Benarkah Penyakit Kanker Pankreas Paling Mematikan?

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

Juli 7, 2018


Penyakit kanker pankreas mungkin memang bukan jenis kanker yang paling banyak dikhawatirkan oleh kebanyakan orang. Tanpa banyak disadari bahwa justru penyakit pankreas satu ini menjadi salah satu yang paling mematikan dari jenis kanker lain.

Menurut American Cancer Society penyakit kanker pankreas ini menjadi kanker ketiga yang paling mematikan. Tingkat kematian pada penyakit kanker pankreas mencapai 1 dari 63 orang pasien.

Dan tidak hanya itu ancaman yang muncul terkait penyakit pankreas ini. karena ternyata penyakit kanker pankreas mulai menunjukan peningkatan kasus dalam 5 tahun terakhir.

Apa sebenarnya yang terjadi dan kenapa penyakit kanker pankreas bisa menjadi sangat mematikan?

Penyakit Kanker Pankreas

Penyakit kanker pankreas adalah jenis kanker yang berkembang pada sel sel dalam organ pankreas. Kanker terbentuk dari perkembangan sel pankreas yang menunjukan perilaku ganas.

Kasus penyakit kanker pankreas sebenarnya relatif rendah. Sekitar 3% dari seluruh kasus kanker yang muncul. Akan tetapi penyakit pankreas ini memiliki tingkat kematian relatif lebih tinggi dari jenis kanker lain.

Dalam National Pancreatic Cancer Foundation, dijelaskan bahwa penyakit kanker pankreas terbagi dalam dua jenis kanker. penggolongan ini didasarkan dari dua elemen penting sel sel dalam organ pankreas. Dua elemen tersebut menjadi bagian penting dari dua peran utama dari pankreas. Dan dua jenis penyakit kanker pankreas tersebut adalah.

Kanker Pankreas Eksokrin

Ini adalah jenis perkembangan sel ganas dalam pankreas yang berkaitan dengan jaringan eksokrin. Jaringan eksokrin ini berfungsi memproduksi enzim-enzim untuk fungsi pencernaan. Cairan enzim yang diproduksi oleh pankreas akan bekerja membantu proses cerna dan penyerapan lemak serta protein tertentu.

Kebanyakan penyebab kanker pankreas jenis ini berkaitan dengan gangguan pada fungsi pencernaan, gangguan infeksi peradangan pada pankreas dan beberapa kondisi gangguan yang disebabkan oleh efek komponen karsinogen makanan yang diasup.

Kanker jenis ini adalah kanker pankreas yang paling banyak ditemukan dengan tingkat kasus hingga 80%. Kebanyakan adalah perkembangan kanker adenokarsinoma dari sel pankreas. Sedang sisanya adalah jenis kanker lain seperti kanker kista, kanker sel asinar dan kanker pseudopapillary.

Kanker Pankreas Endokrin

Kanker jenis ini merupakan perkembangan sel kanker pada jaringan endokrin. Jaringan endokrin adalah komponen pankreas yang berfungsi menjalankan produksi hormon insulin dan glukagon.

Kedua hormon tersebut berperan besar dalam fungsi penyerapan glukosa, pembentukan energi, penyaluran lemak dan gula dalam darah, metabolisme dan proses pembentukan cadangan lemak.

Pada kebanyakan kasus, gangguan penyakit pankreas jenis ini berkaitan dengan masalah diabetes, resistensi insulin, gangguan hiperinsulinemia, gangguan metabolisme dan intoleransi glukosa.

Kasus kanker pankreas ini tidak memiliki efek mematikan sebesar pada jenis penyakit kanker pankreas eksokrin. Dengan tingkat kasus temuan yang juga lebih rendah dari jenis penyakit kanker pankreas lain.

Penyebab Kanker Pankreas Sangat Mematikan

Sejumlah pakar memang belum sepenuhnya memahami apa penyebab kanker pankreas dapat demikian mematikan. Bahkan sejumlah pakar masih menduga apa saja penyebab kanker pankreas sebenarnya.

Beberapa dugaan penyebab kanker pankreas berkaitan dengan masalah genetik dimana sejumlah sel dan gen memiliki kerentanan khusus untuk bermutasi karena stimulasi tertentu.

