Kanker Limfoma: Kanker pada Sistem Getah Bening

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Maret 13, 2019


Kanker limfoma cukup jarang terdengar di telinga kita, padahal ada cukup banyak pengidap kanker ini di Indonesia. Menurut Globocan 2018, selama tahun 2018 tercatat ada sekitar 15.211 orang di Indonesia yang didiagnosis limfoma. Data tersebut merupakan gabungan antara limfoma jenis non-Hodgkin dan jenis Hodgkin.

Sebenarnya penyakit limfoma di Indonesia lebih sering disebut sebagai “kanker kelenjar getah bening” atau “kanker getah bening”. Apakah ada orang terdekat Anda yang didiagnosis mengidap kanker ini? Atau mungkin Anda sendiri yang terdiagnosis? Agar memahami lebih jelas penyakit ini, cobalah baca artikel ini sampai habis.

Apa Itu Kanker Limfoma?

Limfoma adalah kanker yang muncul di sel-sel darah putih pembentuk sistem limfatik (sistem getah bening). Sel-sel tersebut bernama “limfosit”, sehingga penyakit kanker pada sel-sel itu diberi nama “limfoma”. Sistem limfatik adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh (sistem imun).

Sistem ini terdiri dari serangkaian kelenjar getah bening (kelenjar limfa) dan pembuluh yang mengalirkan cairan getah bening ke seluruh tubuh. Cairan getah bening (cairan limfa) mengandung sel-sel limfosit yang normalnya bertugas memberantas infeksi.

Kelenjar getah bening bertugas untuk menyaring (fliter), menangkap, dan menghancurkan bakteri serta virus agar infeksi yang disebabkannya tidak menyebar. Jika kanker muncul di sel-sel limfosit, maka sel-sel itu akan berubah dan bertumbuh di luar kendali.

Karena sistem limfatik terdiri dari sejumlah bagian tubuh, maka kanker limfoma juga dapat memengaruhi bagian-bagian tubuh tersebut, termasuk: kelenjar getah bening (kelenjar limfa), limpa, timus, sumsum tulang, dan amandel.

Saat ini para ahli telah mengkategorikan lebih dari 70 jenis kanker sebagai limfoma. Tetapi pada umumnya dokter hanya membagi limfoma menjadi dua kategori: limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

Kedua jenis limfoma ini memiliki perbedaan dalam caranya bertumbuh, menyebar, dan pengobatannya juga tentu berbeda. Jadi jika Anda atau orang terdekat Anda didiagnosis limfoma, cobalah cari tahu jenis limfoma-nya. Sekarang mari kita bahas satu per satu dua jenis penyakit ini.

Apa Itu Kanker Limfoma Hodgkin?

Sel-sel limfosit memiliki dua jenis utama, yaitu limfosit B (sel B) dan limfosit T (sel T). Limfoma Hodgkin biasanya bermula dari kanker yang muncul pada sel-sel limfosit B. Karena sistem limfatik terdiri dari berbagai bagian tubuh, maka limfoma Hodgkin juga dapat terjadi di berbagai bagian tubuh.

Meski begitu, limfoma Hodgkin paling sering terjadi di kelenjar getah bening yang ada pada bagian atas tubuh. Lokasi-lokasi yang paling sering antara lain di dada, leher, dan di bawah lengan.

Limfoma Hodgkin sering kali menyebar melalui pembuluh-pembuluh limfa (getah bening) dari satu kelenjar getah bening ke kelenjar getah bening lain. Kadang-kadang—tapi jarang terjadi—di tahap akhir penyakit ini, limfoma dapat memasuki peredaran darah dan menyebar ke bagian tubuh lain seperti hati, paru-paru, dan sumsum tulang.

Asal-Mula Terjadinya Limfoma Hodgkin

Beberapa ahli menduga bahwa pertumbuhan kanker limfoma Hodgkin kemungkinan dipicu oleh infeksi virus Epstein-Barr. Infeksi virus ini kadang mengakibatkan perubahan-perubahan (mutasi) DNA pada sel-sel B. Mutasi DNA itulah yang diduga dapat mengubah sel-sel B normal menjadi sel-sel kanker yang disebut sel Reed-Sternberg.

