• Home
  • Blog
  • Telur
  • Makan Telur Setengah Matang, Bermanfaat atau Berbahaya?

Makan Telur Setengah Matang, Bermanfaat atau Berbahaya?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 4, 2020


Telur setengah matang adalah telur yang telah direbus bersama cangkangnya sampai putihnya matang tapi masih lunak dan kuningnya masih cair. Banyak masyarakat di Indonesia yang menyukai hidangan ini. Tetapi timbul pertanyaan, apakah ada manfaat makan telur setengah matang atau justru ada bahaya darinya?

Telur dadar, rebus, orak-arik, atau telur goreng—yang dimasak dengan baik—bisa menjadi makanan yang lezat dan menyehatkan. Telur secara alami tinggi nilai gizinya, sumber protein yang kaya dan sangat bergizi bagi keluarga Anda, terutama anak-anak Anda.

Namun jika tidak diolah atau dimasak dengan benar, telur dapat menjadi pembawa dan pembiak bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan Anda menjadi sakit. Inilah sebabnya kenapa sangat penting untuk menyimpan telur dengan benar dan memasaknya dengan baik.

Untuk menunjukkan bahaya dari makan telur setengah matang, berikut akan dijelaskan sejumlah hal penting mengenai Salmonella dan efeknya yang mengganggu kesehatan:

Apa Itu Salmonella?


Salmonella adalah nama jenis bakteri yang merupakan penyebab umum dari keracunan makanan yang disebut salmonellosis. Sebagian besar orang yang terinfeksi bakteri ini mengalami gejala-gejala seperti diare, demam, kram perut, dan muntah-muntah dalam waktu 12 – 72 jam setelah terinfeksi.

Gejala-gejala salmonellosis tersebut biasanya terus dirasakan selama 4 – 7 hari dan kebanyakan orang akan membaik sendiri meski tanpa diobati. Akan tetapi, pada beberapa orang, diare yang dialami bisa menjadi parah sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Pada pasien tersebut, infeksi salmonellosis mungkin sudah menyebar dari usus ke aliran darah, dan kemudian ke bagian-bagian tubuh lain. Hal tersebut dapat menimbulkan akibat fatal jika pasien tidak cepat ditangani dengan antibiotik.

Siapa yang Paling Rentan dengan Salmonellosis?

Orang-orang yang makan telur mentah atau setengah matang berisiko lebih besar untuk mengalami keracunan salmonellosis. Bayi dan anak kecil, lansia, ibu hamil (karena risikonya pada janin dalam kandungan mereka), serta orang-orang yang memiliki penyakit atau kekebalan yang lemah dianggap berisiko tinggi untuk mengalami infeksi salmonellosis yang parah.

Bagaimana Cara Mencegah Salmonellosis?

Infeksi salmonellosis bisa dicegah dengan cara memasak telur sampai benar-benar matang, dengan mencuci tangan, dan mencuci bersih semua peralatan masak setelah mengolah telur mentah. Bahaya infeksi tersebut juga bisa dihindari dengan tidak makan telur yang dimasak setengah matang.

Apakah Aman untuk Memberi Anak Makan Telur Setengah Matang?

Tidak. Walaupun telur setengah matang direbus di dalam cangkangnya dengan air mendidih, bagian kuningnya masih lunak dan berair, sehingga dianggap tidak aman. Makan telur setengah matang bisa menimbulkan lebih banyak bahaya daripada manfaat.

Haruskah Menghindari Menggunakan Telur Saat Memasak?

Tidak perlu menghindari menggunakan telur. Karena telur yang dimasak sampai benar-benar matang, tidak setengah matang, memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Hanya pastikan bahwa Anda selalu memasak telur sampai putih dan kuningnya mengeras.

Jika telur akan digunakan dalam resep bersama bahan-bahan makanan lain seperti susu atau gula, masaklah campuran telur (baik dengan cara dimasak biasa atau dipanggang di oven) hingga minimum 72 derajat C, yang dibutuhkan untuk menghancurkan bakteri berbahaya di dalamnya dalam hitungan detik.

Apa Saja Makanan Lain yang Berisiko?

