Melatonin Adalah Anti Kanker? Pahami Cara Kerjanya di Sini


By Nurul Kuntarti

Banyak dari kita tidak cukup memahami mengenai melatonin. Dan bilapun mengenali istilah ini hanya paham bahwa melatonin adalah salah satu aspek penting dalam tidur. Tanpa menyadari peran melatonin juga cukup besar untuk pencegahan kanker. Bagaimana manfaat tidur dan melatonin dapat bekerja sebagai anti kanker?

Melatonin sendiri memang lebih banyak dikenal oleh mereka yang mengalami masalah gangguan tidur. Terapi dengan suplemen melatonin banyak diberikan bagi pasien insomnia karena dianggap sebagai cara alami memperbaiki gangguan tidur.

Tetapi rupanya ada kaitan cukup erat antara melatonin dengan masalah kanker. Bahwa ada manfaat tidur dalam pencegahan kanker dan bahwa melatonin adalah salah satu elemen anti kanker alami dalam tubuh. Kita akan mencoba menguak kaitan antara tidur, melatonin dan masalah kanker di sini. Termasuk pula soal bagaimana memenuhi kecukupan melatonin sebagaimana kebutuhan tubuh.

Memahami Peran Melatonin dalam Tubuh

Melatonin adalah pengatur kecepatan tubuh. Ini mungkin sedikit membingungkan bagi Anda, mengenai bagaimana melatonin dapat disebut sebagai pengatur kecepatan. Tetapi senyawa yang tergolong hormon ini memang bekerja mengatur ritme tubuh.

Hormon melatonin bekerja dengan mengatur kapan tubuh akan aktif dan kapan tubuh mulai pasif. Kapan metabolisme bekerja optimal dan kapan tubuh menurunkan ritme dan beristirahat.

Itulah sebabnya melatonin adalah hormon yang dikaitkan dengan tidur. Karena hormon ini akan membaca jam tubuh, membentuk situasi dan suasana tubuh untuk lebih mudah tidur di waktu-waktu jam tubuh perlu istirahat.

Melatonin adalah hormon yang dibentuk pada kelenjar pineal, satu bagian kecil yang terletak di antara dua bagian otak di sisi belakang tengah. Melatonin memiliki peran sangat besar pada fungsi endokrin secara keseluruhan.

Pada dasarnya fungsi melatonin adalah sebagai pengelola jam tubuh. Anda bisa merasakan peran melatonin saat mulai merasakan kantuk, rasa malas dan keinginan untuk merebahkan diri di jam-jam tidur malam Anda. rasa malas dan dorongan merebahkan diri cenderung hilang di pagi hari karena di jam ini tubuh diatur untuk aktif.

Secara medis, kinerja melatonin adalah mengatur ritme sirkadian dan mengelola siklus tidur. Peran melatonin dalam mengaktifkan dan mempasifkan tubuh akan berpengaruh pada seluruh bagian sel tubuh. Bahkan akan dijumpai dalam setiap mitokondria atau membran sel tubuh.

Melatonin adalah hormon yang dapat dikaitkan dengan sejumlah kondisi tubuh, termasuk pembentukan energi, stress, pengelolaan gula darah, ritme jantung dan sirkulasi darah. Juga akan bekerja pada fungsi sel dan kinerja regenerasi sel.

Melatonin dan Sistem Imunitas

Satu yang banyak tidak disadari, bahwa melatonin adalah salah satu motor dari seluruh keseimbangan endokrin. Ini menjadikan manfaat tidur juga bekerja pada fungsi keseimbangan fungsi tubuh atau homeostasis.

Tidak hanya itu, ada peran melatonin terhadap fungsi imunitas. Memperbaiki fungsi imunitas, meningkatkan kinerjanya dan membantu mengendalikan masalah autoimun.

melatonin adalah
Sumber: Shutterstock

Sedikit bagian dari melatonin memang diproduksi pada saluran pencernaan atas. Sedang pada saluran pencernaan atas ini ditemukan adanya peran terhadap fungsi imunitas. Sebagaimana dijelaskan dalam Scandinavian Journal of Gastroentology tahun 2017.

