Keringat Dingin Gejala Penyakit Apa? Apakah Berbahaya?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 12, 2024


Cuaca sedang tidak panas atau lembap, sedang tidak olahraga, dan meskipun tampaknya tidak ada kondisi yang bikin kepanasan, Anda tetap berkeringat. Itu sering disebut keringat dingin—kondisi saat Anda berkeringat tetapi bukan karena panas atau aktivitas fisik.

Keringat dingin pernah dialami oleh kebanyakan orang, entah saat demam, saat gugup, atau mungkin saat terbangun dari mimpi buruk. Tapi apa sebenarnya penyebab keringat dingin? Keringat dingin gejala penyakit apa? Apakah keringat dingin berbahaya? Simaklah penjelasannya di artikel ini.

Poin Penting

  • Bagaimana Ciri-Ciri Keringat Dingin?
  • Kenapa Badan Keluar Keringat Dingin?
  • Keringat Dingin Gejala Penyakit Apa?
  • Apakah Keringat Dingin Berbahaya?

Bagaimana Ciri-Ciri Keringat Dingin?

Keringat dingin (bahasa medisnya “diaforesis”) adalah kondisi berkeringat tiba-tiba yang bukan disebabkan oleh panas atau aktivitas.

Beda dengan keringat biasa, keringat dingin dimulai ketika Anda berkeringat cukup banyak sehingga kelembapan pada kulit membuat Anda merasa kedinginan. Jadi sebaliknya daripada merasa kepanasan, keringat dingin malah membuat Anda merasa kedinginan.

Tubuh kita mengeluarkan keringat—yang terdiri dari air, amonia, urea, garam, dan gula—melalui pori-pori kulit. Kemudian, keringat menguap dan mendinginkan tubuh Anda. Health.com menjelaskan bahwa keringat dingin terjadi jika Anda merasa kedinginan selama terjadinya proses tersebut.

Beberapa ciri-ciri keringat dingin yaitu: tidak disebabkan oleh olahraga atau aktivitas fisik; tidak disebabkan oleh suhu panas; kulit mungkin menjadi lembap dan dingin; mungkin disertai perasaan kedinginan; dan kadang kulit tampak pucat.

Kenapa Badan Keluar Keringat Dingin?

Health.com menjelaskan bahwa mengalami keringat dingin tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan tertentu. Pada dasarnya, ini hanya menunjukkan keringat dan rasa dingin secara bersamaan. Memahami penyebab keringat dingin bergantung pada pemahaman yang benar tentang penyebab keringat itu sekaligus kenapa ada perasaan dingin.

Kalau Anda mulai mengalami ciri-ciri keringat dingin dan Anda tidak merasa bahwa diri anda adalah orang yang cepat berkeringat, itu mungkin tanda-tanda ada sesuatu yang sedang terjadi. Berikut adalah beberapa penyebab kenapa badan keluar keringat dingin yang bukan karena penyakit/masalah kesehatan menurut Verywell Health.

Penyebab Keringat Dingin Ciri-Ciri Lain
Respons Fight or Flight Tekanan darah, detak jantung, dan napas meningkat; gula darah naik; otak jadi sangat waspada; otot tegang.
Syok Detak jantung cepat, denyut nadi lemah, napas cepat, kulit pucat, lemas atau pusing saat duduk/berdiri.
Efek Penarikan Obat Perubahan mood, menggigil, kelelahan, mudah kesal, nyeri otot, mual, gelisah, hidung meler, gemetaran, susah tidur, tremor, muntah-muntah.
Sesak Napas Napas cepat, bernapas dengan bibir mengerucut, kebingungan, mengi atau batuk-batuk, kelelahan, kecemasan.

Respons Fight or Flight

Ilustrasi Penyebab Keringat Dingin
Photo by Andrea Piacquadio on Pexels

Kita mempunyai respons fight or flight (lawan atau lari), yang membantu kita bertahan hidup saat situasi berbahaya, mempersiapkan tubuh untuk menghadapi ancaman atau untuk melarikan diri.

Apapun yang memicu respons ini akan melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol ke dalam darah. Kelebihan adrenalin mengaktifkan kelenjar keringat, menyebabkan keringat dingin.

Jika penyebab keringat dingin adalah respons ini, biasanya disertai gejala-gejala lain: tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan meningkat; gula darah naik; otak menjadi sangat waspada; otot tegang dan siap merespons.

Penyebab respons fight or flight biasanya karena ancaman fisik (misalnya bertemu binatang buas) atau stres berat (contohnya saat mendengar kabar buruk). Dipaksa menghadapi sesuatu yang membuat Anda fobia (seperti takut ketinggian) juga dapat memicu respons ini.

