Jenis Sakit Kepala: Kenali Perbedaannya dan Cara Mengatasinya


By Cindy Wijaya

Apakah Anda sering sakit kepala? Ini adalah salah satu keluhan yang paling sering diderita orang-orang. Jenis sakit kepala yang muncul bisa berbeda-beda, bergantung pada kondisi dan penyebabnya. Tingkat rasa sakit dan titik pusat sakitnya juga berbeda-beda.

Pada dasarnya rasa sakit kepala yang muncul dapat diklasifikasikan dalam sejumlah pengelompokan. Ini akan membantu kita bisa lebih mudah mengenali gejala dan mengatasinya dengan lebih efektif. Artikel ini akan mengulas bermacam jenis-jenis sakit kepala yang sering dialami orang-orang.

Salah satu cara pengelompokan yang hingga kini masih kerap digunakan secara medis adalah klasifikasi jenis-jenis sakit kepala menurut riset yang dikembangkan dalam International Headache Society tahun 2007. Berikut adalah pengelompokannya.

Jenis Sakit Kepala Primer

Sakit kepala primer adalah jenis yang paling lazim menyerang kita. Sakit kepala ini tidak disebabkan oleh efek-efek penyakit lain dalam tubuh ataupun efek dari kerusakan saraf.

Sakit kepala primer terjadi akibat efek dari gangguan fungsi hormon, ketegangan otot, gangguan fungsi neurotransmitter yang terhambat, dan sirkulasi darah menuju otak yang tidak lancar. Jenis sakit kepala primer sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis lainnya, yaitu:

• Sakit Kepala Tegang (Tension)

Sakit kepala ini memiliki kaitan erat dengan efek tekanan (tension) yang muncul, baik karena ketegangan otot, tekanan darah, atau ketegangan saraf akibat stres atau gangguan hormon.

Rasa sakit akan mudah dikenali dengan munculnya rasa tertekan dan sakit di sisi kepala belakang dan kadang juga beserta rasa linu dan berat di leher. Rasa sakit akan merambat hingga mengitari kepala, pelipis, dan menekan area sekitar alis juga dekat bola mata.

Jenis sakit kepala ini cenderung sama di kedua sisi kepala dan sebenarnya cukup ringan serta mudah ditahan. Kebanyakan penderitanya masih sanggup melakukan aktivitas meski sembari menahan sakit kepala tegang ini.

Penderitanya akan terlihat normal, tanpa mengeluhkan gejala mual dan sensitif berlebihan pada cahaya atau aroma khusus. Tapi bila dibiarkan terus, penderitanya mungkin akan merasa sangat lelah dan merasa tidak nyaman atau sedikit sakit belakang mata.

Anda bisa mengalami masalah sakit kepala tegang ini akibat kelelahan dan stres, tekanan darah tinggi atau justru darah rendah, kebanyakan kerja di depan layar, terlalu banyak kafein, hingga infeksi flu ringan.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Tegang

Penderitanya bisa dengan mudah mengatasi sakit kepala tegang dengan mengonsumsi obat analgesik ringan, seperti aspirin, ibuprofen, asam mefenamat, atau parasetamol.

• Sakit Kepala Migrain

Satu lagi jenis sakit kepala yang lazim menyerang kita adalah migrain. Menurut situs web MEDICAL NEWS TODAY diperkirakan 12 % populasi manusia pernah mengalami sakit migrain dalam hidupnya.

Sakit kepala ini memiliki sejumlah ciri khas yang mudah dikenali. Beberapa ciri khasnya yaitu efek aura atau kilap cahaya yang muncul pada penglihatan, sakit kepala berdenyut dan sangat menekan pada satu sisi kepala saja, juga rasa tertekan pada leher di pada sisi yang sama.

Biasanya penderitanya akan mengalami mual dan keinginan untuk muntah bila rasa nyeri ini diabaikan. Bahkan penderitanya akan sensitif terhadap cahaya dan aroma tajam.

Ada sangat banyak faktor yang memungkinkan seseorang mengalami sakit kepala migrain. Setiap penderitanya lebih baik memahami sendiri apa pemicu sakit migrain yang lazim dialaminya.

Beberapa masalah seperti perubahan hormon, dehidrasi, depresi, kurang tidur, kurang oksigen di otak, gizi yang tidak seimbang, hingga akibat rokok dan alkohol.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Migrain

Untuk membantu mengatasi sakit kepala migrain, ada sejumlah cara bisa dilakukan. Beberapa jenis obat medis analgesik, seperti ibuprofen dan parasetamol, diketahui cukup mampu membantu meredakan sakit migrain.

Tetapi bila analgesik tersebut tidak mengatasi migrain yang dialami, bisa juga dicoba obat anti migrain yang lebih spesifik. Obat tersebut antara lain triptan, dehidroergotamin, dan dihidroergotamin. Itu adalah jenis-jenis obat yang punya kegunaan sebagai anti kejang dan meringankan tegang otot di kepala.

• Sakit Kepala Cluster

Jenis sakit kepala satu ini mudah dikenali, karena biasanya dicirikan sakit belakang mata. Rasa sakitnya sangat menusuk dan dalam, serta yang menyebar ke area sekitar lingkaran mata.

