Pilihan Obat Biduran di Apotik Tanpa & Dengan Resep Dokter


By Cindy Wijaya

Ada macam-macam pilihan obat biduran di apotik tanpa resep dokter yang bisa bikin Anda bingung. Untuk membantu Anda, dalam artikel ini akan dijelaskan jenis-jenis obat tersebut dan fungsinya masing-masing.

Pilihan obat biduran di apotik Kimia Farma, K24, atau apotik lain yang tepat harus disesuaikan dengan penyebab biduran itu, itu bisa jadi obat anti-histamin, obat kortikosteroid, obat anti-inflamasi, atau obat antibodi monoklonal.

Pilihan Obat Biduran di Apotik Tanpa Resep Dokter

Obat biduran di apotik tanpa resep dokter yang biasanya ampuh adalah anti-histamin. Jenis obat ini sering menjadi obat pertama yang digunakan dokter untuk mengobati gejala biduran.

Anti-histamin bekerja dengan cara menekan histamin, yaitu bahan kimia yang dihasilkan oleh sistem imun yang menimbulkan gejala-gejala alergi. Pada kebanyakan kasus biduran, obat anti-histamin tanpa resep dapat dengan baik mengatasi gejala-gejala.

Jenis obat anti-histamin generasi lama sering menyebabkan rasa kantuk. Namun jenis yang baru umumnya tidak menyebabkan kantuk dan efeknya dapat bertahan hingga 24 jam. Berikut nama anti-histamin obat biduran di apotik tanpa resep dokter:

  • Fexofenadine
  • Loratadine
  • Levocetirizine dihydrochloride
  • Cetirizine

Sama seperti obat-obat medis lain, obat biduran ini juga dapat menimbulkan sejumlah efek samping seperti: pusing, mulut kering, mual, sembelit, dan batuk.

Jenis anti-histamin yang lama, diphenhydramine, pada umumnya tidak disarankan digunakan pada siang hari karena efeknya yang bikin mengantuk. Namun obat ini dapat membantu Anda untuk tidur dengan nyenyak jika gatal-gatal biduran mengganggu di malam hari.

Obat histamin H2-receptor antagonist, yang disebut juga H2 blocker, merupakan golongan obat lain yang kadang digunakan berdampingan dengan anti-histamin.

Pada umumnya obat H2 blocker bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di kulit dan, dengan begitu, meringankan kemerahan serta peradangan di kulit. Jenis H2 blocker obat biduran di apotik tanpa resep dokter antara lain:

  • Cimetidine
  • Famotidine

Obat H2 blocker juga dapat menimbulkan berbagai efek samping seperti: sakit kepala, pusing, diare, nyeri otot, nyeri sendi, dan ruam di kulit.

Ilustrasi Obat Biduran di Apotik K24 atau Apotik Lain
Ilustrasi Obat Biduran di Apotik K24 atau Apotik Lain (Photo by Karolina Grabowska on Pexels)

Obat Biduran di Apotik dengan Resep Dokter

Sejumlah jenis biduran yang sifatnya kronis (berlangsung dalam waktu cukup lama) mungkin membutuhkan obat resep dokter. Hal ini khususnya jika pemicu biduran itu sesuatu yang bersifat fisik, bukannya karena alergi.

Obat biduran di apotik tanpa resep dokter mungkin belum cukup mempan untuk mengobati jenis-jenis biduran tertentu.

Obat-obatan yang umumnya diresepkan dokter antara lain obat anti-histamin, kortikosteroid, leukotriene modifier, dan antibodi monoklonal yang secara khusus diizinkan untuk mengobati biduran kronis.

Obat Anti-Histamin

Obat anti-histamin untuk biduran yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter ialah desloratadine. Obat ini bekerja lebih cepat daripada obat biduran di apotik tanpa resep dokter dan mungkin digunakan untuk kasus biduran yang parah atau yang menyebar secara luas.

Apabila obat anti-histamin tanpa rasa kantuk tidak mempan, dokter mungkin akan meresepkan obat hydroxyzine pamoate untuk diminum di waktu tidur. Jenis anti-histamin ini efeknya lebih kuat dan digunakan untuk mengobati reaksi kulit yang luas, termasuk biduran kronis, dermatitis kontak, dan gatal-gatal yang dipicu oleh histamin.

Obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti: sakit kepala, sakit perut, dan penglihatan menjadi kabur.

Obat Kortikosteroid

Bila anti-histamin tidak mempan meski sudah diberikan dalam dosis tinggi atau menyebabkan efek samping tak tertahankan, maka dokter dapat meresepkan obat kortikosteroid untuk dengan cepat meredakan pembengkakan dan gatal-gatal.

Kortikosteroid melemahkan kekebalan tubuh secara keseluruhan. Jadi entah penyebab biduran adalah alergi atau reaksi autoimun (yang keduanya melibatkan kekebalan tubuh), obat ini bisa mengatasi gejala-gejala biduran yang tidak mempan diatasi obat lain.

Jenis kortikosteroid yang paling sering diresepkan dokter untuk biduran ialah prednisone dan mungkin diberikan dalam bentuk suntikan atau dalam bentuk pil.

Namun obat ini hanya boleh digunakan dalam jangka pendek karena risiko efek samping seriusnya, antara lain: osteoporosis, glaukoma, dan diabetes.

Leukotriene Modifier

Leukotriene modifier bekerja dengan cara mencegah pelepasan leukotriene, yaitu bahan kimia yang menyempitkan saluran udara sekaligus memicu peradangan.

