Cabut Gigi: Bukan Sekadar Merapikan Gigi


By Fery Irawan

Gigi yang Anda miliki sewaktu dewasa seharusnya untuk seumur hidup, tetapi ada beberapa alasan yang bikin Anda mau tidak mau harus cabut gigi.

Alasan yang sangat umum biasanya karena kerusakan gigi yang terlampau parah, misalnya akibat cedera atau gigi berlubang. Juka karena perawatan kebersihan gigi yang tidak tepat.

Mengapa Perlu Cabut Gigi?

Merapikan gigi. Kadang dokter gigi perlu mencabut gigi untuk mempersiapkan ortodonsi (pemasangan kawat gigi). Tujuan ortodonsi ialah untuk merapihkan posisi-posisi gigi yang tidak mungkin dilakukan bila gigi Anda terlalu besar. Demikian juga, jika gigi tidak bisa diatur karena tidak ada cukup ruang di mulut, maka dokter gigi kemungkinan akan mencabutnya.

Infeksi. Bila gigi berlubang sampai ke pulpa—dasar gigi yang memuat saraf dan pembuluh darah—bakteri-bakteri dalam masuk bisa menginvasi masuk dan menyebabkan infeksi. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan terapi kanal akar (root canal therapy-RCT). Tapi bila infeksi begitu parah hingga antibiotik maupun RCT tidak bisa mengatasinya, cabut gigi bisa jadi adalah satu-satunya pilihan agar infeksi tak menyebar.

Risiko infeksi. Jika sistem imun Anda lemah, mungkin gara-gara kemoterapi atau baru menjalani transplantasi organ, bahkan sedikit risiko infeksi di gigi saja sudah jadi alasan yang cukup untuk cabut gigi.

Penyakit gusi adalah infeksi pada jaringan dan tulang di sekitar gigi dan sebagai penopang gigi. Penyakit gusi bisa melonggarkan gigi sehingga diperlukan pencabutan satu atau beberapa gigi.

Dokter Gigi Berikan Perawatan Gigi Maksimal

Cabut gigi hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi atau ahli bedah mulut. Sebelum mencabut gigi, dokter akan memberi suntikan bius lokal untuk mengebaskan area dimana gigi akan dicabut. Jika ada lebih dari satu gigi yang ditarik, ia mungkin akan memberikan suntikan bius total. Ini bertujuan agar rasa sakit tidak sampai ke seluruh tubuh dan membuat Anda tertidur sepanjang proses cabut gigi.

Ketika pencabutan berhasil, bekuan darah biasanya terbentuk di lubang gusi. Dokter akan memberikan bantalan kasa ke lubang yang harus Anda gigit untuk membantu menghentikan pendarahan. Adakalanya dokter akan memberi beberapa jahitan yang bisa larut untuk menutupi lubang gusi hasil pencabutan gigi.

Ada suatu kondisi dimana bekuan darah di lubang terlepas atau melebur sebelum waktunya sehingga membiarkan tulang di bawah gusi tidak terlindungi. Kondisi ini adalah dry socket yang menimbulkan sakit gusi luar biasa. Jika ini terjadi, dokter kemungkinan akan menempatkan pengisi lubang yang memberikan efek menenangkan selama beberapa hari sampai bekuan darah baru terbentuk.

Sesudahnya, Anda bisa beristirahat di rumah sampai pulih. Proses pemulihan cabut gigi biasanya memakan waktu beberapa hari. Konsumsi obat-obat yang sudah diresepkan sesuai anjuran dan hindari tindakan-tindakan yang bisa menimbulkan rasa sakit. Ini termasuk jangan minum dengan sedotan, berkumur, meludah, atau menghisap selama 24 jam pertama. Makanlah hanya makanan lembut agar tidak menyangkut di lubang gusi.

Sumber

Alfred D. Wyatt Jr., DMD. Pulling a Tooth (Tooth Extraction). August 15, 2018. URL: https://www.webmd.com/oral-health/guide/pulling-a-tooth-tooth-extraction#1.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}