Penyebab ADHD Yang Perlu Diwaspadai

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Januari 19, 2018


ADHD – Attention Deficit Hyperactivity Disorder, pernahkah Anda mendengarnya? Banyak orang salah menilai gangguan saraf ini sebagai gangguan mental. ADHD merupakan gangguan saraf yang menyebabkan terganggunya fungsi kognitif penderitanya. Lalu, apa penyebab ADHD?

Dalam artikel ini Anda akan melihat bahwa ADHD tak hanya terjadi karena faktor kehamilan saja. Beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat menciptakan gangguan saraf demikian. Selain itu Anda juga akan melihat beberapa mitos yang sering diucapkan oleh kebanyakan orang mengenai ADHD. Mari perhatikan faktanya dalam artikel berikut!

Penyebab ADHD

Fungsi kognitif berperan penting dalam mengatur pola pikir, penilaian dan pengambilan keputusan. Penderitanya bisa mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi atau mengalami kondisi hiperaktif. Beberapa orang bisa jadi salah mengerti akan kepribadian mereka dan memilih untuk menghindari mereka.

Namun ini adalah tindakan yang keliru, penderita ADHD sama seperti kita semua. Mereka hanya memiliki gangguan fungsi saraf yang bisa terjadi pada siapapun. Menurut verywell, ada beberapa faktor lain selain penentu utama seperti genetika, yakni; keberadaan penyakit lainnya, kecelakaan yang menyebabkan benturan kepala, atau komplikasi selama kehamilan itu sendiri.

Mengingat penderita ADHD tidaklah sedikit, banyak penelitian masih dikembangkan hingga kini untuk mengetahui penyebab ADHD secara jelasnya berdasarkan ciri-ciri ADHD yang tampak dari penderitanya. Penelitian tersebut memberikan pemahaman baru yang lebih dalam tentang pemicu kondisi tersebut. Berikut ini merupakan beberapa hal yang diyakini berkaitan dengan keberadaan ADHD pada manusia. Apa sajakah itu?

Genetika

Faktor yang satu ini sering tak terbantahkan, mengapa? Hasil diagnosis 80% penderita ADHD memperlihatkan keterkaitan gangguan ini dengan riwayat kesehatan yang dialami oleh orangtua mereka. Ini merupakan kondisi bawaan yang bisa terjadi apabila ada riwayat ADHD dalam anggota keluarga mereka.

Untuk memahami hal ini maka penelitian sehubungan dengan anak kembar dan anak angkat dilakukan. Tujuannya mengetahui peranan kondisi lingkungan dan genetika, penelitian ini memberikan adanya kemungkinan faktor genetik ADHD.

Patricia Quinn, MD merupakan seorang dokter perkembangan anak dengan pengalaman kerja lebih dari 30 tahun dalam menangani anak-anak dan keluarga ADHD maupun ketidakmampuan belajar.

Dia mengatakan bahwa sejarah keluarga yang mendalam seringkali membuka peluang ini. Maka pohon keluarga atau silsilah dibuat untuk mengidentifikasi anggota keluarga mana yang sebenarnya mengidap ADHD namun belum terdiagnosa.

Meskipun tidak memiliki diagnosis formal, silsilah keluarga mungkin bisa mengungkapkan gejala ADHD, seperti; tidak pernah bisa diam, sering berganti pekerjaan, mengalami masalah serius dalam menyelesaikan proyek, mengatur hidup mereka, dll. Jika mewarisi ADHD dari orang tua, jenis ADHD yang dialami bisa jadi berbeda dengan yang dialami oleh orangtua.

Kontaminasi Selama Kehamilan

Ketahuilah kontaminasi zat tertentu selama masa kehamilan dapat memengaruhi bayi dalam kandungan Anda. Itulah sebabnya dokter dan para ahli medis selalu menyarankan Anda untuk berhati-hati selama masa kehamilan.

Sekalipun usia kandungan masih sangat muda, terlebih saat usia kandungan menginjak masa persalinan. Apa saja kontaminasi yang dapat memengaruhi kondisi kehamilan ini?

