Obat Parkinson di Apotik: Ketahui Masing-Masing Fungsinya


By Cindy Wijaya

Pengobatan untuk penyakit parkinson dapat berlainan pada setiap penderita, namun biasanya diobati dengan konsumsi obat, operasi bedah, atau terapi fisik. Apa yang tepat untuk Anda tergantung pada gejala yang Anda alami dan seberapa parah penyakit Anda. Apa pun metode pengobatan yang dianjurkan dokter, Anda kemungkinan akan perlu membeli obat parkinson di apotik Kimia Farma, K24 atau apotik lain.

Di samping membeli obat parkinson di apotik sesuai resep dokter, terkadang ada juga pilihan obat tanpa resep yang dapat dibeli untuk membantu meringankan gejala-gejala. Ada cukup banyak pilihan sehingga bisa bikin bingung. Artikel ini akan membantu menjelaskan fungsi dari masing-masing obat parkinson yang biasa dijual di apotik.

Obat Parkinson di Apotik Tanpa Resep

Walaupun Anda bisa membeli obat tanpa resep, namun tetap Anda harus berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mulai mencoba obat apapun. Dokter juga dapat memberitahu suplemen apa saja yang mungkin Anda butuhkan untuk membantu menjaga kesehatan Anda. Berikut beberapa suplemen dan obat parkinson di apotik K24 atau apotik lain yang bisa dibeli tanpa resep:

Obat Pereda Rasa Sakit:

Obat-obatan ini fungsinya untuk meringankan rasa sakit atau nyeri di otot atau saraf. Contoh obat pereda rasa sakit yang bisa dibeli tanpa resep yaitu: asetaminofen dan OAINS (obat anti-inflamasi non-steroid) atau dalam bahasa Inggris disebut NSAID (non-steroid anti-inflammatory drugs).

Ilustrasi Obat Parkinson di Apotik Kimia Farma, K24, dan Apotik Lain
Ilustrasi Obat Parkinson di Apotik Kimia Farma, K24, dan Apotik Lain (Photo by Michelle Leman on Pexels)

Suplemen Serat:

Suplemen serat (fiber) mungkin disarankan oleh dokter untuk membantu mengatasi sembelit jika ada.

Suplemen Vitamin D atau Kalsium:

Dokter mungkin juga menyarankan mengonsumsi suplemen vitamin D atau kalsium untuk membantu menjaga kesehatan tulang. Sebab penderita parkinson punya risiko lebih besar untuk mengalami retak tulang karena gampang terjatuh.

Sekali lagi, pastikan Anda sudah bertanya dulu pada dokter mengenai obat tanpa resep maupun suplemen yang hendak dikonsumsi. Karena ada beberapa jenis obat atau suplemen yang dapat berinteraksi dengan obat resep dokter.

Obat Parkinson di Apotik Dengan Resep

Salah satu penyebab utama gejala penyakit parkinson adalah berkurangnya aktivitas dopamin, yang merupakan bahan kimia otak yang punya peran penting. Jadi kebanyakan obat yang diresepkan dokter fungsinya untuk menggantikan kekurangan dopamin atau mengoptimalkan kerja dopamin di otak. Berikut adalah sejumlah obat parkinson di apotik  Kimia Farma atau apotik lain yang harus ditebus dengan resep dokter.

Levodopa dan Carbidopa:

Levodopa fungsinya untuk menggantikan kekurangan dopamin di otak, karena levodopa akan diubah menjadi dopamin saat masuk dalam tubuh. Ketika mencapai otak, itu akan memiliki efek positif pada gejala penyakit parkinson.

Sedangkan carbidopa digunakan dalam kombinasi dengan levodopa, fungsinya untuk mencegah levodopa dipecah menjadi bentuk aktifnya di dalam tubuh secara menyeluruh. Fungsinya ini dapat memperkuat efek positif dari dopamin pada otak, sekaligus mengurangi efek samping dopamin pada bagian tubuh lain.

