Waspadalah Makan Malam Meningkatkan Resiko Serangan Jantung!


By Fery Irawan

‘Makan Malam?’ – Bagi beberapa remaja yang kasmaran, makan malam merupakan moment terindah untuk berbagi. Bagi kepala keluarga, makan malam merupakan kesempatan terbesar mereka untuk meluangkan waktu bersama seluruh anggota keluarga. Bagi para pekerja, tentu makan malam hanyalah aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, tentu karena kelaparan. Sayangnya, ada bahaya tersembunyi yang tidak terlihat saat itu. Banyak orang sebenarnya tahu fakta ini; makan terlalu malam dapat meningkatkan obesitas ataupun sleep apnea. Tapi, bagaimana dengan resiko serangan jantung atau infark miokardial yang dapat terjadi karena makan terlalu malam?

Apakah Anda mengetahui resiko ini? Bagaimana ini dapat terjadi? Setelah makan biasanya tubuh akan mulai mencerna makanan dengan mengeluarkan enzim pencernaan yang dapat memicu reaksi asam lambung. Jika Anda makan sebelum tidur, asam sebenarnya masih bekerja – sekalipun Anda tidur, sehingga asam mengalir balik dan menutup saluran pernapasan. Pernapasan yang terganggu akan mengakibatkan persediaan oksigen yang menuju otot jantung melemah, Anda merasa lemas dan napas tidak teratur. Kondisi ini adalah gambaran yang dialami oleh penderita infark miokardial.

Memang tampaknya berkaitan dengan sleep apnea, namun semuanya memiliki kesamaan penyebab yaitu kebiasaan makan terlalu malam. Bagi beberapa orang yang sulit tidur, mungkin merasa bahwa makan di malam hari tentu akan membuat sensasi nyaman sehingga mereka dapat tidur nyenyak. Namun ini adalah penalaran yang jelas keliru, justru dapat membahayakan jiwa. Sama halnya dengan orang yang mengonsumsi alkohol dengan tujuan tidur pulas, ini tidak akan membuat Anda merasa tenang, pada dasarnya alkohol hanya memberikan pengaruh lemas bukan rasa nyaman.

Konsumsi alkohol hanya menekan saraf dan mengurangi asupan oksigen dalam darah dan ini dapat menyebabkan kematian terutama jika dikonsumsi oleh penderita arteriosclerosis atau penyempitan arteri koroner. Walau demikian masih banyak orang menerapkan kebiasaan ini dengan alasan bahwa minuman beralkohol lebih aman bila dibandingkan dengan konsumsi obat tidur, padahal keduanya sama berbahaya. Maka dapat Anda ingat, baik makan terlalu malam atau pun konsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan resiko serangan jantung, bahkan kematian dini.

Apalagi jika Anda mencoba menggabungkan kedua kebiasaan buruk ini, tentu pusat pernapasan akan semakin tertekan, aliran oksigen yang dibutuhkan tubuh juga ikut berkurang, sekalipun Anda memiliki enzim pencernaan yang dapat menguraikan alkohol – ini tidak akan cukup dalam membantu kehidupan Anda. Lalu, kapan terakhir kali Anda dapat makan? Makan malam sebaiknya dilakukan 5 jam sebelum tidur, sehingga asam lambung yang membantu proses pencernaan sudah stabil dan tidak sedang bekerja. Pada saat istirahat juga dapat lebih nikmat, karena Anda tak perlu merasa kembung atau pun sering terbangun karena ada sesuatu yang mencekik tenggorokkan Anda, ingin mencoba?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}