7 Mekanisme Antioksidan Resveratrol dalam Pencegahan Kanker

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

Juni 23, 2018


Pada buah anggur terutama jenis buah anggur merah dan buah anggur hitam terkandung jenis anti oksidan yang cukup kuat, secara medis anti oksidan ini dikenal dengan nama resveratrol. Dan resveratrol ini adalah salah satu anti oksidan yang cukup efektif membantu pencegahan kanker dan menurunkan resiko penyakit kanker.

Senyawa biokimia ini memiliki warna khas ungu kehitaman dan rasa sepat yang pekat. Sedang di dalam senyawa ini terkandung kemampuan kuat untuk melindungi fungsi regenerasi sel dalam tubuh.

Apa saja sebenarnya manfaat resveratrol ini? apakah ekstraksi dari buah anggur merah ini benar bermanfaat untuk pencegahan kanker? Bagaimana pengaruhnya terhadap resiko penyakit kanker pada manusia? Beberapa ulasan mengenai manfaat anti oksidan ini terhadap tubuh dan terhadap pencegahan kanker akan diulas dalam bahasan berikut ini.

Pencegahan Kanker dengan Ekstraksi Buah Anggur Merah

Awal mula riset terhadap buah anggur merah adalah kecurigaan masyarakat kesehatan akan kondisi kebanyakan orang berdarah Perancis. Mereka demikian mudah mengonsumsi keju dan daging dagingan, demikian menggemari minuman beralkohol yang notabene adalah asupan karsinogen tetapi tubuh mereka tetap sehat.

Berangkat dari sana, pakar mulai meneliti apa saja yang lazim dikonsumsi masyarakat Perancis untuk menemukan rahasia dibalik kesehatan mereka. Dan dari sinilah ditemukan manfaat resveratrol. Ini adalah komponen pembawa warna hitam keunguan pada anggur.

Resveratrol adalah komponen biokimia polifenol. Memiliki kemampuan unik sebagai probiotik, sebagai suplemen untuk sistem neuron pada otak dan seluruh fungsi saraf tepi dan ternyata juga membantu melindungi sistem pembuluh darah.

Tetapi lebih dari itu, dalam resveratrol terdapat komponen unik yang bekerja langsung pada inti sel setiap bagian tubuh. ini bekerja langsung memproteksi DNA dan menjaga keberlangsungan fungsi regenerasi sel berjalan dengan normal.

Kenapa Buah Anggur Merah?

Menarik ketika kita menyadari bahwa resveratrol adalah komponen pigmen berwarna hitam keunguan yang menjadi pigmen utama anggur hitam. Tetapi sejumlah pakar justru menyarankan menarik resveratrol dari ekstraksi buah anggur merah.

Beberapa pandangan medis melihat bahwa dalam buah anggur merah terkandung dua komponen antioksidan kuat, yakni resveratrol dan antosianin. Keduanya bekerja pada fungsi regenerasi sel, perlindungan pada sistem vaskular dan sistem saraf dan membantu melindungi diri dari kerusakan genetik.

Duo dari dua anti oksidan ini adalah salah satu duo terbaik untuk terapi pencegahan kanker dan membantu menurunkan resiko penyakit kanker pada level rendah.

Ekstraksi buah anggur merah atau resveratrol memiliki kemampuan dalam mensuport sistem regenerasi sel, melindungi DNA dan nukleus dalam sel sehingga mencegah terbntuknya mutasi gen dan kondisi degeneratif. Ini yang menjadikan resveratrol sebagai salah satu senyawa anti kanker yang kuat.

Apa saja yang dilakukan ekstraksi buah anggur merah ini dalam membantu menurunkan resiko penyakit kanker? berikut penjelasannya.

Resveratrol Melindungi Genetik

Menurut sumber Atlas of Science tahun 2016, dijelaskan bahwa mengonsumsi makanan kaya resveratrol akan membantu melindungi DNA sel dari kerusakan. Dalam riset dijelaskan bahwa resveratrol bekerja memberi efek pembatasan kalori.

Pembatasan kalori akan membantu meningkatkan kualitas hidup dan menjadi suport bagi kesehatan sistem nukleus dari sel tubuh. ini membantu sel memiliki kemampuan lebih baik dalam memperbaiki dirinya sendiri.

pencegahan kanker - buah anggur merah - resiko penyakit kanker
Sumber: Shutterstock

Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu riset di Harvard University di tahun 2013, bahwa kemampuan resveratrol ini salah satunya adalah mendukung sistem perbaikan diri dari sel. dengan berpusat pada DNA, sistem sel dioptimalkan untuk memperbaiki kerusakan pada sel dan kerusakan pada DNA.  Bahkan kemampuan perbaikan sel  dapat meningkat hingga 70%.

Ini salah satu alasan kuat kenapa resveratrol efektif untuk mencegah terjadinya mutasi gen dan mencegah sel membentuk sel baru yang abnormal, temasuk untuk pencegahan kanker.