DNA adalah bahan kimia dalam sel-sel tubuh kita yang membentuk gen kita, yang mengontrol cara kerja sel-sel kita. Kita mirip dengan orang tua kita karena mereka lah sumber DNA kita. Tetapi DNA punya pengaruh yang lebih luas dari sekadar menentukan penampilan kita.

Beberapa gen dalam sel tubuh mengontrol caranya sel itu bertumbuh, caranya sel itu membelah diri, dan memprogram kematian sel itu (apoptosis). Berikut adalah nama dari gen-gen itu:

  • Proto-onkogen: gen yang terlibat dalam pertumbuhan dan pembelahan sel.
  • Gen supresor tumor: gen yang terlibat dalam memperlambat pembelahan sel atau dalam memprogram kematian sel (apoptosis).

Penyakit kanker dapat dipicu oleh mutasi-mutasi DNA yang menyebabkan gangguan pada fungsi normal kedua gen itu—dengan terus mengaktifkan fungsi proto-onkogen atau menonaktifkan fungsi gen supresor tumor.

sel reed sternberg
Sel Reed-Sternberg di bawah mikroskop (Credit: National Institutes of Health)

Para ilmuwan telah menemukan ada banyak mutasi gen pada sel-sel Reed-Sternbeg yang bisa mengakibatkan sel-sel itu bertumbuh dan membelah tak terkontrol atau hidup lebih lama daripada yang seharusnya.

Sel-sel Reed-Sternbeg juga menciptakan zat-zat bernama sitokin, yang menarik banyak sel lain ke kelenjar getah bening, sehingga membuatnya membengkak (membesar). Kemudian, sel-sel yang ditarik itu mengeluarkan zat-zat yang membantu pertumbuhan sel-sel Reed-Sternberg.

Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui apa yang sebenarnya memicu dimulainya mutasi tersebut. Infeksi virus Epstein-Barr hanyalah salah satu yang dicurigai menjadi pemicunya. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami apa sebenarnya penyebab limfoma Hodgkin.

Jenis-Jenis Limfoma Hodgkin

Terdapat beberapa jenis limfoma Hodgkin yang berbeda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan limfoma Hodgkin menjadi 2 jenis utama:

  • Classical Hodgkin lymphoma (limfoma Hodgkin klasik): adalah jenis limfoma Hodgkin yang paling sering terjadi. Penderita penyakit ini memiliki sel-sel Reed-Sternberg berukuran besar pada kelenjar-kelenjar getah beningnya.
  • Nodular lymphocyte predominant lymphoma (limfoma dominan limfosit nodular): jenis ini hanya mencakup 10% dari semua kasus limfoma Hodgkin. Pada jenis ini hanya ada sangat sedikit sel Reed-Sternberg, tetapi ada sel-sel abnormal lain yang disebut “sel popcorn” karena bentuknya mirip popcorn.

Dokter biasanya akan mencari tahu jenis apa yang diderita pasiennya untuk menentukan pengobatan yang terbaik. Limfoma Hodgkin klasik cenderung bertumbuh lebih cepat daripada limfoma dominan limfosit nodular, jadi tentu metode pengobatannya akan berbeda.

Apa Itu Kanker Limfoma Non-Hodgkin?

Kanker limfoma non-Hodgkin lebih sering terjadi daripada limfoma Hodgkin. Perbedaan utamanya dengan limfoma Hodgkin yaitu tidak adanya keberadaan sel Reed-Sternberg pada penyakit kanker ini.

Limfoma non-Hodgkin umumnya muncul di kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening terletak di berbagai bagian tubuh, termasuk di dalam dada, perut, dan pangkal paha.