Rasa nyeri akan merambat hingga area wajah, pangkal hidung, dan kadang disertai mata merah dan terasa pedas. Rasa sakit biasanya tidak simetris atau hanya menyerang satu sisi wajah saja. Kadang penderitanya juga akan mengalami gejala hidung tersumbat karena pengaruh pembengkakan kelenjar, juga kelopak mata yang membengkak.

Menurut situs web WebMD, sakit kepala semacam ini disebabkan oleh gangguan pada sirkulasi darah. Namun dugaan lain seperti masalah pada sistem saraf mata dan saraf di area kepala depan, tekanan darah tinggi, hingga akibat terkena panas berlebihan juga bisa menjadi pemicu.

Dikatakan bahwa pria memiliki kecenderungan mengalami keluhan sakit kepala cluster 3 kali lebih tinggi dari wanita. Dan pada umumnya serangan terjadi pada usia dewasa, 20 – 50 tahun.

Pada umumnya sakit kepala cluster tidak perlu dikhawatirkan, meski adakalanya juga terkait dengan gejala hipertensi. Tetapi sakitnya dapat sangat menyiksa, karena muncul berulang dalam satu periode seperti 1 atau 2 minggu.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Cluster

Cara mengatasi sakit kepala cluster umumnya hanya mengandalkan parasetamol, aspirin, dan ibuprofen. Tetapi obat yang lebih intensif dengan kandungan triptan mungkin dapat membantu mengatasi keluhan yang terlalu menyiksa.

Jenis Sakit Kepala Sekunder

Sakit kepala sekunder adalah jenis sakit kepala yang muncul akibat adanya masalah pada otak. Sakit kepala yang muncul bisa terjadi dalam beberapa tingkat rasa sakit, dan biasanya berkaitan langsung dengan masalah di struktur otak, termasuk cedera, peradangan otak, perdarahan otak, hingga tumor.

Gejala sakit kepala sekunder akan sangat beragam dengan tingkat sakit yang juga berbeda-beda. Itu karena keluhan pada kepala akan bergantung pada penyebab atau masalah yang terjadi pada otak.

Satu gejala khas dari jenis sakit kepala sekunder adalah rasa sakitnya cenderung terus ada dalam waktu lama. Rasa nyeri akan hilang atau memudar sementara bila Anda mengonsumsi obat analgesik, tetapi akan kembali terasa sakit bila efek obat habis. Beberapa jenis masalah kesehatan yang biasanya menjadi penyebab sakit kepala sekunder antara lain:

  • Trauma di kepala
  • Penyumbatan atau kebocoran pembuluh darah di otak (stroke)
  • Tumor atau kanker di otak
  • Meningitis dan peradangan otak lainnya
  • Gangguan pada fungsi mata, gigi, hidung, atau telinga

Cara Mengatasi Sakit Kepala Sekunder

Untuk mengatasi sakit kepala sekunder, Anda perlu melakukan dua langkah. Pertama, mengatasi sakit kepala dengan obat analgesik. Kedua, menuntaskan pengobatan dengan mengatasi sumber penyebab sakit kepala sekunder secepatnya.

Jenis Sakit Kepala Neuralgia

Ini adalah jenis sakit kepala yang berpusar pada masalah fungsi saraf. Keluhan neuralgia sendi berkaitan dengan infeksi atau peradangan pada otak yang menyerang fungsi saraf pada otak utama.

Masalah ini juga tidak kalah kompleks dibandingkan jenis sakit kepala lain. Menurut situs web healthline, biasanya penderitanya akan mengalami sejumlah gangguan motorik seiring gangguan fungsi saraf yang dialaminya.

Rasa sakitnya sendiri cenderung berpusat pada fungsi saraf. Seperti sakit di belakang leher, mata, kening, dan di atas kepala. Dugaan terkuat mengenai keluhan neuralgia adalah ini diakibatkan infeksi virus, seperti pada penyakit cacar yang menyerang otak, radang otak yang merusak fungsi saraf, dan kerusakan saraf akibat kerusakan pembuluh darah.

Sejumlah penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, multiple sclerosis, hingga masalah kerusakan ginjal dan hati bisa pula menjadi penyebab sakit kepala ini. Kadang depresi juga bisa berakibat pada kerusakan saraf dan memicu jenis sakit kepala ini.

Cara Mengatasi Neuralgia

Pada umumnya, cara mengatasi neuralgia berfokus untuk meredakan rasa sakit serta mengatasi sumber masalah yang menyebabkan kerusakan saraf. Kadang diperlukan obat anti nyeri yang efeknya keras, seperti kodein.

Beberapa terapi saraf juga lazim diberikan. Dan kadang penderitanya juga diminta menjalani bedah operasi untuk mengangkat saraf yang rusak atau menghilangkan sesuatu yang menekan saraf dan memicu gangguan.

Itulah penggolongan dari jenis-jenis sakit kepala. Mengenali jenis sakit kepala yang menyerang Anda akan membantu untuk menemukan pilihan pengobatan terbaik dan tepat. Dengan begitu Anda mampu mengatasi sakit kepala dengan lebih efektif dan tuntas. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar info kesehatan, tips kesehatan, dan pengobatan alami hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}