Kanker Gusi Sering Dikira Radang Gusi, Cermati Tanda-Tandanya di Sini!

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

September 6, 2019


Kanker gusi merupakan adalah jenis kanker yang berkembang pada rongga mulut, terutama di gusi. Tanda-tanda dan gejala dari kanker gusi termasuk jenis yang cukup sulit untuk dikenali. Karena ciri-ciri kanker gusi stadium awal pada umumnya menyerupai keluhan gusi biasa dan sering salah dikira sebagai gingivitis (radang gusi).

Untuk itu pada kesempatan ini kita akan mencoba membahas lebih lanjut mengenai apa tanda-tanda kanker gusi, apa penyebab kanker gusi, dan bagaimana cara mengobati kanker di gusi. Mengingat kanker di gusi termasuk jenis kanker mulut yang cukup sering terjadi, pada kesempatan ini juga akan dibahas mengapa gusi menjadi area yang rentan mengembangkan kanker.

Apa Itu Kanker Gusi?

Kanker gusi adalah salah satu jenis dari kanker pada rongga mulut. Kebanyakan kanker ini terbentuk tepat di permukaan gusi dan merupakan jenis kanker kulit yang dikenal sebagai karsinoma sel skuamosa. Mereka mungkin pada mulanya tampak seperti benjolan atau luka di gusi yang tidak kunjung sembuh.

Faktor risiko terbesar untuk kanker ini ialah alkohol dan rokok, sama halnya dengan jenis-jenis kanker mulut lainnya. Secara umum, kanker mulut lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dan biasanya berkembang setelah usia 40 tahun. Menurut data dari Globocan 2020 tercatat total 5.780 kasus kanker mulut baru sepanjang tahun 2020 silam, menjadikannya kasus kanker ke-17 terbanyak di Indonesia.

Kanker gusi stadium awal seringkali dapat ditangani dengan baik dengan operasi atau terapi radiasi. Setelah operasi untuk mengangkat kanker, dokter dapat melakukan bedah rekonstruksi untuk memulihkan bagian yang telah diangkat, dan jika diperlukan, rehabilitasi dapat membantu pasien untuk belajar cara makan, menelan, atau berbicara.

Anda memiliki kesempatan terbaik untuk menang melawan kanker ini jika berhasil mendeteksi ciri-ciri kanker gusi stadium awal dan menanganinya secepat mungkin. Jadi penting untuk mengetahui apa tanda-tanda kanker gusi agar dapat cepat mengenalinya.

Apa Tanda-Tanda Kanker Gusi?

Ciri-ciri kanker gusi stadium awal dapat tampak seperti benjolan atau luka yang tidak kunjung sembuh. Lukanya mungkin berwarna merah atua putih dan bisa terlihat seperti penebalan gusi. Gigi di dekat luka bisa menjadi longgar atau gigi palsu bisa menjadi tidak pas.

Apa tanda-tanda kanker gusi yang umum terjadi? Berikut adalah sejumlah tanda-tanda umum dari penyakit kanker ini:

  • Perubahan pada indera perasa
  • Gusi berdarah
  • Retak di gusi
  • Melonggarnya gigi atau gigi palsu yang tidak pas
  • Benjolan di gusi yang tidak kunjung hilang
  • Luka di gusi yang tidak sembuh-sembuh, mungkin berwarna putih, pucat, merah, gelap, atau perubahan warna lainnya
  • Rasa sakit
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Area gusi yang menebal
  • Berat badan turun tanpa sebab

Kanker di gusi jarang menimbulkan komplikasi yang tiba-tiba, tetapi tetap saja ini adalah penyakit yang serius dan paling mudah diobati jika dideteksi sejak awal. Jadi carilah perawatan medis segera jika Anda, atau seseorang yang Anda kenal, memiliki keluhan yang mirip ciri-ciri kanker gusi stadium awal.

Membedakan Ciri-Ciri Kanker Gusi Stadium Awal dengan Gingivitis

Yang kadang menjadi masalah, gejala kankerdi  gusi mirip dengan gingivitis atau radang gusi. Sebagai catatan kebanyakan kasus keluhan pada gusi memang lebih sering sebagai gingivitis ketimbang kanker.

Di satu sisi, ini mungkin melegakan, karena rupanya tingkat temuan kasus kanker yang berkembang pada bagian gusi memang tidak tinggi. Tetapi di sisi lain, banyak kasus kanker terdiagnosis terlambat karena pasien mengira keluhan yang mereka alami sebagai radang gusi.