Kebiasaan yang tidak sehat seperti kebiasaan mengonsumsi rokok dan meminum alkohol juga kebiasaan meminum kopi berlebihan bisa menjadi salah satu penyebab kanker pankreas.

Selain itu, produksi insulin dan glukagon yang naik turun dengan drastis yang mengacu pada masalah obesitas, gangguan metabolisme dan prediabetes juga berkaitan sebagai stimulan kanker pankreas. Diabetes sendiri juga dianggap sebagai salah satu penyebab kanker pankreas.

Faktor lain adalah infeksi dan peradangan berat, baik itu peradangan pada pankreas itu sendiri atau peradangan pada sistem pencernaan. Peradangan memicu kerusakan sel dan terbentuknya jaringan parut pada pankreas yang rentan bermutasi menjadi sel kanker.

Efek dari paparan agen karsinogen dalam jangka panjang juga memicu sel dengan gen BRCA2 pada pankreas mengalami mutasi dan inilah yang kemudian menjadi awal pembentukan kanker.

Kenapa Kanker Pankreas Mematikan?

Kita sudah mendapat gambaran apa pandangan pakar soal apa penyebab kanker pankreas. Tetapi kita belum memahami fakta dibalik tingginya kasus kematian pada kanker pankreas.

Memang di luar dugaan, penyakit kanker pankreas ini ternyata diketahui sebagai salah satu mesin pembunuh yang agresif. Tingkat kematian dari kanker pankreas menjadi ketiga tertinggi dari jenis kanker lain.

Pada stadium awal, kemungkinan hidup pasien untuk bertahan hidup 5 tahun tidak mencapai 50%. Sedang pada stadium lebih berat tingkat kemampuan hidup pasien semakin kecil, hingga mencapai 5%.

penyakit pankreas - penyakit kanker pankreas - penyebab kanker pankreas
Sumber: Shutterstock

Bahkan kanker payudara yang menjadi salah satu kanker yang paling banyak ditakuti memiliki tingkat prognosis atau kemungkinan hidup hingga 90% di stadium awal.

Apa sebenarnya penyebab kanker pankreas dapat demikian mematikan? Sementara penyakit pankreas ini hanya menyerang dalam skala kecil, tetapi tingkat kematian yang dialami sangat tinggi. Berikut adalah sejumlah pendapat pakar yang melihat apa sebenarnya penyebab kanker pankreas memiliki tingkat kematian tinggi.

  • Pankreas sangat mudah membentuk jaringan parut

    Ketika terjadi peradangan, sel sel dalam pankreas cenderung mudah membentuk jaringan parut. Dalam banyak kasus, perkembangan jaringan parut inilah cikal bakal dari pertumbuhan sel kanker.

    Tetapi pada kasus penyakit pankreas, jaringan parut tidak hanya berperan sebagai cikal bakal kanker, tetapi juga membentuk sistem proteksi unik bagi sel sel kanker. Jaringan parut ini dapat menjadi selubung makro bagi sel sel kanker, melindunginya dari serangan obat dan imunitas tubuh.

    Jaringan parut ini juga mudah mengecoh tubuh karena karakter jaringan parut sendiri menyerupai sel abnormal semacam tumor. Akibatnya pengobatan sulit menjadi efektif.

    Bahkan ketika dilakukan pengangkatan jaringan kanker pada pankreas, dokter acapkali salah mengidentifikasi jaringan hingga turut mengangkat jaringan parut dan mengiranya sebagai sel kanker.

  • Kerap berawal dari penyakit pankreas kronis

    Beberapa penyebab kanker pankreas adalah penyakit pankreas yang berat dan tidak tertanggulangi. Penyakit pankreas seperti peradangan atau infeksi pada pankreas memicu kerusakan yang berat dan berakibat perkembangan sel abnormal pada pankreas.

    Kondisi kerusakan ini menjadi penyebab kanker pankreas. Karena kanker dapat terbentuk dari kerusakan sel yang berjalan terus menerus, bersamaan dengan perkembangan penyakit pankreas seperti peradangan dan infeksi yang terus memburuk dan tidak terkendali.

    Karena penyebab kanker pankreas adalah kerusakan yang masif seperti demikian, maka kanker akan lebih mudah berkembang. Sel pada pankreas sudah terlebih dulu melemah dan fungsi pankreas sudah terlebih dulu menurun sebelum kanker menyerang.

