Terapi Kanker Protokol Budwig, Benarkah Efektif?

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

Agustus 26, 2018


Ketika seorang dinyatakan mengidap kanker, mereka akan melakukan segala cara untuk mengobati kanker tersebut. Kadang ini termasuk dengan mencoba beragam pilihan terapi kanker lebih banyak cara dari sekedar cara konvensional seperti kemoterapi.

Salah satu terapi kanker yang kemudian banyak dilirik adalah protokol budwig. Metode ini dilakukan dengan merubah sejumlah pola makan dan mengatur ulang pola makan untuk kanker. Tujuannya untuk membentuk kondisi tubuh tertentu yang tidak mendukung pertumbuhan kanker.

Sejauh mana potensi dari makanan untuk kanker satu ini? apakah benar Protokol budwig dapat mengobati kanker? Dan adakah catatan khusus yang perlu dicermati dari terapi kanker ini? Kita akan mencoba memahami lebih dalam budwig protokol ini dan melihat potensi serta resiko dari metode terapi kanker ini berdasar dari sejumlah ulasan ilmiah.

Apa Sebenarnya Terapi Kanker Protokol Budwig?

Protokol Budwig adalah metode pengobatan kanker alternatif yang diawali dari temuan pakar biokimia bernama Dr. Johanna Budwig. Dalam proses risetnya untuk mendalami masalah patogenesis, beliau menemukan fakta adanya kesamaan komponen kimia tertentu dari jenis keju tertentu dengan pengobatan kanker.

Juga adanya fakta mengenai manfaat lemak poliansaturasi yakni asam lemak omega 3 dan 6 dalam pembentukan membran sel. Artinya, kedua jenis lemak sehat ini baik membantu menyempurnakan membran sel dan meningkatkan pertahanan sel dari kerusakan.

Dalam riset yang dikembangkan oleh Dr. Johanna Budwig, asupan asam lemak omega 3 dan 6 dengan komponen lignan dalam biji flax dan komponen senyawa cysteine dan methionineanimo acid dari jenis keju klasik macam cottage cheese akan membantu mengobati kanker.

Makanan yang Harus Dikonsumsi dalam Diet

Inilah yang kemudian menjadi dasar konsep protokol budwig. Dimana pasien akan menjalankan pola makanan untuk kanker khusus. Pasien akan diharuskan mengonsumsi minyak biji flax yang dicampur dengan sejenis keju bernama cottage cheese dalam beberapa porsi sehari.

Asumsi dari protokol ini adalah, dengan mengonsumsi asupan makanan spesifik akan bekerja menghentikan pertumbuhan kanker, bahkan mematikan dan mengobati kanker.

Makanan spesifik di sini adalah makanan khusus yang mengandung asam lemak omega 3 dan 6 dalam kadar sangat tinggi, rendah elemen hewani disertai perpaduan keju yang mengandung elemen cysteine dan methionineanimo acid sebagaimana pada cottage cheese.

Campuran dari menu utama dari protokol budwig ini adalah 1 sendok makan minyak biji flax dan 2 sendok makan cottage cheese. Biasanya sepanjang hari pasien harus mengonsumsi campuran ini sebanyak 6 – 8 kali.

Bersamaan dengan diet anti kanker khusus, pasien juga akan diminta meningkatkan asupan makanan dari jenis buah-buahan, sayuran dan serat. Tentu diupayakan berasal dari jenis sumber organik dengan asumsi makanan non organik cenderung mengandung elemen toksin lebih tinggi.

Dalam pengembangannya, protokol budwig ini juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi minyak zaitun organik, almond, walnut, susu kambing dan susu sapi mentah. Mengasup karbohirat kompleks dalam kadar terbatas juga masih diperbolehkan.

Makanan yang Harus Dihindari dalam Diet

Mereka yang menjalankan terapi kanker dengan pola makan untuk kanker ini juga akan diminta untuk menghindari sejumlah jenis asupan. Beberapa asupan yang masuk dalam daftar larangan adalah daging, gula, karbohidrat sederhana, margarin, mentega dan beberapa jenis minyak nabati.

Daging, terutama jenis daging merah dan daging olahan dianggap mengandung komponen protein tertentu yang dapat meningkatkan resiko pertumbuhan kanker. Demikian halnya dengan gula, mengingat gula sendiri adalah elemen energi penting bagi sel kanker.

Sedang beberapa jenis golongan minyak, mentega dan margarin dianggap berbahaya bagi pasien kanker karena elemen asam lemak dan lemak trans di dalamnya yang justru akan meningkatkan resiko inflamasi dan gangguan sirkulasi. Ini juga dianggap meningkatkan resiko pertumbuhan kanker.

Untuk membantu memaksimalkan manfaat dari protokol budwig ini dalam mengobati kanker, pasien juga perlu mengimbangi makanan untuk kanker dengan menjalankan aktivitas fisik di pagi hari.