Lalu bagaimana membedakan gejala kanker di gusi dengan peradangan di gusi? Perhatikan empat perbedaannya berikut ini.

1. Pertumbuhan Abnormal

Gejala kanker di gusi yang khas adalah terbentuknya luka pada area gusi menyerupai sariawan, tetapi dengan perkembangan luka yang lebih menonjol. Kadang disertai pembengkakan yang tidak beraturan, perubahan bentuk dan tekstur gusi, hingga perubahan tatanan gigi.

2. Muncul Noda

Peradangan gusi biasanya ditandai dengan sariawan dan luka abses yang terlihat pada dinding gusi. Kadang peradangan menyebabkan gusi tampak sedikit berkerut hingga menampakan sisi bawah gigi.

Tetapi pada kanker di gusi, ciri-ciri yang muncul adalah peradangan disertai dengan beberapa plak putih dan merah, berbintik dan kadang menumpuk. Secara medis plak putih ini disebut dengan leukoplakia dan noda merah disebut dengan erythroplakia.

3. Muncul Massa atau Benjolan

Peradangan pada gusi hanya akan menampakan tanda pembengkakan dan terbentuknya luka atau abses yang kadang kita sebut secara awam sebagai sariawan gusi. Tetapi seharusnya abses tidak timbul, membenjol atau membentuk massa.

Jadi, benjolan di gusi apakah kanker? Bila pada area abses muncul benjolan, apalagi bila benjolan terasa nyeri, maka ada kemungkinan ini menjadi tanda-tanda kanker di gusi.

4. Warna Merah yang Lebih Terang

Pembengkakan akibat gingivitis disebabkan oleh perdarahan yang akhirnya memunculkan warna merah tua seperti lebam. Gusi akan tampak bengkak, tetapi tidak keras.

Sedangkan pada kanker di gusi, maka ciri-ciri yang muncul adalah warna merah yang serupa dengan darah, lebih segar dan cerah. Pembengkakan juga terasa lebih keras dan padat.

Apa Penyebab Kanker Gusi?

Penyebab kanker gusi masih belum jelas, karena masih belum dipahami mengapa terjadi perubahan pada gusi yang membentuk kanker. Namun para pakar telah mendapati adanya sejumlah faktor risiko yang bisa membuat Anda lebih berisiko terkena kanker ini. Apa saja faktor risiko tersebut?

  • Merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya
  • Mengonsumsi alkohol berlebihan
  • Berusia di atas 35 tahun
  • Iritasi kronis (jangka waktu lama) di mulut
  • Pola makan kurang sayur dan buah
  • Infeksi HPV (human papilloma virus)
  • Berjenis kelamin pria
  • Kebersihan mulut yang buruk

Itu adalah sejumlah faktor yang meningkatkan risiko Anda untuk mengembangkan penyakit ini, bukan penyebab kanker gusi. Jadi tidak semua orang yang punya faktor-faktor risiko tersebut sudah pasti akan mengembangkan kanker di gusi.

Ilustrasi Penyebab Kanker Gusi
Merokok dan Penyalahgunaan Alkohol, Dua Faktor Risiko Terbesar Kanker di Gusi (Credit Photo: Parsadanov – Shutterstock)

Mengapa Gusi Rentan Terkena Kanker?

Gusi termasuk area dari mulut yang mudah terekspos dan terpapar unsur asing yang bersifat karsinogen. Makanan atau minuman apapun yang masuk ke dalam mulut, akan pertama kali mengenai gusi. Sehingga gusi menjadi garda awal dari mulut yang lebih rentan terpapar unsur karsinogen terlebih dahulu.

Peradangan yang muncul pada gigi dan gusi juga termasuk peradangan yang paling sering terjadi di dalam rongga mulut. Perlu dipahami, peradangan yang terus menerus dan tidak tuntas teratasi dapat menjadi cikal bakal dari kanker.

Dalam studi yang rilis pada tahun 2015 sebagaimana telah dipublikasikan dalam The Lancet Oncology mengungkap bahwa 14% kasus peradangan pada gusi dan gigi dapat berkembang menjadi kanker.

Untuk itu mengenali apa tanda-tanda kanker gusi adalah kunci. Penting untuk membedakan antara ciri-ciri kanker gusi stadium awal dengan keluhan yang muncul pada peradangan gusi (gingivitis). Karena dengan deteksi dini, kita dapat menekan risiko kematian dengan lebih optimal.

Bagaimana Cara Mengobati Kanker Gusi?

Apakah kanker gusi bisa sembuh? Ya, kanker di gusi dapat disembuhkan apabila berhasil didiagnosis sejak awal. Karena itu Anda disarankan untuk melakukan perawatan medis secara, termasuk perawatan gigi secara teratur.

