Kanker Rektum: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Saran Herbalnya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

September 7, 2019


Menurut data Globocan, kanker rektum adalah kanker terbanyak ke-8 di Indonesia sepanjang tahun 2018. Cukup bikin khawatir ya? Sebenarnya kanker rektum bisa dicegah kalau kita berupaya menghindari penyebab-penyebabnya. Selain itu kita juga perlu mengenali ciri-ciri kanker rektum agar bisa mendeteksi & mengobatinya sejak stadium awal, saat harapan hidupnya masih besar. Harapan hidup pasien kanker rektum stadium 1 bisa di atas 70%, sedangkan pada stadium 4 hanya kurang dari 10%.

Apakah ada orang terdekat Anda yang didiagnosis memiliki kanker ini? Atau Anda sendiri yang didiagnosis? Jika ya, kemungkinan Anda membaca artikel ini untuk memahami lebih jelas soal penyakit ini. Atau mungkin Anda cuman ingin mencari tahu saja tentang kanker rectum supaya bisa berhati-hati. Apapun tujuan Anda datang ke artikel ini, bacalah sampai habis untuk memperoleh informasi penting yang Anda butuhkan.

Apa Itu Kanker Rektum? 

Rektum adalah bagian bawah usus yang menghubungkan kolon (usus besar) ke anus (dubur). Fungsi utama rektum ialah untuk menyimpan tinja yang telah terbentuk sebagai persiapan untuk proses pembuangan (BAB). Mirip seperti usus besar, rektum juga punya tiga lapisan di dindingnya:

  • Lapisan mukosa: Melapisi permukaan bagian dalam dinding rektum. Pada mukosa terdapat kelenjar-kelenjar penghasil mukus (lendir) yang membantu melancarkan pembuangan tinja.
  • Lapisan muskularis propria: Ada di tengah dinding rektum. Pada muskularis propria terdapat otot-otot yang membantu mempertahankan bentuk rektum dan yang mengerut secara teratur untuk mengeluarkan tinja.
  • Lapisan mesorektum: Lapisan ini adalah jaringan lemak yang mengelilingi rektum.

Selain tiga lapisan di atas ada juga bagian penting lain dari rektum, yaitu kelenjar-kelenjar getah bening di sekitar rektum (juga disebut kelenjar getah bening regional). Mereka adalah bagian dari sistem kekebalan dan membantu melindungi rektum dari “penyusup-penyusup” yang dapat mengancam, seperti virus dan bakteri.

Globocan mencatat ada 14.112 kasus baru penyakit ini di Indonesia sepanjang 2018. Mengingat gaya hidup masyarakat yang semakin tidak sehat, diperkirakan kasusnya akan terus meningkat. Dan kaum pria tampaknya lebih rentan, karena ada lebih banyak pria yang terkena kanker ini dibandingkan wanita.

Sebenarnya kanker rektum ada beberapa jenis, namun yang paling umum diderita orang-orang adalah adenokarsinoma, yang mencakup hingga 98% dari seluruh kasus kanker ini. Adenokarsinoma rektum berasal dari sel-sel kanker yang terbentuk pada lapisan mukosa dari dinding rektum. Sel-sel kanker itu juga dapat menyebar ke kelenjar-kelenjar getah bening terdekat, lalu ke bagian-bagian tubuh lainnya yang lebih jauh.

Seperti kanker kolon (kanker pada usus besar), harapan hidup dan pengobatan kanker ini banyak bergantung pada seberapa jauh penyebarannya atau stadiumnya. Stadium 1 adalah tahap penyebaran kanker rektum yang paling awal dan stadium 4 adalah yang paling akhir atau paling parah.

Artikel ini hanya akan mengulas informasi seputar adenokarsinoma rektum, sebab jenis inilah yang paling banyak diderita orang-orang.

Apa Saja Penyebab Kanker Rektum? 

Kanker rectum tidak muncul dalam waktu cepat, biasanya perkembangannya butuh waktu bertahun-tahun. Awalnya mungkin hanya muncul dalam bentuk polip di rektum. Ada sebagian polip yang mampu berkembang menjadi kanker serta mulai bertumbuh dan menembus dinding rectum.