  • Timah (Pb – plumbum) Kontaminasi timah selama masa kehamilan, sekalipun itu dalam jumlah kecil dapat memicu terjadinya kondisi berupa Inattentive ADHD atau Hyperactive ADHD. Ketahuilah timah atau timbal ini dapat ditemukan pada cat yang menempel dipermukaan dinding rumah era tahun 1970-an, bahkan pada bensin.
  • Rokok Ketahuilah bahwa peringatan yang ada pada iklan rokok yang muncul dalam kemasan rokok dan iklan TV bukanlah lelucon belaka atau strategi pemasaran. Ini merupakan peringatan tegas yang perlu dihimbau oleh setiap orang. Penelitian memperlihatkan bahwa jumlah rokok yang dihisap secara langsung (sebagai perokok aktif) maupun tidak langsung (sebagai perokok pasif) berkaitan erat dengan risiko ADHD pada anak. Semakin banyak kandungan ini dalam tubuh Anda, semakin besar potensi ADHD
  • Alkohol – Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa penyalahgunaan alkohol selama masa kehamilan dapat meningkatkan potensi ADHD pada anak sebesar 2 kali lipat. Potensi ini bisa mencapai 3 kali lipat saat sang ibu kecanduan alkohol selama masa kehamilan.

Sebagai orang tua yang peduli dengan garis keturunannya, maka Anda tidak akan mengabaikan hal-hal yang disebutkan tadi. Sekali melanggar sama dengan upaya pembunuhan terhadap bayi yang ada dalam kandungan Anda.

Bagi Anda yang tidak menjalani masa kehamilan, sebaiknya mempertimbangkan hal ini. Tak hanya bagi wanita yang akan hamil, bahkan pria yang merokok memiliki potensi untuk membunuh bayi dalam kandungan setiap wanita.

Tingkatkanlah kepedulian Anda terhadap lingkungan dan orang-orang disekitar Anda. Lindungi generasi mendatang yang berawal dari diri Anda sendiri!

Gangguan Selama Persalinan

Selain kehamilan, waspadalah akan masa persalinan – mengapa? Karena, bayi yang akan Anda lahirkan masih sangat lemah. Kesalahan berupa komplikasi obstetrik seperti; eclampsia atau persalinan yang terlalu lama dapat menjadi faktor pemicu ADHD. Hal yang sama terjadi pada kasus kelahiran prematur dengan berat badan rendah atau tidak.

Kondisi Kesehatan

Keberadaan penyakit seperti meningitis atau ensefalitis dapat menyebabkan gangguan belajar dan ADHD. Selain itu, sebagian kecil orang dapat mengalami gejala ADHD sebagai akibat dari kerusakan otak, seperti; cedera otak awal, trauma atau adanya hambatan lain pada perkembangan otak.

Mitos Penyebab ADHD

Ada yang mungkin berpikir bahwa menonton TV, gangguan hormon berupa rendahnya kadar tiroid, pola asuh orangtua yang buruk, serta memainkan video games sebagai penyebab ADHD. Ini tidak ada kaitannya sama sekali.

Ada juga yang mengaitkan ADHD dengan gender atau jenis kelamin. Ada yang beranggapan bahwa ADHD cenderung terjadi pada pria, sehingga ada pemikiran yang menyalahkan jenis kelamin tertentu.

Misalnya: – “Hanya pria yang bisa mengidap ADHD, dan jika pria tidak mengidap ADHD maka anak itu tidak mungkin mewarisinya.” Ini merupakan pernyataan yang keliru, karena wanita juga dapat mengidap ADHD. Maka ADHD tidak hanya dialami oleh kaum pria dan karena itu tidak diturunkan hanya dari seorang pria kepada anak-anaknya.

Pendapat lainnya berkaitan dengan gen, ada yang berpendapat bahwa keberadan ADHD ialah faktor satu gen spesifik. Faktanya beberapa penelitian memperlihatkan bahwa ADHD terjadi karena interaksi beberapa gen, tak hanya satu gen spesifik saja. Hal ini dipelajari berdasarkan gen pada beberapa keluarga yang mengidap ADHD.

Demikianlah beberapa fakta yang dapat berpotensi menyebabkan ADHD, genetika atau keturunan bukanlah satu-satunya faktor penyebab ADHD.

Banyak faktor terlibat mulai dari kontaminasi zat-zat tertentu, masa kehamilan dan persalinan yang terganggu, hingga keberadaan penyakit, maupun cidera otak sebagai akibat dari kecelakaan. Maka, masihkah Anda berpikir bahwa penderita ADHD adalah orang yang perlu diperlakukan “sebelah mata”?

Anda juga telah melihat beberapa informasi tambahan mengenai mitos penyebab ADHD yang sering beredar. Mulai dari faktor kebiasaan tertentu, jenis kelamin, hingga gen “penentu”.

Simak juga beberapa informasi lain seputar ADHD, misalnya; obat ADHD, pengobatan ADHD dan ciri-ciri ADHD. Nantikan informasi penting lainnya seputar gangguan kesehatan, tips hidup sehat, maupun pengobatan alternatif alami – hanya di deherba.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}