Radioterapi Kanker, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 30, 2019


Radioterapi, atau terapi radiasi, adalah metode pengobatan kanker menggunakan radiasi dosis tinggi untuk membunuh sel-sel kanker serta mengecilkan tumor-tumor. Selain untuk kanker, radiasi dosis rendah juga digunakan dalam pemeriksaan sinar-X untuk melihat bagian dalam tubuh.

Walaupun terapi radiasi juga dapat digunakan untuk penyakit non-kanker, tapi artikel ini akan berfokus pada penggunaannya dalam pengobatan kanker. Dalam artikel ini kita akan menyelidiki cara kerja terapi radiasi untuk melawan kanker, jenis-jenis terapi radiasi, jenis-jenis kanker yang diobati dengan radioterapi, serta efek samping dari radioterapi.

Bagaimana Cara Kerja Radioterapi untuk Melawan Kanker?

Jika digunakan dalam dosis tinggi, terapi radiasi bisa membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker dengan cara merusak DNA mereka. Sel-sel kanker yang DNA-nya dirusak akan berhenti membmelah atau mengalami kematian. Ketika sel-sel yang rusak mati, mereka lalu dipecah dan dihilangkan oleh tubuh.

Namun terapi radiasi tidak langsung membunuh sel kanker. Dibutuhkan berhari-hari hingga berminggu-minggu terapi sampai akhirnya DNA cukup rusak untuk bisa menyebabkan sel kanker mati. Kemudian, sel-sel kanker akan terus mati selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah terapi selesai.

Apa Saja Jenis-Jenis Terapi Radiasi?

Ada dua jenis radioterapi utama untuk kanker, yaitu radioterapi eksternal dan internal. Jenis radioterapi yang akan digunakan tergantung pada banyak faktor, diantaranya:

  • Jenis kanker
  • Ukuran tumor
  • Lokasi tumor di tubuh
  • Seberapa dekat tumor dengan jaringan sehat yang sensitif dengan radiasi
  • Kondisi kesehatan secara keseluruhan dan riwayat kesehatan
  • Apakah pasien akan menjalani jenis perawatan kanker lain
  • Faktor-faktor lain, misalnya usia dan masalah kesehatan

Radioterapi Eksternal

Radioterapi eksternal menggunakan sebuah alat untuk menembakkan radiasi ke lokasi kanker di tubuh pasien. Mesinnya besar dan mungkin bersuara bising. Mesin itu tidak menyentuh pasien, tetapi bisa bergerak mengelilingi pasien untuk menembakkan radiasi ke satu bagian tubuh dari berbagai arah.

Radioterapi eksternal termasuk jenis pengobatan lokal, yang artinya hanya menargetkan satu bagian tertentu di tubuh pasien. Contohnya, jika pasien memiliki kanker di paru-paru, ia akan menerima radioterapi hanya ke bagian dada, tidak ke seluruh tubuhnya.

Radioterapi Kanker Eksternal
Radioterapi Eksternal untuk Kanker Payudara (Credit: Mark Kostich / iStock)

Radioterapi Internal

Radioterapi internal dilakukan dengan cara memasukkan sumber radiasi di dalam tubuh pasien. Sumber radiasi bisa berupa padat atau cair. Terapi radiasi internal dengan sumber padat disebut brachytherapy. Dalam jenis terapi ini, biji, pita, atau kapsul yang berisi sumber radiasi dimasukkan ke dalam tubuh, di dalam atau di dekat tumor.

Seperti radioterapi eksternal, brachytherapy adalah jenis pengobatan lokal yang hanya menargetkan satu bagian spesifik pada tubuh paisen. Dengan brachytherapy, sumber radiasi dalam tubuh pasien akan mengeluarkan radiasi untuk sementara waktu.

Radioterapi internal dengan sumber cair disebut terapi sistemik. Sistemik berarti pengobatannya memasuki aliran darah untuk mencapai jaringan-jaringan di seluruh tubuh, untuk mencari dan membunuh sel-sel kanker. Terapi radiasi sistemik dimasukkan ke tubuh dengan cara ditelan melalui mulut, melalui infus (intravena/IV), atau melalui suntikan.

Jika menerima radioterapi sistemik untuk kanker, cairan-cairan tubuh pasien, termasuk urin, keringat, dan ludah, akan ikut mengeluarkan radiasi untuk sementara waktu.

Radioterapi Kanker Internal
Brachytherapy untuk Kanker Prostat (Credit: James Heilman, MD [CC BY-SA 4.0])

Mengapa Pasien Kanker Disarankan Radioterapi?

Terapi radiasi digunakan untuk mengatasi kanker serta untuk mengurangi gejala-gejala akibat kanker. Jika digunakan untuk mengatasi kanker, terapi radiasi dapat menyembuhkan kanker, mencegahnya kambuh kembali, atau menghentikan atau memperlambat pertumbuhannya.