Serbuk Inhalasi Levodopa:

Jenis serbuk inhalasi dari levodopa ini merupakan obat kerja cepat dan kerja pendek yang dapat dikonsumsi selama jangka waktu ‘off’—maksudnya sewaktu efek obat levodopa oral menghilang.

Tolcapone, Entacapone, dan Opicapone:

Tiga jenis obat parkinson di apotik dengan resep ini tergolong dalam obat penghambat catechol-O-methyltransferase (COMT). Fungsinya untuk memperpanjang kerja levodopa dengan mencegah kerusakannya dalam aliran darah, sehingga lebih banyak obat akan tersedia untuk masuk ke otak. Mereka digunakan untuk mencegah terjadinya jangka waktu off, yang dapat terjadi di antara waktu minum levodopa/carbidopa.

Selegiline, Rasagiline, dan Safinamide:

Kelompok obat ini disebut penghambat Monoamine oxidase (MAO-B). Mereka fungsinya untuk mencegah pemecahan dopamin di otak, memungkinkannya untuk berfungsi dalam jangka waktu lebih lama. Obat-obatan ini digunakan dalam kombinasi dengan levodopa/carbidopa.

Istradefylline:

Obat ini merupakan antagonis reseptor adenosin, yang fungsinya untuk menghambat reseptor adenosin. Para ahli belum yakin kenapa fungsi ini dapat membantu memperbaiki gejala motorik seorang penderita parkinson. Obat ini diminum sekali sehari untuk penderita parkinson yang memiliki jangka waktu off. Namun istradefylline adalah obat parkinson di apotik yang harus dibeli dan dikonsumsi sesuai petunjuk dokter.

Amantadine:

Obat ini fungsinya untuk meningkatkan jumlah dopamin di dalam tubuh dan otak, serta telah digunakan untuk pengobatan gejala-gejala penyakit parkinson. Amantadine juga dapat membantu mengobati dyskinesia, yang adalah salah satu efek samping dari penggunaan levodopa dalam jangka panjang.

Obat Antikolinergik:

Obat-obatan ini kegunaannya untuk menghambat asetilkolin, salah satu neurotransmitter atau bahan kimia pembawa pesan di otak. Jenis obat ini paling bermanfaat bila digunakan pada penderita parkinson yang masih berusia cukup muda serta pada mereka yang gejala utamanya adalah tremor. Antikolinergik biasanya diresepkan bersama dengan obat parkinson lain. Contoh obat parkinson di apotik dari jenis antikolinergik ialah trihexyphenidyl dan benztropine, yang keduanya harus dibeli dengan resep.

Agen Neuroprotektif:

Meskipun saat ini tidak digunakan dalam pengobatan penyakit parkinson, namun para ahli sedang menyelidiki kegunaan agen neuroprotektif untuk membantu mencegah perkembangan penyakit parkinson. Contoh obat yang memiliki sifat neuroprotektif adalah inhibitor glutamat.

Apa yang Dimaksud Jangka Waktu ‘Off’?

Jangka waktu off pada penyakit parkinson terutama terjadi selama tahap akhir penyakit. Ini maksudnya adalah jangka waktu dimana gejala penyakit parkinson muncul kembali, dan biasanya terjadi sebelum dosis obat yang mengandung levodopa berikutnya jatuh tempo.

Bagi sebagian orang, gejala-gejala yang dialami pada jangka waktu off tergolong ringan. Namun gejala-gejalanya yang timbul juga dapat parah, bahkan sampai melumpuhkan.

Obat-obatan yang digunakan untuk membantu mengendalikan jangka waktu off biasanya terdiri dari jenis obat yang fungsinya untuk memperpanjang kerja levodopa, serta obat agonis dopamin. Semuanya merupakan jenis obat parkinson di apotik yang harus dibeli dan digunakan sesuai resep dokter.

