Ada Apa Dibalik Kanker Pita Suara?

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

Mei 9, 2019


Tidak banyak yang memahami bahwa pita suara juga dapat mengalami kanker. Sebenarnya, kanker pita suara juga dipahami secara medis sebagai kanker laring. Kanker yang terbentuk pada area dari leher bagian bawah.

Kanker laring sendiri juga termasuk jenis kanker yang langka.  Kasusnya hanya pada kisaran 0,4% di seluruh dunia. Namun, resiko dari kanker ini relatif serius. Karena pasien mungkin akan kehilangan kemampuan bicara dan menghasilkan suara. Juga akan mengalami gangguan fungsi pernafasan serius.

Apa sebenarnya yang terjadi ketika kanker terbentuk pada laring dan pita suara? Dimana sebenarnya organ laring berada? Dan bagaimana mengenali gejalanya? Kita juga akan melihat bagaimana metode terapi yang lazim diberikan secara medis untuk pasien kanker pita suara?

Apa Sebenarnya Laring?

Sebelum jauh bicara soal kanker laring, kita perlu memahami terlebih dulu bahwa kanker laring pada dasarnya adalah bagian dari jenis kanker tenggorokan. Kanker tenggorokan sendiri terdiri dari dua jenis, yakni kanker faring atau nasofaring dan kanker laring.

Laring sendiri merupakan kotak suara dimana suara diproduksi. Letaknya berada pada tepat di atas trakea dan di depan saluran kerongkongan. Tepatnya pada area sesudah pangkal lidah hingga area cekungan tepat di leher bawah bagian depan.di area ini juga terdapat titik jakun yang menentukan bentuk suara dan berkaitan dengan unsur identitas seksual.

Laring akan berfungsi ganda pada tenggorokan. Pertama sebagai pusat produksi suara. Dimana udara yang melewati batang tenggorokan akan bekerja menggetarkan pita suara dan membentuk suara. Tetapi juga terdapat sejumlah fungsi katup yang membantu memastikan udara masuk ke dalam trakea dan menuju paru-paru sedang makanan dan minuman masuk ke esofagus dan perut.

Pada laring terdapat pita suara atau jaringan glottis berupa selembar katup menyerupai pita yang akan bergetar ketika udara melewati menuju paru-paru. Pita suara akan terkait dengan jakun bila pada pria. Sehingga pita suara akan lebih tebal dan liat dibandingkan pada pita suara wanita.

Pita suara akan memanjang dan memendek juga dapat menegang untuk menghasilkan beragam volume, nada, tekanan dan bentuk suara. Ruang dalam laring, tepat di atas disebut dengan suppraglottis  dan di bawah pita suara disebut pula dengan istilah subglottis. Area inilah yang menjadi ruang resonansi untuk menghasilkan suara.

kanker laring
Youtube

Bagaimana Kanker Pita Suara Terbentuk?

Sebenarnya, tidak setiap kanker laring merupakan kanker pita suara. Tetapi perkembangan dari kanker pada laring memang kebanyakan terjadi pada pita suara. Sedang sisanya terbentuk pada ruang resonansi pada laring. Dan karenanya efek gangguan yang dihasilkan pada umumnya serupa, secara umum kanker laring diasumsikan sebagai kanker pita suara.

Kerusakan sel pada pita suara dan ruang dalam laring secar berketerusan ditengarai sebagai penyebab utama dari pembentukan kanker pada organ ini. Secara medis diasumsikan bahwa paparan unsur karsinogen dan toksin meningkatkan resiko seseorang untuk mengalami kerusakan sel berketerusan pada area laring. Dan ini pada jangka panjang dapat berkembang menjadi kanker.

Itu sebabnya, resiko kanker pita suara meningkat seiring usia. Selain ditemukan juga fakta bahwa pria cenderung lebih mungkin mengidap kanker pita suara 5 kali lebih tinggi dari kalangan wanita.

Kanker laring juga dapat terbentuk dalam sejumlah tipe kanker. ini digolongkan berdasar jenis sel dimana sel kanker berawal. Adapun jenis-jenis kanker laring tersebut adalah sebagai berikut.

  • Squamous Cell Carcinoma

    Ini adalah jenis kanker pita suara yang paling sering terjadi. Hampir semua jenis kanker pita suara berangkat dari sel-sel tipis, berbentuk flat yang dikenal pula dengan nama squamous cell. Sel ini berada pada lapisan epithelium, lapisan terluar dari dinding dalam rongga tenggorokan.