Sayangnya sampai sekarang masih belum diketahui dengan jelas apa sebenarnya penyebab kanker rektum. Tetapi para pakar sudah dan sedang menyelidiki sejumlah faktor yang dapat memicu perkembangan kanker ini. Mereka disebut sebagai faktor risiko, dan berikut adalah faktor-faktor risiko tersebut:

  • Usia yang tidak lagi muda
  • Kebiasaan merokok
  • Riwayat keluarga penderita kanker kolon atau rectum
  • Banyak mengonsumsi lemak dan/atau makanan dari sumber hewani
  • Riwayat keluarga penderita polip atau kanker kolorektal
  • Penyakit radang usus
Jeroan, Salah Satu Makanan Penyebab Kanker Rektum
Jeroan, Salah Satu Makanan Pemicu Kanker Rektum (Credit: ericsphotography / iStock)

Riwayat keluarga merupakan faktor yang menentukan risiko kita untuk mengembangkan kanker rectum. Jika kita punya keluarga kandung (orang tua atau kakak/adik) yang menderita kanker kolorektal, maka kita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan endoskopi pada kolon dan rectum.

Satu faktor risiko lain yang sangat penting, tapi sering diabaikan, adalah melakukan pemeriksaan skrining untuk kanker rectum. Pemeriksaan skrining merupakan cara terbaik untuk mencegah kanker ini.

Di samping itu ada juga peran faktor genetik yang turut menjadi penyebab perkembangan kanker di rektum. Para ahli mendapati bahwa suatu kelainan bawaan, yang disebut sindrom Lynch atau hereditary nonpolyposis colorectal cancer (disingkat HNPCC), bisa memperbesar risiko kanker rectum dan banyak jenis kanker lainnya.

Kita juga perlu berhati-hati dengan infeksi human papillomavirus (HPV), sebab beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi HPV ada kaitannya dengan kanker rectum. Jadi mungkin saja vaksin HPV bisa mengurangi risiko kita untuk terkena penyakit ini.

Bagaimana Ciri-Ciri Kanker Rektum?

Kanker rektum dapat menimbulkan banyak ciri-ciri atau gejala fisik pada penderitanya. Meski begitu, kanker rektum bisa saja tidak menimbulkan tanda-tanda apapun di stadium awalnya. Sampai akhirnya di stadium-stadium lebih lanjut (misalnya stadium 3 hingga 4) baru muncul gejala-gejala kanker rektum, dan itu pun sudah parah.

Di situlah pentingnya untuk melakukan pemeriksaan skrining secara teratur, dengan begitu kita bisa mendeteksi keberadaan kanker rektum meskipun tidak ada ciri-ciri fisik yang dirasakan. Namun untuk menambah kewaspadaan Anda, perhatikanlah ciri-ciri fisik yang sering dialami oleh penderita kanker rektum berikut:

  • Pendarahan dari dubur (anus), ini adalah gejala paling umum dari kanker rectum.
  • BAB bercampur darah atau darah pada tinja.
  • Diare atau sembelit yang susah sembuh.
  • Perubahan pada ukuran atau bentuk tinja.
  • Kesulitan untuk BAB.
  • BAB yang terasa tidak tuntas.
  • Rasa sakit atau kram pada perut bagian bawah.
  • Perut terasa penuh atau kembung.
  • Berat badan turun tanpa sebab.
  • Pendarahan dubur dalam waktu lama akan memicu anemia yang menyebabkan rasa letih, sesak napas, seperti ingin pingsan, atau jantung berdebar-debar.
Ilustrasi Ciri-Ciri Kanker Rektum
Ilustrasi Ciri-Ciri Kanker Rektum (Credit: Darren Fast / Getty Images)

Mengalami ciri-ciri seperti di atas bukan berarti Anda pasti terkena kanker rektum. Penyebab dari ciri-ciri itu bisa jadi adalah penyakit lain yang tidak seserius kanker rektum, misalnya penyakit wasir (pembengkakan pembuluh darah di daerah anus). 

Jadi apa yang harus dilakukan kalau mengalami keluhan-keluhan mirip seperti di atas? Langkah yang terbaik ialah dengan datang ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Itu khususnya penting apabila gejala-gejalanya sudah dirasakan lebih dari 2 minggu. 