  • Kanker pankreas sulit dideteksi

    Dibandingkan jenis kanker lain, kanker pankreas memang sangat sulit untuk dideteksi. Gejala dari penyakit kanker pankreas terbilang samar dan sulit dikenali. Karenanya banyak pasien kanker pankreas yang terdiagnosa cukup terlambat.

    Tingkat temuan kanker pankreas di stadium awal usia dini mencapai angka yang memperihatinkan. Hanya 20% dari seluruh temuan kasus kanker pankreas yang berhasil didiagnosa sejak awal.

    Lokasi dari organ ini juga tersembunyi, dibalik perut kanan tepat di area sekitar tulang akan meningkatkan kemungkinan kanker pankreas  dapat ditemukan. Penempatan pankreas yang tersembunyi membuat pasien kerap kali sulit merasakan nyeri atau menemukan massa pada pankreas.

    Ini yang menyebabkan pasien penyakit kanker pankeras kerap kali harus terdiagnosa terlambat. Padahal semakin lambat kanker pankreas tediagnosa semakin sulit bagi pasien untuk sembuh dan bertahan hidup.

  • Pankreas menghasilkan senyawa yang disebarkan ke seluruh tubuh

    Pankreas memiliki fungsi endokrin yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Juga fungsi eksokrin yang menghasilkan sejumlah enzim bagi pencernaan. Elemen senyawa-senyawa yang dihasilkan ini akan keluar dari pankreas untuk disalurkan pada tubuh Anda.

    Di sinilah masalahnya, karena senyawa-senyawa enzim pencernaan dan elemen hormonal ini dapat saja telah terkontaminasi sel kanker. karena sifat sel kanker untuk melepas diri dari koloninya dan bermetastasis atau masuk ke aliran darah maupun aliran kimiawi lain dalam tubuh untuk masuk ke organ lain.

    Padahal elemen enzim dan hormonal ini akan disalurkan ke seluruh tubuh. Dan ketika senyawa ini disalurkan keseluruh tubuh maka tubuh akan tertular sel kanker yang dibawa enzim dan hormon tadi.

  • Pankreas memiliki kaitan erat dengan gula darah

    30% penyebab kanker pankreas adalah diabetes dan hiperglikemia. Hiperglikemia menyebabkan fungsi endorkin bekerja dengan terlalu aktif hingga membuatnya rentan mengalami kanker.

    Hanya saja, masalah hiperglikemia ini tidak berakhir di sini. Karena ketika kadar gula darah pada pengidap penyakit kanker pankreas tetap tinggi, maka ini akan menjadi lingkungan yang sangat nyaman bagi kanker tumbuh dan berkembang.

    Karena untuk memenuhi kebutuhan energi, sel kanker akan membutuhkan supplai gula dalam kadar yang besar. Sel kanker secara agresif akan menyerap glukosa darah, karena energi dari glukosa akan lebih efektif untuk membantu proses pembelahan diri dan pertahanan diri dari sel kanker.

    Kondisi tubuh yang mengandung banyak glukosa akan memudahkan sel kanker mendapatkan suplai energi. Apalagi sel kanker juga cenderung lebih sensitif terhadap sinyal insulin. Sehingga gangguan pankreas akan memperburuk kondisi tersebut.

  • Kerusakan pankreas berkaitan dengan fungsi hati

    Ketika fungsi pankreas terganggu, maka fungsi hati juga akan terkena imbasnya. Ini karena kedua organ ini sama-sama bekerja pada beberapa sistem yang sama.

    Pankreas menghasilkan sejumlah enzim yang membantu proses pencernaan dan penyerapan komponen lemak dan protein tertentu. Dan hormon insulin serta gluokagon akan bekerja mendorong fungsi hati dalam mengelola lemak tubuh.

    Ketika produksi hormon dan enzim ini terganggu maka fungsi metabolisme lemak, protein dan gula dalam tubuh akan mengalami ketidak seimbangan. Kondisi ini yang memicu gangguan pada hati, karena sistem metabolisme lemak dan protein sendiri dikelola oleh hati.