Dijelaskan bahwa saluran pencernaan atas memiliki peran dalam mempertahankan keseimbangan fungsi imunitas. Memaksimalkan fungsi kerjanya dengan sekaligus menghambat terbentuknya kinerja autoimun atau imun yang berlebihan.

Dengan melatonin juga muncul pada saluran pencernaan atas, maka jelas melatonin memiliki peran dalam imunitas. Secara jelas, hal tersebut sudah diungkap dalam International Journal of Molecular Science tahun 2013. Bahwa melatonin adalah salah satu bagian penting dalam regulasi imunitas.

Dalam pandangan senada dikatakan pula melatonin adalah elemen hormonal yang akan bekerja sebagai anti inflamasi dan stimulan imunitas. Melatonin akan membantu menghentikan infeksi dan mencegah infeksi menyebar lebih luas. Juga bekerja mencegah autoimun dan memberi perlindungan ekstra pada DNA.

Melatonin Adalah Pengatur Tidur

Berbicara soal manfaat tidur akan membawa kita pada pembahasan mengenai konsep pemulihan sel. Bagaimana sel sudah dibuat lelah oleh aktivitas harian dan paparan beragam polutan. Tidur akan menjadi cara efektif menurunkan level ketegangan dan kelelahan pada tubuh.

Manfaat tidur demikian besar, tidak hanya memberi efek relaksasi dan menurunkan level hormon kortisol yang berkaitan dengan stress. Tetapi membantu menjaga fungsi regenerasi sel dan menjaga fungsi neurotransmitter dalam otak berjalan dengan baik.

Manfaat tidur juga bekerja dalam membantu menjaga keseimbangan hormonal, keseimbangan metabolisme tubuh dan keseimbangan dalam fungsi imunitas. Dan ini dapat kita kaitkan dengan fungsi dari hormon melatonin.

Dan untuk bisa mendapatkan manfaat tidur dengan optimal, kita perlu memastikan dapat meregulasi jam tidur  dengan efektif. Tubuh membutuhkan tidur sekitar 6 – 8 jam sehari, tidak lebih dan tidak kurang.

Melatonin adalah komponen penting dalam peran regulasi tidur. Menurut John Hopkins Medicine, tubuh memproduksi melatonin secara alami, tidak untuk membuat Anda tidur, tetapi untuk membantu mengenali jam tidur Anda dan mendorong tubuh membentuk situasi yang mendukung Anda untuk jatuh tertidur.

Normalnya 2 jam menjelang tidur, tubuh akan menghasilkan lebih banyak melatonin. Ini akan mulai membantu menurunkan level metabolisme tubuh Anda. membantu ritme jantung Anda menurun dan sirkulasi darah melemah, termasuk menurunkan jumlah darah dan oksigen menuju otak. Ini yang kemudian memberi efek kantuk dan membantu Anda merasa relaks menjelang tidur.

Melatonin Adalah Anti Kanker

Melatonin adalah sejenis hormon yang bekerja dalam sejumlah fungsi. Fungsi utamanya adalah mengatur pola dan siklus tidur. Melatonin akan membantu tubuh membentuk mode pasif untuk memudahkan tubuh untuk tertidur.

Di sisi lain, melatonin juga bekerja dalam sejumlah fungsi endokrin. Menurut Problemy Endocrinology tahun 1981, melatonin memiliki peran pula dalam regulasi keseimbangan hormonal.

Melatonin akan menurunkan level adrenalin dan kortisol, hormon yang berkaitan dengan stress. Juga akan menyeimbangkan hormon estrogen pada wanita dan membantu menyeimbangkan hormon tiroid pada fungsi imun.