Apa yang harus dilakukan? Setelah pemicu respons ini berakhir, tubuh akan kembali normal setelah 20 – 60 menit. Mungkin ada gunanya juga menenangkan tubuh melalui teknik pernapasan dalam atau metode relaksasi lainnya.

Syok

Tubuh masuk ke kondisi syok (shock) ketika aliran darah ke otak dan organ vital lainnya menjadi sangat rendah. Akibatnya otak tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi. Syok menyebabkan peningkatan stres di seluruh tubuh.

Jika penyebab keringat dingin adalah syok, biasanya disertai gejala-gejala lain: detak jantung tiba-tiba cepat; denyut nadi melemah; napas cepat (lebih dari 20 tarikan napas per menit); kulit pucat; merasa lemah atau pusing saat duduk atau berdiri.

Penyebab syok seringnya adalah cedera, misalnya karena kecelakaan atau terjatuh. Beberapa cedera mungkin menyebabkan kehilangan darah yang nyata, tapi cedera lainnya menyebabkan pendarahan internal yang tidak terlihat. Syok juga bisa disebabkan oleh cuaca sangat panas, reaksi alergi, infeksi berat, keracunan, luka bakar parah, dan kerusakan sistem saraf.

Apa yang harus dilakukan? Segera cari bantuan medis. Selagi menunggu bantuan medis, berbaringlah telentang dengan kaki disangga pada sesuatu yang tingginya sekitar 20-30 cm. Itu bantu menjaga aliran darah ke otak dan organ vital.

Efek Penarikan Obat

Menghentikan penggunaan berkepanjangan dari obat atau zat tertentu bisa memicu efek penarikan pada tubuh. Bahkan pada kasus yang parah, orang tersebut perlu dipantau apakah terjadi komplikasi berbahaya.

Jika penyebab kenapa badan keluar keringat dingin adalah efek penarikan obat, biasanya disertai gejala-gejala: perubahan mood, menggigil, kelelahan, mudah kesal, nyeri otot, mual, gelisah, hidung meler, gemetaran, susah tidur, tremor, dan muntah-muntah.

Apa yang harus dilakukan? Sebagian besar kasus gejala yang terkait penghentian obat dapat diobati secara efektif dengan obat-obatan (seperti lofexidine dan methadone). Tergantung pada seberapa parah masalah kecanduannya, Anda mungkin perlu perawatan oleh ahli kesehatan mental atau menjalani program rehabilitasi.

Sesak Napas

Sesak napas yang parah bisa memicu keringat dingin serta gejala-gejala lain seperti: napas cepat, bernapas dengan bibir mengerucut (condong ke depan), kebingungan, mengi atau batuk-batuk, kelelahan, dan kecemasan.

Penyebab sesak napas adalah kekurangan oksidan dalam aliran darah. Akibatnya otak jadi mulai kekurangan oksigen, sehingga tubuh mengalami respons stres (mirip dengan respons fight or flight atau syok).

Apa yang harus dilakukan? Sesak napas adalah kondisi dararut. Segera cari pertolongan medis, terutama jika Anda tidak tahu penyebabnya.

Keringat Dingin Gejala Penyakit Apa?

Sebenarnya keringat dingin bukanlah penyakit/masalah kesehatan itu sendiri. Itu adalah gejala dari masalah lain yang terjadi dalam tubuh pada saat itu. Kadang penyebab keringat dingin adalah penyakit/masalah kesehatan tertentu. Keringat dingin gejala penyakit apa?

Penyebab Keringat Dingin Ciri-Ciri Lain
Infeksi Demam; menggigil; batuk; sakit tenggorokan, sesak napas; hidung tersumbat; muntah-muntah; diare; sakit perut; perubahan warna, nyeri, atau bengkak sekitar luka (jika infeksi karena luka).
Pra-Sinkop (Sebelum Pingsan) Kepala pening/kliyengan, mual, penglihatan “berwarna abu-abu”, kesulitan mendengar, jantung berdebar, lemas.
Rasa Sakit Hebat Rasa sakit yang parah, rasa sakit bahkan dengan sentuhan lembut, suhu kulit naik-turun, nyeri sendi, kulit pucat, kejang otot.
Gula Darah Rendah Detak jantung cepat, gemetaran, gelisah atau cemas, mudah kesal, kebingungan, pusing, rasa lapar.
Serangan Jantung Nyeri/tekanan di dada, nyeri menjalar ke leher atau tangan, sesak napas, mual, muntah, pusing, bibir atau jari membiru, perubahan detak jantung.
Kanker Kelelahan, berat badan turun, hilang nafsu makan, sulit menelan, rasa sakit, mual, muntah, benjolan abnormal, luka susah sembuh, kulit/mata menguning, batuk/suara serak berkepanjangan, pendarahan/memar tanpa sebab, gangguan pencernaan, sakit saat buang air kecil, masalah penglihatan.

