Pencegahan Penyakit Hepatitis A, B dan C


By Fery Irawan

Banyaknya jenis hepatitis, membuat penanganan penyakit hepatitis juga berbeda antara satu dengan yang lainnya. Karena memerlukan upaya pencegahan dan pengobatan yang berbeda, diperlukan pemahaman yang baik bagi mereka yang menderita hepatitis. Maupun tim medis yang menjadi penanggung jawab kesembuhan setiap pasien penderita hepatitis. Bagaimana pencegahan penyakit hepatitis dapat dilakukan?

Untuk memperjelas perbedaan pencegahan hepatitis tersebut, artikel ini akan menjelaskan proses pencegahan terhadap tiga jenis hepatitis yakni hepatitis A, B, dan C.

Pencegahan Penyakit Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit yang menyerang hati. Ada lima jenis hepatitis: hepatitis A, B, C, D, dan E. Memahami bagaimana berbagai jenis penyebaran hepatitis adalah kunci pertama untuk pencegahan.

Tergantung pada jenisnya, dua cara utama yang dilewati oleh hepatitis dari orang ke orang adalah kontak dengan darah yang terinfeksi atau cairan tubuh lainnya, dan kontak dengan kotoran yang terinfeksi (kotoran). Hepatitis A dan E diekskresikan melalui feses orang yang terinfeksi. Anda bisa terinfeksi hepatitis A atau E jika Anda menelan makanan atau air yang terkontaminasi.

Hepatitis tipe B, C, dan D tersebar terutama melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Transmisi seksual adalah rute paparan yang kurang umum tetapi masih penting, terutama untuk hepatitis B.

Pencegahan Penyakit Hepatitis A

Pada dasarnya, penyakit hepatitis ini bisa menyerang siapapun dan tidak memandang faktor usia maupun jenis kelamin. Penyakit hepatitis A ini biasanya cukup banyak menyerang anak-anak dan remaja. Pencegahan bagi mereka yang terkena hepatitis di usia antara 1-18 tahun.

Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan vaksinasi dengan dosis 2-3 tetes sesuai dengan standar pengobatan yang telah ditentukan. Sedangkan pemberian vaksin untuk orang dewasa harus lebih besar dosisnya dan waktunya juga panjang yakni antara 6-12 bulan, yang dihitung setelah dosis pertamanya.

Pemberian vaksinasi tersebut merupakan upaya pencegahan hepatitis yang paling efektif dan dapat bertahan antara 15-20 tahun. Pemberian vaksinasi virus hepatitis A akan lebih baik diberikan kepada mereka yang dianggap memiliki kecenderungan besar terkena hepatitis A.

Yakni: pengguna obat-obatan terlarang, balita atau anak-anak yang tinggal dalam lingkungan kotor, pelaku oral seks, orang yang menderita penyakit liver kronis, dan lainnya. Upaya pencegahan hepatitis juga bisa dilakukan dengan senantiasa menjaga kebersihan. Baik di dalam rumah maupun di lingkungan lain, agar terhindar bukan hanya virus hepatitis A, tetapi juga virus penyebab penyakit-penyakit yang lainnya.

Untuk Anda yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri dengan lingkungan yang buruk, seperti di negara-negara Afrika, maka sebaiknya melakukan vaksinasi untuk mencegah masuknya virus hepatitis A ke dalam tubuh. Vaksinasi dapat dilakukan 2 bulan sebelum Anda berangkat.

Pencegahan Penyakit Hepatitis B

Tidak jauh berbeda dengan hepatitis A, diperlukan pemberian vaksin untuk melindungi diri dari serangan hepatitis B. Pemberian vaksinasi sangat optimal, terutama bagi mereka yang memiliki kecenderungan akan mengidap hepatitis B. Vaksinasi hepatitis B dapat melindungi Anda kurang lebih selama 15 tahun.

Mereka yang terutama harus mendapatkan perhatian lebih untuk vaksinasi pencegahan hepatitis B ini, adalah mereka yang memiliki aktifitas seksual aktif. Orang-orang yang bekerja dalam menangani atau berkaitan dengan darah, seperti pendonor atau pekerja laboratorium.

Selain itu, mereka yang rentan terkena penyakit hepatitis B seperti pengguna obat-obatan terlarang juga sebaiknya diberikan penyuluhan untuk mendapatkan suntikan vaksinasi hepatitis B ini.

Pencegahan Penyakit Hepatitis C

Sebenarnya, belum ada vaksin yang secara khusus diperuntukkan untuk mencegah tertularnya hepatitis C ini. Namun, upaya pencegahan tetap harus dilakukan, setidaknya untuk meminimalisir seseorang mengidap penyakit hepatitis C ini.

Vaksinasi seperti yang diberikan kepada pasien yang menderita hepatitis B juga termasuk langkah yang baik karena peranan vaksin memang cukup ampuh dalam mencegah masuknya virus ke dalam tubuh.

Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan karena virus apapun akan berkembang biak di lingkungan yang kotor dan jorok.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}