    Satu fakta menariknya, kanker carcinoma jenis ini pada umumnya diawali dulu dengan perubahan karakter sel menjadi displasia. Displasia akan terlihat seperti peradangan masif pada area tenggorokan. Kadang nampak seperti deretan sariawan pada batang tenggorokan.

    Secara mikroskopik, sel akan terlihat abnormal dan meradang tetapi kondisi sel belum bekerja abnormal. Perkembangan sel mulai lebih masif, tetapi tidak agresif. Tidak setiap kasus displasia berakhir menjadi kanker. Tetapi ketika terbentuk sel berkarakter ganas pada lapisan epithelium, maka pre kanker mulai terbentuk.

  • Sarcoma

    Jenis kanker ini terbilang sangat minor. Sarcoma terbentuk pada jaringan otot pembentuk area laring. Kadang pada kasus ini kanker terbentuk secara langsung pada katup pita suara. Jenis kanker sarcoma tergolong sangat jarang.

  • Melanoma

    Melanoma adalah jenis kanker pita suara yang lebih langka lagi. Jenis kanker yang lazim terjadi pada kulit ini dapat menyerang sel-sel mukosa dimana sel tersebut menunjang proses produksi mukus. Disana terdapat elemen pigmen warna meski tidak sedominan pada kulit. Dari sana kemudian  serangan kanker pada laring terbentuk. Karena di dinding ruang resonansi terdapat sel-sel mukosa.

penyebab kanker pita suara
Penyebab Utama Kanker Pita Suara (augustahealth/resizedcigpic)

Apa Sebenarnya Penyebab Kanker Pita Suara?

Secara spesifik dunia medis melihat adanya kaitan kuat antara paparan unsur karsinogen, unsur abrasif dan toksin berketerusan pada area laring yang akan menyebabkan kerusakan permanen dan destruktif pada laring. Dan ini akan bermuara pada kerusakan DNA permanen hingga kanker.

Untuk itu, sejumlah kondisi berikut diduga kuat dapat menjadi penyebab kanker pita suara atau kanker laring. Dan akan menjadi faktor resiko yang tinggi bagi seseorang.

  • Merokok

    Dalam rokok terbukti mengandung lebih dari puluhan jenis senyawa kimia yang bersifat karsinogen. Unsur toksin di dalamnya juga akan bekerja mengabrasi sel-sel sehat dalam batang tenggorokan dan paru-paru. Termasuk pula di dalamnya laring serta pita suara.

    Itu sebabnya, mengonsumsi rokok akan menyebabkan efek kerusakan sel berkepanjangan pada laring yang pada akhirnya dapat bermuara pada pembentukan sel kanker pada area ini.

  • Alkoholik

    Selain rokok, asupan alkohol berlebihan juga dapat memicu efek yang sama pada laring. Alkohol sejatinya memiliki sifat abrasif, membakar dan merusak sel-sel sehat pada kerongkongan. Lokasi laring yang demikian dekat dengan kerongkongan memungkinkan efek kerusakan ini juga mempengaruhi laring.

  • Paparan material abrasif

    Selain rokok dan alkohol, sejumlah jenis bahan kimia dan unsur metal nano berbahaya juga dapat memberi efek kerusakan sel yang sama pada laring. Unsur-unsur berbahaya ini dapat mudah Anda jumpai pada asap pembakaran, asap polusi pabrik dan kendaraan bermotor dan sejumlah senyawa kimia tertentu.

    Itu sebabnya mereka yang tinggal di kawasan berpolusi udara tinggi atau bekerja dengan tingkat resiko terhirup senyawa kimia berbahaya akan memiliki resiko relatif tinggi mengidap kanker laring.

Selain paparan unsur kimia, toksin dan unsur karsinogen berbahaya sebagaimana disebutkan di atas. Sejumlah kondisi berikut juga dapat menjadi penyebab kanker laring.

  • Terinfeksi virus HPV

    Human Papilloma Virus sejatinya adalah jenis virus yang banyak berdiam dalam organ genital. Infeksi dari jenis virus ini akan menyebabkan terbentuknya peradangan yang disertai dengan kista-kista kecil yang dalam sejumlah kondisi beresiko untuk berkembang menjadi sel kanker.

    Virus ini dapat menyebar ke area mulut dan tenggorokan kebanyakan akibat dari aktivitas seksual oral. Proses ini menyebabkan cairan genital yang mengandung HPV masuk ke mulut dan mulai menginfeksi area ini. infeksi yang dapat beresiko menjadi kanker.

