Senang Mandi Air Hangat? Awas, Serangan Jantung

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 


Bagi sebagian besar orang, mandi air hangat dianggap sebagai jalan tercepat untuk mengusir rasa dingin yang menusuk tubuh. Tak hanya itu, mandi air hangat seolah menjadi terapi tersendiri bagi mereka yang sering diserang nyeri rematik atau sekadar untuk melepas rasa penat setelah pulang kantor.

Memang, hangatnya air yang membasuh tubuh Anda dapat membantu lancarnya sirkulasi darah dan memberikan efek relaks pada otot-otot Anda.

Namun, jika Anda termasuk segelintir orang yang senang dengan kebiasaan ini, terlebih dengan suhu air yang lebih panas, berhati-hatilah terhadap resiko serangan jantung. Bagaimana ini dapat terjadi?

Serangan Jantung Usai Mandi Air Hangat, Lebih Tinggi Resiko Kejadiannya

Darimana fakta mengejutkan ini diketahui? Seorang peneliti asal Jepang mengungkapkan kemungkinan ini setelah mengamati banyak kasus serangan jantung yang terjadi di Osaka selama tahun 2005-2007.

Selama pergantian musim dari tahun-tahun tersebut, Chika Nishiyama, peneliti asal Kyoto Prefectural University, mengamati bahwa angka kejadian serangan jantung usai mandi air hangat 10 kali lebih tinggi terjadi ketika seseorang melakukan kebiasaan ini di musim dingin.

Sedangkan, tidur dan olahraga menempati urutan kedua dan ketiga sebagai aktivitas yang sedang atau baru saja dilakukan oleh mereka yang mengalami serangan jantung.

Meski belum diketahui bagaimana mekanisme terjadinya serangan jantung usai mandi atau berendam air hangat, para peneliti menduga bahwa ini terkait dengan turunnya tekanan darah secara drastis akibat mandi air hangat di tengah cuaca dingin. Dampaknya, tubuh mengalami shock yang langsung mengarah pada serangan jantung.

Tentu saja, resiko akan semakin meningkat pada mereka yang memang memiliki riwayat penyakit jantung, juga pada mereka yang senang dengan suhu air yang lebih panas, tidak sekadar hangat.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Bukan Air yang Jadi Sumber Masalahnya

Sebenarnya, faktor masalah utamanya bukan terletak pada air yang digunakan untuk mandi, melainkan adanya perubahan suhu mendadak yang ekstrem pada tubuh.

Tentu saja, ini berdampak langsung pada sirkulasi dan tekanan darah dalam tubuh Anda dan juga jantung Anda. Fakta sehubungan dengan hal ini selaras dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Fakultas Kesehatan di Queensland, Brisbane-Australia.

Jadi, resiko yang sama yakni serangan jantung, juga bisa dialami oleh mereka yang mandi air dingin seketika setelah mereka berolahraga atau melakukan aktivitas lainnya.

Lantas, bagaimana solusi praktis untuk mencegah serangan jantung usai mandi? Ya, sebenarnya, tidak ada yang salah dengan mandi air hangat maupun air dingin. Hanya, jaga agar suhu air tidak terlalu panas atau dingin. Dan, jangan langsung menyiram air ke tubuh Anda.

Misalnya, ketika cuaca sedang dingin, jangan langsung menyiram air hangat atau bahkan air dengan suhu yang lebih panas ke tubuh Anda. Sebaliknya, ketika Anda berkeringat baik akibat olahraga maupun karena aktivitas fisik lainnya, jangan langsung menyirami tubuh Anda dengan air dingin.

Ingatlah, bahwa tubuh perlu melakukan penyesuaian antara suhu di dalam dan luar tubuh. Perubahan suhu mendadak pada tubuh akan memberikan ‘reaksi kejut’ pada berbagai sistem dalam tubuh Anda, termasuk kulit, otot, tulang, paru-paru, dan tentu saja jantung Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}