Deteksi Alzheimer Yang Baru Ditemukan

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

November 3, 2015


Alzheimer – Beberapa fakta menunjukan adanya pengaruh genetik pada kasus serangan Demensia dan Alzheimer, yakni penyakit kerusakan sistem impuls syaraf yang mengakibatkan pasien mengalami masalah dengan ingatan, pola pikir, perilaku dan kadang membentuk imajinasi dan khayalan tertentu. Maka deteksi Alzheimer perlu dilakukan.

Penyakit Alzheimer memang lebih banyak menyerang manula meski terbukti lebih dari 10% kasus juga muncul pada usia produktif. Dalam artikel ini Anda akan memperoleh informasi terbaru mengenai deteksi Alzheimer. Mari kita perhatikan informasi menurut BBC yang dikupas secara sederhana berikut ini.

Deteksi Alzheimer

Merujuk pada fakta bahwa penyakit Alzheimer ini sebenarnya cukup dipengaruhi oleh efek dari turunan atau genetik. Maka sebuah riset dikembangkan oleh Dr Lukas Kunz dari Pusat Penyakit Neurodegeneratif Jerman di Bonn. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan deteksi Alzheimer terkait kecenderungan seseorang mengalami demensia dan penyakit Alzheimer di kemudian hari.

Perangkat deteksi Alzheimer yang digunakan dalam riset tersebut adalah sebuah sistem labirin virtual yang kemudian disebut sebagai uji realitas virtual. Uji ini diterapkan justru pada mereka yang masih sehat dan sama sekali secara kasat mata tidak menunjukan gejala atau tanda demensia dan penyakit Alzheimer, yakni pada usia 18 sampai 36 tahun.

Menurut Dr Lukas Kunz, mereka yang memiliki kecenderungan mengalami Alzheimer akan menunjukan gejala unik dalam kemampuan bernavigasi untuk melalui labirin virtual ini. Dan ini akan memperjelas masalah penurunan fungsi yang dialami otak dalam taraf prematur.

Labirin virtual akan membuat otak melakukan beberapa tugas seperti mengingat jalur, mengingat tanda, melakukan pengambilan keputusan, menentukan dan mengingat arah. Serta mengambil langkah cepat dalam situasi ditekan. Sebuah sistem virtual yang selintas menyerupai permainan online ini akan memunculkan gejala dalam masalah ingatan. Kemampuan memahami arah dan jalur, kemampuan memahami petunjuk dan tanda, serta masalah dengan bernavigasi.

Dr Laura Phipps, seorang peneliti Alzheimer yang juga dilibatkan dalam riset ini, mengatakan bahwa tanda munculnya masalah disorientasi spasial pada otak akan terbaca lebih awal. Bila seseorang menjalani uji yang menuntut mereka melakukan beberapa proses pemberian komando dan informasi yang beruntun, proses ingatan yang berseri, pengambilan kembali ingatan, dan beberapa navigasi yang terkait erat dengan arah, petunjuk, tanda, jalur dan tujuan.

Mereka dengan gejala prematur Alzheimer akan menunjukan kelemahan mereka dalam mengingat semua informasi yang datang beruntun. Kadang bermasalah dengan urutan informasi. Bermasalah dengan cara mengingat kembali memori lama. Mengalami kesulitan merangkai informasi menjadi sebuah konsep untuk mengambil keputusan.

Tingkatan Level Alzheimer

Ada beberapa tingkat nilai yang akan diberikan berdasarkan tingkat masalah yang muncul dalam proses pengingatan, pengambilan ingatan, dan proses navigasi. Dalam skala normal beberapa orang tanpa ada keluhan atau kecenderungan mengalami penyakit Alzheimer, bisa mengalami masalah dalam ingatan dan pengambilan ingatan, tetapi dalam tingkat yang ringan. Kecuali bila seseorang dalam tekanan atau sedang stress.

Bila seseorang mengalami masalah ingatan dan pengingatan kembali ingatan yang relatif berat. Maka disinilah perlu ada langkah pencegahan awal untuk mencegah seseorang mengalami keluhan demensia atau malah penyakit Alzheimer yang berat di masa depan.

Dr Laura Phipps sendiri meyakini cara ini akan membantu menekan munculnya kasus penyakit Alzheimer berat yang tidak dapat teratasi. Karena deteksi Alzheimer akan membantu seseorang lebih awal mengambil tindakan dan melakukan langkah pencegahan.

Termasuk terapi ingatan, terapi alami dengan beberapa jenis suplemen yang memiliki khasiat dalam membantu memperbaiki keluhan syaraf pada otak. Dan juga mengkonsumsi lebih banyak antioksidan yang baik untuk kesehatan otak.

Sampai hari ini penyakit Alzheimer masih menjadi masalah yang sering menghantui kalangan usia lanjut di seluruh dunia, bahkan kini penyakit ini juga sudah berkembang demikian pesat di kawasan Asia. Besar harapan dengan adanya deteksi Alzheimer, maka ada langkah pencegahan efektif untuk mengatasi masalah Alzheimer ini sedini mungkin.

Demikianlah informasi terkini seputar deteksi Alzheimer terkini, nantikan informasi menarik lainnya seputar informasi kesehatan dan herbal – hanya di deherba.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}