Dengan begitu, obat ini tampaknya efektif untuk mengobati jenis biduran akut tertentu (terutama yang dipicu oleh makanan atau aspirin), serta jenis biduran kronis (misalnya yang dipicu oleh panas atau olahraga).

Leukotriene modifier mungkin akan diresepkan sendirian atau dalam kombinasi bersama obat anti-histamin. Dua jenis umum obat biduran di apotik ini yang perlu ditebus dengan resep yaitu:

  • Zafirlukast
  • Montelukast

Efek samping yang sering ditimbulkan oleh obat leukotriene modifier antara lain: sakit kepala, mual, muntah, insomnia (susah tidur), dan mudah emosi.

Obat Doxepin

Doxepin adalah jenis tricyclic antidepressant yang juga berfungsi sebagai anti-histamin yang kuat. Jika diresepkan dalam dosis rendah, doxepin bisa sangat efektif dalam mengobati gatal-gatal yang membandel dan tanpa sebab jelas (disebut sebagai biduran idiopatik kronis).

Namun seperti biasa, ada efek samping dari obat biduran di apotik Kimia Farma atau apotik lain yang harus ditebus dengan resep ini: rasa kantuk, mulut kering, dehidrasi, sakit kepala, kelelahan, pusing, dan perubahan suasana hati (mood).

Perlu diketahui bahwa doxepin hanya boleh digunakan di bawah pengawasan medis karena dapat menimbulkan keinginan untuk bunuh diri pada anak-anak dan dewasa muda yang punya riwayat depresi atau gangguan kesehatan mental lain.

Obat Omalizumab

Omalizumab adalah obat suntik yang awalnya diresepkan untuk penderita asma yang tidak mempan diobati dengan kortikosteroid. Belakangan ini, obat ini telah disetujui untuk mengobati biduran idiopatik kronis jika obat-obatan lain telah dicoba dan tidak membantu.

Obat ini merupakan jenis antibodi monoklonal yang menghambat suatu protein, bernama imunoglobulin E (IgE), yang berperan penting dalam alergi dan jenis-jenis biduran serta dermatitis tertentu.

Ada sejumlah efek samping dari omalizumab, seperti: bengkak dan sakit di lokasi suntikan, batuk-batuk, pusing, kelelahan, detak jantung cepat, dan sesak dada.

Alternatif dari Obat Biduran di Apotik

Meski ada banyak terapi alternatif yang disarankan untuk mengobati biduran, namun bukti-bukti ilmiahnya masih kurang. Ini khususnya pada jenis biduran kronis, suatu kondisi yang masih belum sepenuhnya dipahami para ahli.

Di samping manfaatnya yang belum jelas terbukti, ada sebagian pengobatan alternatif yang justru memperparah gejala biduran bukannya meredakannya.

Contohnya adalah kunyit, rempah yang sering disarankan untuk obat gatal-gatal alami. Sayangnya, kandungan kurkumin yang banyak terdapat pada kunyit justru diketahui bisa memicu kontak dermatitis serta biduran kronis pada beberapa orang.

Bahan alami lain, seperti gel lidah buaya, mungkin berguna untuk meredakan gatal-gatal namun manfaatnya kemungkinan tidak lebih besar daripada kompres dingin biasa.

Jadi bagi Anda yang ingin mencari suplemen atau obat alami sebagai alternatif obat biduran di apotik K24 atau apotik lain, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter dan pastikan itu tidak berinteraksi dengan obat yang sedang Anda minum.

Mandi Colloidal Oatmeal

Apabila rasa gatal dan bengkak di kulit terasa sangat menjengkelkan, cara tercepat untuk meredakannya mungkin adalah dengan mandi air dingin. Itu bisa langsung mengurangi pelebaran pembuluh darah dan menghambat sinyal-sinyal saraf yang terlalu aktif.

Satu cara tambahan yang bisa turut membantu meredakan peradangan di kulit ialah mandi dengan colloidal oatmeal.

Ilustrasi Colloidal Oatmeal, Alternatif Obat Biduran di Apotik
Ilustrasi colloidal oatmeal (Photo by Aleksander Saks on Unsplash)

Meski masih terus diselidiki manfaatnya, sejumlah penelitian kecil telah menunjukkan bahwa colloidal oatmeal mampu mengurangi keparahan gejala gatal-gatal sekaligus melembutkan kulit yang meradang.

Colloidal oatmeal adalah oatmeal yang sudah digiling halus, biasanya dikemas dalam bentuk cair, gel, atau krim. Bahan ini umum dijual sebagai bahan mandi tambahan dan losion yang menenangkan.

Untuk menambah manfaat menenangkannya bagi kulit, Anda bisa menyimpan losion colloidal oatmeal di dalam lemari es.

Di samping mandi dengan oatmeal colloidal, Anda juga bisa menggunakan bahan-bahan alam untuk mengatasi gejala biduran. Contohnya minyak kelapa, lidah buaya, air daun selasih, dan minyak tea tree. Bacalah selengkapnya tentang 4 tanaman obat ini di: 4 Tanaman Obat Kaligata, Cara Mengatasi Biduran Tanpa Obat

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang pilihan obat biduran di apotik tanpa resep dokter dan dengan resep dokter. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Verywell Health. How Urticaria (Hives) Is Treated. URL: https://www.verywellhealth.com/treating-urticaria-83240

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}