Tetapi limfoma juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain yang masih bagian dari sistem limfatik. Ini termasuk pembuluh limfa, amandel, kelenjar gondok, limpa, timus, dan sumsum tulang. Kadang-kadang limfoma non-Hodgkin juga dapat memengaruhi bagian-bagian tubuh yang bukan bagian sistem limfatik.

limfoma sel B
Limfoma Sel B, Salah Satu Jenis Limfoma Non-Hodgkin (Credit: Nephron / License: CC BY-SA 3.0)

Apabila limfoma Hodgkin biasanya muncul di sel-sel B, maka limfoma non-Hodgkin dapat muncul di sel-sel B maupun sel-sel T, tetapi seringnya di sel-sel B. Sel T adalah sel limfosit yang bertugas untuk menghancurkan kuman atau sel abnormal dalam tubuh, juga untuk meningkatkan atau memperlambat aktivitas dari sel-sel sistem imun lain.

Asal-Mula Terjadinya Limfoma Non-Hodgkin

Para ilmuwan telah menemukan bahwa kemunculan kanker limfoma non-Hodgkin berkaitan dengan sejumlah faktor (disebut faktor risiko). Tetapi penyebab dari sebagian besar penyakit limfoma sampai sekarang masih belum diketahui jelas. Untuk kasus kanker limfoma non-Hodgkin diduga ada dua hal yang memicunya yaitu perubahan (mutasi) pada gen dan perubahan pada sistem imun.

Perubahan pada Gen:

Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, DNA adalah bahan kimia yang membentuk gen kita dan yang mengontrol cara kerja sel-sel dalam tubuh kita. Ada beberapa gen di dalam sel yang mengontrol caranya sel itu bertumbuh, caranya sel itu membelah, dan memprogram kematian sel itu (apoptosis).

Dua contoh gen tersebut adalah proto-onkogen dan gen supresor tumor. Penyakit kanker dapat muncul apabila terjadi perubahan-perubahan (mutasi) DNA yang terus mengaktifkan proto-onkogen atau yang menonaktifkan gen supresor tumor.

Mutasi DNA tersebut bisa saja diwariskan dari orang tua sehingga seseorang menjadi lebih rentan mengidap berbagai jenis kanker. Oleh sebab itu, orang-orang yang memiliki riwayat keluarga penderita limfoma (non-Hodgkin maupun Hodgkin) tampaknya punya risiko lebih besar untuk mengidap kanker limfoma.

Tetapi mutasi gen yang memicu limfoma non-Hodgkin biasanya tidak diwariskan, melainkan terjadi di masa hidup seseorang. Mutasi tersebut dapat diakibatkan oleh paparan radiasi, paparan bahan kimia penyebab kanker, atau infeksi—namun sering kali mutasi itu tidak jelas penyebabnya. Dan tampaknya mutasi-mutasi itu lebih sering terjadi seraya usia semakin tua, sehingga limfoma umumnya muncul pada orang lansia.

Perubahan pada Sistem Imun

Sel-sel limfosit merupakan bagian dari sistem imun, jadi tidak heran jika perubahan pada sistem imun dapat memicu terjadinya limfoma non-Hodgkin. Berikut adalah beberapa contoh kondisi yang mengakibatkan perubahan atau kelainan pada sistem imun:

  • Gangguan imunodefisiensi: mengakibatkan sistem imun melemah atau bahkan sama sekali tidak sanggup melawan serangan infeksi dan penyakit. Gangguan ini bisa diakibatkan oleh kondisi keturunan, penggunaan obat tertentu, transplantasi organ, atau infeksi HIV.
  • Penyakit autoimun: mengakibatkan sistem imun secara keliru menyerang bagian tubuhnya sendiri yang masih sehat.
  • Infeksi kronis: kondisi infeksi kronis memaksa sistem imun terus-menerus menciptakan sel-sel limfosit baru untuk mengatasi infeksi. Kondisi ini memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan (eror) pada DNA di dalam sel-sel limfosit itu. Infeksi kronis dapat disebabkan oleh virus HIV, virus Epstein-Barr, dan bakteri Helicobacter pylori.

