Anjuran & Pantangan Makanan untuk Penderita Glaukoma


By Cindy Wijaya

Anjuran umum untuk menjaga kesehatan mata antara lain olahraga rutin dan mengonsumsi variasi makanan yang bergizi. Tetapi banyak penderita glaukoma bertanya makanan spesifik apa yang bisa mereka makan untuk mengurangi risiko dari penyakit ini.

Dalam artikel ini akan dijelaskan apa saja anjuran dan pantangan makanan untuk penderita glaukoma berdasarkan hasil studi ilmiah yang sudah ada. Namun artikel ini hanya sebagai informasi saja. Perlu diingat bahwa setiap penderita glaukoma harus berkonsultasi dengan dokter sebelum membuat keputusan mengenai makanan apa saja yang akan mereka hindari atau konsumsi.

Pantangan Makanan untuk Penderita Glaukoma

Masih sedikit penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara makanan dengan penyakit glaukoma. Meski begitu dari penelitian yang sudah ada, para pakar mendapati bahwa beberapa jenis makanan mungkin dapat berdampak pada penyakit glaukoma.

Kopi (Kafein)

Kopi didapati dapat meningkatkan tekanan intraokular (TIO) dan membuatnya tekanannya tetap naik selama setidaknya 90 menit. The Blue Mountain Eye Study menemukan kaitan antara penderita glaukoam sudut terbuka primer atau primary open angle glaucoma (POAG) yang melaporkan konsumsi kafein secara teratur dan peningkatan TIO. Penelitian oleh Pasquale dkk juga mencatat korelasi positif antara pengembangan glaukoma pseudoexfoliative dan konsumsi kafein.

Sebuah studi ilmiah baru-baru ini mendapati bahwa penderita yang mengonsumsi kafein jumlah besar (di atas 480 mg atau kira-kira 4 cangkir kopi sehari) dan sudah memiliki kecenderungan genetik lebih besar untuk TIO tinggi, memiliki TIO 0,35 mmHg lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi kafein kurang dari 80 mg per hari.

Untuk penderita glaukoma yang mengonsumsi 3 cangkir per hari (di atas 321 mg per hari) dan memiliki kecenderungan genetik tertinggi untuk TIO tinggi, sebenarnya ada prevalensi glaukoma 3,9 kali lipat lebih besar daripada mereka yang mengonsumsi sedikit atau tanpa kafein dan memiliki risiko genetik yang rendah.

Ilustrasi Pantangan Makanan untuk Penderita Glaukoma
Hindari atau Batasi Asupan Kafein (Photo by 30Nudos Adicora)

Karena itulah lebih bijaksana untuk memasukkan kopi sebagai pantangan makanan untuk penderita glaukoma. Jika tetap ingin minum kopi, batasi jumlah konsumsinya. Anjuran umum yang baik untuk penderita glaukoma adalah 1 cangkir kopi sehari, karena jumlah ini biasanya tidak memengaruhi glaukoma mereka.

Namun, jika penderita glaukoma minum kopi dalam jumlah lebih banyak, mereka harus mempertimbangkan untuk minum jenis kopi decaf (yang sangat sedikit kafein-nya). Hal ini sangat penting bagi penderita yang sudah memiliki riwayat keluarga penderita glaukoma.

Air dalam Jumlah Banyak

Hidrasi sangat penting untuk memiliki kesehatan yang baik. Tetapi jika minum air dalam jumlah berlebihan dan dalam waktu singkat itu bisa berbahaya. Didapati bahwa minum kira-kira 1 liter air dalam waktu kurang dari 5 menit telah terbukti meningkatkan tekanan intraokular (TIO).

Oleh sebab itu konsumsi air dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat sebaiknya dijadikan pantangan makanan untuk penderita glaukoma. Sebagai gantinya, penderita glaukoma disarankan untuk minum air dalam jumlah sedikit tetapi lebih sering dalam waktu sepanjang hari agar menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Makanan yang Baik untuk Penderita Glaukoma

Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan buah dan sayuran (khususnya sayuran berdaun hijau) dapat mengurangi risiko dari penyakit glaukoma. Simak penjelasannya berikut ini.

Sayuran Berdaun Hijau Kaya Nitrat

Dalam dua penelitian besar, mengonsumsi makanan yang kaya nitrat, biasanya dalam bentuk sayuran berdaun hijau, telah dikaitkan dengan risiko 20 – 30 % lebih rendah untuk mengalami glaukoma sudut terbuka primer atau primary open-angel glaucoma (POAG). Pada penderita yang kehilangan bidang visual awal yang dekat dengan penglihatan sentral, kaitannya lebih besar lagi, menunjukkan risiko 40 – 50 % lebih rendah.

Nitrat dari sayuran akan meningkatkan nitric oxide (NO), satu hal yang belakangan ini semakin diminati untuk terapi perawatan POAG. Dalam POAG, jalur NO endogen diduga terganggu dan pola makan kaya sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, selada, kubis, dan sawi mungkin memberikan jalur alternatif untuk meningkatkan produksi NO. Karena itulah sayuran berdaun hijau termasuk dalam makanan yang baik untuk penderita glaukoma.

Ilustrasi Makanan yang Baik untuk Penderita Glaukoma
Tambahkan Asupan Sayuran Berdaun Hijau (Photo by Kindel Media)

Sayur dan Buah

Sayur dan buah merupakan jenis makanan yang baik untuk penderita glaukoma. Memang suplemen vitamin belum terbukti memiliki efek pada glaukoma, namun beberapa penelitian besar telah mendukung kaitan antara asupan makanan tinggi antioksidan, termasuk vitamin A, vitamin C, karotenoid, dengan penurunan risiko glaukoma.