Infeksi

Penyakit influenza (flu), COVID-19, dan penyakit infeksi lain yang menyebabkan demam bisa memicu keringat dingin. Kadang gejala ini juga muncul saat demam mereda atau mulai turun kembali. Jika infeksi berkembang dan memasuki aliran darah, tubuh bisa mengalami syok septik.

Bila penyebab kenapa badan keluar keringat adalah infeksi, biasanya disertai gejala-gejala: demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, hidung tersumbat, muntah-muntah, diare, sakit perut, dan perubahan warna, nyeri, atau bengkak di sekitar luka (jika infeksi disebabkan luka).

Sedangkan gejala-gejala syok septik antara lain: menggigil dan keringat dingin dengan suhu tubuh tinggi atau sangat rendah; anggota badan terasa dingin dan pucat; sakit kepala ringan; sedikit atau tidak ada urin; tekanan darah rendah; jantung berdebar; gelisah, bingung, atau lesu; sesak napas; ruam atau perubahan warna kulit.

Penyebab infeksi yang bisa mengarah ke syok septik termasuk: pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi bakteri pada luka, infeksi saluran pencernaan (seperti radang usus buntu atau akibat E. coli). Syok septik paling sering terjadi pada orang yang sangat lanjut usia, anak yang masih sangat kecil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Apa yang harus dilakukan? Segera cari pertolongan medis dengan ke dokter atau rumah sakit jika mengalami syok septik. Jika infeksinya biasa saja, tetaplah periksa ke dokter dan pastikan tetap terhidrasi, terutama jika Anda banyak berkeringat dan/atau demam, muntah-muntah, atau diare.

Sinkop

Keringat dingin bisa jadi gejala akan pingsan (sinkop). Sinkop membuat Anda kehilangan kesadaran sehingga rentan terjatuh dan cedera.

Sebelum mengalami sinkop, ada gejala-gejala pra-sinkop (sebelum pingsan), antara lain: kepala pening/kliyengan, mual, penglihatan “berwarna abu-abu”, kesulitan mendengar, jantung berdebar, lemas, dan keringat dingin.

Penyebab sinkop adalah tekanan darah turun tiba-tiba, yang bisa dipicu oleh detak jantung lambat, cepat atau tidak teratur; atau tekanan darah rendah, sering kali setelah berdiri tiba-tiba.

Perubahan fungsi jantung dan aliran darah tersebut mungkin akibat: masalah pada jantung, sindrom postural tachycardia, syok emosional, cedera, rasa sakit, atau stres yang tiba-tiba, berdiri dengan cepat, atau mendonorkan darah.

Apa yang harus dilakukan? Jika keringat dingin menandakan Anda akan pingsan, sebaiknya segera baringkan tubuh dengan nyaman dan angkat kaki sedikit lebih tinggi dari kepala. Jika penyebab sinkop adalah masalah kesehatan atau cedera yang parah, sebaiknya segera cari bantuan medis.

Rasa Sakit Hebat

Sakit yang parah akibat cedera, misalnya patah tulang atau kehilangan bagian tubuh, dapat menyebabkan keringat dingin. Rasa sakit yang parah akibat penyakit, seperti batu ginjal, juga bisa menimbulkan keringat dingin.

Kadang-kadang, rasa sakit hebat bisa muncul lama setelah cedera pada kepala atau sumsum tulang belakang. Ini adalah gejala nyeri regional kompleks (CRPS).

Jika penyebab keringat dingin adalah CRPS, biasanya disertai gejala-gejala: rasa panas atau nyeri yang parah, rasa sakit yang meningkat bahkan dengan sentuhan lembut, suhu kulit naik-turun, rambut dan kuku tumbuh cepat, kejang otot, nyeri sendi, kulit pucat, berubah warna atau berbintik-bintik, tipis, dan berkilau.

Apa yang harus dilakukan? Untuk cedera atau penyakit yang serius, segera cari pertolongan medis. Begitu rasa sakitnya ditangani, biasanya keringat dingin dan gejala-gejala lain akan mereda.

Gula Darah Rendah

Gula darah rendah (hipoglikemia) sering memicu keringat dingin, dan paling sering dialami penderita diabetes. Gejala-gejala lain dari hipoglikemia antara lain: detak jantung cepat, gemetaran, gelisah atau cemas, mudah kesal atau kebingungan, pusing, dan rasa lapar.

