Penyakit Parkinson: Penyebab, Pencegahan, dan Gejalanya


By Cindy Wijaya

Parkinson adalah salah satu jenis penyakit yang perkembangannya perlahan dan masih belum ada obat untuk menyembuhkannya. Meski begitu parkinson sebenarnya bukan penyakit yang fatal, dan penderitanya dapat lebih baik keadaannya jika mendapat perawatan yang tepat.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai empat topik penting tentang penyakit parkinson: Apa itu parkinson? Apa penyebab parkinson? Bagaimana pencegahan penyakit parkinson? Dan seperti apa gejala penyakit parkinson?

Apa Itu Parkinson?

Penyakit parkinson adalah suatu masalah neurodegeneratif, yang artinya memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf.

Saraf-saraf kita bertugas membawa pesan dan informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan organ, mengatur pergerakan dan fungsi tubuh kita. Bila terjadi parkinson, maka penyakit ini akan secara perlahan menyebabkan penurunan fungsi sistem saraf, membuat pergerakan dan fungsi tubuh menjadi sulit.

Sayangnya penyebab parkinson masih belum jelas diketahui. Namun, penelitian telah berhasil mendapati ada sejumlah faktor yang berperan pada degenerasi saraf yang terkait dengan parkinson.

Usia adalah faktor risiko utama untuk penyakit parkinson, karena sering kali penyakit ini bermula di usia 60-an. Sekitar 5 – 19 persen penderita parkinson mulai mengalami penyakit ini di usia lebih muda (parkinson onset dini), sebelum usia 50, dan sering kali karena faktor genetik.

Apa Penyebab Parkinson?

Pada parkinson ada sel-sel saraf tertentu (disebut neuron) di otak yang secara perlahan rusak atau mati. Banyak gejala penyakit parkinson disebabkan oleh hilangnya neuron yang menghasilkan pembawa pesan kimia di otak yang disebut dopamin.

Jika kadar dopamin menurun akan menyebabkan aktivitas otak menjadi abnormal, lalu menimbulkan gangguan pergerakan dan gejala penyakit parkinson lainnya.

Meski penyebab parkinson belum diketahui secara pati, namun tampaknya ada sejumlah faktor yang berperan memicu kerusakan atau kematian neuron di otak yang berkaitan dengan parkinson.

Faktor Genetik:

Para peneliti telah mengidentifikasi mutasi genetik tertentu yang dapat menjadi penyebab parkinson. Tetapi mutasi ini jarang terjadi kecuali dalam kasus langka dimana ada banyak anggota dalam satu keluarga yang terkena parkinson.

Namun, variasi gen tertentu tampaknya meningkatkan risiko parkinson meski risikonya relatif kecil untuk masing-masing penanda genetik ini.

Faktor Lingkungan:

Paparan racun atau faktor lingkungan tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit parkinson di kemudian hari, namun risikonya relatif kecil.

Para peneliti juga mendapati bahwa terjadi banyak perubahan pada otak dari penderita parkinson, meski belum jelas penyebab dari perubahan-perubahan itu. Perubahan-perubahan pada otak itu antara lain:

Keberadaan Lewy Bodies:

Gumpalan dari zat tertentu di dalam sel-selotak adalah penanda penyakit parkinson. Gumpalan ini disebut Lewy bodies, dan para peneliti yakin bahwa Lewy bodies memegang petunjuk penting tentang penyebab parkinson.

Alpha-synuclein di Dalam Lewy Bodies:

Meskipun banyak zat yang ada dalam Lewy bodies, namun para peneliti yakin bahwa yang penting adalah protein alami dan tersebar luas yang disebut alpha-synuclein (a-synuclein). Ini ditemukan dalam semua Lewy bodies dalam bentuk gumpalan yang tidak dapat dipecah oleh sel. Inilah yang sekarang menjadi fokus penting di antara para peneliti.

Faktor-Faktor Risiko Parkinson


Ada sejumlah faktor risiko dari parkinson, maksudnya adalah faktor-faktor yang memperbesar risiko timbulnya penyakit ini, meski bukan penyebab parkinson itu sendiri.

  • Usia: Orang dewasa muda jarang sekali mengalami parkinson. Biasanya penyakit ini bermula di usia pertengahan atau usia lanjut, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Seseorang lebih berisiko mengembangkan penyakit ini sektiar usia 60-an.
  • Keturunan: Punya kerabat dekat yang memiliki parkinson akan memperbesar kemungkinan kita untuk terkena penyakit yang sama. Namun kemungkinannya masih kecil kecuali jika ada banyak kerabat di keluarga kita yang menderita parkinson.
  • Jenis kelamin: Pria lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit parkinson daripada wanita.
  • Paparan racun: Paparan herbisida (bahan kimia pembunuh tumbuhan pengganggu/gulma) dan pestisida yang berkelanjutkan dapat sedikit memperbesar risiko parkinson.

Bagaimana Pencegahan Penyakit Parkinson?

Karena penyebab parkinson masih belum diketahui, maka sampai saat ini juga masih belum diketahui cara paling baik untuk pencegahan penyakit parkinson.