Penggunaan levodopa dosis tinggi dalam waktu lama dapat memperbesar kemungkinan terjadinya dyskinesia akibat levodopa (levodopa-induced dyskinesia). Obat-obatan yang membantu mencegah jangka waktu off dapat mengurangi kebutuhan akan peningkatan dosis levodopa, yang pada akhirnya mengurangi risiko dyskinesia.

Efek Samping yang Bisa Timbul dari Obat Parkinson

Banyak obat-obatan yang biasa digunakan untuk pengobatan penyakit parkinson dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu. Contohnya adalah efek samping halusinasi sehingga membuat beberapa penderita parkinson perlu minum obat antipsikotik untuk menguranginya.

Contoh efek samping lain dari obat parkinson di apotik adalah dyskinesia. Dyskinesia adalah gerakan tanpa sadar atau tanpa disengaja yang sering diakibatkan oleh penggunaan obat parkinson dalam jangka panjang. Obat amantadine dapat membantu mengatasi dyskinesia, dan kadang dokter juga menyarankan operasi untuk mengobati efek samping ini.

Alternatif untuk Obat Parkinson di Apotik

Di samping pilihan obat parkinson di apotik yang telah dijelaskan di atas, terdapat juga pilihan alternatif yang dapat meringankan gejala-gejala parkinson. Misalnya jika seorang penderita mengalami sembelit, maka ia dapat makan lebih banyak serat dan minum banyak cairan.

Atau mungkin seorang penderita merasa sudah kenyang meski baru makan sedikit, jadi ada baiknya ia membagi-bagi porsi makannya menjadi lebih kecil tetapi lebih sering.

Ada lagi alternatif untuk meringankan dampak penyakit parkinson, yaitu asam lemak omega-3. Asam lemak ini dapat diperoleh dari seafood dan suplemen minyak ikan, yang saat ini sedang diselidiki manfaatnya pada penyakit parkinson. Pola makan Mediterania juga merupakan cara yang baik untuk memperoleh omega-3, sebab terdiri dari makanan-makanan yang secara alami kaya akan omega-3 sekaligus juga bergizi seimbang.

Ilustrasi Asam Lemak Omega-3
Image by Robson veneziani from Pixabay

Di samping itu ada juga obat herbal yang dapat membantu meringankan gejala-gejala parkinson, yakni Noni juice. Herbal Noni juice dipenuhi dengan 17 jenis asam amino yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dari penderita parkinson. Juga merupakan sumber antioksidan yang baik, sehingga membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif, yang juga terkait dengan penyakit parkinson.

Selain itu, Noni juga memberikan manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Noni juice juga terbukti dapat membantu menurunkan  tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan asam urat tinggi. Konsumsi Noni juga bantu meredakan stres dan depresi yang mungkin dialami oleh penderita parkinson. Untuk tahu lebih banyak tentang manfaat Noni juice untuk parkinson, silakan baca: Noni Juice sebagai Herbal Parkinson, Bantu Ringankan Gejala-Gejalanya

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang pilihan obat parkinson di apotik K24, Kimia Farma dan apotik lain, baik yang harus ditebus dengan resep maupun yang dapat dibeli bebas.

Kini dengan semakin majunya teknologi, Anda juga dapat memperoleh obat dari apotik atau toko kesehatan secara online. Namun selalu pastikan untuk membeli obat sesuai petunjuk dokter, atau bila ingin mencoba herbal, belilah yang sudah mengantongi izin dari BPOM atau DINKES.

Semoga informasi di artikel ini dapat berguna bagi Anda dan keluarga. Temukan juga pembahasan informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Verywell Health. How Parkinson’s Disease Is Treated. URL: https://www.verywellhealth.com/treatment-options-for-parkinson-s-disease-4150304

G. K. Jayaprakasha, Bhimanagouda S. Patil. Nutraceuticals and Functional Foods.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}