Angiosarkoma, Kanker Sarkoma di Pembuluh Darah


By Cindy Wijaya

Kanker pembuluh darah, bahasa kedokterannya “angiosarkoma”, adalah salah satu jenis kanker sarkoma yang langka. Kanker ini bisa terjadi di bagian tubuh manapun, tapi umumnya di kulit kepala dan leher. Sering kali kanker pembuluh darah ditandai dengan ciri-ciri menyerupai memar di kulit yang tidak kunjung sembuh. Bila cepat terdeteksi dan ditangani dengan baik, penderitanya punya harapan hidup yang lebih baik.

Apakah ada orang terdekat Anda yang didiagnosis kanker langka ini? Atau mungkin Anda sendiri yang terdiagnosis? Jika iya, Anda pasti punya banyak pertanyaan tentang apa yang sedang terjadi dan akan terjadi pada tubuh Anda. Artikel ini akan membantu Anda untuk memahami penyebab, ciri-ciri, dan pengobatan kanker pembuluh darah.

Apa Itu Kanker Angiosarkoma?

Istilah angiosarkoma berasal dari gabungan kata “angio” dan “sarkoma”. Angio berarti pembuluh darah atau pembuluh limfa, sedangkan sarkoma berarti kanker daging atau kanker jaringan ikat. Dengan kata lain, pada kanker ini yang menjadi ganas ialah sel-sel endotelial yang membentuk jaringan endotelium di lapisan dinding pembuluh darah atau pembuluh limfa.

Sel-sel endotelial menjadi ganas karena mulai bertumbuh secara tak terkendali dan membentuk lebih banyak pembuluh darah hingga terbentuk tumor yang terdiri dari pembuluh-pembuluh darah itu. Kanker angiosarkoma sifatnya sangat agresif karena memiliki tingkat metastasis yang tinggi. Kanker ini bisa bermetastasis (menyebar) dengan bebas karena sel-sel kankernya bersentuhan langsung dengan peredaran darah.

struktur dinding pembuluh darah
Struktur Dinding Pembuluh Darah (Credit: Blausen.com staff)

Lapisan dinding pembuluh darah dibentuk oleh sel-sel endotelial; mereka adalah sel-sel yang bersentuhan langsung dengan darah. Sel-sel endotelial membentuk jaringan endotelium, yaitu lapisan jaringan yang menutupi dinding bagian dalam pembuluh darah dan pembuluh limfa.

Sinyal-sinyal dari dan ke endotelium menyebabkan pembentukan pembuluh darah baru, dan proses ini disebut angiogenesis. Ketika proses angiogenesis tidak terkontrol, maka tumor-tumor di pembuluh darah dapat muncul (seperti pada kasus angiosarkoma).

Kanker ini dapat terbentuk di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering di kulit, payudara, hati, limfa, dan jaringan terdalam lainnya. Angiosarkoma di kulit, disebut cutaneous angiosarcoma, adalah yang paling banyak terjadi, dan biasanya terbentuk di kulit kepala serta wajah.

Dari semua jenis kanker sarkoma lainnya, angiosarkoma memiliki prognosis yang terburuk, dengan angka kelangsungan hidup 5 tahun yang kurang dari 30%.

Apa yang Menyebabkan Kanker Pembuluh Darah?

Sampai saat ini para ahli masih belum dapat menemukan apa sebenarnya penyebab kanker ini. Namun ada beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan perkembangan dari kanker ini. Yang jelas, ada sesuatu yang terjadi sehingga menyebabkan sel endotelial di lapisan dinding pembuluh darah atau pembuluh limfa mengalami mutasi pada kode genetiknya.

Mutasi tersebut membuat sel itu jadi bertumbuh dan memperbanyak diri dengan cepat, sehingga ada lebih banyak sel-sel lain yang memiliki mutasi yang sama. Sel-sel itu disebut sebagai sel-sel abnormal, dan mereka bisa terus bertahan hidup meski sel-sel lain yang normal sudah mati.

