Makanan untuk Penderita Pengentalan Darah: Yang Baik Dikonsumsi & Yang Harus Dihindari

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Tidak bisa dipungkiri bahwa makanan punya pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan kita. Makanan juga berpengaruh terhadap risiko pembekuan darah dalam tubuh kita. Orang dengan masalah pengentalan darah (secara medis disebut trombofilia atau hiperkoagulasi) lebih berisiko mengalami pembekuan darah pada pembuluh darah mereka.

Bekuan darah tersebut bisa menyumbat pembuluh darah, yang jika dibiarkan bisa membahayakan organ-organ vital karena pembuluh darah tidak bisa mengantarkan oksigen sebagaimana mestinya. Pengiriman oksigen terhambat oleh adanya bekuan darah tersebut.

Karena itu penting bagi penderita pengentalan darah untuk sebisa mungkin meminimalkan risiko terjadinya pembekuan darah. Salah satunya dengan mengetahui saran makanan untuk penderita pengentalan darah—apa saja yang perlu dihindari dan apa yang sebaiknya dikonsumsi.

Makanan yang Baik untuk Penderita Pengentalan Darah

Ada beberapa makanan yang dapat mengurangi risiko terbentuknya pembekuan darah. Berikut adalah beberapa yang telah diteliti secara ilmiah dan didapati memiliki manfaat tersebut. (Sumber: GoodRx Health)

Minyak Zaitun

Minyak zaitun dapat memengaruhi sejumlah sel dan protein dalam darah yang berkontribusi terhadap pembekuan darah.

Penelitian yang dimuat jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases Vol. 31 No. 12 menyelidiki pengaruh konsumsi minyak zaitun setidaknya sekali seminggu terhadap aktivitas trombosit pada orang-orang dengan indeks massa tubuh (BMI) di atas 30. Trombosit adalah sel darah yang mengikat bersamaan untuk membantu membentuk gumpalan darah.

Didapati pengaruhnya bahkan lebih besar jika mereka mengonsumsi minyak zaitun lebih dari empat kali dalam satu minggu (walaupun jumlah pasti minyak zaitun tidak diukur).

Minyak zaitun murni (virgin olive oil) juga kaya antioksidan yang disebut fenol, yang bisa memengaruhi beberapa protein dalam darah yang berperan dalam pembekuan.

Penelitian kecil yang dimuat The American Journal of Clinical Nutrition Vol. 86 No. 2 menunjukkan bahwa penderita kolesterol tinggi yang makan roti putih dengan 40 ml minyak zaitun murni (mengandung 400 PPM fenol), mereka memiliki jumlah faktor penyebab pembekuan darah yang lebih rendah.

Saat mereka makan roti tawar dengan minyak zaitun murni yang hanya mengandung 80 PPM fenol, pengaruhnya masih ada tapi tidak terlalu besar.

Kadang label pada botol minyak zaitun mencantumkan kandungan fenol, meski tidak selalu ada. Jika Anda tidak yakin, pilihlah jenis minyak zaitun extra virgin (EVOO), yang diketahui memiliki jumlah fenol lebih tinggi.

EVOO juga mengandung asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), jenis lemak makanan yang lebih menyehatkan jantung daripada lemak lainnya. Para ilmuwan berpendapat inilah kenpaa EVOO bisa melindungi jantung, mencegah pembekuan darah, dan membantu mengendalikan tekanan darah.

Untuk cara mudah mengonsumsi minyak zaitun, coba gunakan sebagai pengganti minyak atau mentega saat memasak atau mengolah makanan. Anda bisa menumis sayuran atau memasak telur dengan minyak zaitun.

Jahe

Para peneliti telah menyeliki manfaat jahe terhadap pembekuan darah. Dalam jurnal Thrombosis Research Vol. 103 No. 5 didapati bahwa jahe tampaknya punya efek anti-pembekuan dengan mencegah trombosit saling menggumpal. Namun penelitian tentang efek jahe terhadap pembekuan darah pada manusia sebagian besar hasilnya masih beragam.

Sejumlah penelitian mendapati bahwa jahe tidak punya pengaruh terhadap kemungkinan terjadinya pembekuan darah. Sedangkan beberapa yang lain menunjukkan hasil sebaliknya.

Sebuah studi yang dijelaskan dalam jurnal PLEFA Vol. 35 No. 3 menyelidiki pengaruh konsumsi jahe mentah 5 gram per hari pada wanita. Para peneliti melihat adanya penurunan protein darah yang biasanya memicu pembekuan darah.

Temuan serupa juga terlihat dalam sebuah studi pada pria yang mengonsumsi 5 gram jahe dua kali sehari, seperti yang dijelaskan dalam The Indian Journal of Medical Research.

