Obesitas Tapi Sehat, Apa Bisa?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 12, 2015


Banyak orang kegemukan atau obesitas yang mempercayai bahwa keadaan tubuhnya dalam keadaan sehat dan bugar. Tampaknya memang banyak orang yang kelebihan berat badan tapi tetap memiliki kesehatan yang baik. Namun apakah memang benar Anda bisa obesitas tapi sehat?

“Obesitas sehat” adalah pandangan yang keliru, ini dibuktikan dalam penelitian baru-baru ini oleh University College London. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of American College of Cardiology menjelaskan bahwa kondisi kesehatan yang baik tidak dapat bertahan lama bagi orang-orang yang obesitas.

Para peneliti dalam studi tersebut memantau kesehatan dari 2521 pria dan wanita dari usia 39-62 tahun. Mereka mengukur Indeks Massa Tubuh, kadar kolesterol, tekanan darah, kadar gula darah puasa, serta resistensi insulin dari setiap peserta. Kemudian mereka menggolongkan obesitas sehat, obesitas tidak sehat, dan non-obesitas.

Peserta yang digolongkan obesitas sehat memang tidak punya faktor risiko terhadap penyakit kronis apapun pada awal studi. Tapi beberapa waktu kemudian mereka mulai mengembangkan sejumlah faktor risiko—setelah 10 tahun 40% dari mereka menjadi obesitas tidak sehat, dan setelah 20 tahun 51% lagi ikut menjadi golongan obesitas tidak sehat.

Studi tersebut menunjukkan bahwa kondisi obesitas memperburuk tingkat kesehatan bahkan pada orang yang sehat sekalipun. Studi itu juga menunjukkan bahwa obesitas berkontribusi terhadap sejumlah komplikasi penyakit dari waktu ke waktu.

Orang yang obesitas tapi sehat sebenarnya dalam kondisi sehat yang relatif—artinya ia memang memiliki risiko penyakit lebih rendah daripada orang obesitas yang tidak sehat, tapi tetap punya risiko penyakit lebih besar daripada orang dengan berat badan normal.

Dan mereka yang termasuk obesitas tapi sehat cenderung menjadi obesitas dan tidak sehat di waktu mendatang. Hal ini memberi bukti lebih lanjut yang menentang anggapan obesitas tapi bisa tetap sehat.

The American College of Cardiology memberikan penjelasan lebih jauh bahwa orang yang obesitas tapi sehat tetap memiliki peningkatan risiko menderita penyakit jantung. Risiko tersebut sebagian besar dikarenakan penumpukan plak berlebihan di dalam pembuluh arteri. Penyakit jantung hanyalah satu dari sekian banyak masalah kesehatan yang berkaitan dengan obesitas.

Penelitian baru-baru ini memberi kesimpulan bahwa orang yang obesitas tapi sehat tetap memiliki risiko menderita penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 yang lebih besar daripada orang dengan berat badan normal. Dan juga kesimpulan bahwa obesitas tapi sehat seringkali hanya sebuah fase peralihan menjadi tidak sehat.

Disamping itu, mengatakan bahwa orang obesitas bisa tetap sehat bisa membawa dampak negatif. Orang-orang yang kegemukan bisa saja berpikir kesehatannya baik-baik saja dan enggan mengubah gaya hidupnya jadi lebih sehat.

Sementara itu, kondisi obesitas atau kegemukan bisa menyulitkan seseorang untuk terus menjalani gaya hidup sehat. Semakin lama seseorang dalam kondisi kegemukan, semakin besar pula kemungkinannya mengalami masalah kesehatan.

Hasil penelitian yang membantah anggapan “obesitas tapi sehat” dapat menjadi dorongan bagi penderita obesitas untuk mengurangi berat badan. 

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}