Akibatnya, terjadilah kelebihan sel-sel abnormal pada pembuluh darah atau pembuluh limfa yang bersangkutan. Seiring waktu berlalu, sel-sel endotelial yang abnormal itu akan menumpuk dan membentuk gumpalan padat yang disebut “tumor”.

Kemudian sel-sel abnormal dapat melepaskan diri dari tumor dan bergerak melalui peredaran darah atau sistem limfatik (sistem getah bening) lalu membentuk tumor-tumor baru di bagian-bagian tubuh lain. Proses penyebaran sel-sel abnormal ke bagian-bagian tubuh lain itu disebut metastasis.

Faktor-Faktor yang Memicu Perkembangan Angiosarkoma


  • Terapi radiasi: Perawatan kanker atau penyakit lain yang menggunakan radiasi bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengembangkan angiosarkoma. Meski jarang sekali terjadi, namun kanker angiosarcoma dapat terjadi 5 – 10 tahun setelah terapi radiasi.
  • Limfedema: Limfedema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh kerusakan atau penyumbatan pada pembuluh limfa. Pembengkakan semacam ini biasa terjadi setelah operasi pengangkatan kelenjar getah bening, yang sering dilakukan dalam berbagai kasus kanker. Limfedema juga dapat terjadi akibat infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
  • Bahan kimia karsinogenik: Angiosarcoma di hati telah dikaitkan dengan paparan bahan-bahan kimia seperti vinil klorida dan arsenik. Vinil klorida digunakan dalam pembuatan plastik polivinil klorida (PVC) dan kopolimer vinil klorida. Sedangkan arsenik umumnya digunakan dalam industri pertambangan.

Apa Ciri-Ciri Kanker Pembuluh Darah?

Gejala dan ciri-ciri kanker pembuluh darah dapat muncul berbeda-beda tergantung pda ukuran dan lokasi dari kankernya. Tetapi sebagaimana sudah disebutkan, kanker ini paling sering terjadi pada kulit. Berikut adalah ciri-ciri kanker pembuluh darah di kulit:

Angiosarkoma di Kulit:

Pada umumnya angiosarkoma terjadi di kulit bagian kepala dan leher, terutama di kulit kepala. Perhatikanlah ciri-ciri kanker pembuluh darah di kulit berikut:

  • Area kulit yang menonjol (benjolan) dan berwarna keungunan, mirip memar atau lebam.
  • Luka atau cedera seperti memar yang tidak kunjung sembuh, tapi malah terus membesar.
  • Luka atau cedera yang gampang berdarah saat tergores atau terbentur.
  • Pembengkakan di kulit sekitarnya.

Angiosarkoma di Organ Dalam:

Jika angiosarcoma terjadi di organ-organ dalam, misalnya di hati atau jantung, maka biasanya akan menyebabkan rasa sakit di sekitar lokasi kanker. Ciri-ciri lain dari kanker pembuluh darah di organ dalam mungkin baru akan terasa setelah kanker menyebar ke jaringan atau organ lain dalam tubuh.

Apabila Anda melihat adanya ciri-ciri kanker pembuluh darah seperti di atas, khususnya jika sudah dialami dalam waktu lama, ada baiknya langsung periksakan diri ke dokter. Tanyakan pada dokter apakah ada kemungkinan bahwa gejala itu disebabkan oleh kanker. Jika dibutuhkan, beliau akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memperoleh diagnosis yang jelas.

Bagaimana Pengobatan Kanker di Pembuluh Darah?

Setelah dokter melakukan pemeriksaan dan mendapatkan diagnosis yang jelas, beliau kemudian akan merencanakan metode pengobatannya bersama dengan Anda. Metode pengobatan yang terbaik bagi Anda harus disesuaikan dengan lokasi dan ukuran kankernya, serta apakah kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain. Berikut adalah tiga metode pengobatan yang umumnya digunakan oleh dokter:

Operasi:

Operasi adalah pilihan utama dokter dalam menangani kanker di pembuluh darah. Tujuannya yaitu untuk sebisa mungkin mengangkat seluruh angiosarcoma. Untuk mencapainya, dokter bedah akan mengangkat kanker dan sebagian dari jaringan sehat di sekitarnya. Operasi mungkin bukan pilihan yang disarankan pada beberapa kasus, misalnya apabila ukuran kanker sudah terlampau besar atau sudah menyebar ke bagian tubuh lain.