Perawatan medis teratur memungkinkan seorang ahli medis untuk memberikan tes skrining yang mendeteksi ciri-ciri kanker gusi stadium awal, ketika penyakitnya paling mudah diobati. Perawatan medis teratur juga memberikan kesempatan bagi ahli medis untuk segera mengevaluasi apa tanda-tanda kanker gusi yang Anda alami dan risiko Anda untuk terkena kanker ini.

Setelah kanker terdeteksi, dokter dan tim medis akan berupaya mengatasi kanker secara permanen atau untuk menghasilkan remisi penyakit yang lengkap. Remisi artinya tidak ada lagi tanda-tanda penyakit di dalam tubuh, meskipun tetap ada kemungkinan untuk kambuh di kemudian hari.

Pengobatan yang umumnya dilakukan dokter untuk mengatasi kanker di gusi antara lain:

  • Kemoterapi untuk menyerang sel-sel kanker.
  • Terapi radiasi untuk menyerang sel-sel kanker.
  • Operasi untuk mengangkat kanker dan memeriksa seberapa jauh kanker sudah menyebar.

Terapi perawatan lain mungkin ditambahkan dokter untuk membantu menjaga kondisi kesehatan secara umum dan untuk menangani efek samping dari perawatan kanker:

  • Obat anti-mual jika pasien mengalami mual.
  • Konseling diet atau pola makan untuk menjaga asupan gizi.
  • Terapi okupasi dan fisik untuk membantu masalah makan, menelan, atau berbicara.
  • Obat nyeri sesuai kebutuhan untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
  • Bedah rekonstruktif untuk mengembalikan struktur yang hilang setelah operasi.

Anda harus bekerja sama dengan dokter dan tim medis yang menangani Anda untuk mempertimbangkan dan menentukan metode perawatan sesuai kebutuhan Anda.

Perawatan dengan Obat Kanker Gusi Herbal

Konsumsi herbal anti-kanker yang tepat dapat membantu perawatan medis serta mempercepat pemulihan dari kanker di gusi. Herbal yang sering direkomendasikan untuk obat kanker gusi herbal ialah Sarang Semut Papua. Mengapa? Sebab Sarang Semut merupakan herbal yang telah dibuktikan khasiatnya secara ilmiah.

Karena kanker di gusi merupakan salah satu jenis kanker mulut, maka mari kita lihat kajian ilmiah yang membuktikan kemampuan Sarang Semut Papua untuk mengatasi sel-sel kanker mulut. Contohnya penelitian yang dilaksanakan oleh Supriatno dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM.

Sarang Semut Papua, Obat Kanker Gusi Herbal
Sarang Semut Papua, Obat Kanker Gusi Herbal

Penelitian tersebut mendapati bahwa Sarang Semut Papua berhasil menyebabkan penurunan yang signifikan dalam hal pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker mulut. Selain itu juga menyebabkan induksi apoptosis yang signifikan. Induksi apoptosis adalah kemampuan untuk memicu kematian pada sel-sel kanker.

Itu berarti herbal ini memiliki manfaat ganda dalam mengatasi sel-sel kanker, yakni menghambat pertumbuhan kanker sekaligus mematikan sel-sel kanker tersebut.

Ini hanyalah salah satu contoh dari banyaknya bukti mengenai khasiat Sarang Semut Papua. Dari hal ini jelaslah bahwa Sarang Semut Papua layak dipertimbangkan sebagai obat kanker gusi herbal.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang kanker di gusi. Semoga informasi ini dapat menambah kepedulian Anda terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga Anda. Temukan ulasan-ulasan menarik lainnya seputar penyakit kanker mulut hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Kanker Gusi:

Healthgrades. Gum Cancer. https://www.healthgrades.com/right-care/cancer/gum-cancer

Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Gum Cancer. https://www.mskcc.org/cancer-care/types/mouth/types-mouth/gum

Supriatno. (2014). Antitumor activity of Papua’s Myrmecodia pendans in human oral tongue squamous cell carcinoma cell line through induction of cyclin-dependent kinase inhibitor p27Kip1 and suppression of cyclin E. Journal of Cancer Research & Therapy. 2(3): 48-53 DOI: http://dx.doi.org/10.14312/2052-4994.2014-7

Colgate. Gum Cancer or Gingivitis? How to Tell The Difference. https://www.colgate.com/en-us/oral-health/cancer/gum-cancer-or-gingivitis-how-to-tell-the-difference

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}