Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid: Fungsi, Efek Samping, dan Alternatifnya


By Cindy Wijaya

Waktu kambuh sakit punggung, sakit kepala, nyeri sendi, sakit badan, atau demam, kemungkinan Anda akan minum obat. Salah satu yang paling sering dipakai untuk keluhan-keluhan itu adalah obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS). Anda mengonsumsi OAINS setiap kali minum ibuprofen, aspirin, naproxen, meloxicam, asam mefenamat, dsb.

Obat-obatan ini biasa dimanfaatkan sebagai perada rasa sakit dan penurun emam. Setiap hari jutaan orang memilih OAINS untuk membantu meredakan keluhan umum mereka. Sayangnya tidak banyak yang tahu apa sebenarnya obat ini, cara kerjanya, dan efek sampingnya bagi kesehatan.

Karena itu dalam artikel ini akan dijelaskan hal-hal penting yang perlu Anda ketahui tentang OAINS, termasuk jenis-jenisnya, fungsinya, efek sampingnya, interaksinya dengan obat lain, dan alternatif obat anti-inflamasi alami. Tapi pertama-tama mari kita pahami apa sebenarnya OAINS itu.

Apa Itu Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid?

Obat anti-inflamasi nonsteroid (disingkat OAINS) atau dalam bahasa Inggris non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) adalah obat-obatan yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.

Bagaimana cara kerjanya dalam tubuh?

OAINS bekerja dengan menghalangi produksi dari bahan-bahan kimia tertentu dalam tubuh yang menyebabkan peradangan (inflamasi). OAINS baik untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang lambat, seperti pada nyeri sendi artritis. OAINS juga bekerja dengan baik untuk mengatasi sakit punggung, kram menstruasi, dan sakit kepala.

Cara kerja OAINS mirip seperti kortikosteroid (juga disebut steroid saja), tapi tanpa banyak efek samping seperti obat itu. Steroid adalah obat yang dibuat mirip dengan kortison, yakni hormon yang secara alami ada dalam tubuh. Mirip seperti kortison, OAINS mengurangi rasa sakit dan peradangan yang sering menjadi gejala suatu penyakit sendi dan otot serta cedera.

Perbedaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid dan Steroid

OAINS bekerja dengan menghalangi efek dari suatu enzim bernama cyclooxygenase. Enzim ini sangat penting dalam produksi prostaglandin tubuh Anda. Prostaglandin lah yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada penyakit seperti artritis atau bursitis. Oleh sebab itu, dengan terganggunya fungsi cyclooxygenase, tubuh berkurang produksi prostaglandinnya, sehingga berkurang juga rasa sakit dan pembengkakannya.

Sedangkan steroid (kortikosteroid) adalah hormon steroid yang digolongkan sebagai glukokortikoid (anti-inflamasi), yang menekan peradangan dan kekebalan serta membantu pemecahan lemak, karbohidrat, dan protein. Kortikosteroid juga dapat digolongkan sebagai mineralokortikoid (penahan garam) yang mengatur keseimbangan garam dan air dalam tubuh.

Kortikosteroid digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti artritis, kolitis, asma, bronkitis, reaksi alergi, dan ruam kulit.

Apa Saja Contoh Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid?

OAINS tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, suppositoria (kapsul dimasukkan lewat anus), krim, gel, dan injeksi.

Beberapa obat ini dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter di apotik, sedangkan beberapa yang lainnya harus dengan resep dokter.

Berikut adalah contoh obat anti-inflamasi non-steroid yang umum dipakai:

  • Aspirin (Aspilets, Cardio Aspirin, Farmasal).
  • Asam mefenamat (Allogon, Analspec, Asimat).
  • Celexocib (Celebrex, Novexib).
  • Diclofenac (Aclonac, Bufaflam, Catanac).
  • Etoricoxib (Arcoxa, Coxiron, Orinox).
  • Ibuprofen (Anafen, Arfen, Bimacyl).
  • Indomethacin (Dialon).
  • Meloxicam (Movi-cox, Mecox).
  • Naproxen (Alif 500, Xenifar).
  • Piroxicam (Feldene, Scandene).