Asumsi yang digunakan adalah aktivitas fisik akan sangat baik membantu melancarkan kembali sirkulasi darah pasien kanker. Sedang dipahami bahwa masalah sirkulasi darah memang kerap menjadi isu penting pada pasien kanker, baik sebelum maupun pasca terapi konvensional.

Aktivitas fisik di pagi hari diharapkan tidak hanya baik untuk sirkulasi, tetapi juga baik untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh. Vitamin D memiliki peran besar dalam proses regenerasi sel dan melindungi kesehatan sel, termasuk mencegah dan menghambat kerusakan sel menjadi sel abnormal.

Kopi Enema

Kami sempat menjelaskan sekilas mengenai pemanfaatan kopi enema di sini. Konsep enema sendiri adalah terapi penggunaan kopi untuk terapi anal dengan memasukan kopi pada anus untuk merangsang kontraksi usus besar yang memudahkan BAB.

Beberapa pakar yang menggiatkan aktivitas kopi enema melihat bahwa terapi ini akan mendorong pemaksimalan manfaat BAB sebagai lebih dari sekedar pembuangan sisa makanan. Dengan bantuan kopi enema, BAB diasumsikan akan mengoptimalkan pembuangan kotoran, toksin, residu dan unsur karsinogen yang tersimpan dalam usus.

Kopi enema menjadi salah satu bagian dari protokol budwig dalam upaya untuk membantu membersihkan usus dan liver dari toksin dan kotoran. Ini akan bekerja membantu mengobati kanker dengan menurunkan level toksin dalam tubuh. Juga membantu memaksimalkan manfaat makanan untuk kanker untuk mengeluarkan sejumlah lemak dan komponen tidak bermanfaat dalam tubuh melalui feses.

Cara Kerja Budwig Protokol Mengobati Kanker

Meski sampai hari ini konsep dari protokol pengobatan kanker alternatif masih kerap dianggap sebagai terapi yang tidak aman dan jelas oleh kebanyakan pakar onkologi. Terapi kanker satu ini masih termasuk menjadi terapi kanker yang banyak diminati.

Terapi kanker alternatif ini diklaim membantu mensuplai energi ulang bagi sel-sel untuk membentuk perlawanan baru melawan kanker. Dikatakan bahwa dengan mencampur minyak biji flax dan keju tertentu ini, maka membuat minyak biji flax akan mudah diserap air dan masuk ke dalam sel-sel tubuh.

Imajinasikan bila sel-sel dalam tubuh Anda adalah batere yang butuh di charge  ulang untuk tetap aktif. Sel-sel ini juga membutuhkan unsur elektrik untuk tetap dapat menjalankan fungsi biologinya. Dan ketika sel-sel ini kekurangan unsur elektrik, dibutuhkan suplai yang bekerja sebagai charger. Inilah fungsi dari protokol budwig.

budwig diet untuk kanker
Sumber: naturheilpraxis

Dikatakan dengan menjalankan protokol ini, pasien akan mendapatkan peningkatan suplai oksigen yang menjadi salah satu sumber utama kelistrikan bagi sel. Kondisi yang diyakini akan menjadi lingkungan yang tidak nyaman bagi sel kanker tumbuh.

Sementara itu, kadar Ph dalam tubuh akan meningkat yang secara ilmiah juga diakui menurunkan level pertumbuhan sel kanker. Kondisi ini disertai dengan sejumlah asupan pendukung lain diklaim akan membantu mengobati kanker.

Di sisi lain beberapa pakar juga melihat adanya kemungkinan manfaat diet budwig ini diluar kemampuannya mengobati kanker. Sebut saja seperti arteriosklerosis, stroke, serangan jantung, radang usus, keluhan prostat, eksim, arthritis hingga masalah imunitas.

Bukti dari Manfaat Protokol Budwig

Sampai saat ini kebanyakan pakar onkologi belum meyakini bahwa terapi kanker alternatif ini dapat dipercaya mengobati kanker. Konsep makanan untuk kanker masih dianggap cara kontroversial yang belum cukup didukung bukti kuat efektif mengobati kanker.

Tetapi sebenarnya, sejumlah fakta bermunculan mengenai manfaat makanan untuk kanker termasuk diet budwig sebagai terapi kanker. Sebagaimana dijelaskan dalam Cancer Prevention Research Journal tahun 2017. Dalam riset terbukti tikus yang sudah memiliki masalah tumor paru-paru mengalami menunjukan progress positif pasca menjalankan terapi dengan diet budwig ini.

Dalam riset lain yang dijelaskan pada Ginecologic Oncology tahun 2010 juga diungkap ayam yang mengidap kanker ovarium akan menunjukan penurunan ukuran kanker pasca mendapatkan asupan biji flax ini selama 1 tahun.

