Glutathione: Terapi Alami Untuk Kanker

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 8, 2016


Sebelumnya mungkin Anda sudah pernah mendengar bahwa glutathione adalah satu anti oksidan alami yang dibuat oleh tubuh manusia dan bekerja berkali lipat lebih efektif dari semua jenis anti oksidan. Bahkan salah seorang pakar kesehatan, Mark Hyman, MD menyebut Glutathione sebagai super anti oksidan.

Yang membuatnya spesial karena glutathione dibentuk di dalam sel. Setiap sel dalam tubuh membentuk glutathione secara alami. Yang menarik fungsi dari senyawa ini cukup signifikan terhadap kesinambungan regenerasi sel, membantu menjaga fungsi setiap sel dan organ secara general untuk bekerja sesuai fungsinya dengan optimal.

Apakah Sebenarnya Glutathione Itu?

Glutathione, atau dalam bahasa ilmiahnya kerap disingkat dengan GSH, ini dibentuk secara alami oleh tubuh dengan menggunakan 3 materi utama asam amino non essensial yakni L-cysteine, L-glutamic acid, and glycine. Dikatakan asam amino non essensial karena ketiganya dapat diproduksi secara alami pula oleh tubuh, berbeda dengan jenis asam amino essensial yang hanya bisa didapatkan tubuh dari asupan yang kita makan.

Glutathione adalah senyawa yang memiliki peran besar dalam tubuh manusia. Bahkan bisa dikatakan hampir seluruh fungsi tubuh mulai dari ujung kaki hingga fungsi otak membutuhkan glutathione. Berikut sejumlah manfaat penting dari glutathione yang kami sadur dari sumber Immunehealthscience.com:

  • Membantu proses netralisir dan pembuangan toksin serta radikal bebas dari dalam tubuh.
  • Berperan besar mengatasi kerusakan dan efek oksidasi sel akibat pengaruh senyawa-senyawa karsinogen.
  • Menjaga fungsi imunitas berjalan normal dan optimal, termasuk menstimulasi T-cell, imunitas melawan oksidasi sel.
  • Membantu proses pembentukan energi
  • Berperan dalam proses perbaikan sel akibat efek inflamasi atau serangan bakteri, termasuk meregenerasi sel yang rusak akibat efek penuaan sel.
  • Membantu fungsi dan kinerja sistem saraf pusat dan tepi

Glutathione memiliki peran besar dalam membantu menjaga kesehatan tubuh. Anda membutuhkan glutathione untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit mulai dari masalah penuaan dini, penyakit jantung, diabetes bahkan sampai autisme dan alzheimer serta parkinson. Namun dari sekian banyak manfaat dari glutathione, ditemukan adanya manfaat besar glutathione dalam membantu mencegah dan menyembuhkan kanker.

Dalam laman Beatcancer.org, dijelaskan dasar awal para pakar kanker melihat adanya potensi kaitan antara glutathione dengan kanker adalah 60 temuan dari riset-riset berbeda yang membuktikan bahwa kadar glutathione pada pasien kanker akan berada pada level rendah hingga sangat rendah. Fakta ini membuat para pakar menarik asumsi bahwa glutathione memberi pengaruh penting terhadap pencegahan dan pengobatan kanker.

Bagaimana Cara Kerja Glutathione dalam Terapi Kanker?

Lalu bagaimana kinerja glutathione dalam membantu mencegah dan mengatasi kanker? Sejumlah fakta berikut bisa memberi Anda gambaran mengenai cara kerjanya.

  • Glutathione Bekerja sebagai Anti Oksidan

    Dikatakan di awal tadi, fungsi glutathione sebagai anti oksidan demikian besar hingga membuatnya mendapatkan julukan super anti oksidan. Kemampuannya sebagai anti oksidan bekerja ganda untuk membantu menetralkan radikal bebas yang terserap dalam sel-sel secara langsung sekaligus membantu fungsi ginjal dan hati untuk menetralisir dan membuang toksin dan radikal bebas dari dalam tubuh.

    Diketahui pula bahwa sejumlah radikal bebas juga memiliki efek karsinogen, atau memberi iklim pada tubuh yang dapat memancing pertumbuhan sel-sel abnormal termasuk kanker atau biasa disebut kondisi karsinogenesis. Glutathione membantu mengatasi kondisi tubuh yang mengalami karsinogenesis.

