Apa Ciri-Ciri Gangguan Mental pada Remaja?
Kita sudah tahu apa saja masalah kesehatan mental remaja yang umum dialami. Setiap jenis masalah kesehatan mental remaja itu mungkin punya gejalanya masing-masing. Tapi ada beberapa tanda umum yang harus diwaspadai oleh remaja itu sendiri maupun oleh para orang tua.
Sebagian besar tanda-tanda ini mulai terlihat pada masa anak-anak dan remaja. Apa ciri-ciri gangguan mental pada remaja tidak selalu jelas terlihat, karena mereka masih dalam tahap pengembangan pikiran, emosi, dan keterampilan komunikasi. Karena itu kebanyakan gejala pada remaja biasanya ada pada perilaku mereka.
Apa ciri-ciri gangguan mental pada remaja? Berikut adalah sejumlah gejala yang harus diwaspadai. (Sumber: Know the Warning Signs – NAMI: National Alliance of Mental Illness)
- Menurunnya prestasi di sekolah.
- Perilaku hiperaktif, misalnya tidak bisa duduk diam, susah fokus, atau tidak bisa menyelesaikan tugas.
- Mimpi buruk yang berulang atau sering terjadi.
- Sering tidak taat, marah dengan sengit, atau agresif dengan orang lain.
- Kekhawatiran atau kecemasan berlebihan, misalnya tidak mau sekolah tanpa sebab, atau cemas akan berpisah dengan keluarganya.
- Tidak ingin keluar rumah atau bersosialisasi.
Ada juga tanda-tanda yang bisa lebih terlihat pada remaja yang sudah lebih besar. Apa ciri-ciri gangguan mental pada remaja yang lebih besar?
- Kekhawatiran atau ketakutan berlebihan, yang membebani dan menyebabkan gejala-gejala fisik.
- Kesedihan atau keputusasaan berlebihan.
- Kesulitan untuk konsentrasi, belajar, dan tetap diam.
- Punya pikiran untuk bunuh diri.
- Perilaku di luar kendali atau suka mengambil risiko.
- Perubahan mood ekstrem dan tidak terkendali.
- Tidak mampu mengatasi situasi sulit secara efektif.
- Tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari.
- Kelelahan berlebihan atau tidak bertenaga.
- Kurang percaya diri dan khawatir dengan penampilan atau berat badannya.
- Berat badan turun atau naik secara signfiikan.
- Marah atau mudah tersinggung yang terus-menerus dan sering.
- Perubahan kebiasaan tidur.
- Perubahan pola makan, misalnya menjadi makan lebih banyak, atau tidak mau makan.
- Hilangnya minat pada aktivitas dan hobi yang dulunya disukai.
- Hilangnya minat pada tugas-tugas sekolah dan penurunan nilai.
- Menarik diri dari teman, keluarga, dan aktivitas sosial.
- Kesulitan memahami kenyataan, termasuk halusinasi atau delusi.
- Penyalahgunaan zat, termasuk obat-obatan dan/atau alkohol.
- Mencoba mengakhiri hidup sendiri, atau berencana melakukannya.
Masalah kesehatan mental remaja semakin umum dialami sekarang. Seorang dokter Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia , Dr. Khamelik Malik, menjelaskan bahwa yang membuat remaja sulit dipahami adalah karena ada area otak yang mengalami kematangan lebih cepat dari area lainnya.
Otak remaja berkembang secara konstan yang membuatnya cenderung melakukan perilaku berisiko dan impulsif, kurang mempertimbangkan apa saja konsekuensinya dibandingkan orang dewasa. Itu sebabnya penting bagi orang tua untuk membimbing dan menjadi teladan bagi anak mereka dalam mengembangkan kecerdasan emosi dan mengambil pilihan yang bijak.
Selain itu juga bantu anak remaja untuk mengalihkan perhatian dan energi mereka ke kegiatan-kegiatan yang lebih sehat agar kesehatan mental remaja juga terjaga.
Upaya lain yang perlu dilakukan jika seorang anak sudah mengalami masalah kesehatan mental remaja adalah dengan mengajaknya untuk mendapat bantuan profesional ke psikolog atau psikiater. Dukung mereka dalam menjalani terapi yang dibutuhkan untuk memulihkan lagi kesehatan mentalnya. Sama seperti sakit secara fisik, sakit secara mental juga membutuhkan dokter untuk mengobatinya.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apa saja masalah kesehatan mental remaja dan apa ciri-ciri gangguan mental pada remaja. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.