batu ginjal, Anda harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi kunyit. Sebab kunyit mengandung oksalat yang dapat mengikat kalsium dan membentuk kalsium oksalat; kalsium oksalat adalah penyebab utama batu ginjal.

Demikianlah artikel ini yang mengupas mengenai pengaruh dan manfaat kunyit bagi kesehatan ginjal. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik seputar pemanfaatan herbal dan info kesehatan umum lain hanya di Deherba.com.

Sumber

eMedicineHealth. Is Turmeric Bad for Your Kidneys?. https://www.emedicinehealth.com/is_turmeric_bad_for_your_kidneys/article_em.htm

Everyday Health. Can Eating Too Much Turmeric Pose Negative Side Effects?. https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/diet/can-much-turmeric-pose-side-effects/

NutritionFacts.org. Who Should be Careful About Curcumin?. https://nutritionfacts.org/2015/02/12/who-should-be-careful-about-curcumin/

Dharma Kidney Care. Is turmeric good or bad for kidney disease?. https://www.dharmakidney.com/turmeric-good-bad-kidney-disease/

Aggarwal, B. B., Sundaram, C., Malani, N., & Ichikawa, H. (2007). Curcumin: the Indian solid gold. Advances in experimental medicine and biology, 595, 1–75. https://doi.org/10.1007/978-0-387-46401-5_1

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}