  • Glutathione Membantu Menjaga Kemurnian DNA dan Proses Regenerasi Sel

    Radikal bebas juga memiliki efek oksidasi sel yang dapat merusak fungsi sel dan mengacaukan DNA dalam sel sehingga mengacaukan pula fungsi regenerasi normal. Pada gilirannya, efek oksidasi ini memudahkan sel-sel mengalami kerusakan, berkembang menjadi inflamasi dan terus berkembang dengan tumbuhnya sel-sel kanker.

    Glutathione bekerja membantu mengatasi efek oksidasi pada sel. Caranya dengan melindungi DNA tubuh, semakin tinggi kadar Glutathione dalam tubuh, semakin baik pula tubuh melindungi kemurnian DNA di dalamnya.

    Glutathione juga membantu menstimulasi pembentukan sistem anti gen atau T-cell yang bekerja melawan serangan senyawa-senyawa atau bakteri yang dapat memicu kerusakan DNA dan kerusakan sel yang masif. Glutathione juga membantu memperbaiki kerusakan sel dengan menstimulasi regenerasi sel secara optimal.

    Mereka yang memiliki kadar glutathione tinggi dalam tubuhnya akan memiliki sel yang lebih sehat dari mereka dengan kadar glutathione lebih rendah. Sel yang mengalami kerusakan akibat paparan karsinogen akan cepat diperbaiki. Sel yang usang akibat efek umur sel juga akan segera teratasi.

  • Memicu Kematian Sel-Sel Kanker

    Dalam Denvernaturopathic.com dijelaskan bahwa glutathione terbukti menjaga kadar protein p53 dalam tubuh yang ternyata berfungsi menjaga kemurnian DNA dalam tubuh. Ketika terjadi kerusakan sel, protein akan mendorong terjadinya perbaikan dan regenerasi sel sesuai dengan DNA tubuh. Bila sel berkembang tidak sesuai DNA, maka protein akan mengirim sinyal bahaya dan sistem imunitas akan menyerang sel abnormal ini sampai mati. Dengan kata lain, glutathione akan memancing sel kanker melakukan apoptosis atau membunuh dirinya sendiri.

    Dijelaskan dari sumber yang sama bahwa glutathione juga bekerja membantu meningkatkan manfaat dari kemoterapi sekaligus menekan efek dari kemoterapi dalam level terkendali. Sebagaimana kita ketahui, kemoterapi kerap pula menyerang sel sehat sehingga pasien kemoterapi akan mengalami sejumlah keluhan seperti kerusakan kulit, kerontokan rambut dan masalah-masalah fisik lain. Glutathione akan membantu mengurangi efek samping ini pada tubuh.

    Selain pada kemoterapi, glutathione juga bekerja efektif pada radioterapi. Radioterapi memang memiliki efek samping yang lebih terkendali dibandingkan kemoterapi, dan glutathione membantu memperbaiki dengan cepat kerusakan sel yang terjadi akibat paparan radiasi selama terapi. Ini dijelaskan dalam Indian Journal of Experimental Biology tahun 1999 dengan tajuk “Glutathione level and its relation to radiation therapy in patients with cancer of uterine cervix”.

Bagaimana Caranya Meningkatkan Kadar Glutathione dalam Tubuh?

Saat ini Anda bisa menemukan sangat banyak suplemen dengan kandungan glutathione di pasaran. Beberapa bahkan dibandrol dengan harga sangat tinggi dengan klaim sejuta manfaat dari glutathione. Sebenarnya seakurat dan seefektif apa suplemen glutathione bagi tubuh? Dan bisakah suplemen ini bekerja terhadap kanker?

Menurut sumber Denvernaturopathic.com ada banyak perbedaan pendapat mengenai manfaat suplemen glutathione. Tetapi setidaknya memang diakui ada efek waste pada oral glutathione, artinya tidak semua kandungan glutathione dalam suplemen bisa terserap oleh tubuh. Itu sebabnya pada penyakit yang mutlak membutuhkan terapi glutathione seperti pada pasien parkinson, glutathione diberikan dengan medis infus.