Di sinilah kita bisa membaca bagaimana melatonin adalah salah satu elemen anti kanker. peran melatonin dalam mengendalikan sejumlah elemen hormonal rupanya akan memberi imbas positif terhadap pencegahan kanker.

Kemampuan anti kanker pada melatonin disebabkan oleh peran melatonin dalam menormalkan hormon tubuh. karena hormon kortisol adalah hormon dengan efek karsinogen bagi tubuh. Sedang kelebihan estrogen pada wanita dapat memicu terbentuknya kanker payudara dan kanker rahim.

Bahkan dalam penjelasan lain ditemukan  kemampuan melatonin sebagai regulator produksi hormon insulin. Membantu tubuh lebih efektif menghasilkan insulin di waktu yang tepat.

Di sisi lain keseimbangan pada fungsi imunitas berperan besar mengaktifkan sistem sel natural killer dan sel limfosit yang akan bekerja mengatasi perkembangan sel abnormal sedini mungkin.

Melatonin adalah hormon sitotoksin yang akan mematikan sel-sel patogenik yang bersifat merusak. Terbukti bahwa melatonin dapat bekerja sebagai anti kanker, mencegah sejumlah gangguan kanker seperti kanker pankreas, kanker payudara, kanker rahim, kanker ovarium dan beberapa jenis kanker lain.

Manfaat Tidur sebagai Anti Kanker

Sebagaimana dijelaskan besarnya peran melatonin untuk membantu meregulasi pola tidur. Dan rupanya soal anti kanker bukan hanya kita peroleh dari melatonin itu sendiri. Manfaat tidur yang notabene akan meregulasi sejumlah fungsi tubuh juga berperan sebagai sistem anti kanker.

Menurut Current Treatment Options Neurology tahun 2007, mereka dengan masalah tidur memiliki kecenderungan atau resiko relatif lebih tinggi untuk mengidap kanker. Sedang masalah tidur pada pasien kanker akan menyebabkan pasien kesulitan untuk memaksimalkan proses penyembuhan.

Masalah tidur bukan hanya berkaitan dengan hormon melatonin dan peran hormon tersebut terhadap tubuh. Tetapi manfaat tidur itu sendiri juga membantu mencegah kanker dan memaksimalkan manfaat pengobatan kanker.

melatonin adalah

Faktanya seseorang juga bisa tertidur meski tidak memiliki kadar melatonin yang cukup. Meski tidur yang akan dialami tentu saja tidak dalam kualitas yang cukup baik. Tetapi Anda tetap bisa mendapatkan manfaat tidur meski dengan kualitas dan kuantitas yang tidak optimal.

Manfaat tidur sendiri akan bekerja mengistirahatkan tubuh Anda. Tubuh yang terlalu lelah, baik secara fisik maupun psikis akan lebih mudah berada dalam posisi tertekan atau stress. Stress akan meningkatkan kadar kortisol dalam darah, yang memiliki efek karsinogen.

Manfaat tidur juga akan memperbaiki suplai oksigen menuju sel-sel tubuh. sel-sel tubuh yang tersuplai dengan oksigen akan lebih efektif dalam menjalankan fungsi metabolisme dan lebih efektif dalam mengatasi efek oksidasi akibat stress dan unsur radikal bebas.

Suplai oksigen yang cukup ini akan membantu mempertahankan fungsi DNA dan mencegah terbentuknya mutasi gen. Sel kanker sendiri akan tumbuh lebih maksimal pada lingkungan yang rendah oksigen. Inilah yang mengaitkan manfaat tidur dengan anti kanker.

Bila Anda sudah bisa mendapatkan manfaat tidur terlepas dari sebaik apa kualitas tidur Anda, maka sudah tentu tidur yang disertai dengan melatonin adalah cara ideal untuk menjaga kondisi tubuh dengan lebih baik termasuk dalam fungsinya sebagai anti kanker.

