Mitos vs Fakta: Remas Payudara Menyebabkan Kanker?

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Maret 26, 2019


Penyebab kanker payudara karena sering diremas? Fakta atau sekadar mitos belaka ya? Tentu hal ini dikhawatirkan oleh “kaum hawa” yang khususnya aktif secara seksual. Kekhawatiran ini merupakan hal yang wajar mengingat tak ada satupun yang ingin mengalami serangan kanker karena hal tersebut bukan? Benarkah remas payudara menyebabkan kanker?

Dari pada terus merasa khawatir, mari kita simak informasi dalam keterangan berikut. Namun sebelumnya ketahuilah bahwa info berikut bukanlah pengganti saran medis yang diberikan dokter. Jika Anda merasa adanya keluhan seputar payudara ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter secara langsung (face to face), sehingga perawatan yang sesuai dapat Anda lakukan.

Mitos vs Fakta—Benarkah Remas Payudara Menyebabkan Kanker?

Pertanyaan ini seringkali timbul mengingat meningkatnya aktivitas seksual dikalangan remaja dan orang dewasa muda, bahkan tak sedikit orang dewasa yang “berpengalaman” turut merasakan kekhawatiran ini. Adanya isu timbulnya kanker payudara karena sering diremas berdampak terhadap psikologis wanita. Tentunya hal ini dapat membuat “kaum hawa” merasa tidak aman. Ada pula yang menanggapinya secara ekstrem sehingga membuat mereka mengalami depresi atau “paranoid”. Setiap tanggapan sehubungan dengan hal ini bisa jadi berbeda-beda.

Disisi lain adanya isu remas payudara menyebabkan kanker turut menjadi perlindungan bagi “kaum hawa” untuk menolak aktivitas seksual yang tidak seharusnya mereka lakukan. Misalnya maraknya hubungan seksual dikalangan remaja hingga orang dewasa muda yang belum menikah. Setidaknya, secara psikologi wanita yang khawatir akan serangan kanker akan menolak aktivitas seksual demikian. Bagi yang sudah menikah, isu penyebab kanker payudara karena sering diremas dapat menurunkan gairah seksual wanita bahkan pasangan pria.

Umumnya serangan kanker payudara terjadi karena perubahan sel normal payudara menjadi tidak normal. Pemicunya dapat diakibatkan oleh radiasi, adanya riwayat kanker dalam keluarga, pernah mengalami serangan kanker jenis lainnya, ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi menstruasi maupun siklus menopause, ataupun terjadinya penumpukan lapisan lemak pada jaringan sel payudara yang menimbulkan gangguan kesehatan lainnya. Serangan kanker payudara bisa juga dialami wanita yang belum pernah hamil atau menyusui.

Apakah Remas Payudara Menyebabkan Kanker?

Ada desas-desus bahwa salah satu penyebab kanker payudara karena sering diremas. Apakah benar? Jawaban singkatnya, tidak. Cedera atau trauma pada payudara, yang dapat terjadi karena sering diremas, tidak akan menyebabkan kanker payudara. Memang hal ini dapat menyebabkan memar dan bengkak di payudara, yang bisa membuatnya terasa nyeri.

Jika seseorang mengalami cedera di payudara, ia biasanya akan memeriksa kondisi payudaranya, entah memeriksanya sendiri atau ke dokter. Jika sudah ada kanker di area tersebut, maka dokter mungkin dapat mendeteksinya. Tetapi ini bukan berarti cedera akibat remas payudara menyebabkan kanker.

Kadang-kadang cedera dapat menimbulkan benjolan di payudara yang bukan kanker. Ini mungkin karena bengkak memar atau jaringan parut yang dapat terbentuk ketika tubuh secara alami memperbaiki dirinya sendiri. Jaringan parut dapat menimbulkan benjolan jinak yang disebut nekrosis lemak.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa benjolan tersebut meningkatkan risiko kanker di payudara, tetapi mungkin dibutuhkan perawatan jika benjolannya tidak hilang dengan sendirinya.