Resveratrol Meningkatkan Aktivitas Mitokondria

Mitokondria adalah bagian penting dari inti sel tubuh. di sinilah sel membentuk energi dan mengolah sumber energi. Bisa dikatakan disinilah pembangkit energi dari sel dan menjadi bagian penting dari aktivitas sel.

Mitokondria ini adalah organel atau bagian dari sel yang menjadi pusat respirasi sel. pada bagian inilah sel menarik oksigen untuk proses pembentukan energi dan melepas residu metabolisme. Mitokondria juga menjadi pusat pembentukan metabolisme dan menjadi pusat suplai energi bagi sel menjalankan fungsinya.

Mitokondria yang sehat menjadi bagian penting keberlangsungan fungsi sel dan proses regenerasi sel. dan meningkatkan aktivitas mitokondria jelas berperan dalam melindungi kesehatan sel dalam jangka panjang.

Menurut Biochimica et Biophysica Acta (BBA) – General Subjects tahun 2016, mengonsumsi asupan resveratrol akan sangat membantu meningkatkan kinerja mitokondria dan melindungi fungsi mitokondria sel.

Resveratrol akan membantu melindungi mitokondria dari kerusakan, mencegah terbentuknya endapan radikal bebas pada elemen mitokondria sehingga menjaga keberlangsungan fungsi mitokondria.

Dan catatannya adalah mereka dengan masalah kanker, pada dasarnya berawal dari kerusakan mitokondria. Untuk itu melindungi mitokondria ini adalah bagian penting dalam proses penurunan resiko penyakit kanker.

Resveratrol Menjaga Stabilitas Gula Darah

Menurut Annals of the New York Academy of Science tahun 2011, dijelaskan bahwa dalam resveratrol terdapat kemampuan anti diabetes. senyawa ini membantu menghambat penyerapan kalori dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Selain itu, berkat kemampuan ekstraksi buah anggur merah ini dalam menstimulasi kinerja mitokondria, maka sel akan lebih optimal dalam meningkatkan pemanfaatan kalori dan gula dalam darah sebagai sumber energi.

Semakin efektif tubuh menghasilkan energi dan memanfaatkan suplai gula dalam darah semakin stabil kadar gula dalam darah. Ini akan melindungi Anda dari efek hiperglikemia.

Menariknya, stabilitas kadar gula darah adalah salah satu bagian penting dari pencegahan kanker. karena kadar gula yang tinggi adalah ekosistem yang sangat nyaman bagi sel kanker tumbuh dan berkembang.

Menurut Medical Science Monitor tahun 2015, dijelaskan bahwa mereka dengan kecenderungan mengalami kadar gula tinggi atau hiperglikemia akan memiliki tingkat resiko penyakit kanker lebih tinggi.

Ini karena salah satu sumber energi utama dari sel kanker adalah glukosa. Untuk sel kanker melakukan proses proliferasi atau pembelahan diri (mitosis) yang masif dan agresif, dibutuhkan suplai energi yang besar dari gula. Dengan kondisi hiperglikemia, sel kanker mendapat cukup suplai gula sebagaimana yang dibutuhkannya.

Resveratrol Menurunkan Resiko Inflamasi

Inflamasi adalah salah satu faktor yang menjadi awal terbentuknya kanker. Hal ini dijelaskan dalam jurnal Nature tahun 2002. Ini karena ketika terjadi inflamasi, terjadi peningkatan kadar sejumlah enzim yang dapat mendorong kerusakan genetik dan kerusakan DNA yang dapat berakhir pada pembentukan sel kanker.

Dan karenanya dapat disimpulkan bahwa terapi anti inflamasi adalah salah satu cara pencegahan kanker yang efektif. Karena setidaknya 40% kasus kanker di dunia berawal dari kasus inflamasi. Dengan mengurangi resiko inflamasi kita sama saja sedang menurunkan level resiko penyakit kanker.

Dan resveratrol memiliki komponen anti inflamasi yang cukup kuat. Resveratrol memiliki kemampuan meregulasi siklus nitrit oksida. Komponen ini bertanggung jawab dalam melindungi sistem imunitas, pembuluh darah dan saraf tubuh.

Resveratrol juga berperan dalam pengendalian produksi senyawa prostaglandin yang menjadi mediator proses pembentukan inflamasi. Dan senyawa resveratrol ini juga dapat berperan dalam meningkatkan kemampuan imunitas tubuh dalam melawan serangan mikroba penyebab infeksi.

Sehingga resveratrol akan sangat membantu mencegah inflamasi sekaligus mencegah terjadinya infeksi. Ini dijelaskan dalam Inflammation and Allergy Drug Targets tahun 2007.

Resveratrol Mencegah Efek Oksidasi pada Sel

Sejumlah aspek radikal bebas, termasuk stress, residu proses metabolisme, toksin dari polusi dan asupan makanan memiliki efek buruk terhadap kesehatan sel. radikal bebas menyebabkan sel teroksidasi, usang lebih cepat dan mengalami kerusakan sebelum waktunya.