Lebih dari 1 porsi seminggu sayur kale dapat menurunkan kemungkinan glaukoma sebesar 57%, sedangkan mengonsumsi lebih dari 2 porsi jeruk atau persik dalam seminggu dapat menurunkan kemungkinan glaukoma. Konsumsi wortel dan bayam yang lebih banyak juga menunjukkan sejumlah kaitan positif.

Mengingat korelasi terkait antara glaukoma dan penyakit sistemik, seperti diabetes dan penyakit jantung, masuk akal jika pola makan kaya buah dan sayuran yang sehat untuk jantung dapat membantu mengurangi risiko glaukoma. Berikut adalah ungkapan yang bagus untuk diingat, “Kalau itu baik untuk jantung saya, itu baik juga untuk glaukoma. Kalau itu baik untuk otak saya, itu baik juga untuk glaukoma.”

Teh

Kandungan flavonoid dalam teh diketahui dapat mengurangi stres oksidatif dan memperbaiki peredaran darah, yang keduanya merupakan mekanisme yang diduga berperan dalam perkembangan glaukoma.

Sebuah penelitian oleh Wu dkk menunjukkan bahwa penderita glaukoma yang mengonsumsi 1 cangkir teh panas setiap hari memiliki risiko glaukoma 74% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya. Namun penelitian tersebut tidak membedakan antara jenis teh yang dikonsumsi (apakah itu teh hijau, hitam, atau putih).

Ginkgo Biloba

Ginkgo biloba telah didapati memengaruhi beberapa jalur penting yang berbeda untuk penyakit glaukoma, termasuk meningkatkan aliran darah okular, meningkatkan kelangsungan hidup sel ganglion retina, dan melindungi terhadap stres oksidatif.

Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan fungsi visual dan penurunan perkembangan kehilangan bidang visual pada penderita glaukoma. Namun, penelitian terbaru di Cina mendapati gingko biloba tidak berpengaruh pada penderita glaukoma tekanan normal.

Saffron

Sebuah studi percontohan yang dilakukan di Iran (penghasil saffron terbesar) menunjukkan bahwa asupan harian ekstrak saffron cair selama tiga minggu dapat mengurangi tekanan intraokular pada penderita glaukoma. Mekanisme yang terlibat di dalamnya diduga adalah efek antioksidan dari saffron. Karena itu saffron dapat dimasukkan dalam makanan yang baik untuk penderita glaukoma.

Barengi dengan Olahraga


Di samping menerapkan anjuran dan pantangan makanan untuk penderita glaukoma, Anda juga sebaiknya melakukan olahraga rutin. Itu juga yang biasanya dianjurkan oleh para dokter, yaitu mengubah kebiasaan hidup Anda menjadi lebih sehat.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa olahraga aerobik (misalnya jalan kaki, berenang, bersepeda) dengan kecepatan cepat selama 30 – 45 menit sebanyak 3 – 4 kali seminggu dapat menurunkan tekanan intraokular dan memperbaiki peredaran darah ke mata dan otak.

Penelitian lain menunjukkan bahwa semua aktivitas fisik yang lebih banyak—langkah kaki per hari, gerakan-gerakan fisik yang aktif, dan akvitias fisik sedang hingga berat—dikaitkan dengan tingkat kehilangan bidang visual yang lebih lambat pada pasien yang sedang menerima perawatan glaukoma.

Sebuah studi meta-analisis menjelaskan bahwa olahraga pada orang yang tidak banyak bergerak memiliki efek lebih besar dalam menurunkan tekanan intraokular daripada mereka yang sudah aktif secara fisik. Jadi olahraga manfaatnya lebih besar dalam menurunkan tekanan mata pada penderita glaukoma yang tidak aktif secara fisik daripada penderita yang sudah aktif secara fisik.

Kesimpulan Anjuran & Pantangan Makanan untuk Penderita Glaukoma

Berdasarkan penelitian saat ini, ada beberapa rekomendasi makanan yang baik untuk penderita glaukoma. Anda sebaiknya membatasi konsumsi kafein, memperbanyak asupan buah dan sayuran (terutama sayuran berdaun hijau), dan rutin melakukan aktivitas fisik.

  • Batasi kopi menjadi 1 cangkir, atau ganti dengan minum teh panas.
  • Tambahkan sayuran berdaun hijau dalam menu makan sehari-hari, termasuk bayam, kangkung, selada, kubis, dan sawi.
  • Konsumsi buah dan sayuran yang kaya akan vitamin A, C, dan karotenoid, misalnya jeruk, wortel, dan persik.
  • Hindari minum air dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat.
  • Tambahkan aktivitas fisik sedang, seperti berjalan kaki, berenang, bersepeda, setidaknya 30 menit tiga – empat kali dalam seminggu.

Perlu diingat bahwa penelitian seputar anjuran dan pantangan makanan untuk penderita glaukoma masih sedikit. Karena itu Anda perlu selalu bekerja sama dengan dokter untuk membantu memastikan jenis-jenis asupan yang paling baik sesuai kebutuhan Anda.

Demikianlah artikel ini yang membahas mengenai makanan yang perlu dihindari dan makanan yang baik untuk penderita glaukoma. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Temukan juga ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Eyes On Eyecare. These Are the Foods to Avoid if You Have Glaucoma. https://eyesoneyecare.com/resources/these-are-the-foods-to-avoid-if-you-have-glaucoma/

Livestrong.com. Foods to Avoid With Glaucoma. https://www.livestrong.com/article/370620-foods-to-avoid-with-glaucoma/

Glaucoma Research Foundation. What Vitamins and Nutrients Will Help Prevent My Glaucoma from Worsening?. https://www.glaucoma.org/treatment/what-vitamins-and-nutrients-will-help-prevent-my-glaucoma-from-worsening.php

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}