Apabila Anda melihat adanya perubahan pada tampilan atau rasa dari payudara Anda, atau hal lain yang tidak normal bagi Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Memang hal tersebut mungkin bukan kanker, tetapi jauh lebih baik mengantisipasi.

Ada banyak mitos tentang kanker payudara, termasuk penyebab kanker payudara karena sering diremas. Namun tidak terbukti bahwa cedera akibat remas payudara menyebabkan kanker. Jadi mitos tersebut tidaklah benar.

Dari Mana Isu Penyebab Kanker Payudara Karena Sering Diremas?

Lalu, darimana datangnya asumsi bahwa remas payudara menyebabkan kanker? Bisa jadi ini didasarkan atas menyebarnya berita di jejaring sosial yang menyebutkan bahwa penyebab kanker payudara ialah karena sering diremas. Berita ini bisa benar ataupun tidak bergantung pada informasi yang disampaikan. Apakah terdapat penelitian yang mendasar atas isu tersebut? Terlebih jika penelitian menyebutkan pendapat dokter, bisa jadi Anda segera meyakininya sebagai kebenaran. Sekalipun terdapat penelitian, ada baiknya untuk menggali referensi informasi lainnya.

Adapula yang memercayai bahwa aktivitas meremas payudara memang menyebabkan kanker berdasarkan pengalaman pribadi yang belum sepenuhnya benar. Maksudnya berdasarkan pendapat pribadi yang belum didasarkan atas pemeriksaan medis guna meneguhkan pernyataan tersebut. Mungkin dikarenakan adanya indikasi seperti payudara terasa membesar saat diremas. Anda mungkin merasakan itu, namun jangan langsung mengira bahwa itu adalah kanker. Selalu pastikan dengan konsultasi dokter dan pemeriksaan medis lanjutan agar Anda dapat merasa tenang.

Perlu diingat bahwa setiap wanita hendaknya melindungi “aset berharga” mereka. Tujuan mulia bagian tubuh ini sebagai sarana pemberi kehidupan bagi “sang buah hati” saat Anda menyusuinya. Jangan biarkan siapapun yang tidak berhak menyentuh bagian tersebut. Bagi pria, upaya atau tindakan yang dianggap tidak menyenangkan dapat mengarah pada kasus pelecehan seksual. Maka ada baiknya untuk menjaga diri agar tidak terlalu bersemangat. Sekarang, mari kita lihat apakah timbulnya kanker payudara dapat terjadi dengan meremas payudara?

Mitos Tentang Kanker Payudara Karena Sering Diremas

Ada yang mungkin berbagi cerita dengan mengatakan “Hati-hati loh, kalau payudara sering diremas bisa buat kamu kena kanker!”. Atau ada yang mungkin mengatakan “Benar loh, karena payudara sering diremas, saya merasa payudara membengkak dan nyeri seperti pada gejala kanker”. Ada juga pertanyaan polos seperti, “apa akibat yang muncul jika payudara kita sering diremas saat belum menikah?”. Perlu diketahui bahwa tak ada perbedaan antara meremas payudara saat menikah atau belum, namun hal ini tidak seharusnya dilakukan jika belum menikah.

Benarkah aktivitas remas payudara menyebabkan kanker? Sayang sekali, tampaknya pendapat penyebab kanker payudara karena sering diremas belum dapat dipastikan kebenarannya. Mitos ini beredar bisa jadi sebagai bentuk perhatian orang-orang disekitar Anda yang khawatir akan kondisi kesehatan Anda. Khususnya jika diantara “kaum wanita” senang berbagi rahasia mengenai kehidupan seksualnya. Namun tak sepenuhnya informasi tersebut bisa dianggap sepele, jika ada indikasi nyeri bisa jadi Anda mengalami gangguan kesehatan lainnya yang perlu dipastikan.