Jika terapi digunakan untuk mengurangi gejala-gejala, maka perawatan itu disebut perawatan paliatif. Sinar radiasi eksternal dapat mengecilkan ukuran tumor guna meringankan rasa sakit dan gejala lainnya yang disebabkan oleh tumor, misalnya susah bernapas atau kehilangan kendali untuk BAB dan buang air kecil. Rasa sakit akibat kanker yang telah menyebar ke tulang dapat diobati menggunakan obat terapi radiasi sistemik yang disebut radiopharmaceutical.

Apa Jenis-Jenis Kanker yang Diobati dengan Radioterapi?

Terapi radiasi eksternal digunakan dalam pengobatan banyak jenis kanker. Brachytherapy paling sering digunakan untuk mengobati kanker kepala dan leher, kanker payudara, kanker serviks, kanker prostat, dan kanker mata.

Terapi radiasi sistemik, disebut radioactive iodine atau I-131, paling sering digunakan untuk mengobati jenis-jenis kanker tiroid tertentu.

Jenis terapi sistemik lainnya, yang disebut terapi tertarget radionuclide, digunakan untuk mengobati pasien penderita kanker prostat stadium lanjut atau gastroenteropancreatic neuroendocrine tumor (GEP-NET). Jenis perawatan ini juga dikenal dengan nama radioterapi molekuler.

Adakah Efek Samping dari Terapi Radiasi?

Sayangnya radiasi bukan hanya akan membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker, tetapi juga akan menyerang sel-sel sehat di dekatnya. Kerusakan pada sel-sel sehat itulah yang dapat menimbulkan efek samping.

Banyak pasien yang menerima terapi radiasi akan mengalami efek samping kelelahan. Kelelahan bisa terjadi sekaligus atau secara bertahap. Pasien bisa merasa kelelahan dengan cara yang berbeda-beda dan seorang pasien bisa merasa lebih lelah daripada pasien lain yang menerima radioterapi yang sama.

Efek samping radioterapi lainnya akan muncul bergantung pada bagian tubuh yang diobati. Berikut adalah beberapa efek samping radioterapi kanker berdasarkan bagian-bagian tubuh yang diobati:

  • Otak: Kelelahan, rambut rontok, mual dan muntah, perubahan kulit, sakit kepala, penglihatan kabur
  • Payudara: Kelelahan, rambut rontok, perubahan kulit, pembengkakan (edema), badan terasa nyeri ketika disentuh
  • Dada: Kelelahan, rambut rontok, perubahan kulit, kesulitan menelan, batuk, sesak napas
  • Kepala & Leher: Kelelahan, rambut rontok, perubahan pada mulut, perubahan kulit, perubahan selera makan, perubahan pada tenggorokan, kelenjar tiroid kurang aktif
  • Panggul: Diare, kelelahan, rambut rontok, mual dan muntah, masalah seksual, masalah kesuburan, perubahan kulit, perubahan pola buang air besar & kecil
  • Rektum: Diare, kelelahan, rambut rontok, masalah seksual, masalah kesuburan, perubahan kulit, perubahan pola buang air besar & kecil
  • Perut: Diare, kelelahan, rambut rontok, mual dan muntah, perubahan kulit, perubahan pola buang air besar & kecil

Sel-sel sehat yang dirusak oleh radiasi biasanya akan pulih dalam waktu beberapa bulan setelah terapi selesai. Tapi kadang pasien dapat mengalami efek samping jangka pajang atau permanen. Efek samping lainya mungkin baru muncul beberapa bulan bahkan tahun setelah terapi berakhir. Hal ini bergantung pada beberapa faktor, seperti bagian tubuh yang diobati, perawatan kanker lain yang diterima, genetik, dan faktor lain seperti merokok atau tidak.

Kesimpulan tentang Terapi Radiasi untuk Kanker

Radioterapi adalah metode pengobatan menggunakan radiasi dosis tinggi untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker. Selain untuk kanker, terapi radiasi juga kadang digunakan untuk mengobati tumor jinak dan penyakit non-kanker lainnya.

Setidaknya ada dua jenis radioterapi, yaitu radioterapi eksternal dan internal. Dokter perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menentukan jenis radioterapi mana yang akan digunakan. Faktor-faktor itu misalnya jenis kanker, ukuran tumor, lokasi kanker, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Jenis-jenis kanker yang umumnya diobati menggunakan terapi radiasi antara lain kanker kepala dan leher, kanker payudara, kanker serviks, kanker prostat, kanker mata, dan kanker tiroid.

Sebelum memutuskan menerima terapi ini, pasien sebaiknya mempertimbangkan berbagai efek samping yang kemungkinan akan dialami. Efek samping radioterapi yang biasanya muncul adalah kelelahan, rambut rontok, dan perubahan pada kulit. Selain itu ada juga efek-efek lain yang muncul bergantung pada bagian tubuh yang diobati.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang radioterapi untuk kanker. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda khususnya yang sedang berjuang melawan kanker. Temukan ulasan-ulasan menarik lainnya seputar penyakit kanker hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Radioterapi untuk Kanker:

NCI. Radiation Therapy to Treat Cancer. Updated: 2019-01-08. URL: https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/types/radiation-therapy. Accessed: 2019-06-25

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}