Penting untuk diketahui bahwa kebanyakan penelitian terhadap jahe dilakukan pada orang yang mengonsumsinya setiap hari—kadang sampai 2-3 kali sehari. Dalam total 8 studi yang ditinjau, ukuran porsi jahenya berkisar antara 3,6 sampai 5 gram. Jumlah jahe ini bisa berbeda-beda tergantung jenis jahenya. Tapi itu kira-kira 2,5 sendok teh jahe bubuk, atau 4-5 sendok teh jahe parut atau cincang segar.

Namun salah satu studi menggunakan porsi besar jahe 10 gram atau 40 gram per hari. Jahenya diolah dengan dikeringkan, dimasak, atau mentah, dalam bentuk kapsul atau dicampur menjadi olahan seperti puding.

Rimpang jahe umumnya aman dikonsumsi. Asupan harian hingga 4 gram kemungkinan tidak akan menimbulkan efek samping apapun. Tapi konsumsi 6 gram atau lebih setiap hari bisa menyebabkan sakit perut.

Bawang Putih

Ilustrasi makanan yang baik untuk penderita pengentalan darah
Photo by photosimysia from Getty Images Pro

Bawang putih punya banyak manfaat kesehatan. Ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi sejumlah kecil bawang putih seiring waktu bisa membantu mencegah pembentukan bekuan darah.

Studi yang dijelaskan jurnal PLEFA Vol. 53 No. 3 menunjukkan bahwa konsumsi 1 siung bawah putih (sekitar 3 gram) setiap hari selama 16 minggu menyebabkan penurunan tromboksan sebesar 80%. Tromboksan adalah zat yang diproduksi oleh trombosit yang menyebabkan pembekuan darah.

Riset yang diterbitkan Molecular Nutrition & Food Research Vol. 51 No. 11 juga menunjukkan bahwa bawang putih mencegah trombosit saling menggumpal dan membentuk bekuan. Tapi tidak ada studi yang langsung menyelidiki efek bawang putih terhadap risiko pembekuan darah.

Meski begitu bukti yang sudah ada memang menunjukkan bahwa bawang putih termasuk makanan yang baik untuk penderita pengentalan darah. Anda bisa menggunakan bawang putih sebagai bumbu masakan sehari-hari.

Kayu Manis

Kayu manis mengandung kumarin, senyawa yang bisa mencegah pembekuan darah dalam uji lab dan uji pada hewan percobaan. (Sumber: Journal of Medical Plants Vol. 19 No. 73)

Sejumlah penelitian juga telah mendapati bahwa kandungan lain dalam kayu manis juga bisa mencegah trombosit saling menggumpal dan membentuk bekuan darah. (Sumber: Thrombosis Research Vol. 119 No. 3)

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Tapi masih sedikit penelitian yang dilakukan untuk memeriksa pengaruh kayu manis terhadap pembekuan darah pada manusia. Dan belum ada studi yang memeriksa berapa dosis yang tepat untuk mendapat manfaat pengenceran darahnya.

Beberapa studi yang dilakukan pada manusia menunjukkan bahwa konsumsi 2-6 gram kayu manis per hari mungkin dapat melindungi dari penyakit jantung. Dan juga bermanfaat menurunkan gula darah pada penderita diabetes. (Sumber: Journal of Functional Foods Vol. 97)

Jadi selain sebagai makanan yang baik untuk penderita pengentalan darah, kayu manis juga bagus untuk penderita sakit jantung dan diabetes. Anda bisa menggunakan kayu manis sebagai bumbu pelengkap masakan, atau diolah menjadi teh herbal.

Kunyit

Kunyit mengandung kurkumin, senyawa yang membuatnya berwarna kuning dan memilih manfaat anti-peradangan. Dan studi yang dilakukan dalam laboratorium memperlihatkan bahwa kurkumin punya sejumlah cara kerja untuk mengurangi pembentukan bekuan darah. (Sumber: Biomedicines Vol. 10 No. 12)

Tapi masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami pengaruh konsumsi kunyit terhadap risiko pembekuan darah pada manusia.

Meski begitu, kunyit pada umumnya dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, bukan hanya sebagai makanan yang baik untuk penderita pengentalan darah.

Anda bisa mencoba konsumsi kunyit sebanyak 500 mg hingga 2 g per hari. Ini kira-kira setara 2 – 10 sendok teh. Cobalah tambahkan sedikit kunyit pada masakan sehari-hari—seperti pada sup, sayur, olahan nasi, atau telur.

Makanan yang Harus Dihindari Penderita Pengentalan Darah

Sebenarnya tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada jenis makanan yang secara langsung dapat menyebabkan pembekuan darah. Namun memang ada makanan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah. Menghindari makanan seperti itu khususnya penting bagi penderita pengentalan darah.