    Masalahnya hati juga  berperan dalam proses detoksifikasi. Bilamana hati tidak dapat bekerja optimal, kadar radikal bebas dalam darah akan mudah sekali meningkat. Radikal bebas memiliki sifat karsinogen yang berbahaya bagi pertumbuhan kanker nantinya.

    Dan itu sebabnya ketika kanker pankreras menyerang seseorang, maka orang tersebut juga akan terancam mengalami gangguan hati dan ini  dapat memperburuk kondisi kanker.

  • Peran pankreas sangat besar bagi tubuh

    Pankreas sendiri adalah salah satu organ vital bagi tubuh. Pankreas memiliki fungsi penting bagi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh. Sehingga kerusakan pada organ ini akan mengakibatkan masalah fatal bagi tubuh.

    Tubuh akan mengalami gangguan berat dalam proses cerna dan penyerapan nutrisi dalam makanan. Besar kemungkinan pencernaan akan gagal memenuhi kebutuhan lemak dan protein bagi tubuh.

    Selain itu, hormon insulin dan glukagon menjadi hormon krusial dalam fungsi metabolisme dan pengelolaan lemak dan gula dalam tubuh. Penyakit pankreas akan memicu ketidak seimbangan dalam produksi kedua hormon dan mungkin menyebabkan masalah serius pada fungsi metabolisme.

    Dan ketika solusi pengangkatan organ pankreas menjadi pilihan bagi penanganan kanker pankreas, tidak menutup kemungkinan pasien akan kesulitan beradaptasi dengan sistem penggantian yang diberikan.

    Ketika pankreas terpaksa harus diangkat, maka kemungkinan bertahan hidup dari pasien akan menurun mencapai 20 – 30% saja. Dan ketika kelenjar getah bening sudah mulai terpapar, maka kemungkinan hidup akan tersisa hingga 10% saja.

    Kebanyakan pasien akan mengalami kondisi yang berat saat keputusan pengangkatan pankreas dilakukan. Tubuh tidak dapat beradaptasi dengan baik terhadap sejumlah penggantian hormon dan enzim yang diberikan.

    Ini karena pankreas memiliki sistem yang sangat baik menurunkan dan menaikan produksi enzim serta hormon sesuai kebutuhan. Sebuah sistem yang belum sepenuhnya dapat diadaptasi secara teknis oleh dunia medis.

  • Munculnya kasus trombosis vena

    Sejumlah kasus penyakit kanker pankreas dapat memicu terjadinya trombosis vena. Kebanyakan pasien tidak menyadari masalah mematikan ini sampai kondisi sudah cukup serius.

    Trombosis vena adalah kondisi ketika terbentuk gumpalan-gumpalan darah pada jaringan pembuluh darah vena. Sumbatan ini akan mengganggu sirkulasi darah. Dan kadang akan menyebabkan terbentuknya pembengkakan pada kaki dan tangan, terutama bila gumpalan terbentuk pada area paha atau ketiak.

    Hanya saja gumpalan ini dapat pecah atau tergerus hingga mengecil dan akhirnya larut dalam sirkulasi darah. Meski ini artinya membuka sumbatan yang sebelumnya terbentuk, gumpalan yang tersisa ini akan menciptakan masalah lain yang mematikan.

    Karena gumpalan dapat masuk menuju paru paru dan menyumbat sirkulasi udara di dalamnya. Atau masuk menuju jantung dan mengganggu sirkulasi darah di dalamnya. Efek keberadaan gumpalan ini dalam paru-paru atau jantung inilah yang menjadikan trombosis vena ini mematikan.

penyakit pankreas - penyakit kanker pankreas - penyebab kanker pankreas
Sumber: Shutterstock

Cara Mendeteksi Dini Penyakit Kanker Pankreas

Meski dikatakan berkali kali bahwa sulit untuk mengenali keberadaan kanker pankreas pada pasien. Bahkan pada stadium awal pasien tidak dapat merasakan apapun termasuk rasa nyeri. Tetapi sebenarnya, sejumlah gejala dapat saja muncul dan perlu disikapi sejak dini. Dan beberapa gejala yang dapat mengacu pada penyakit kanker pankreas adalah sebagai berikut.

  • Rasa nyeri

    Ketika kita mengalami nyeri pada ulu hati, sebagian besar dari kita akan menganggapnya sebagai keluhan maag. Padahal di lokasi ulu hati atau sekat antara dada dan perut ini juga terdapat limpa, empedu, usus dua belas jari dan pankreas.

