Tidak semua pembengkakan getah bening merupakan kanker. Ketahui perbedaan gejala yang menunjukkan kanker dan yang tidak bahaya dari pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau dimanapun letak-nya. Dengan begitu Anda bisa tahu kapan harus mulai waspada dan periksa ke dokter.
Artikel ini akan mengulas mengenai gejala-gejala pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh kanker dan yang disebabkan oleh penyakit atau masalah kesehatan lain. Semua informasi di sini dirangkum dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, silakan lihat “sumber referensi” di bagian akhir artikel untuk mengetahui sumber-sumbernya.
Apa Itu Kelenjar Getah Bening?
Getah bening adalah kelenjar kecil berbentuk mirip kacang yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Getah bening menyaring zat-zat yang bergerak melalui cairan limfatik, dan mereka memiliki limfosit (sel darah putih) yang membantu tubuh dalam melawan infeksi serta penyakit.
Ada ratusan kelenjar getah bening, dan letak kelenjar-kelenjar itu menyebar di seluruh tubuh. Mereka saling terhubung satu sama lain melalui pembuluh-pembuluh getah bening. Kelenjar-kelenjar getah bening berkumpul secara berkelompok dan punya letak di leher, ketiak, dada, perut, dan selangkangan.
Perbedaan Kanker dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Biasa
Sewaktu Anda melihat adanya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau lokasi lainnya, apa yang pertama kali muncul dalam benak? Mungkin Anda khawatir jangan-jangan itu gejala kanker. Sebenarnya pembengkakan itu lebih sering disebabkan oleh infeksi atau penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan (imun), dan gejala itu biasanya akan hilang sendiri.
Tetapi memang bisa saja pembengkakan itu disebabkan oleh kanker. Sel-sel kanker dari lokasi lain dalam tubuh bisa saja menyebar melalui peredaran darah dan berakhir di kelenjar getah bening. Atau bahkan sel-sel kanker bisa saja mulai muncul di kelenjar getah bening itu.
Untuk itu, Anda perlu mengetahui perbedaan antara gejala kanker dan gejala pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak bahaya, baik itu di leher, ketiak, atau dimanapun letak-nya.
Mengapa Kelenjar Getah Bening Membengkak?
Ada lebih dari 600 kelenjar getah bening yang berkumpul dalam kelompok-kelompok di seluruh tubuh Anda; di bawah leher, di ketiak dan selangkangan, serta di tengah dada dan perut. Mereka menyimpang sel-sel kekebalan dan berfungsi sebagai filter (penyaring) untuk menghilangkan kuman, sel-sel yang mati atau rusak, dan limbah-limbah lainnya dari tubuh Anda.
Jika kelenjar getah bening membengkak, itu tandanya dia sedang bekerja keras. Mungkin ada lebih banyak sel-sel kekebalan di sana, dan mungkin ada lebih banyak limbah yang menumpuk. Pembengkakan biasanya menandakan adanya infeksi atau semacamnya, tapi bisa juga karena ada penyakit seperti artritis reumatoid atau lupus, atau yang lebih jarang lagi, kanker.
Sering kali, letak kelenjar getah bening yang membengkak dekat dengan sumber masalahnya. Misalnya kalau Anda mengalami radang tenggorokan, kelenjar getah bening di leher mungkin akan membengkak. Seorang wanita yang menderita kanker payudara juga sering mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak.
Apabila kelenjar getah bening bengkak di beberapa letak, itu mungkin menandakan adanya masalah di seluruh tubuh. Misalnya karena penyakit cacar air, HIV, atau kanker seperti leukemia atau limfoma (lebih sering disebut “kanker getah bening”).
Perbedaan Kelenjar Getah Bening dan Kanker: Kapan Harus Mulai Waspada?
Saat mengalami pembengkakan getah bening, kemungkinan besar Anda akan tahu kenapa itu terjadi—Anda mungkin akan pilek, gigi Anda infeksi, atau ada luka yang tidak kunjung sembuh. Jika Anda tidak tahu kenapa pembengkakan itu terjadi, mungkin itu saatnya untuk mulai waspada.
