Ayo Kenali 2 Tipe Obesitas!


By Cindy Wijaya

Selama ini tak banyak orang memahami bahwa obesitas memiliki dua jenis tipe obesitas yang berkaitan dengan lokasi persebaran lemak dan jenis lemak yang menumpuk dalam tubuh. Kadang perbedaan tipe inilah yang menjadi penyebab sebuah program diet dan program olahraga tak memberikan hasil yang sama efektifnya pada setiap orang.

Pada dasarnya ada teori mendasar seseorang dikatakan mengalami obesitas. Kenaikan berat badan tak selamanya mutlak dapat disebut sebagai obesitas. Standar dasar untuk obesitas adalah Indeks Massa Tubuh. Nilai indeks ini dihitung dengan membandingkan berat badan total dengan tinggi badan orang tersebut. Bila nilai indeks massa tubuh seseorang mencapai angka 25 atau lebih, barulah orang tersebut masuk kategori obesitas. Menurut standar kesehatan, nilai Indeks Massa Tubuh yang normal berada pada kisaran angka 18 – 23.

Beberapa pandangan lain mengatakan mengenai berat badan normal berada pada angka yang diperoleh dari pengurangan tinggi badan dikurangi 110. Artinya mereka dengan tinggi badan 160 cm sebaiknya memiliki berat ideal sekitar 50 kg. Dan bila berat badan mencapai anga 20 kg dari berat badan ideal, saat itulah terjadi kasus obesitas.

Meski demikian angka ini bersifat relatif, pada atlet misalnya, berat badan kadang justru diperlukan untuk meningkatkan kekuatan tubuh. Angka ini juga perlu Anda cermati karena beberapa peningkatan berat badan bukan disertai peningkatan timbunan lemak dalam tubuh melainkan peningkatan massa otot, sebagaimana pada atlet angkat berat atau binaragawan.

Kembali pada kasus obesitas, seseorang dikatakan obesitas juga bila kenaikan berat badan yang dialami setidaknya lebih dari 70%nya adalah bentukan cadangan lemak dalam tubuh. Tanda dari penimbunan cadangan lemak bisa Anda lihat dari pembentukan lapisan lunak di tepian kulit atau muncul pelebaran pada tubuh yang bersifat lunak dan bingkas (kembali ketika ditekan).

Sebagaimana dijelaskan di atas, penimbunan lemak pada obesitas terbagi dalam dua tipe. Dua tipe obesitas ini terkait dengan lokasi penimbunan lemak terbentuk dan jenis lemak yang menimbun dalam tubuh. Adapun dua tipe obesitas tersebut adalah :

Tipe Obesitas Android

Secara umum orang lebih sering menyebutnya sebagai kegemukan jenis apel. Dikatakan demikian karena penimbunan lemak terjadi di seluruh area atas. Mulai dari wajah, leher, pundak, dada, bahu sampai lengan, tengkuk, dan perut. Pada beberapa orang, obesitas juga ditandai dengan perut yang membuncit. Tubuh bagian atas terlihat sangat membesar secara signifikan dan diimbangi pula dengan bentuk tubuh bawah yang melebar.

Mereka dengan obesitas android memiliki karakter lemak jenuh yang akan bekerja melapisi banyak organ dalam tubuh, membuat gerak organ melambat dan berat, termasuk melambatkan detak jantung. Aliran darah akan mengalami sumbatan lemak yang semakin memperberat kerja aliran darah.

Mereka dengan kasus tipe obesitas ini bisa mengalami peningkatan risiko jantung koroner, stroke, asam urat, diabetes, hipertensi, dan keluhan pada fungsi hati karena penumpukan lemak pada hati.

Tipe Obesitas Ginoid

Bila jenis obesitas Android secara seimbang menyerang wanita maupun pria, maka kasus obesitas Ginoid lebih banyak dialami wanita. Biasanya penumpukan lemak terfokus pada area pinggang dan sekitarnya. Panggul wanita dengan tipe obesitas Ginoid ini cenderung melebar, tampak bergelambir, dengan pantat dan pinggang yang juga melebar. Perut bagian bawah tampak lebih besar dari perut bagian atas. Anda akan mengingat bentuk buah pir atau bentuk labu ketika melihat mereka dengan tubuh semacam ini.

Biasanya lemak yang menumpuk pada keluhan obesitas ini adalah jenis lemak tak jenuh. Sehingga cenderung lebih sulit untuk diatasi. Kerap kali olahraga dan diet biasa tak kunjung memghasilkan berat badan ideal dan bentuk yang diharapkan. Anda butuh olahraga khusus yang sifatnya khusus menembak lemak pada area panggul.

Secara umum tipe obesias Ginoid tidak terlalu berbahaya meski tak lantas sepenuhnya bebas masalah. Beberapa penderita tipe obesitas ini cenderung mudah mengalami sembelit, masalah dengan sistem genital, dan mudah merasa lelah.

Sebelum Anda memutuskan metode terbaik dalam mengatasi obesitas, pastikan dulu apa tipe obesitas yang Anda alami untuk dapat memastikan metode terbaik yang sesuai dengan kondisi obesitas yang Anda alami.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}