    Tetapi untuk pankreas, rasa nyeri yang muncul kerap kali memiliki ciri khas. Biasanya nyeri karena penyakit pankreas akan muncul dengan rasa yang lebih dalam dan juga menusuk di belakang hingga area punggung belakang. Karena lokasi pankreas yang lebih belakang hingga rasa nyeri terasa tembus hingga punggung.

  • Keluhan perut

    Kebanyakan pasien akan merasakan rasa mual, ingin muntah, kehilangan selera makan, rasa sebah dan seperti terus menerus kenyang. Rasa ini muncul karena kebanyakan pasien penyakit pankreas termasuk kanker akan mengalami perlambatan proses cerna. Pencernaan yang melambat membuat kita mudah kenyang dan merasa perut seolah terus penuh.

    Pasien juga akan mengeluhkan rasa kembung dan kadang disertai diare. Perlambatan proses cerna dan gangguan sistem sekresi karena produksi enzim yang tidak berfungsi baik menyebabkan kerja usus terganggu. sejumlah penyerapan makanan terganggu dan menghasilkan ekstra gas dan penarikan air berlebihan menuju usus.

  • Jaundis

    Ini adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sakit kuning. Kondisi ketika permukaan kulit, kuku dan kadang mata menunjukan warna kekuningan. Kadang kuning muncul dengan warna yang samar kadang dengan warna sedikit pekat.

    Warna kuning berasal dari komponen bilirubin yang berlebihan dalam darah. Cairan bilirubin ini mendorong pigmen kuning muncul ke permukaan kulit. Bilirubin sendiri merupakan cairan residu dari sisa sisa sel darah merah yang usang atau mati.

    Alaminya, tubuh akan membuang cairan ini melalui urin. Tetapi pada kasus pankreas sistem pembuangan ini terganggu dan menyebabkan bilirubin terendap dalam darah.

  • Pruritis

    Ini adalah istilah yang digunakan untuk kondisi kulit yang sangat mudah gatal gatal tanpa alasan yang jelas. Beberapa kasus pruritis bisa jadi tidak serius, tetapi pruritis bisa berarti kadar toksin atau residu tubuh dalam darah meningkat sehingga menyebabkan rasa gatal pada permukaan kulit.

    Pada penyakit kanker pankreas, pembentukan massa kanker pada pankreas menyebabkan sumbatan cairan residu sel darah merah dan akhirnya mengendap dalam darah. Kondisi yang menyebabkan efek jaundis dan pruritis.

  • Pembengkakan perut

    Banyak kasus penyakit pankreas memang memicu penumpukan cairan pada perut. Ini karena sistem pencernaan yang terganggu menyebabkan sistem pencernaan menarik lebih banyak air ke dalam rongga pencernaan. Kasus ini menyebabkan perut akan tampak membesar dan bengkak.

    Selain itu, penyakit pankreas juga akan menyebabkan sejumlah sistem sirkulasi cairan dalam perut terganggu, termasuk di antaranya sirkulasi cairan empedu dan cairan bilirubin. Akibatnya empedu akan membengkak dan perut membesar karena timbunan cairan di dalamnya.

  • Pembengkakan pada kaki dan tangan

    Trombosis vena adalah salah satu efek samping dari masalah penyakit kanker pankreas. Kebanyakan terjadi pada area lipatan tubuh karena memang di area ini kerap kali terjadi perlambatan sirkulasi darah.

    Trombosis vena akan menyebabkan gumpalan darah menyumbat sirkulasi darah menuju dan dari kaki atau tangan. Hasilnya kaki atau tangan akan membengkak dan mengalami gangguan fungsi saraf.

Itulah sejumlah fakta menarik mengapa penyakit kanker pankreas bisa demikian mematikan. Kanker pankreas adalah penyakit kanker yang sangat mematikan, bahkan dengan tingkat resiko lebih tinggi dari kanker payudara.

Memahami lebih baik kenapa penyakit pankreas ini demikian mematikan dan bagaimana mengenali gejalanya sedini mungkin akan membantu pasien mengenali penyakit ini sedini mungkin. sebelum penyakit ini berkembang pada stadium yang lebih mematikan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}