Terapi Radiasi:

Terapi radiasi (radioterapi) menggunakan sinar berenergi tinggi, contohnya sinar-X dan proton, untuk membunuh sel-sel kanker. Pasien kadang diminta melakukan radioterapi sesudah operasi untuk membunuh se-sel kanker yang tersisa. Terapi ini juga bisa menjadi pilihan bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi.

Kemoterapi:

Kemoterapi adalah perawatan menggunakan obat-obatan atau bahan-bahan kimia untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi dapat menjadi pilihan bagi pasien yang kankernya sudah menyebar ke bagian-bagian lain dalam tubuh. Pada kondisi tertentu, dokter memadukan kemoterapi dengan radioterapi untuk menangani pasien yang tidak bisa menjalani operasi.

ilustrasi pengobatan kanker angiosarkoma
Bicarakan Metode Pengobatan Terbaik dengan Dokter (Credit: Joyseulay / Shutterstock)

Ayo Berjuang Lawan Kanker Pembuluh Darah!

Angiosarkoma adalah kanker sarkoma langka pada dinding pembuluh darah, dan kanker ini bisa terjadi di pembuluh darah manapun di dalam tubuh. Penyakit ini umumnya terjadi di area kulit, payudara, hati, limpa, dan jaringan terdalam lainnya. Yang paling sering terjadi ialah angiosarkoma di kulit, disebut cutaneous angiosarcoma, yang biasanya terbentuk di kulit kepala dan wajah.

Sering kali tidak jelas apa yang menyebabkan kanker ini bertumbuh, namun ada beberapa dugaan oleh para ahli. Dugaan utamanya adalah limfedema, yaitu pembengkakan di suatu bagian tubuh akibat penumpukan cairan. Kanker ini juga dapat dipicu oleh paparan radiasi, misalnya karena pernah menerima radioterapi, dan juga berkaitan dengan karsinogen seperti vinil klorida dan arsenik.

Gejala angiosarkoma dapat muncul dalam beragam bentuk. Itu bisa terlihat seperti infeksi di kulit, memar, atau luka yang tidak kunjung sembuh. Gejala tersebut mungkin berwarna keunguan, dan Anda harus curiga jika itu muncul di lokasi yang pernah dilakukan terapi radiasi. Ciri-ciri kanker di pembuluh darah lainnya juga bisa berupa benjolan lunak yang dapat dirasakan atau dilihat.

Cara utama untuk mengobati kanker di pembuluh darah yakni dengan operasi bedah. Setelahnya pasien juga kemungkinan akan menjalani kemoterapi dan/atau terapi radiasi dalam perawatan lanjutan. Kedua terapi tersebut juga mungkin akan dijalani sebelum operasi untuk mempermudah pengangkatan kanker.

Demikianlah ulasan artikel ini mengenai kanker di pembuluh darah. Semoga informasi ini membantu Anda untuk lebih memahami penyakit langka ini dan termotivasi untuk mengupayakan yang terbaik demi kesehatan. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker dan masalah kesehatan lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Kanker Pembuluh Darah:

Angiosarcoma Awareness. What Is Angiosarcoma?. URL: https://www.cureasc.org/resources/. Accessed: 2019-06-19

Mayo Clinic. Angiosarcoma. Published: 2018-03-03. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/angiosarcoma/symptoms-causes/syc-20350244. Accessed: 2019-06-19

Liddy Shriver Sarcoma Initiative. What Is Angiosarcoma?. Reviewed: 2012-10. URL: http://sarcomahelp.org/angiosarcoma.html#tpm1_1. Accessed: 2019-06-19

Gambar Struktur Dinding Pembuluh Darah: Blausen.com staff. (2014). Medical gallery of Blausen Medical 2014. WikiJournal of Medicine 1 (2). DOI:10.15347/wjm/2014.010. ISSN 2002-4436. [CC BY 3.0]

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}