Ketika Melatonin Menurun

Sebagian besar gangguan produksi melatonin akan dikaitkan dengan masalah stress dan gangguan tidur. Sejumlah kebiasaan buruk menjelang tidur kerap kali menjadi penyebab utama kadar melatonin menurun. Beberapa kebiasaan buruk tersebut antara lain adalah :

  • Tidur terlalu larut
  • Beraktivitas dengan tingkat stress tinggi menjelang tidur
  • Tidur dengan siklus yang tidak jelas
  • Memiliki kebiasaan terbangun malam
  • Tidur dengan tidak cukup waktu
  • Terbiasa tetap aktif menjelang tidur

Ada lingkaran yang saling berkaitan antara pola tidur dengan melatonin. Bahwa mereka dengan gangguan tidur akan mengalami penurunan level melatonin. Tetapi kekurangan melatonin akan menyulitkan Anda untuk tidur. Ini yang mengaitkan masalah manfaat tidur dan melatonin.

Tetapi berbicara soal penurunan level melatonin adalah hal yang cukup kompleks. Kita tidak hanya berbicara soal kualitas kuantitas tidur serta manfaat tidur itu sendiri. Ada faktor-faktor lain yang dapat memicu terganggunya produksi melatonin.

Salah satu yang ditengarai memiliki efek signifikan dewasa ini adalah efek polusi elektronik. Pada dasarnya setiap produk elektronik terutama berbasis jaringan seperti ponsel dan wifi memiliki komponen radiasi yang dapat bekerja sebagai polusi gelombang elektromagnetik.

Meski pada dasarnya gelombang elektromagnetik adalah elemen normal dari bumi, tetapi gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh sistem elektronik berbasis jaringan memiliki efek lebih negatif terhadap tubuh.

Dalam riset yang diungkap pada the National Institutes of Health National Toxicology tahun 1999 menjelaskan bagaimana elektromagnetik dari perangkat elektronik berbasis jaringan mungkin memberi efek negatif pada tubuh karena adanya unsur karsinogen di dalamnya.

Dan ekspos dari unsur elektromagnetik ini akan menurunkan produksi melatonin. Tidak hanya itu, ekspos dari elektromagnetik berlebihan ini juga dapat menghambat tubuh bereaksi terhadap sinyal melatonin.

Bagaimana Meningkatkan Kadar Melatonin bagi Tubuh?

Lalu bagaimana cara efektif meningkatkan produksi melatonin? Pada umumnya untuk membantu memperbaiki keluhan tidur secara medis, dokter dapat memberikan resep suplemen melatonin. Suplemen melatonin adalah upaya terapi medis untuk menambahkan asupan melatonin secara sintetis.

Ini diberikan pada beberapa jam menjelang tidur untuk membantu menurunkan ritme tubuh menjelang waktu tidur. Juga membantu pasien lebih nyenyak selama tidur. Tetapi pilihan lain yang alami dalam membantu meningkatkan kadar melatonin adalah sebagai berikut.

  • Buat Suasana Rileks Menjelang Tidur

    Anda yang sulit tidur pada umumnya memiliki masalah dalam mengelola stress. Untuk itu diperlukan bantuan untuk dapat merasa relaks menjelang tidur. Anda bisa mulai dengan meredupkan lampu di kamar tidur Anda dan menambahkan aromaterapi yang memberi suasana relaks. Tambahkan alunan lagu lembut bila diperlukan untuk membantu Anda semakin relaks

  • Hindari Polusi Elektromagnetik

    Sebagaimana dijelaskan, salah satu penyebab hormon melatonin menurun adalah karena efek dari polusi elektromagnetik. Untuk itu, coba hindari segala sumber cahaya biru dan polusi elektromagnetik pada waktu-waktu menjelang tidur. Termasuk dengan menghindari menonton TV, membuka laptop dan ponsel Anda.