  • Mengidap GERD

    Mereka yang mengidap kondisi acid reflux atau juga disebut gastroesophageal reflux disease (GERD)akan mudah pula mengalami iritasi dan peradangan berkepanjangan pada batang tenggorokan dan kerongkongan. Efek asam yang uapnya naik hingga melewati esofagus akan menyebabkan efek abrasi pada dinding epithelium dan bila tidak disadari akan berkembang menjadi peradangan.

  • Kebiasaan bicara dengan suara kuat

    Beberapa profesi menuntut seseorang bicara dalam suara ekstra kuat dan keras. Sehingga orang bersangkutan harus memaksakan kerja pita suara mereka. Pada batas tertentu ini dianggap aman, tetapi dalam sejumlah kondisi, kebiasaan ini menyebabkan kerusakan pada pita suara mereka.

    Pita suara akan mengalami peradangan, kerusakan jaringan yang pada akhirnya dapat menyebabkan terbentuknya kanker. Tingkat resikonya memang tidak terlalu tinggi, tetapi sejumlah kasus kanker pita suara justru menyerang mereka dengan profesi sebagai MC, penyanyi rock dan lain sebagainya.

  • Gemar mengonsumsi criping

    Criping, keripik atau chips adalah makanan ringan yang diolah dengan penggorengan yang lama dan minyak yang berlimpah. Efeknya makanan akan terasa garing dan renyah. Biasanya untuk menambah rasa, keripik ini juga dibumbui dengan beberapa perasa bubuk yang memiliki kadar garam tinggi.

    Semua ini yang kemudian memicu terbentuknya peradangan pada tenggorokan dan kerongkongan. Mereka yang demikian kerap mengonsumsi keripik dan ceriping akan kerap pula mengalami peradangan.

Selain sejumlah kondisi tersebut di atas, beberapa hal berikut juga diduga kuat memiliki tingkat resiko tinggi.

  • Pria

    Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya di atas, pria memiliki resiko hingga 5 kali lebih tinggi dari wanita untuk mengidap kanker ini. Hingga kini belum sepenuhnya dipahami kenapa pria memiliki tingkat resiko tinggi.

  • Usia manula

    Sejumlah unsur karsinogen dan toksin abrasif hanya dapat memberi pengaru h signifikan setelah terpapar tubuh dalam jangka panjang. Itu sebabnya, pengaruh kerusakannya baru dapat dirasakan pasien pada usia manula. Ini sebenarnya efek dari paparan unsur karsinogen dan toksin dalam jangka panjang.

  • Ras kaukasoid dan afrikan

    Masih belum dapat dipahami kenapa pria dari ras kaukasoid atau berkulit putih dan ras kulit hitam atau afrika lebih rentan mengidap kanker tenggorokan dibandingkan mereka dari ras asia. Tetapi fakta ini telah dijelaskan pula dalam laman WHO mengenai kanker.

  • Unsur genetik

    Sebagaimana sebagian besar kanker, unsur genetik berperan besar meningkatkan resiko kanker. Ini menyebabkan seseorang lebih mudah mengalami perubahan DNA dan mengalami perubahan sistem regenerasi sel normal pada bagian organ tertentu. Mereka dengan garis genetik kanker tenggorokan juga beresiko tinggi mengidap kanker yang sama.

  • Kurang nutrisi

    Daya tahan tubuh berperan besar membantu menjaga kesehatan batang tenggorokan. Mereka yang kurang zink, vitamin C, vitamin B dan sejumlah mineral penting lain cenderung mudah mengalami peradangan hanya karena efek iritasi kecil. Sedang tenggorokan adalah salah satu bagian yang rentan iritasi.

Mengenali Gejala Kanker Pita Suara

Kanker laring akan menyerang ruang resonansi dan pita suara. Sehingga otomatis akan sangat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memproduksi suara. Dalam kondisi serius, pasien akan kehilangan suaranya secara permanen.

Karena itu, pasien kanker pita suara akan memiliki gejala khas dengan suaranya yang serak. Keluhan serak akan sangat berat, tidak teratasi, dan bertahan lama lebih dari 2 pekan. Efek serak ini mungkin akan muncul bahkan sejak awal terbentuknya kanker.  Terutama bila kanker memang terbentuk sejak awal dari area glottis. Tetapi efek serak juga dapat muncul lebih lambat karena serangan kanker berawal dari area resonansi dan bukan dari pita suara.

Suara serak muncul, karena efek peradangan dan pembentukan sel abnormal pada area glottis akan menyebabkan pita suara melemah dan tidak dapat bergetar sebagaimana seharusnya. Suara akan lebih sulit diproduksi.