Semua contoh obat anti-inflamasi non-steroid tersebut punya efektivitas yang serupa, meskipun Anda mungkin mendapati ada salah satu yang paling cocok untuk Anda.

Harga obat anti-inflamasi non-steroid bervariasi tergantung pada jenis dan mereknya. Setiap apotik juga mungkin menjual dengan harga yang berbeda.

Apa Saja Fungsi Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid?

Obat anti-inflamasi nonsteroid dapat digunakan untuk membantu mengatasi:

  • Sakit atau nyeri akibat artritis reumatoid, osteoartritis (pengapuran), dan tendonitis.
  • Nyeri otot.
  • Sakit punggung.
  • Sakit gigi.
  • Sakit atau nyeri akibat asam urat.
  • Bursitis (radang kandung lendir).
  • Kram menstruasi.

OAINS juga dapat digunakan untuk menurunkan demam atau meringankan nyeri ringan yang disebabkan oleh sakit pilek biasa.

Siapa Saja yang Harus Hati-Hati dengan OAINS?

Kebanyakan orang dapat mengonsumsi OAINS, tapi ada sebagian orang yang perlu berhati-hati jika ingin mengonsumsinya.

Yang terbaik adalah tanyakan dulu pada dokter, atau setidaknya apoteker, untuk saran sebelum mengonsumsi suatu jenis OAINS. Ini khususnya penting bagi Anda yang:

  • Berusia 65 tahun ke atas.
  • Sedang hamil atau berencana hamil.
  • Sedang menyusui.
  • Memiliki asma.
  • Pernah alergi terhadap OAINS.
  • Pernah sakit maag.
  • Memiliki masalah pada jantung, hati, ginjal, tekanan darah, sirkulasi, atau usus.
  • Sedang mengonsumsi obat lain.
  • Berusia di bawah 16 tahun (jangan berikan obat yang mengandung aspirin pada anak di bawah 16 tahun).

OAINS mungkin masih boleh dikonsumsi pada orang-orang tersebut, tetapi mereka hanya boleh mengonsumsinya menurut petunjuk dokter, karena ada risiko efek samping yang lebih besar.

Bila OAINS tidak cocok, apoteker atau dokter mungkin menyarankan alternatif yang lebih aman.

Apa Saja Efek Samping Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid?

Sama seperti semua obat lain, OAINS juga punya risiko efek samping.

Risikonya cenderung lebih besar kalau Anda mengonsumsi dalam dosis tinggi dalam waktu lama, atau Anda seorang lansia atau punya kondisi kesehatan yang tidak baik.

OAINS yang dijual bebas umumnya punya efek samping yang lebih sedikit daripada OAINS yang harus dibeli dengan resep.

Berikut adalah sejumlah efek samping umum dari obat anti-inflamasi non-steroid:

  • Masalah pencernaan—termasuk sakit perut, mual, dan diare.
  • Sakit maag—dapat menyebabkan pendarahan internal dan anemia; mungkin dokter meresepkan obat tambahan untuk melindungi lambung Anda dari risiko ini.
  • Sakit kepala.
  • Rasa kantuk.
  • Kepala pusing.
  • Reaksi alergi.
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, masalah pada hati, ginjal, atau jantung dan sirkulasi, misalnya gagal jantung, serangan jantung dan stroke.

Apabila Anda mengalami efek samping yang mengganggu selama mengonsumsi OAINS, sebaiknya hentikan konsumsi dan segera beritahukan pada dokter Anda.

Jenis-Jenis Obat Apa Saja yang Bisa Berinteraksi dengan OAINS?

Sebagian jenis OAINS bisa menimbulkan reaksi yang tak bisa diprediksi bila dikonsumsi bersamaan obat lain. Ini bisa memengaruhi seberapa baik obat bekerja dan juga memperbesar risiko efek samping.

Sangat penting untuk menanyakan saran dari dokter atau apoteker sebelum menggunakan OAINS jika Anda sedang mengonsumsi:

  • Jenis OAINS lain.
  • Warfarin—obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
  • Ciclosporin—obat yang digunakan untuk kondisi autoimun, seperti artritis atau kolitis ulseratif.
  • Diuretik—obat-obatan yang kadang digunakan untuk mengobati darah tinggi.
  • Lithium—obat yang digunakan untuk mengobati masalah kesehatan mental, termasuk gangguan bipolar dan depresi berat.
  • Methotrexate—obat yang digunakan untuk mengobati artritis reumatoid.
  • Obat anti-depresan jenis SSRI—contoh SSRI yaitu citalopram dan fluoxetine (Prozac).

