Kegemukan Ternyata Juga Dapat Menyebabkan Kanker!


By Cindy Wijaya

Lemak ekstra pada tubuh bisa memiliki efek-efek berbahaya, misalnya menghasilkan hormon dan faktor pertumbuhan yang memengaruhi cara kerja sel-sel tubuh kita. Hal ini dapat memperbesar risiko beragam penyakit, termasuk juga dapat menjadi penyebab kanker.

Obesitas adalah kondisi dimana seseorang memiliki jumlah dan/atau distribusi lemak tubuh yang tidak sehat. Dibandingkan dengan orang-orang yang berat badannya normal, mereka yang kegemukan atau obesitas berada pada risiko tinggi untuk menderita banyak jenis kanker juga beragam penyakit berat lainnya.

Apa Saja Jenis Kanker yang Dapat Disebabkan Kegemukan/Obesitas?

Dalam sebuah penelitian yang menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh) dan angka kejadian kanker dari proyek GLOBOCAN memperkirakan bahwa, pada tahun 2012 di Amerika Serikat, sekitar 28.000 kasus kanker baru pada pria (3,5%) dan 72.000 pada wanita (9,5%) disebabkan oleh kegemukan atau obesitas.

Persentase kasus yang dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas sangat bervariasi untuk jenis kanker yang berbeda, tetapi mencapai setinggi 54% untuk kanker kantong empedu dan 44% untuk kanker adenokarsinoma kerongkongan pada pria.

Penelitian tahun 2016 yang meringkas perkiraan kasus kanker akibat kegemukan/obesitas di seluruh dunia melaporkan bahwa, dibandingkan dengan negara lain, Amerika Serikat memiliki jumlah kasus tertinggi kanker kolorektal, kanker pankreas, dan kanker payudara pasca-menopause akibat kegemukan/obesitas.

Penelitian telah memperlihatkan bahwa banyak jenis kanker yang sering diderita oleh orang-orang yang kegemukan/obesitas, termasuk kanker payudara (pasca-menopause), usus, rahim, kerongkongan (esofagus), pankreas, ginjal, hati, lambung bagian atas, kantong empedu, ovarium, tiroid, myeloma (sejenis kanker darah), dan meningioma (sejenis kanker otak).

Daftar jenis kanker tersebut mencakup 2 jenis kanker yang paling umum—kanker payudara dan usus—serta 3 jenis kanker yang paling sulit ditangani—kanker pankreas, kerongkongan, dan kantung empedu.

Mengapa Kegemukan Dikaitkan dengan Begitu Banyak Jenis Kanker?

Sel-sel lemak di dalam tubuh bersifat aktif dan menghasilkan hormon-hormon serta protein-protein yang dilepaskan ke dalam aliran darah lalu dibawa ke sekeliling tubuh. Karena mereka menyebar melalui aliran darah, maka ‘pembawa pesan kimiawi’ tersebut dapat memengaruhi banyak bagian tubuh, dan meningkatkan risiko sejumlah jenis kanker.

Sel-sel lemak juga dapat menarik sel-sel kekebalan ke jaringan-jaringan tubuh. Sel-sel kekebalan ini melepaskan bahan kimia yang menimbulkan peradangan dalam waktu lama, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker.

Kelebihan lemak mengubah kadar hormon-hormon seks, seperti estrogen dan testosteron, di dalam tubuh. Hal ini dapat menjadi penyebab kanker atau setidaknya memperbesar risiko kanker.

Hormon insulin adalah bagian yang sangat penting dari cara tubuh menggunakan energi dari makanan. Bila orang-orang menjadi kegemukan/obesitas, maka terdapat banyak insulin di dalam tubuh. Hingga kini masih belum jelas bagaimana hal ini menjadi penyebab kanker, namun diduga mungkin karena insulin memengaruhi kadar faktor pertumbuhan yang tersedia bagi sel-sel yang memberitahu mereka untuk membelah diri.

Jika terlalu banyak lemak yang terdapat di sekitar perut, bahayanya jadi lebih besar lagi. Bentuk tubuh yang seperti apel (dengan bagian perut yang membesar) dikaitkan dengan kanker usus, ginjal, kerongkongan, pankreas, dan kanker payudara.

Walaupun masih belum diketahui mengapa itu terjadi, namun ada kemungkinan itu berkaitan dengan seberapa cepat bahan kimia tertentu dari lemak bisa masuk ke dalam darah.

Berat Badan yang Sehat untuk Anda

Anda bisa tahu apakah berat badan Anda berada dalam batas normal dengan cara menghitung indeks massa tubuh (IMT) Anda. Cara lain mengetahui berat badan sehat adalah dengan mengukur lingkar pinggang Anda. Letakkan pita pengukur sekitar 2,5 cm di atas pusar. Untuk wanita, lingkar pinggang yang sehat adalah kurang dari 80 cm, sedangkan untuk pria adalah kurang dari 94 cm.

Rumus Menghitung IMT:

IMT = Berat Badan (kg) / (Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m))

Contoh: Seseorang punya berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm. Pertama, tinggi badan dalam satuan meter menjadi 1,6 m (dibagi 100). Kedua, tinggi badan dikalikan dengan tinggi badan, yaitu 1,6 x 1,6 menjadi 2,56. Terakhir, berat badan 60 kg dibagi dengan 2,56 menjadi 23,4—inilah IMT-nya.

Angka hasil penghitungan IMT menunjukkan seberapa sehat berat badan Anda, yang bisa dikategorikan sebagai berikut:

  • Di bawah 18,5 = kurus
  • 18,5 – 25 = sehat
  • 25 – 30 = kegemukan
  • 30 – 40 = obesitas
  • Di atas 40 = sangat obesitas

Menghitung IMT adalah cara untuk mengetahui apakah Anda sudah memiliki berat badan sehat untuk ukuran tinggi Anda. Tapi ingat, ini hanyalah panduan umum dan tidak berlaku bagi beberapa orang, misalnya ibu hamil, anak-anak, dan atlet atau binaragawan.

Diperkirakan ada 1 dari 5 anak-anak yang kegemukan atau obesitas sebelum mereka masuk sekolah dasar, dan 1 dari 3 anak-anak yang kegemukan/obesitas setelah lulus sekolah dasar.

Anak-anak yang kegemukan lebih mungkin bertumbuh menjadi orang dewasa yang obesitas, dan obesitas pada waktu dewasa meningkatkan risiko kanker. Ada kemungkinan anak-anak yang kelebihan berat badan menjadi rentan mengidap kanker saat mereka sudah dewasa, terlepas dari apa yang membuat mereka gemuk, tetapi belum ada cukup bukti untuk meneguhkannya.

Sebagai orang tua, Anda perlu mendorong anak-anak untuk menjalani gaya hidup sehat. Anda bisa membantu mereka menjaga berat badan yang sehat dari sejak kecil, agar mereka terbiasa memiliki berat badan yang sehat hingga dewasa nanti.

Anda bisa membaca tips-tips ampuh untuk menurunkan berat badan di artikel: Cara Menurunkan Berat Badan secara Alami dan Terbukti Tokcer!

Ingatlah bahwa mempertahankan berat badan dalam batas normal bukan hanya soal penampilan, tetapi yang jauh lebih penting adalah demi kesehatan jangka panjang. Bukan main-main, dari informasi artikel ini, kegemukan dan obesitas dapat menjadi penyebab kanker—termasuk jenis-jenis kanker yang paling sulit ditangani!

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}