Operasi Bypass: Metode Umum Pengobatan Jantung Koroner

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 1, 2015


Salah satu penyebab utama terjadinya jantung koroner adalah terjadinya aterosklerosis pada arteri jantung. Kondisi penyempitan pada pembuluh darah menuju jantung akan membuat jantung kekurangan suplai darah dan menurunkan fungsi jantung. Dan salah satu proses pengobatan jantung koroner yang lazim ditempuh adalah operasi bypass.

Operasi bypass dalam bahasa medis biasa dikenal dengan Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Pengobatan jantung koroner ini ditempuh seagai alternatif penanganan paling populer dalam mengatasi penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang sudah kronis, dimana tidak ada lagi kemungkinan keberhasilan untuk memperbaiki kondisi penyempitan.

Prosedur Coronary Artery Bypass Graft ini dijalankan dengan membuat jalur pembuluh darah baru di dekat arteri lama yang sudah rusak. Dengan pembuatan rute baru sebagai jalur langsung (bypass) dapat mengembalikan aliran darah menuju jantung dengan lancar kembali dan jantung kembali mendapat suplai oksigen dan sari makanan dengan baik.

Biasanya untuk mendapatkan pembuluh darah baru, paramedis mengambil pembuluh darah vena yang didapat dari bagian lain pada tubuh pasien seperti pada dada, kaki, atau lengan. Pencangkokan pembuluh darah ini memang sengaja diambil dari dalam tubuh pasien itu sendiri demi menekan reaksi autoimun terhadap masuknya benda asing dalam tubuh.

Kapan Pasien Dinyatakan Membutuhkan Tindakan Bypass?

Kasus aterosklerosis sebenarnya masih bisa diatasi atau setidaknya dihentikan pembentukannya bila disadari sejak awal. Namun banyak kasus aterosklerosis baru didiagnosa ketika dalam kondisi yang sudah cukup kronis, dengan tingkat sumbatan dan pengapuran kolesterol yang sudah cukup berat.

Pada kondisi ini, beberapa tindakan untuk membantu membuka kembali sumbatan yang terbentuk kadang dianggap percuma.Dan bila kondisi ini yang terjadi pada pasien, maka prosedur operasi bypass kerap dianggap menjadi solusi terbaik mengatasi penyempitan pembuluh darah.

Selain itu, prosedur ini diterapkan pula pada kasus pembuluh darah arteri yang mulai rusak sebagai efek dari pelepasan plak yang terus-menerus pada kasus aterosklerosis . Kasus ini juga bisa menyebabkan terjadinya kebocoran pembuluh darah. Bila masih sempat diatasi dengan mengalihkan aliran darah pada mesin pompa darah sehingga aliran darah tidak berhenti, maka pasien akan diselamatkan dengan menjalani prosedur bypass ini.

Bagaimana Pengobatan Jantung Koroner dengan Prosedur Bypass?

Pengobatan jantung koroner dengan prosedur bypass biasanya dilakukan dalam proses bertahap dan setidaknya bisa rampung setelah tindakan operasi selama 6 jam. Lamanya tindakan berkaitan dengan beberapa tahapan yang harus pasien lalui dalam proses operasi ini.

Tindakan pertama dalam prosedur operasi bypass ini biasanya adalah pengambilan pembuluh darah vena di bagian lain tubuh pasien yang dirasa memiliki karakter sesuai dengan kebutuhan pembuluh darah arteri jantung.

Langkah kedua adalah pembedahan tulang dada untuk bisa mencapai bagian jantung. Di sini, jantung akan dimatikan sementara fungsinya dengan suntik tertentu. Setelah itu, aliran darah akan dipompa menuju alat pompa darah khusus untuk memastikan aliran darah tetap berjalan lancar dan organ-organ tubuh lain tetap mendapatkan suplai darah yang memadai.

Biasanya untuk memastikan aliran darah asli pada arteri yang rusak tidak aktif, arteri tersebut dijerat untuk mematikan aliran sama sekali. Kemudian aliran darah dialihkan menuju rute baru yang dibuat dengan menyambung pembuluh darah sehat yang lama dengan pembuluh darah baru. Setelah aliran baru berhasil dibuat, maka jantung kembali diaktifkan dengan kejut listrik. Hingga kemudian aliran darah dikembalikan pada sistem pompa jantung secara alami.

Disinilah tingkat risiko tertinggi dari operasi bypass. Karena tidak selalu mudah memastikan jantung yang sudah di non aktifkan selama setidaknya 6 jam bisa kembali berfungsi normal hanya dengan kejut listrik. Tidak sedikit kegagalan opeasi berasal dari kegagalan mengaktifkan jantung pasca operasi.

Proses operasi tidak berhenti sampai di sini, karena setelah jantung dan aliran darah kembali normal, perlu dilakukan tindakan penyambungan kembali tulang dada dengan bantuan kawat dan plat. Kadang diperlukan tindakan operasi patah tulang demi memastikan penyambungan kembali sempurna.

Setelah operasi berlangsung dan dinyatakan sukses, pengobatan jantung koroner masih harus diteruskan dengan prosedur perawatan pasca operasi selama kisara 6 minggu sampai 3 bulan—sebagai masa adaptasi adanya rute baru aliran darah pada area arteri jantung.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}