Apa Saja Stadium pada Kanker Rectum? 

Harapan hidup dan pengobatan kanker rektum bergantung pada stadium pada saat kanker ini terdiagnosis, yaitu antara stadium 1 sampai stadium 4. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing stadium:

  • Stadium 1, baru muncul tumor di lapisan pertama atau kedua pada dinding rektum, dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.
  • Stadium 2, tumor telah menembus ke lapisan mesorektum, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening.
  • Stadium 3, tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat, tidak soal apakah tumor sudah menembus lapisan mesorektum atau belum. Stadium ini bisa dibagi menjadi 3a, 3b, dan 3c, tergantung pada seberapa jauh kanker telah bertumbuh ke jaringan rectum atau ke dindingnya.
  • Stadium 4, sudah ada bukti meyakinkan bahwa kanker menyebar ke bagian-bagian tubuh di luar rektum.

Dalam istilah medis, kanker stadium 1 – 3 disebut sebagai kanker rektum terlokalisasi. Sedangkan kanker stadium 4 disebut kanker rektum metastatik. Sewaktu menangani kanker terlokalisasi, dokter akan berusaha menghilangkan semua kanker dan untuk mencegahnya kambuh lagi, baik di dekat rectum maupun di bagian tubuh lain.

Pada kanker rektum stadium 4 atau kanker metastatik, selain menghilangkan kanker dari dalam tubuh, dokter juga akan menindaklanjuti pengobatan dengan terapi-terapi tertentu, misalnya kemoterapi dan/atau radioterapi.

Adakah Herbal untuk Melawan Kanker Rectum? 

Selain berhati-hati dengan ciri-ciri kanker rektum, langkah sederhana lain untuk membantu mencegah atau menghambat perkembangan “bibit kanker” ini ialah dengan mengonsumsi herbal anti-kanker. Kita tidak perlu pusing-pusing mencarinya, karena di Indonesia tersedia banyak tanaman herbal yang memiliki kemampuan anti-kanker. 

Beberapa diantaranya Sarang Semut Papua, Daun Sirsak, Tapak Dara, dan Noni. Kami akan mengulas dengan singkat salah satu herbal itu, Sarang Semut Papua, yang telah dibuktikan kemampuan anti-kanker nya baik secara empiris (pengalaman pengguna) maupun ilmiah.

Sarang Semut Papua

Diduga kuat bahwa kemampuan tersebut berasal dari kandungan senyawa aktif flavonoid yang limpah dimilikinya. Senyawa ini telah diuji dalam banyak penelitian dan dibuktikan sanggup menghambat serta mengatasi pertumbuhan berbagai jenis sel kanker di dalam tubuh.

Para peneliti mengungkapkan bahwa flavonoid punya cara-cara kerja khusus untuk melawan perkembangan sel-sel kanker. Cara-cara kerja itu bisa dianggap semacam “jurus jitu” untuk menumpas kanker, diantaranya: anti-proliferasi, pro-apoptosis, anti-angiogenesis, inaktivasi karsinogen, dan penangkapan siklus sel.

Dari pengalaman para pengguna Sarang Semut Papua, kemampuan anti-kanker dari herbal ini sudah bisa mereka rasakan dalam waktu 1-3 bulan saja. Dalam waktu itu mereka mengaku sudah mulai membaik gejala-gejalanya, misalnya rasa sakit yang berangsur menghilang, pembengkakan kanker yang mengecil, dan bisa makan seperti biasa lagi.

Apakah Anda tertarik untuk melawan kanker rectum menggunakan Sarang Semut Papua? Ada baiknya Anda baca terlebih dulu informasi selengkapnya di artikel ini: Sarang Semut Papua Hancurkan Kanker, Tumor, dan Benjolan Abnormal!

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang penyebab dan ciri-ciri kanker rektum. Semoga informasi ini dapat menambah kepedulian Anda terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga tercinta. Temukan ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker rektum hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Davis, Charles P. Rectal Cancer. Reviewed: 2017-11-09. URL: https://www.emedicinehealth.com/rectal_cancer/article_em.htm. Accessed: 2019-09-04 

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}