Daging Merah & Daging Olahan

Ilustrasi makanan yang harus dihindari penderita pengentalan darah
Photo by mesut zengin from Getty Images

Kandungan lemak jenuh pada daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Contoh daging merah adalah daging sapi, domba, dan kambing. Contoh daging olahan adalah sosis, nugget, daging kering atau dendeng, daging kalengan, dan daging hamburger.

Makanan-makanan tersebut dapat menciptakan proses peradangan dalam tubuh dan proses ini bisa memperbesar risiko pada orang-orang yang rentan mengalami pembekuan darah. Itu sebabnya mereka termasuk makanan yang harus dihindari penderita pengentalan darah. (Sumber: Everyday Health)

Makanan Tinggi Lemak, Gula, dan Garam

Makanan yang dapat memicu pembentukan plak penyumbat pembuluh darah, yang memperbesar risiko penyakit jantung, juga bisa memperbesar risiko pembekuan darah. Karena itu makanan yang tinggi kandungan lemak, gula, dan garam termasuk dalam makanan yang harus dihindari penderita pengentalan darah. Mereka dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Jadi setiap sebelum membeli makanan tertentu, sebaiknya periksa label kemasannya untuk melihat berapa banyak kandungan lemak, gula, dan garamnya. Gula ada dalam banyak bentuk—laktosa, fruktosa, barley malt, malt powder, ethyl maltol, dan jus buah konsentrat.

Lemak trans mungkin disembunyikan pada label kemasan dengan ditulis sebagai minyak terhidrogenasi parsial dan minyak terhidrogenasi. Telitilah dalam memeriksa label dan pilih produk makanan dengan jumlah gula, garam (natrium/sodium), dan lemak trans per sajian yang paling sedikit.

Makanan yang Memengaruhi Obat Pengencer Darah

Penderita pengentalan darah mungkin diresepkan obat pengencer darah (atau anti-koagulan) oleh dokter, misalnya warfarin, heparin, dabigatran, apixaban, rivoraxaban, dan aspirin. Obat-obatan ini berfungsi untuk mencegah pembentukan bekuan darah dan mencegah agar bekuan darah yang sudah ada tidak semakin besar.

Apabila Anda minum obat pengencer darah, tanyakanlah pada dokter apa saja makanan yang harus dihindari. Karena ada beberapa makanan dan minuman yang bisa membuat obat tersebut tidak efektif.

Contohnya, Mayo Clinic menjelaskan bahwa vitamin K bisa membuat warfarin kurang efektif. Jadi penting untuk membatasi asupan vitamin K dalam jumlah yang sama setiap hari. Kada asupan vitamin K yang dianjurkan untuk pria dewasa adalah 120 μg dan untuk wanita dewasa 90 μg.

Untuk menjaga asupan vitamin K tetap konsisten, hindari mengubah jumlah makanan atau minuman tinggi vitamin K yang dikonsumsi dari hari ke hari atau minggu ke minggu. Makanan tinggi vitamin K contohnya:

  • Bayam
  • Kale
  • Sawi collard greens
  • Lobak hijau
  • Kubis Brussel
  • Asparagus
  • Selada
  • Rumput laut
  • Teh chamomile atau teh hijau
  • Brokoli

Ada juga jenis minuman yang dapat menyebabkan masalah pendarahan jika diminum bersamaan dengan warfarin. Jadi hindari atau batasi minuman berikut ini saat minum obat warfarin:

  • Jus cranberry
  • Jus grapefruit (limau gedang)
  • Alkohol

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum membuat perubahan besar pada pola makan Anda dan sebelum menjalani pengobatan atau mengonsumsi vitamin atau suplemen herbal.

Kesimpulan tentang Makanan untuk Penderita Pengentalan Darah

Ada berbagai jenis makanan yang dapat mengurangi risiko terbentuknya pembekuan darah, seperti minyak zaitun, bawang putih, dan jahe. Tapi penelitian terhadap makanan-makanan tersebut masih terbatas.

Namun makanan-makanan tersebut diketahui memang memiliki banyak manfaat kesehatan. Dan ada kemungkinan mengonsumsinya secara teratur dapat membantu memperbaiki peredaran darah dan mengurangi risiko terbentuknya pembekuan darah. Jadi tidak ada salahnya untuk memasukkannya sebagai bagian dari makanan sehari-hari, tentunya dalam jumlah sewajarnya.

Di sisi lain, ada jenis makanan yang harus dihindari penderita pengentalan darah karena dapat memperbesar risiko pembekuan darah. Makanan tersebut contohnya daging merah, daging olahan, dan makanan yang tinggi kandungan lemak trans.

Penderita pengentalan darah juga mungkin harus minum obat pengencer darah seperti warfarin. Ada jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat minum warfarin karena bisa mengurangi efektivitasnya. Jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai pola makan yang sebaiknya Anda miliki saat minum obat tersebut.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang makanan untuk penderita pengentalan darah. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}