Perhatikan keterangan di bawah ini untuk mengenali perbedaan antara gejala kanker dan gejala pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak bahaya, baik itu di leher, ketiak, atau dimanapun letak-nya. Anda dianjurkan untuk periksa ke dokter apabila mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini.
Kelenjar getah bening yang membesar hingga 5 cm atau lebih tidaklah normal. Kelenjar ini juga seharusnya tidak terasa keras atau kenyal, dan harus bisa digoyangkan. Kulit di atasnya juga harus tidak kemerahan, teriritasi, atau terasa hangat. Dan pembengkakan yang normal seharusnya akan hilang dalam beberapa minggu.
Gejala-gejala lain juga dapat menyertai pembengkakan getah bening, dan Anda harus makin waspada. Gejala-gejala itu antara lain: sulit untuk bernapas atau menelan, berkeringat di malam hari, demam yang tidak kunjung turun, berat badan turun tanpa sebab, dan badan terasa lelah.
Bagaimana Cara Dokter Memeriksa Kelenjar Getah Bening?
Saat Anda periksa ke dokter, kemungkinan ia akan melakukan pemeriksaan untuk masalah kesehatan lain dulu sebelum mencurigai adanya kanker. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang apa saja yang Anda alami, misalnya apakah Anda:
Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:
WHATSAPP SEKARANG- Dicakar oleh kucing?
- Digigit kutu?
- Makan daging yang kurang matang?
- Melakukan hubungan seks yang berisiko atau menyuntikkan narkoba?
- Bepergian ke tempat atau daerah tertentu?
Dokter juga mungkin ingin tahu apa saja obat yang sudah atau sedang Anda konsumsi, dan apa gejala-gejala lain yang menyertai pembengkakan getah bening. Semua pertanyaan itu untuk mengetahui perbedaan gejala kanker dan gejala pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak bahaya.
Jika letak kelenjar getah bening yang membengkak dekat dengan tulang selangka atau di bagian bawah leher, dan Anda berusia di atas 40 tahun, ada kemungkinan itu adalah gejala kanker. Jika letaknya di sebelah kanan, mungkin terkait dengan paru-paru dan kerongkongan; jika di sebelah kiri, mungkin terkait dengan organ di dalam perut.
Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak yang tidak disertai ruam atau luka di lengan juga perlu dicurigai.
Apabila dokter mencurigai bahwa pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh kanker, ia akan memastikannya dengan pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan letaknya, Anda mungkin diminta melakukan pemeriksaan sinar-X, USG, CT scan, atau MRI.
Pemeriksaan yang disebut FDG-PET, singkatan dari fluorodeoxyglucose with positron emission tomography, dapat membantu mendeteksi kanker limfoma (getah bening) dan kanker-kanker lainnya.
Anda juga mungkin diminta menjalani biopsi. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel sel-sel dari kelenjar getah bening, biasanya menggunakan jarum, atau dengan mengambil seluruh kelenjar itu. Sampel itu lalu dikirim ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop oleh seorang spesialis.
Kesimpulan tentang Perbedaan Kelenjar Getah Bening dan Kanker
Apakah pembengkakan kelenjar getah bening di leher, di ketiak, atau di lokasi lainnya bahaya atau tidak? Jawabannya tergantung pada gejala yang Anda alami.
Apakah pembengkakan itu mencapai 5 cm atau lebih? Apakah terasa keras atau kenyal, dan tidak bisa digoyangkan? Apakah kulit di atasnya kemerahan, teriritasi, atau terasa hangat? Apakah pembengkakannya terus ada sampai berminggu-minggu?
Jika iya, maka Anda harus mulai waspada. Selain itu perhatikan juga gejala-gejala yang menyertainya, misalnya susah bernapas atau menelan, berkeringat di malam hari, demam yang tidak kunjung turun, berat badan turun tanpa sebab, dan badan terasa lelah. Segera periksa ke dokter jika Anda mengalaminya.
Meski kemungkinannya kecil bahwa pembengkakan getah bening disebabkan oleh kanker, namun jauh lebih baik untuk antisipasi. Ingatlah bahwa kanker yang dideteksi sejak awal memiliki peluang lebih besar untuk pulih. Semoga informasi artikel ini membuat Anda lebih peduli dengan keluhan-keluhan aneh pada tubuh Anda.