Bila Anda merasa ragu apakah obat yang saat ini dikonsumsi aman jika berbarengan dengan OAINS, coba baca dengan teliti selebaran yang disertakan dalam kemasan obat, atau tanyakan pada dokter atau apoteker.

Adakah Alternatif Obat Anti-Inflamasi Alami?

Karena efek samping yang dimiliki OAINS, banyak orang memutuskan untuk mencoba alternatif pereda sakit dan peradangan lain. Pilihannya termasuk obat herbal dan suplemen yang bermanfaat sebagai obat anti-inflamasi alami.

Curcumin

Curcumin berasal dari kunyit, herbal yang sudah sejak dahulu digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan India untuk mengurangi peradangan. Dosis standar untuk konsumsi bubuk kunyit adalah 400 – 600 mg, diminum 3 kali sehari.

Efek sampingnya sedikit, tapi dapat menyebabkan sakit perut dan, meski jarang, tukak lambung yang mungkin terjadi dalam dosis tinggi. Anda juga harus hati-hati jika mengonsumsi obat anti-koagulan atau OAINS dosis tinggi.

Noni Juice

Noni juice adalah salah satu herbal terbaik untuk obat anti-inflamasi alami. Diduga itu berkat kandungan flavonoid yang dimilikinya.

Herbal obat anti-inflamasi alami ini efektif dikonsumsi oleh penderita radang sendi, seperti pada astritis reumatoid dan osteoartritis (pengapuran). Selain itu juga dapat membantu mengurangi rasa sakit atau nyeri akibat masalah-masalah kesehatan lain.

Penelitian pada Phytotherapy Research tahun 2010 menunjukkan bahwa Noni memiliki efek pereda sakit yang setara dengan obat tramadol, yang adalah obat keras untuk mengatasi rasa sakit tingkat sedang hingga berat.

Penelitian lain pada Acta Pharmacologica Sinica mendapati bahwa Noni memang memiliki efek anti-inflamasi dan analgesik yang ampuh, tetapi tanpa menimbulkan efek samping berbahaya. Sangat ampuhnya bahkan dituliskan bahwa efeknya diperkirakan 75 % sama efektifnya dengan obat morfin. Morfin digunakan untuk mengatasi rasa sakit cukup parah, seperti pada pasien kanker atau serangan jantung.

Bromelain

Bromelain adalah suplemen untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada hidung, sinus, gusi, dan bagian tubuh lain setelah operasi atau cedera. Dapat digunakan untuk osteoartritis (pengapuran), kanker, masalah pencernaan, dan nyeri otot. Bentuk topikalnya (obat luar) dapat dipakai untuk mengobati luka bakar.

Penelitian menunjukkan bahwa masih belum jelas apakah bromelain sendiri atau dikombinasikan dengan zat lain yang dapat mengurangi nyeri osteoartritis atau nyeri otot pasca-olahraga.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang obat anti-inflamasi non-steroid. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

NHS. NSAIDs. URL: https://www.nhs.uk/conditions/nsaids/

Cleveland Clinic. Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs). URL: https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/11086-non-steroidal-anti-inflammatory-medicines-nsaids

Verywell Health. Safer Alternatives to NSAIDs. URL: https://www.verywellhealth.com/safer-alternatives-to-nsaids-5095751

MedicineNet. Corticosteroids vs. NSAIDs. URL: https://www.medicinenet.com/corticosteroids_vs_nsaids/article.htm

Basar, Simla, dkk. (2010). Analgesic and Antiinflammatory Activity of Morinda citrifolia L. (Noni) Fruit. Phytotherapy Research. 24(1): 38 – 42. DOI: 10.1002/ptr.2863

Wang, Mian-Ying, dkk. (2002). Morinda citrifolia (Noni): a literature review and recent advances in Noni research. Acta Pharmacologica Sinica. 23(12): 1127 – 1141

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}