Meski ketiga kondisi di atas dicurigai menjadi pemicu limfoma non-Hodgkin, namun belum tentu seseorang yang memiliki kondisi itu akan mengalami kanker limfoma. Bahkan banyak orang lain yang tidak punya kondisi di atas justru didiagnosis mengidap limfoma. Karena itu masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami apa sebenarnya penyebab limfoma non-Hodgkin.

Jenis-Jenis Limfoma Non-Hodgkin

Terdapat lebih dari 90 jenis limfoma non-Hodgkin yang teridentifikasi, tetapi pada umumnya dikelompokkan menjadi dua jenis berdasarkan lokasi kemunculannya:

  • Limfoma sel B: jenis ini bermula dari kanker pada sel-sel limfosit B (sel B). Jenis ini mencakup sekitar 85% dari semua kasus limfoma non-Hodgkin.
  • Limfoma sel T: jenis ini bermula dari kanker pada sel-sel limfosit T (sel T). Jenis ini mencakup sekitar 15% dari semua kasus limfoma non-Hodgkin.

Limfoma non-Hodgkin juga sering dikelompokkan berdasarkan tingkat kecepatan pertumbuhannya, yaitu: indolen (tumbuh lambat) atau agresif (tumbuh cepat). Dokter akan mencari tahu jenis apa yang diderita pasiennya untuk menentukan metode pengobatan yang terbaik.

Kesimpulan tentang Kanker Limfoma

Apakah Anda sudah lebih paham tentang limfoma? Limfoma adalah kanker yang muncul di sel-sel limfosit yang ada di sistem getah bening. Setidaknya ada dua jenis utama kanker ini: limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

Perbedaan utama dari dua jenis ini yaitu pada ada atau tidaknya sel kanker bernama Reed-Sternberg pada sistem getah bening. Jika ada sel ini, maka jenis kankernya adalah limfoma Hodgkin. Jika tidak ada, maka jenisnya tergolong limfoma non-Hodgkin.

Kedua jenis kanker ini berbeda dalam caranya mereka bertumbuh dan menyebar, sehingga pengobatannya juga pasti berbeda. Jadi jika Anda atau orang terdekat Anda didiagnosis limfoma, konsultasikanlah dengan dokter untuk mengetahui jenis mana yang diderita.

Demikianlah artikel ini yang membahas seputar kanker limfoma, khususnya tentang asal-mula munculnya penyakit ini. Semoga Anda memperoleh manfaat dari informasi ini. Nantikan juga info-info lain seputar penyakit kanker hanya di Deherba.com.

Sumber

Kanker Limfoma

Nall, Rachel. Everything You Need to Know About Lymphoma. Reviewed: 2018-09-06. URL: https://www.healthline.com/health/lymphoma. Accessed: 2019-03-12

Limfoma Hodgkin

American Cancer Society. What Is Hodgkin Lymphoma?. Revised: 2018-05-01. URL: https://www.cancer.org/cancer/hodgkin-lymphoma/about/what-is-hodgkin-disease.html. Accessed: 2019-03-12

American Cancer Society. What Causes Hodgkin Lymphoma?. Revised: 2018-05-01. URL: https://www.cancer.org/cancer/hodgkin-lymphoma/causes-risks-prevention/what-causes.html. Accessed: 2019-03-12

Limfoma Non-Hodgkin

American Cancer Society. What Is Non-Hodgkin Lymphoma?. Revised: 2018-08-01. URL: https://www.cancer.org/cancer/non-hodgkin-lymphoma/about/what-is-non-hodgkin-lymphoma.html. Accessed: 2019-03-12

American Cancer Society. What Causes Non-Hodgkin Lymphoma?. Revised: 2018-08-01. URL: https://www.cancer.org/cancer/non-hodgkin-lymphoma/causes-risks-prevention/what-causes.html. Accessed: 2019-03-12

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}