Kondisi ini mendorong jaringan mukosa pada laring memproduksi lebih banyak lendir untuk membantu melumasi area laring. Dan kondisi ini justru menyebabkan laring kelebihan lendir hingga akhirnya muncul suara serak pada pasien.

Selain serangan serak yang berkepanjangan, sejumlah kondisi berikut juga dapat menjadi gejala dari kanker pita suara.

  • Batuk yang berketerusan

    Selain serak, efek dari banyaknya lendir yang berkumpul pada laring adalah batuk berkepanjangan. Batuk terjadi sebagai mekanisme alami tubuh mengeluarkan gangguan dari tenggorokan. Keberadaan inflamasi dan massa kanker pada pita suara diasumsikan sebagai gangguan asing yang perlu dikeluarkan.

  • Nyeri tenggorokan

    Karena terbentuk inflamasi dan massa kanker pada batang tenggorokan, maka pasien akan mengeluhkan rasa nyeri pada tenggorokan. Pasien mungkin akan mengeluhkan rasa nyeri saat berbicara dan makan. Kadang pada stadium awal, rasa nyeri relatif ringan sehingga pasien tidak terlalu memandang serius keluhan yang muncul. Tetapi bila rasa nyeri relatif persisten dan sulit hilang, sebaiknya Anda memeriksakan diri.

  • Muncul benjolan di sekitar leher depan

    Muncul benjolan adalah ciri khas paling mudah dikenali ketika bicara soal keberadaan tumor dalam tubuh, termasuk pula tumor ganas atau kanker. keberadaan laring dan pita suara yang relatif dekat dengan permukaan kulit leher depan akan memungkinkan  benjolan massa kanker terlihat lebih jelas dari permukaan kulit.

  • Sering tersedak

    Pasien dengan masalah kanker laring memang akan mengalami masalah untuk menelan. Massa kanker menyebabkan proses menelan makanan terasa lebih sulit, nyeri dan kadang pasien harus sering tersedak karena katup pada area ini yang tidak lagi dapat membuka dan menutup dengan sempurna.

  • Bau mulut

    Keberadaan peradangan dan sel kanker memang akan menghasilkan aroma tidak sedap. Ini karena sel-sel rusak dan abnormal ini menghasilkan sejumlah senyawa kimia dan protein yang mungkin beraroma tidak sedap. Pada kasus ini, aroma akan mudah muncul karena akan langsung keluar melalui mulut.

  • Nafas yang berbunyi dan sesak

    Selain mengganggu sirkulasi makanan dari mulut menuju esofagus dan perut, keberadaan massa kanker pada laring akan menyebabkan sirkulasi udara menuju trakea dan paru-paru juga terganggu. katup yang mungkin disfungsi dan massa kanker yang mendesak saluran pernafasan menyebabkan pasien sulit bernafas dan mengalami nafas berbunyi.

  • Rasa nyeri di area sekitar hidung, nasofaring dan telinga

    Di area dalam kepala, sebenarnya terdapat saluran yang saling berhubungan antara mulut, tenggorokan, kerongkongan, hidung, mata dan telinga. Sehingga gangguan pada salah satu organ dapat secara signifikan mempengaruhi organ lain yang berhubungan. Pasien kadang mengeluhkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada area lain selain laring.

Stadium Pada Kanker Pita Suara

Pembagian stadium dalam kanker pita suara adalah sebagai berikut :

Stadium 0

Ini juga kerap disebut dengan kanker insitu atau pra kanker. Disebut sebagai stadium 0 ketika sel kanker ditemukan dalam lapisan tipis pada bagian terluar dari pita suara. Fungsi pita suara belum terpengaruh sama sekali. Sel kanker juga belum menyebar ke titik lain pada laring.

Stadium 1

Tumor sudah menyebar lebih dalam, tetapi persebaran masih di dalam organ pita suara. Kebanyakan pasien belum mengeluhkan efek serius dari persebaran kanker pada stadium ini. Meski invasi kanker sudah cukup menyerang pita suara. Sel kanker juga belum menyebar ke bagian lain dari laring.

Stadium 2

Sel kanker mulai menyerang ke bagian lain dari organ laring, mulai menyerang supraglottis dan subglottis. Fungsi dari pita suara sudah mulai terganggu, sehingga pasien mulai merasakan efek kesulitan untuk bicara, batuk, serak dan gangguan pernafasan ringan.