Sejumlah jurnal juga mengungkap pemanfaatan diet budwig ini untuk terapi kanker payudara dan kanker prostat. Dalam beberapa temuan juga diungkap adanya potensi biji flax untuk menormalkan keseimbangan hormonal.

Dalam pengungkapan lain dapat dilihat adanya potensi dari terapi budwig untuk meningkatkan manfaat kemoterapi sekaligus membantu menurunkan efek samping dari kemoterapi. Hal tersebut dapat dilihat pada jurnal Cancers tahun 2011.

Hanya saja skala studi untuk pemanfaatan biji flax dan makanan untuk kanker dengan metode protokol Budwig dianggap masih sangat terbatas dengan skala relatif kecil. Sehingga belum cukup kuat membuktikan efektivitas protokol budwig untuk terapi kanker.

Resiko Makanan untuk Kanker Protokol Budwig

Terlepas dari belum cukup kuatnya bukti yang dapat memastikan efektivitas dari terapi kanker dengan protokol budwig ini. Ternyata juga muncul sejumlah bukti bahwa makanan untuk kanker ini mungkin menyisakan sejumlah resiko dan efek samping.

Sebagaimana kebanyakan program makan untuk kanker yang banyak digembar gemborkan, sejumlah pakar onkologi dan nutrisi melihat adanya celah pada program ini.  beberapa celah dan resiko dari terapi kanker ini antara lain adalah sebagai berikut.

  • Efek kekurangan nutrisi

    Protokol makan untuk kanker cenderung bekerja dengan cara relatif ketat. Ini menyebabkan pelaku diet akan terikat untuk hanya mengonsumsi makanan tertentu dalam jangka waktu panjang. Dalam kasus protokol budwig, pasien akan terikat menurunkan level asupan protein hewani dan karbohidrat.

    Kondisi tersebut diduga kuat akan memicu gangguan nutrisi pada pasien. Padahal, menjadi kekurangan nutrisi adalah pilihan terakhir bagi pasien kanker. kekurangan nutrisi akan menurunkan kondisi pasien dalam jangka panjang.

    Nutrisi yang tepat dan seimbang akan menjadi kunci dari kinerja setiap sel tubuh dan berperan penting pula pada fungsi keseimbangan hormonal. Dan kedua aspek ini juga berperan besar dalam bekerja melawan pembentukan kanker.

    Terdengar kontradiktif memang, ketika di satu sisi biji flax dan cottage cheese dikatakan baik sebagai terapi kanker, tetapi diet ketat dengan kedua elemen ini juga meningkatkan resiko kanker.  budwig diet memicu resiko kekurangan asupan protein, vitamin B dan sejumlah mineral.

  • Efek alergi

    Terapi kanker dengan diet budwig ini  juga rentan akan efek alergi. Dalam skala terbatas ditemukan adanya sejumlah pasien yang memiliki masalah alergi dengan biji flax dan mungkin mengalami reaksi alergi seperti pembengkakan, ruam, sesak nafas hingga gangguan pencernaan.

    Untuk mereka yang sensitif, konsumsi biji flax dalam jumlah besar akan memicu reaksi kembung, mual, sebah, munculnya iritasi lambung hingga inflamasi usus, sembelit atau justru diare.

  • Efek inflamasi

    Asam lemak pada dasarnya memiliki sifat anti inflamasi. Tetapi ketika kadar asam lemak omega 6 dalam tubuh menjadi terlalu tinggi dengan rasio yang tidak berimbang dibandingkan asam lemak oemga 3 maka sifat asam lemak omega 6 akan bekerja sebagai agen inflamasi.

    Minyak biji flax sendiri mengandung 2 gram asam lemak omega 6 untuk tiap sendok makan. Sedang kandungan asam lemak omega 3 di dalamnya sekitar 7 gram.  Tetapi efektivitas dari asam lemak omega 3 yang dapat diserap tubuh hanya sekitar 20% yang artinya hanya sekitar 1,5 gram saja.

    Sementara untuk memastikan kadar asam lemak omega 6 tidak berkembang menjadi agen inflamasi dalam jangka panjang, dibutuhkan rasio asam lemak omega 3 dan 6 dalam skala 3 : 1. Minyak biji flax sama sekali tidak memenuhi persyaratan rasio tersebut.

    Itu sebabnya dalam jangka panjang diet budwig bukan diet yang dapat dijalankan dengan aman. Efek pembentukan agen inflamasi justru dapat memperburuk kondisi pasien kanker.

  • Efek kopi enema

    Selain sejumlah resiko diatas, beberapa pakar onkologi juga melihat adanya resiko dari kopi enema yang terhadap kesehatan usus. Stimulasi berlebihan dari efek kopi dalam mendorong kontraksi atau peristaltik dari usus besar justru membuat usus besar nantinya melemah dan kehilangan kemampuan melakukan peristaltik alami.