Selain makan telur setengah matang, makanan rumahan yang memiliki bahaya infeksi salmonellosis antara lain salad Caesar, es krim, dan mayones, karena telur mentah digunakan untuk membuat makanan-makanan ini. Anda juga perlu menghindari menjilati mangkuk saat membuat Tiramisu, kue, dan adonan kue. Makanan komersial dari jenis-jenis makanan ini umumnya aman untuk dimakan sebab dibuat dengan menggunakan telur yang telah dipasteurisasi.

Apakah Warna Hijau yang Menutupi Kuning Telur dari Telur Rebus Aman Dimakan?

Ya, aman untuk dikonsumsi. Warna hijau ini disebabkan oleh terlalu matangnya telur dan disebabkan oleh banyaknya kandungan sulfur serta zat besi yang bereaksi dengan permukaan kuning telur.

Bolehkah Memasak Telur dalam Microwave?

Sebaiknya jangan. Telur yang dimasak menggunakan microwave di dalam kulitnya akan meledak. Bahkan cairan telur mungkin tetap bisa meledak karena pemasanan microwave yang cepat menyebabkan penumpukan uap.

Bagaimana Memasak Telur yang Benar?


Karena sudah jelas ada bahaya dari makan telur setengah matang, maka Anda perlu tahu cara memasak telur yang benar supaya mendapat manfaat bagi kesehatan. Berikut tiga cara yang paling umum:

Telur Matang: Disebut juga telur rebus dan merupakan pilihan yang aman untuk dimakan bagi semua orang. Anda dapat dengan mudah memasak telur dengan menaruhnya dalam sebuah panci berisi air yang cukup untuk merendam telur sepenuhnya. Didihkan air, lalu terus masak dengan api kecil sampai selama 15 sampai 20 menit. Kemudian dinginkan telur dengan ditaruh di air dingin yang mengalir.

Penting untuk diketahui: Untuk mengetahui apakah telur itu sudah matang atau belum, coba putar telurnya. Jika telur bisa dengan mudah berputar, itu berarti sudah benar-benar matang. Jika telur masih goyah, itu berarti masih kurang matang.

Telur Goreng: Panaskan atau minyaki wajan dengan api sedang. Pecahkan telur ke dalam wajan dan kecilkan apinya. Masak selama 2 sampai 3 menit untuk setiap sisi telur atau 4 menit dalam wajan tertutup, sampai putih telur benar-benar matang dan kuning telur mengental.

Tips: Untuk mengetahui apakah suhu panas wajan sudah cukup atau belum, coba teteskan sedikit air, maka wajah itu akan mendesis jika sudah cukup panas.

Telur Orak-Arik: Cara yang sama dengan menggoreng telur, tetapi kali ini kocok dahulu telur di dalam mangkuk, kemudian tuangkan ke wajan dan masak sampai telur mengeras.

Tips: Telur orak-arik seharusnya tidak berair.

Kesimpulan tentang Makan Telur Setengah Matang


Memang telur punya banyak manfaat bagi kesehatan, namun makan telur setengah matang bisa menimbulkan lebih banyak bahaya daripada manfaat. Telur yang belum matang sempurna bisa jadi mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan.

Anda tentu tidak ingin membuat diri Anda dan keluarga berisiko untuk mengalami keracunan. Oleh sebab itu, pastikan untuk tidak makan telur setengah matang dan selalu masak telur sampai benar-benar aman untuk dimakan. Pastikan juga untuk selalu mencuci tangan dan mencuci semua peralatan masak setelah mengolah telur.

Apabila Anda melihat adanya gejala-gejala keracunan makanan yang dialami oleh Anda atau anggota keluarga Anda, segeralah bawa mereka ke dokter atau rumah sakit terdekat. Waspadai gejala-gejala seperti muntah-muntah, diare, kram perut, demam, sakit kepala, dan nyeri badan.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang makan telur setengah matang. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda mengenai kesehatan. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan dan pemanfaatan herbal hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

FDA. What You Need to Know About Egg Safety. URL: https://www.fda.gov/food/buy-store-serve-safe-food/what-you-need-know-about-egg-safety

Nestle. Truths about cooking eggs!. URL: https://www.nestle-family.com/en/article/truths-about-cooking-eggs

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}