Namun sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ada manfaat dari olahraga aerobik secara teratur dalam pencegahan penyakit parkinson.

Contoh olahraga aerobik antara lain: senam aerobik, jalan cepat, jogging, berenang, bersepeda, dan sepak bola.

Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi kafein lebih jarang terkena parkinson daripada mereka yang tidak mengonsumsinya. Kafein biasa ada di kopi, teh, dan cokelat. Teh hijau juga ada kaitannya dengan pencegahan penyakit parkinson.

Namun masih belum jelas apakah kafein benar-benar memberi perlindungan terhadap parkinson. Saat ini masih belum cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa mengonsumsi minuman berkafein adalah cara untuk pencegahan penyakit parkinson.

Seperti Apa Gejala Penyakit Parkinson?

Karena parkinson berdampak pada neuron di otak yang menghasilkan bahan kimia pembawa pesan bernama dopamin, maka pengaruhnya akan berkaitan dengan penurunan kadar dopamin.

Menurunya kadar dopamin menimbulkan masalah pada pergerakan dan fungsi tubuh. Masalah pergerakan dan fungsi tubuh yang berkaitan dengan gejala penyakit parkinson secara kelompok disebut “parkinsonisme”.

Berikut beberapa gejala penyakit parkinson yang umum dialami para penderitanya:

Tremor:

Tremor adalah getaran atau gemetar di anggota-anggota tubuh yang timbul sendiri, tanpa disengaja. Parkinson bisa menimbulkan tremor di jari, tangan, kaki, rahang, atau kepala. Tremor mungkin lebih sering terjadi saat sedang stres atau saat istirahat , dan lebih jarang terjadi saat sedang tidur atau sedang menggerakkan anggota tubuh.

Bradykinesia:

Bradykinesia adalah perlambatan gerakan. Gerakan mungkin melambat saat otak berjuang untuk menyampaikan pesan ke bagian-bagian lain dari tubuh. Ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau bertahap dan menyulitkan kegiatan sehari-hari. Akibatnya penderita mungkin kesulitan untuk mandi, berpakaian, atau bangkit dari kursi.

Kaku Otot:

Otot-otot di bagian mana pun dari tubuh dapat menjadi kaku dan sulit untuk rileks. Kekakuan otot bisa menyakitkan dan menyulitkan untuk bergerak, sehingga jangkauan gerak jadi terbatas.

Perubahan Bicara:

Bicara mungkin jadi lebih pelan dari biasanya dan jadi lebih datar nada bicaranya. Bicara juga dapat jadi lebih cepat atau kurang jelas. Akibatnya penderita mungkin merasa ragu sebelum mulai bicara.

Kesulitan Menulis:

Menulis jadi kegiatan yang sulit dilakukan, dan tulisan tangan mungkin menjadi lebih kecil dan lebih sulit dibaca.

Kurang Ekspresi Wajah:

Penderita mungkin punya lebih sedikit gerakan dan ekspresi wajah, misalnya kurang tersenyum atau berkedip.

Kesulitan Berjalan:

Gejala penyakit parkinson dapat membuat penderitanya kesulitan mengambil langkah. Langkah jalan bisa menjadi lebih pendek, langkah-langkahnya menyeret dan kesulitan menggerakkan tangan secara alami saat berjalan.

Postur & Keseimbangan Buruk:

Penderita mungkin mulai membungkuk dan condong ke depan. Ini dapat mengganggu keseimbangan dan membuatnya lebih mudah terjatuh saat berjalan.

Dystonia:

Dystonia adalah gejala penyakit parkinson berupa kejang dan kram otot di berbagai bagian tubuh. Misalnya, penderita mungkin mengalami kram parah di kaki, atau jari-jari kaki mungkin melengkuk atau mengepal disertai kejang yang menyakitkan.

Gejala penyakit parkinson umumnya dimulai di satu sisi tubuh dan kemudian secara bertahap menyebar ke sisi tubuh lain. Namun, gejala-gejalanya mungkin terus lebih terasa di satu sisi tubuh.

Satu hal lain yang perlu diingat adalah setiap orang bisa mengalami parkinson secara berbeda. Seseorang mungkin mengalami semua atau mungkin tidak mengalami semua gejala dari penyakit ini, dan urutan terjadinya bisa berbeda pada masing-masing orang. Seberapa parah gejalanya juga bisa bervarisi, ada yang cukup ringan dan ada juga yang sangat berat.

Baca juga artikel terkait mengenai obat parkinson di apotik: Obat Parkinson di Apotik: Ketahui Masing-Masing Fungsinya

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang pengertian, penyebab, pencegahan, dan gejala penyakit parkinson. Semoga informasi di artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga pembahasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Mayo Clinic. Parkinson’s Disease. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/parkinsons-disease/symptoms-causes/syc-20376055

Verywell Mind. Causes and Risk Factors of Parkinson’s Disease. URL: https://www.verywellmind.com/parkinson-s-disease-causes-and-risk-factors-5193624

Verywell Mind. Symptoms of Parkinson’s Disease. URL: https://www.verywellmind.com/parkinsons-disease-signs-and-symptoms-5189859

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}