Fakta Tentang Kanker Payudara Karena Sering Diremas

Faktanya kegiatan meremas payudara memang dapat menimbulkan pembesaran payudara yang dikarena adanya peningkatan aktivitas pembuluh darah disekitar payudara. Hal ini terjadi karena otak menanggapi kegiatan meremas payudara sebagai rangsangan yang memicu aliran darah untuk mengalir disekitar payudara. Hal ini menyebabkan payudara membesar selama “sesaat” saja bukan permanen. Payudara juga terasa lebih sensitif terhadap sentuhan, tak heran jika pasangan menikah menikmati aktivitas tersebut—bila dilakukan dengan cara yang tepat.

Sebelumnya sudah terjawab bahwa tidak benar jika remas payudara menyebabkan kanker. Meski bukan penyebab kanker, payudara sering diremas tetap dapat menyebabkan dampak negatif. Berikut adalah beberapa hal yang dapat disebabkan:

Nekrosis Lemak

Nekrosis lemak adalah komplikasi umum yang dapat terjadi akibat cedera di payudara. Nekrosis lemak terjadi ketika tubuh menggantikan jaringan lemak yang rusak dengan jaringan parut yang membentuk benjolan keras di area payudara.

Kista Minyak

Komplikasi lain akibat cedera di payudara adalah kista minyak. Kista minyak terjadi jika sel-sel payudara melepaskan zat berminyak saat sel-sel lemak mati, yang menciptakan kumpulan sel yang disebut kista minyak.

Kista minyak dapat berbentuk benjolan yang mungkin memar, merah, atau teksturnya tebal. Sama seperti nekrosis lemak, kista minyak juga dapat menimbulkan benjolan.

Hematoma

Hematoma adalah komplikasi lain yang mungkin terjadi dan dapat terjadi dimana saja di tubuh akibat cedera, termasuk di payudara. Hematoma berkembang ketika pembuluh darah yang lebih dalam terluka dan berdarah ke jaringan sekitarnya.

Kumpulan darah ini bisa mengeras dan menimbulkan benjolan. Hematoma sering juga mengakibatkan memar yang signifikan yang muncul di permukaan kulit.

Jika meremas payudara menimbulkan rasa sakit dan nyeri, tentu ada indikasi gangguan kesehatan. Hal ini bisa dikarenakan gerakan atau tindakan yang salah saat meremas payudara, misalnya tidak bisa mengontrol tekanan pada jari-jemari. Hal ini menyebabkan trauma pada jaringan payudara, sehingga bisa menyebabkan peradangan atau pembengkakan yang tidak diinginkan. Namun, waspadalah jika rasa sakit dan nyeri terjadi saat Anda menekan payudara sekalipun Anda jarang atau tidak pernah mendapatkan rangsangan, terlebih disertai adanya benjolan abnormal.

Mengingat indikasi kanker payudara juga dapat berupa rasa nyeri dan sakit pada payudara, namun disertai dengan adanya benjolan abnormal. Namun, terkadang ada kekeliruan sewaktu mengira pembengkakan dengan benjolan kanker. Maka hal ini perlu dipastikan dengan melakukan pemeriksaan medis lanjutan. Jika Anda pasangan menikah, janganlah khawatir terhadap isu mengenai remas payudara menyebabkan kanker. Penyebab kanker payudara karena sering diremas tidak terbukti.

Jika Anda adalah wanita yang belum menikah, alangkah baiknya untuk mencegah siapapun yang hendak melakukan tindakan meremas payudara. Selain karena ada dampak negatifnya bagi kesehatan payudara, Anda pun harus bertindak tegas terhadap siapapun yang berupaya melakukan itu. Itu adalah pelecehan, atau bahkan, penyerangan seksual.

Sumber

Breast Cancer Now. 10 common breast cancer myths dispelled. https://breastcancernow.org/information-support/have-i-got-breast-cancer/breast-cancer-causes/10-common-breast-cancer-myths-dispelled#squeezing

Cancer Research UK. Can an injury or blow to the breast cause cancer?. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/cancer-myths/can-an-injury-or-blow-to-the-breast-cause-cancer

Medical News Today. What is trauma to the breast?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322817

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}