Stadium 3

Stadium 3 secara umum ditandai dengan mulai menyebarkan sel kanker ke jaringan limfosit dan nodul terdekat.  Pita suara juga mungkin sudah mulai disfungsi, sehingga kebanyakan pasien sudah kesulitan sama sekali menghasilkan suara. Beberapa kasus juga disertai dengan persebaran kanker ke seluruh bagian laring, hingga area tulang rawan, jakun, dan katup-katup penghubung menuju trakea dan hipofaring yang menghubungkan ke esofagus.

Stadium 4

Pada stadium ini, kanker sudah menyebar hingga sejumlah besar nodul limfosit di sekitar tenggorokan. Ini memungkinkan kanker juga mulai menginvasi pembuluh darah. persebaran ini menyebabkan kanker akan tersebar ke organ lain atau metastasis. Sedang pada level ini, kerusakan laring cukup serius sehingga laring tidak lagi berfungsi.

Terapi Penyakit kanker Laring

Terapi untuk kanker laring akan diberikan sesuai dengan kondisi kanker yang muncul. Determinasi akan ditentukan berdasar ukuran, persebaran, karakter invasi hingga efek kerusakan yang muncu.

Untuk itu, pasien perlu menjalankan serangkaian tes. Utamanya untuk memastikan keberadaan kanker biasanya dengan metode biopsi menggunakan teknik laringoskopi. Caranya dengan memasukan kabel berkamera fiber khusus ke dalam batang tenggorokan.

Prosedur ini sekaligus bekerja untuk melihat kondisi real dari rongga laring, keberadaan massa dan tingkat kerusakan yang telah terjadi. selain untuk memasukan kamera, prosedur ini akan mengambil sampel jaringan untuk biopsi atau uji jenis sel.

Bila memang telah positif teridentifikasi kanker, maka pasien akan menjalankan prosedur MRI untuk menentukan ukuran dan perluasan dari kanker.  Rangkaian langkah ini menjadi panduan dalam menentukan metode terapi yang tepat untuk pasien.

Adapun sejumlah metode terapi untuk atasi kanker laring antara lain adalah sebagai berikut.

Pembedahan

Tindakan operasi atau pembedahan adalah prosedur yang sampai saat ini dipandang efektif untuk mengatasi kanker dengan segera. Tindakan ini dilakukan dengan membedah area laring dan mengangkat seoptimal mungkin massa kanker bersama dengan sel-sel akarnya dari dalam laring.

Tindakan pembedahan dapat dilakukan minor dengan laringoskopi reseksi. Ini adalah tindakan laringoskopi yang dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker dalam laring. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk kanker berbentuk solid. Kadang tindakan ini disertai dengan krioterapi atau terapi pembekukan jaringan. Metode ini dianggap lebih aman dari efek samping sisa luka pengangkatan jaringan.

Selain metode laringoskopi, dikenal pula laringektomi parsial dan laringektomi total. Ini adalah pembedahan konvensional untuk mengangkat sebagian laring (parsial) atau seluruh laring (Total).

Terapi radiasi

Terapi radiasi adalah pilihan populer untuk mendampingi keberhasilan pengobatan kanker laring. Tindakan ini dilakukan dengan menembakan sinar radiasi pada area di mana kanker terbentuk. Paparan ini membantu menghangusan sisa-sisa sel kanker yang mungkin tidak berhasil seluruhnya diangkat dari dalam tubuh.

Kemoterapi

Selain radiasi, tindakan terapi dengan unsur kimia juga menjadi cukup  populer. Ini merupakan tindakan penyuntikan obat khusus yang bekerja melemahkan sel kanker dan membantu memperbaiki efek samping.

Itulah sejumlah informasi seputar kanker laring termasuk di dalamnya kanker pita suara. Meski termasuk jenis kanker yang jarang, ancaman nyata dari pengidap kanker pita suara akan menyebabkan pasien sepenuhnya kesulitan bicara. Nantikan juga ulasan menarik lain seputar penyakit kanker hanya di Deherba.com.

Sumber

Ada Apa Dibalik Kanker Pita Suara?

Cancer.org. Laryngeal and Hypopharyngeal Cancer. Review : 27-11-2017. URL:https://www.cancer.org/cancer/laryngeal-and-hypopharyngeal-cancer.html. Accessed: 2019-04-28.

Cancer Research UK. Laryngeal Cancer. Review : 08-06-2017. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/laryngeal-cancer. Accessed: 2019-04-28.

Sy Kraft B.A.. Medical News Today. What to know about Laryngeal Cancer. Review :2019-04-28. URL:https://www.medicalnewstoday.com/articles/171568.php. Accessed: 2019-04-28.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}