Kerusakan yang terjadi berlebihan ini memicu sel berkembang menyimpang dan membentuk senyawa pro inflamasi. Kerusakan masif ini juga membentuk mutasi genetik. Ini yang menjadi awal terbentuknya sel abnormal termasuk sel kanker.

Kemampuan anti oksidan dari resveratrol dijelaskan dengan detail pada ulasan Biochemical Society Transactions tahun 2007. Mengonsumsi cukup resveratrol akan membantu mencegah kerusakan sel lebih awal. Ini menjadi salah satu upaya penting dalam menurunkan resiko penyakit kanker.

Resveratrol Mendorong Apoptosis

Secara alami sebenarnya sel memiliki kemampuan untuk membentuk sistem apoptosis. Ini adalah kemampuan sel untuk membaca ketidak normalan anomali dan perilaku dari sel untuk kemudian menyebabkan sel membunuh dirinya sendiri.

Sebenarnya ini adalah kontrol dari sistem tubuh dalam membaca perilaku abnormal dari sel sebelum ketidak normalan ini berkembang menjadi sel yang bermitosis lebih agresif dan bersifat ganas. Kemampuan mematikan diri sendiri ini disebut dengan sistem apoptosis.

Masalahnya ketika sel mulai bermutasi, sistem alami ini kerap ini hilang. Kemampuan berapoptosis hilang sehingga sel tidak mampu membaca adanya ketidak normalan dalam dirinya dan fungsi kendali sepenuhnya tidak bekerja.

Ini sebabnya sel kanker kemudian dengan mudah berkembang pesat dan tidak mati. Karena sel bermitosis lebih agresif hingga beberapa kali lebih cepat dari sel normal. Sementara sel kanker juga tidak dapat mati dan rusak, maka sel kanker dapat berkembang dengan sangat cepat.

Di sinilah resveratrol bekerja, dengan mendorong sel berapoptosis. Mengaktifkan kembali reseptor yang membaca sistem anomali sel sehingga lebih efektif membaca ketidak normalan sel kanker. Hal ini dijelaskan dalam Annals of the New York Academy of Science tahun 2011.

Resveratrol Meningkatkan Kinerja Sel T

Sel T adalah bagian dari sel darah putih yang bekerja menyerang sel asing dan abnormal dengan agresif. Sel ini menyerang sel asing dengan merusak membran sel dan menyerang langsung pada sistem nukleus dari sel.

Pada taraf ringan, ketika sel sel asing dan abnormal muncul dalam tubuh, sel T seharusnya bekerja menjadi garda awal dengan menyerang sel rusak ini dan menghancurkannya sebelum menyebabkan efek infeksi dan kerusakan lebih masif.

Tetapi ketika sel sel rusak mulai tumbuh dan berkembang, kadang sel T tidak lagi cukup efektif membunuh sel sel rusak tersebut. Kekuatan sel T tidak lagi mampu menandingi daya tahan sel sel abnormal yang lazimnya memang lebih tinggi dari sel normal.

Tetapi dengan peran resveratrol, sel T dapat diaktifkan kembali dengan meningkatkan komponen CD4 yang menjadi salah satu elemen kekuatan dari sel T. Ini membantu sel T melakukan serangan lebih fokus dan tajam pada sel sel abnormal.

Kemampuan resveratrol dalam menstimulai peningkatan CD4 dan bagaimana resveratrol bekerja pada sistem sel T dijelaskan dalam Journal of Science Signaling tahun 2017.

Batasan Mengonsumsi Resveratrol

Resveratrol adalah salah satu elemen anti oksidan kuat yang baik untuk pencegahan kanker. Manfaatnya sebagai anti inflamasi, proteksi mitokondria dan sebagai stimulan sel T bekerja sangat efektif menurunan level resiko penyakit kanker.

Hanya saja, resveratrol juga bisa berubah menjadi toksin bila kadarnya menjadi berlebihan. sejumlah efek samping dari kelebihan senyawa resveratrol ini berkaitan dengan masalah pada fungsi aliran BAK, sebagaimana dijelaskan dalam An Official Journal of of the Society of Toxicology tahun 2004.

pencegahan kanker - buah anggur merah - resiko penyakit kanker
Sumber: Beautystat.com

Dalam ulasan lain Journal of Food and Chemistry Toxicology tahun 2009,  juga dijelaskan bahwa kelebihan resveratrol akan menyebabkan efek kerusakan pada fungsi hati dan masalah pada arterosklerosis.

Untuk mendapatkan manfaat resveratrol atau ekstraksi buah anggur merah ini sebagai pencegahan kanker dan untuk menurunkan level resiko penyakit kanker diperlukan asupan resveratrol sebanyak 150 mg perhari.

Tetapi untuk mendapatkan manfaat resveratrol pada mereka yang sudah mengalami masalah kanker dan tumor, dosis hingga 500 mg masih dapat dianggap aman. Selama diimbangi dengan asupan minum yang mencukupi.

Ini akan membantu Anda mendapatkan manfaat resveratrol untuk mengatasi dan pencegahan kanker termasuk menurunkan resiko penyakit kanker dalam level aman.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}