Gula darah (glukosa) adalah sumber energi pilihan otak, jadi otak merespons kondisi gula darha rendah sebagai ancaman serius. Seperti halnya kekurangan oksigen, hal ini memicu respons stres yang berujung pada keringat dingin.

Apa yang harus dilakukan? Kondisi ini bisa diatasi dengan mengonsumsi sesuatu yang manis. Jika Anda mengalami gejala-gejala hipoglikemia tapi belum pernah didiagnosis diabetes atau masalah kesehatan lain, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Serangan Jantung

Ilustrasi Ciri-Ciri Keringat Dingin yang Berbahaya
Photo by Puwadon Sang-ngern on Pexels

Keringat dingin gejala penyakit apa yang satu ini tidak bisa disepelekan. Bahkan keringat dingin sering menjadi gejala umum serangan jantung.

Gejala-gejala serangan jantung lain yang harus diwaspadai: nyeri atau tekanan di dada, nyeri yang menjalar ke leher atau tangan, sesak napas, mual, muntah, pusing, bibir atau jari membiru, perubahan detak jantung.

Apa yang harus dilakukan? Secepatnya dapatkan pertolongan medis. Semakin cepat, semakin baik juga peluangnya untuk selamat dan pulih kembali. Verywell Health juga memberikan tips untuk konsumsi aspirin yang bisa dikunyah sambil menunggu bantuan medis untuk batnu cegah kerusakan jantung.

Kanker

Ada banyak jenis kanker yang bisa menjadi penyebab keringat dingin, terutama di malam hari. Termasuk limfoma (kanker kelenjar getah bening), tumor karsinoid, leukemia, mesothelioma, kanker tulang, kanker hati, dan kanker stadium lanjut apapun.

Ciri-ciri keringat dingin akibat kanker biasanya disertai dengan gejala-gejala: kelelahan, berat badan turun, selera makan hilang, sulit menelan, rasa sakit, mual, muntah-muntah, benjolan abnormal, luka yang tidak kunjung sembuh, kulit atau mata menguning, batuk atau suara serak berkepanjangan, pendarahan atau memar tanpa sebab, gangguan pencernaan, sakit saat buang air kecil, masalah penglihatan.

Apa yang harus dilakukan? Meski kanker termasuk penyakit serius, tapi biasanya tidak membutuhkan pertolongan darurat—terutama jika gejala-gejalanya masih tahap awal. Tapi jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan, sebaiknya periksakan diri ke dokter dan minta pemeriksaan menyeluruh atas kondisi kesehatan Anda.

Apakah Keringat Dingin Berbahaya?

Ada penyebab keringat dingin yang tidak berbahaya, tapi ada juga yang sangat mengkhawatirkan. Jadi apakah keringat dingin berbahaya harus dilihat dari penyebab di baliknya, yang seringkali tampak dari gejala-gejala yang menyertainya.

Sebaiknya cepat cari pertolongan medis dengan ke dokter atau rumah sakit jika keringat dingin disertai gejala-gejala seperti:

  • Kebingungan
  • Sakit atau tidak nyaman di dada, perut, atau punggung
  • Sakit kepala
  • Darah di feses
  • Muntah-muntah, terutama jika ada darahnya
  • Kesulitan bernapas/sesak napas
  • Tanda-tanda syok, seperti kulit lembap dan pucat

Ingat juga keringat dingin bisa menjadi gejala serangan jantung. Jadi perhatikanlah apakah ada rasa tidak nyaman di dada, mual, atau kepala pening/kliyengan—jika ada, segera dapatkan bantuan medis.

Terakhir, jika Anda sering keringat dingin, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Biasanya keringan dingin akan hilang setelah Anda mengatasi penyebab utamanya, mungkin karena stres atau infeksi virus.

Kesimpulan tentang Keringat Dingin Gejala Penyakit Apa

Bagaimana ciri-ciri keringat dingin? Bukan karena olahraga atau aktivitas fisik; bukan karena suhu panas; kulit mungkin lembap dan pucat; mungkin disertai rasa kedinginan.

Kenapa badan keluar keringat dingin? Ada banyak penyebabnya. Penyebab yang bukan karena penyakit misalnya karena respons fight or flight, syok, efek penarikan obat, dan sesak napas.

Keringat dingin gejala penyakit apa? Penyebab karena penyakit/masalah kesehatan antara lain: infeksi, sinkop (pingsan), rasa sakit hebat, serangan jantung, gula darah rendah, dan kanker.

Apakah keringat dingin berbahaya? Tergantung pada penyebab di baliknya. Karena itu Anda harus memperhatikan gejala-gejala yang menyertainya.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang keringat dingin gejala penyakit apa. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}