Gejala Aterosklerosis


By Cindy Wijaya

Karena berkembang secara perlahan, gejala aterosklerosis seringnya tidak akan kelihatan sampai arteri jadi terlalu sempit atau tersumbat. Banyak orang tidak tahu bahwa mereka memiliki aterosklerosis hingga mereka mengalami kondisi gawat darurat—misalnya serangan jantung atau stroke.

Tapi ada juga orang-orang yang lebih beruntung, mereka sudah merasakan tanda-tanda aterosklerosis sebelum itu terlanjur parah. Dalam kasus seperti itu, ciri-ciri aterosklerosis yang muncul bergantung pada arteri mana yang terkena. Artikel ini akan mengulas seperti apa keluhan yang ditimbulkan oleh aterosklerosis, sesuai jenis arteri yang dipengaruhinya.

Gejala Aterosklerosis pada Arteri Koroner

Arteri koroner adalah arteri yang menyuplai darah beroksigen ke jantung Anda. Bila plak menyempitkan atau menyumbat arteri-arteri ini, maka tanda-tanda aterosklerosis yang umumnya dirasakan adalah angina (atau sering disebut ‘angin duduk’). Angina adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di dada yang muncul saat otot jantung tidak mendapat cukup darah beroksigen.

Angina dapat terasa seperti tekanan atau remasan ke dada. Anda juga mungkin merasakannya di area bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung. Nyeri angina bahkan bisa terasa seperti masalah pada pencernaan. Nyerinya cenderung menjadi lebih parah jika Anda bergerak, tapi membaik saat diam. Rasa nyeri juga dapat muncul jika Anda stres.

Ciri-ciri aterosklerosis lain yang terkait arteri koroner adalah sesak napas dan aritmia. Artimia merupakan masalah pada detak atau irama dari detak jantung Anda.

Aterosklerosis pada Arteri Jantung Terkecil

Plak juga dapat mengendap di arteri-arteri terkecil di jantung. Kondisi ini disebut ‘penyakit mikrovaskular koroner’. Tanda-tanda aterosklerosis pada arteri terkecil ini misalnya nyeri angina, sesak napas, kelelahan atau letih, dan kurang bertenaga.

Berhati-hatilah dengan tanda-tanda aterosklerosis pada arteri koroner! Bila kondisi ini dibiarkan, itu akan mengarah pada penyakit jantung koroner. Dan jika plak di arteri koroner tiba-tiba pecah lalu darah menggumpal di sana, itu akan membuat otot-otot jantung mati—dan terjadilah serangan jantung.

Gejala Aterosklerosis pada Arteri Karotid

Arteri karotid adalah arteri yang menyuplai darah beroksigen ke otak Anda. Bila plak menyempitkan atau menyumbat arteri-arteri ini, maka tanda-tanda aterosklerosis yang umumnya dirasakan adalah gejala stroke ringan. Gejala-gejala tersebut misalnya:

  • Tiba-tiba lemas
  • Lumpuh atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, terutama hanya di satu sisi tubuh
  • Kebingungan
  • Bicara tidak lancar
  • Salah satu atau kedua mata susah untuk melihat
  • Masalah pada pernapasan
  • Pusing, susah jalan, hilang keseimbangan, dan sering jatuh
  • Hilang kesadaran (pingsan)
  • Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah

Walaupun gejala stroke ringan biasanya hanya sementara—hanya 24 jam—tapi jangan disepelekan! Stroke ringan adalah tanda peringatan bahwa Anda riskan untuk mengalami serangan stroke sungguhan. Jadi sangat disarankan untuk periksa ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat.

Gejala Aterosklerosis pada Arteri Perifer

Arteri perifer adalah arteri utama yang menyuplai darah beroksigen ke anggota-anggota tubuh selain otak dan jantung. Plak juga dapat mengendap di arteri-arteri utama yang menyuplai darah beroksigen ke kaki, tangan, dan panggul.

Bila arteri-arteri utama ini menyempit atau tersumbat, Anda mungkin akan merasakan ciri-ciri aterosklerosis berupa rasa sakit, kebas, dan kadang-kadang infeksi berbahaya di anggota badan yang terpengaruh.

Gejala Aterosklerosis pada Arteri Renal

Arteri renal adalah arteri yang menyuplai darah beroksigen ke ginjal Anda. Bila plak mengendap di arteri-arteri ini, Anda mungkin akan mengembangkan penyakit ginjal kronis. Seiring waktu, penyakit ginjal kronis secara perlahan akan mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal.

Pada awalnya, penyakit ginjal sering tidak menimbulkan tanda atau gejala apa pun. Namun seraya penyakit bertambah parah, itu bisa menimbulkan gejala-gejala seperti rasa letih, pipis jadi lebih sering/lebih jarang, selera makan hilang, mual, bengkak di tangan atau kaki, gatal-gatal atau kebas, dan susah konsentrasi.

Kesimpulan

Jika Anda merasa sudah mengalami ciri-ciri aterosklerosis sebagaimana dijelaskan di artikel ini, sebaiknya periksalah ke dokter. Jangan lupa perhatikan gejala-gejala awal dari gangguan aliran darah yang tidak lancar, misalnya rasa nyeri di dada (angina) dan rasa sakit atau kebas di kaki. Bila dokter berhasil mendiagnosis lalu mengobati aterosklerosis, itu akan sangat berguna untuk mencegahnya berkembang jadi penyakit yang fatal.

Demikianlah ulasan mengenai gejala aterosklerosis. Bacalah artikel penting yang terkait, yaitu: penyebab aterosklerosis, pencegahan aterosklerosis, dan pengobatan aterosklerosis. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar informasi kesehatan, tips kesehatan, serta pengobatan alternatif lainnya hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}