Seberapa besar bagian yang akan terbuang dalam proses pencernaan sampai hari ini tidak sepenuhnya dipahami. Tetapi bilapun Anda tertarik mengonsumsi oral glutathione Anda bisa mulai dari 3 gram perhari sampai 7 gram perhari.

Dalam jurnal tahun 1992, National Institutes of Health berjudul “Glutathione treatment of hepatocellular carcinoma” menunjukkan pemberian suplemen glutathione 5 gram perhari pada pasien kanker liver memberikan progress positif dalam terapi panjang.

Tetapi ada cara yang lebih baik untuk meningkatkan kadar glutathione dalam tubuh, yakni dengan menambahkan asupan flavonoid dalam tubuh. Dalam jurnal Free Radical Biologycal and Medicine tahun 2002 dengan tajuk “Flavonoids increase the intracellular glutathione level by transactivation of the gamma-glutamylcysteine synthetase catalytical subunit promoter”, mengungkap bahwa kadar flavonoid yang tinggi dalam tubuh akan membantu meningkatkan kadar glutathione dalam sel tubuh.

Setidaknya Anda bisa jumpai lebih dari 15 riset yang mengarah pada pandangan senada mengenai manfaat flavonoid dalam meningkatkan kadar glutathione dalam tubuh. Bukan hanya itu, dikatakan pula bahwa glutathione akan meningkatkan kemampuannya ketika dipadukan dengan kadar flavonoid dalam darah yang tinggi. Ini berkaitan dengan kemampuan flavonoid sebagai salah satu anti oksidan dan anti radikal bebas yang relatif kuat. Ini dijelaskan dalam www.ncbi.nlm.nih.gov.

Kemampuan glutathione yang dikombinasi dengan flavonoid akan memberi manfaat lebih optimal untuk memerangi kanker. Ini karena flavonoid juga memiliki manfaat yang searah dengan manfaat dari glutathione dalam membantu mengatasi kanker.

Diketahui bahwa flavonoid memiliki sifat-sifat anti kanker seperti kemampuan anti karsinogen, induksi apoptosis (mendorong sel kanker untuk bunuh diri) dan manfaat anti proliferasi (anti pembelahan diri sel kanker) dan anti angiogenesis (mencegah pembentukan pembuluh darah menuju sel kanker) Sifat-sifat yang dapat bersinergi dengan glutathione dalam mengatasi kanker.

Diketahui pula berdasar bahwa flavonoid dan glutathione akan membantu mencegah terjadinya metastasis atau persebaran sel kanker ke organ lain dalam tubuh. Ini karena kedua molekul organik ini memiliki kemampuan menurunkan intensitas keaktifan sel kanker.

Dimana Mendapatkan Asupan Flavonoid untuk Tubuh?

Salah satu sumber flavonoid yang cukup banyak direkomendasikan adalah Noni Juice. Berdasarkan Sciencedirect.com dipastikan kandungan flavonoid dalam Noni sangat tinggi. Dan kabar baiknya mengingat sifat flavonoid yang relatif tidak stabil, justru struktur kimia organik dalam noni membuat flavonoid di dalamnya lebih stabil dan dapat bertahan lebih lama dalam buah sekalipun setelah pengolahan.

Mengonsumsi 30 ml Noni Juice yang akan memberi manfaat baik dalam meningkatkan kadar glutathione dalam tubuh dan juga bermanfaat dalam mencegah serta membantu proses penyembuhan kanker.

Dalam publikasi Drug Metabolism Review tahun 2012 bertajuk “Inhibition and induction of glutathione S-transferases by flavonoids: possible pharmacological and toxicological consequences” dijelaskan sekalipun flavonoid sangat bermanfaat untuk glutathione, kadar asupannya harus cukup terkendali karena sifat flavonoid yang terlalu berlebihan akan menurunkan fungsi glutathione.

Karenanya, pastikan Anda mengonsumsi dalam dosis yang disarankan untuk menghindari dari risiko tersebut. Dan karenanya lebih aman untuk mengonsumsi produk olahan yang sudah terukur dosis dan kandungannya untuk hasil lebih optimal dan aman.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}