Cacat Kanal Atrioventikular Pada Jantung


By Fery Irawan

Cacat kanal atrioventikular disebut juga ‘Ventricular septal defect’ atau ketidaknormalan yang terjadi diantara saluran bilik jantung. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak dan menjadi bagian dari cacat bawaan. Kasus penyakit ini tergolong jarang terjadi di Indonesia. Namun, tak menutup kemungkinan diantara anak-anak yang lahir untuk mengalami gangguan jantung demikian.

Dalam artikel ini Anda akan melihat lebih jauh sehubungan dengan cacat kanal atrioventikular, mulai dari penyebab cacat kanal atrioventikular, gejala cacat kanal atrioventikular, hingga pengobatan cacat kanal atrioventikular yang dimungkinkan. Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Cacat Kanal Atrioventikular

Anda mungkin tidak familiar dengan penyakit cacat kanal atrioventrikular. Ya, penyakit ini merupakan penyakit yang jarang terjadi. Spesifikasi lokasi penyakit cacat kanal atrioventrikular adalah pada organ jantung. Apa yang sebaiknya Anda ketahui?

Tahukah Anda bahwa kanal berarti saluran, cacat kanal menunjukkan bahwa ada yang tidak normal pada saluran. Atrioventrikular merupakan dinding jantung. Jadi, cacat kanal atrioventrikular adalah adanya kondisi cacat pada saluran di dinding jantung. Mari kita ulas lebih jauh, sehubungan dengan penyakit tersebut.

Penyakit cacat kanal atrioventrikular lebih dikenal sebagai kecacatan pada endokardium. Endokardium merupakan dinding yang memisahkan bilik jantung. Setiap bilik jantung mengandung darah dengan komposisi udara yang berbeda, yaitu oksigen dan karbondioksida.

Penyebab Cacat Kanal Atrioventikular

Apabila ada lubang di antara keduanya, maka akan terjadi darah yang bercampur. Kondisi ini merupakan pemicu terjadinya gagal jantung yang berakibat fatal. Cacat kanal atrioventrikular merupakan salah satu jenis penyakit keturunan. Kelainan pada jantung ini jarang muncul pada populasi penduduk dan umumnya sudah terbentuk sejak janin masih dalam kandungan.

Gejala Cacat Kanal Atrioventikular

Pada bayi yang baru dilahirkan, adanya cacat kanal atrioventrikular dapat dilihat dari gejala dimana bayi kesulitan untuk bernafas, Berat badan bayi menjadi sangat rendah, dan kurang nafsu makan, bahkan tidak mau makan sama sekali. Selain itu bibir dan kulit bayi akan berubah menjadi membiru. Adanya warna biru merupakan salah satu tanda terjadinya kelainan pada jantung.

Idealnya, darah dengan komposisi oksigen dan karbondioksida tidak akan tercampur. Karena mengalir sesuai dengan kandungan udara yang tepat, maka darah berwarna merah. Namun, tidak demikian yang terjadi pada penderita cacat kanal atrioventrikular. Bagian tubuh yang membiru menandakan adanya percampuran darah yang mengandung oksigen dan darah yang mengandung karbondioksida.

Jika ini terjadi, maka hal ini dapat disimpulkan sebagai keracunan. Umumnya, bayi dengan kelainan cacat kanal atrioventrikular, beresiko tinggi mengalami komplikasi ketika dewasa, diantaranya berupa gejala seperti mudah lelah, kelebihan cairan pada tubuh, keringat berlebihan, detak jantung tidak teratur, dan kelumpuhan jantung.

Pengobatan Cacat Kanal Atrioventikular

Pengobatan penyakit cacat kanal atrioventrikular harus menunggu sampai bayi dewasa dan menunjukkan adanya kelainan jantung. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan waktu bagi jantung untuk tumbuh dan berkembang. Meski begitu, perkembangan bayi yang lahir dengan cacat kanal atrioventrikular harus diawasi secara ketat.

Operasi harus segera dilakukan saat bayi menunjukkan tanda-tanda gagal jantung atau gangguan pada paru-parunya. Pengobatan cacat kanal atrioventrikular baik total maupun parsial bisa dilakukan dengan cara pembedahan. Pada atrioventrikular parsial maka cara pembedahannya dengan memperbaiki katup mitral sampai menutup.

Bila perbaikan tidak mungkin dilakukan, maka terpaksa katupnya harus diganti. Sedangkan. bila si bayi mengalami atrioventrikular total, maka biasanya pembedahan dilakukan dengan melakukan pemisahan katup menjadi dua bagian yakni satu di bagian kiri dan satu lagi di kanan. Bila tidak memungkinkan dilakukannya rekonstruksi pemisahan dua katup, maka harus dilakukan pergantian katupnya.

Dalam artikel ini Anda telah melihat lebih jauh sehubungan dengan cacat kanal atrioventikular, mulai dari penyebab cacat kanal atrioventikular, gejala cacat kanal atrioventikular, hingga pengobatan cacat kanal atrioventikular yang dimungkinkan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}