    Kopi enema yang dilakukan dengan berlebihan juga memicu efek  diare dan iritasi pada dinding usus besar.  Dalam beberapa kasus ada kaitan erat antara kebiasaan enema dengan dehidrasi.

  • Efek sinar matahari

    Meski memang skalanya relatif ringan, beberapa pakar onkologi juga melihat adanya kemungkinan resiko pasien yang terpapar sinar matahari berlebihan akan mengalami kerusakan kulit, sunburn dan peningkatan resiko kanker kulit.

Siapa yang Sebaiknya Tidak Menjalankan Diet Budwig?

Secara umum, diet budwig adalah makanan untuk kanker yang aman. Tentu saja bila dijalankan dengan tepat dan hanya dijalankan dalam jangka waktu tertentu saja. Tetapi rupanya dalam beberapa kondisi, diet dengan protokol budwig ini dianggap berbahaya.

Dalam kondisi seperti apa protokol Budwig ini sebaiknya tidak dijalankan?

  • Dalam kondisi hamil

    Biji flax terbukti mengandung kadar lignan yang tinggi. ini semacam mineral yang memiliki sifat fitoestrogen dan dapat meniru aktivitas estrogen alami dalam tubuh. Masalahnya sifat fitoestrogen dalam lignan relatif agresif sehingga akan memicu perubahan keseimbangan hormonal pada ibu hamil yang dikhawatirkan membahayakan kesehatan janin dan kehamilan.

  • Apabila mengidap diabetes dan hiperglikemia

    Biji flax memang sangat baik untuk membantu menurunkan kadar gula darah.  Biji flax akan membantu meningkatkan kemampuan sel dalam menyerap gula lebih efektif dan meningkatkan daya serap sel terhadap gula. Ini menurunkan level gula dengan cepat, hanya saja dikhawatirkan akan bekerja terlalu cepat untuk dosis 6 – 8 sendok makan dalam sehari.

  • Wanita dengan masalah hormonal tertentu

    Masih bicara soal efek dari biji flax dalam mempengaruhi kadar estrogen dalam tubuh. Beberapa kondisi hormonal tertentu dikhawatirkan akan terpengaruh oleh kandungan fitoestrogen dalam biji flax.  Mereka yang juga bermasalah dengan PCOS dan hiperestrogen sebaiknya berkonsultasi dengan dokter diawal.

  • Mereka dengan masalah Inflamasi usus

    Biji flax dan keju khas semacam cottage cheese yang memiliki kandungan gas tinggi memang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh mereka yang sudah memiliki masalah pencernaan relatif sensitif. Ini rentan menyebabkan efek iritasi, inflamasi dan gangguan kembung.

Catatan Dalam Menjalankan Terapi Kanker Diet Budwig

Bila Anda tertarik untuk menjalankan protokol budwig sebagai makanan untuk kanker, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter onkologi Anda. Dalam beberapa kondisi diet ini tidak selamanya aman untuk kondisi pasien kanker. Termasuk bila Anda juga terbukti memiliki sejumlah kondisi sebagaimana dijelaskan di atas.

Upayakan untuk tetap menjaga keseimbangan asupan makanan dengan memperhatikan asupan protein, vitamin B, mineral dan keseimbangan antara asam lemak omega 3 dan 6. Karena ini merupakan salah satu celah yang memungkinkan pasien mengalami kekurangan nutrisi.

Imbangi dengan menambahkan asupan ikan-ikanan organik dalam skala tertentu. Ini untuk menekan resiko ketidak seimbangan rasio asam lemak dalam tubuh. Cara ini juga membantu mensuplai sejumlah asam amino essensial yang hanya dapat diperoleh dari sumber asupan protein hewani.

Pada dasarnya, belum ada bukti kuat akan manfaat protokol budwig ini sebagai terapi kanker. Sejumlah fakta masih berskala kecil dan kurang kuat. Sejauh ini pemanfaatan makanan untuk kanker ini lebih banyak bekerja sebagai protokol pendamping terapi utama. Pilihan lain adalah sekedar membantu menurunkan resiko terapi kanker konvensional dalam mengobati kanker.

Sumber

Kathryn Watson. What Is the Budwig Diet? Published: 2017-06-01. https://www.healthline.com/health/budwig-diet. Accessed: 2018-08-23. (Archived by WebCite®)

Dr. David Jockers DC, MS, CSCS. How the Budwig Diet Protocol for Cancer Works. https://thetruthaboutcancer.com/budwig-diet-protocol-cancer/. Accessed: 2018-08-23. (Archived by WebCite®)

Jenna Fletcher. What Is the Budwig Diet Protocol? Published: 2017-12-16. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320352.php. Accessed: 2018-08-23. (Archived by WebCite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}