Wanita Penderita Endometriosis Bisa Hamil, Simak Penjelasannya di Sini!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Endometriosis adalah penyakit di rahim wanita yang dicirikan oleh pertumbuhan sel endometrium yang abnormal dan berlebihan. Ini menimbulkan masalah pada kesuburan, termasuk gangguan menstruasi. Meski begitu, faktanya ada orang-orang yang berhasil hamil meski mengidap endometriosis. Jadi, bagaimana caranya agar penderita endometriosis bisa hamil?

Di artikel ini kita akan mengupas lebih dalam mengenai pengaruh endometriosis pada kehamilan serta tips-tips agar penderita endometriosis bisa hamil. Pertama-tama, mari kita cari tahu dulu mengenai penyakit ini berdampak pada kesuburan seorang wanita.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Pengaruh Endometriosis pada Kehamilan

Pengaruh endometriosis pada kesuburan harus ditinjau dari sejumlah segi. Pada umumnya, masalah berkaitan dengan tertutupnya jalan keluar sel telur dari ovarium, yaitu dari tuba falopi hingga mencapai rahim. Sel-sel endometrium dan sejumlah jaringan parut terbentuk di area ini dan menyumbat jalan keluar sel telur.

Keberadaan sel-sel endometrium dan jaringan parut di dinding ovaium atau di tuba falopi akan memengaruhi kesuburan. Sel telur sulit memasuki rahim dan berkembang menjadi janin. Bahkan, keberadaan sel-sel abnormal yang tidak pada tempatnya itu bisa memicu kegagalan pembuahan oleh sperma.

Kadang, endometriosis juga bisa menyebabkan kerusakan sel telur dan sperma. Ada dugaan bahwa sel-sel endometrium yang abnormal memicu terjadinya inflamasi yang merusak sel telur dan sperma.

Karena pengaruh endometriosis pada kehamilan itulah para wanita penderitanya cenderung lebih sulit untuk hamil. Kadang, dalam keadaan lebih para, penderitanya bahkan tidak bisa memproduksi sel telur sehat dan matang untuk dibuahi sperma.

Kemungkinan Hamil bagi Penderita Endometriosis

Meskipun jadi lebih sulit hamil, sebenarnya secara medis, kemungkinan hamil bagi penderita endometriosis masih cukup besar. Hanya saja diperlukan sejumlah tahapan dan terapi medis untuk membantu mengoptimalkan kemungkinan hamil itu.

Bagaimana terapi medis bisa menjadi cara cepat hamil bagi penderita endometriosis? Berikut ini adalah beberapa terapi atau perawatan yang mungkin disarankan dokter agar pasien berhasil hamil meski mengidap endometriosis.

Pembekuan Sel Telur dan Terapi Hormon

Pasien endometriosis sebenarnya memiliki masalah pada keseimbangan hormonnya. Karena itu, pasien mungkin akan mendapatkan terapi hormon dengan disuntikkan sejumlah hormon progestin untuk membantu menekan pembentukkan sel endometrium di lokasi yang salah.

Untuk sementara waktu, pasien memang jadi menurun kesuburannya, seperti saat mengonsumsi pil KB. Demi membantu meningkatkan kemungkinan hamil, penderita endometriosis akan membekukan sel telurnya dalam ovarium. Sel telur itu akan kembali diaktifkan ketika usai terapi hormon. Cara ini dianggap efektif mengoptimalkan kemungkinan hamil bagi penderita endometriosis hingga lebih dari 50%.

Terapi Hormon dan Terapi Kesuburan

Cara ini sedikit berbeda dari cara di atas. Pasien akan diminta menerima sejumlah terapi untuk mengoptimalkan kemungkinan hamilnya. Biasanya, pasien akan mendapatkan terapi hormon untuk memperbaiki siklus menstruasi serta kesuburannya. Akan tetapi, karena terapi hormon progestin berdampak pada kesuburan, maka setelahnya pasien harus menjalani terapi lain untuk memulihkan kesuburan.

Biasanya pasien akan menerima terapi clomiphene. Terapi ini dikenal membantu menstimulasi ovarium agar lebih aktif dalam menghasilkan sel telur. Karena terapi ini membuat ovarium memproduksi lebih dari 3 sel telur setiap hari, diharapkan wanita penderita endometriosis bisa hamil lebih cepat.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Inseminasi Buatan Dalam Rahim

Ini bukan cara cepat hamil bagi penderita endometriosis, tetapi cukup bagus untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan pembuahan dan pengembangan janin. Inseminasi buatan memiliki tingkat keberhasilan yang relatif baik, meski memakan biaya cukup besar.

Terdapat dua jenis inseminasi buatan. Yang pertama adalah inseminasi buatan di dalam rahim atau dikenal dengan istilah superovulation and intrauterine insemination (SO-IUI).

Proses pembuahan pada metode ini tetap dilakukan di dalam rahim. Hanya saja sebelumnya, pertemuan antara sel telur dan sperma diatur sedemikian rupa hinga mencapai kemungkinan keberhasilan paling optimal. Pembuahan dilakukan tepat ketika sel telur dilepas dalam kondisi sangat matang dan dengan secara buatan memasukkan sperma berkualitas terbaik.

Biasanya ini dilakukan dengan secara menyeluruh memantau fungsi ovarium, rotasi siklus haid, dan kondisi sperma calon ayah. Untuk memastikan keberhasilan metode ini, SO-IUI hanya dilakukan pada pasien yang mengidap endometriosis ringan dan dengan kualitas sperma yang sangat baik.

Inseminasi Buatan Luar Rahim

Jenis inseminasi buatan yang kedua adalah yang dilakukan di luar rahim. Artinya, sel telur dan sperma dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dilakukan proses pembuahan di ruang buatan yang diatur menyerupai kondisi dalam rahim.

Metode ini dikenal juga dengan istilah in vitro fertilization (IVF) atau dengan sebutan awam ‘bayi tabung’. Sebutan bayi tabung disematkan karena proses pembuahannya dilakukan di dalam ruang buatan menyerupai tabung.

Biasanya janin akan ditanamkan ke dalam rahim setelah beberapa pekan, ketika calon janin sudah cukup kuat untuk hidup di dalam rahim ibu yang cenderung lemah akibat endometriosis. Pada umumnya metode ini punya tingkat keberhasilan mencapai 50%. Tetapi kemungkinan hamil bagi penderita endometriosis tentu sedikit lebih rendah.

Sewaktu menjalani metode ini, pasien diminta melakukan sejumlah terapi untuk menstabilkan kondisi tubuhnya serta mempersiapkannya untuk hamil. Biasanya dokter meminta pasien mengupayakan gaya hidup sehat, mencakup rutin olahraga, pola makan sehat, dan menghindari asupan yang dianggap berbahaya.

Kesimpulan: Wanita Pengidap Endometriosis Bisa Hamil!

Mengidap endometriosis bukan artinya Anda pasti tidak bisa hamil. Faktanya, wanita penderita endometriosis bisa hamil. Meskipun memang kemungkinannya lebih rendah daripada wanita yang tidak memiliki masalah ini. Masalah kesuburan yang mereka alami pun dapat dibantu diatasi dengan sejumlah terapi medis.

Demikianlah artikel ini yang membahas bahwa pengidap endometriosis bisa hamil. Semoga ini dapat membesarkan hati para wanita yang ingin memiliki keturunan tetapi didiagnosis penyakit ini. Namun pertimbangkanlah matang-matang keputusan yang akan Anda buat mengenai perawatan medis apa pun, agar itu tidak malah membahayakan diri Anda maupun janin yang nantinya berkembang di rahim Anda.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}