  • Hindari Stres

    Stress akan menurunkan kadar melatonin dalam tubuh Anda. karenanya coba untuk untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan stress menjelang tidur. Coba untuk bersenda gurau dengan keluarga di waktu-waktu menjelang tidur. Hindari membaca buku atau berita yang memberatkan pikiran. Hindari pula aktivitas yang mendorong produksi adrenalin seperti bermain game atau berolahraga.

  • Konsumsi Teh Herbal

    Beberapa jenis minuman herbal dapat membantu Anda merasa lebih relaks dan mendorong produksi melatonin. Beberapa herbal akan membantu Anda tidur lebih baik seperti pala, akar valerian, teh melati atau teh chamomile yang ringan dan rendah kafein.

  • Hindari Kafein

    Kafein sendiri memang bekerja pada sistem sirkadian dengan meningkatkan ritme jantung dan menstimulasi sirkulasi darah. Dengan kata lain kafein akan bekerja berlawanan arah dengan kinerja melatonin. Hindari kafein setidaknya 4 jam menjelang tidur akan membantu Anda tidur dengan baik. Kafein dapat Anda jumpai pada kopi, cokelat, teh hitam, minuman energi dan minuman soda.

Gangguan Tidur pada Pasien Kanker

Gangguan tidur dapat menjadi salah satu pemicu kanker. Tetapi mereka dengan masalah kanker juga akan cenderung lebih mudah mengalami gangguan tidur. Sebagaimana dijelaskan dalam Cancer Research  tahun 2014.

Menurut Psychiatric annals tahun 2011 menjelaskan mereka yang sedang menjalankan terapi kanker juga memiliki resiko masalah tidur antara 30% sampai 70%. Dan mereka yang bertahan dengan kanker juga beresiko memiliki gangguan tidur jangka panjang hingga 25%.

Gangguan tidur pada pasien kanker terjadi akibat efek kanker itu sendiri yang memicu gangguan pada sel-sel sehat memberi efek nyeri dan ketidak nyamanan yang mengganggu istirahat.

Gangguan juga akan memburuk pada masa-masa terapi karena efek kemoterapi dan radioterapi yang cenderung membuat pasien mengeluhkan sejumlah ketidak nyamanan seperti mual, linu, sakit kepala dan kebas pada kaki.

Beberapa pasien kanker akan mengeluhkan rasa gelisah selama tidur, tidur yang kerap terbangun-bangun dan kadang disertai pula dengan keluhan sulit tidur sama sekali atau insomnia.

Padahal, gangguan tidur akan menurunkan potensi keberhasilan kemoterapi dan radioterapi. Juga akan menyebabkan pasien mengalami kondisi kekurangan oksigen pada sel yang justru meningkatkan pertumbuhan kanker.

Terapi Tidur untuk Pasien Kanker

Manfaat tidur sangat krusial bagi pasien kanker. manfaat tidur ini akan bekerja sebagai anti kanker, mencegah pembentukan kanker dan membantu penyembuhan kanker.

Untuk itu biasanya pasien kanker akan mendapatkan sejumlah terapi khusus untuk membantu pasien tidur dengan lebih baik. mengingat keluhan gangguan tidur menjadi salah satu keluhan lazim pada pasien kanker.

Beberapa terapi yang lazim diberikan untuk pasien kanker antara lain dengan sejumlah terapi baik dengan terapi akupuntur, pijatan khusus, terapi obat, terapi psikologi dan terapi dengan perangkat khusus anti mendengkur.

Masalah tidur ternyata cukup krusial berperan dalam pencegahan kanker. Ada peran melatonin dan sejumlah manfaat tidur lain yang akan bekerja sebagai anti kanker. Dan melatonin adalah salah satu elemen penting yang menjalankan regulasi fungsi tubuh. untuk itu, coba perbaiki kualitas dan kuantitas tidur Anda untuk membantu Anda melepas resiko kanker.

 

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}