Jenis-Jenis Migrain, Mana yang Anda Alami?

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Desember 3, 2013


Sering mengalami sakit kepala yang amat sangat? Bisa jadi, Anda menderita migrain. Memang, sakit kepala yang ditimbulkan migrain bersifat intens dan melebihi rasa sakit kepala yang biasa. Penderita migrain dapat merasa amat tersiksa karena rasa sakit tersebut dapat berlangsung selama beberapa jam, bahkan berhari-hari.

Berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkannya, migrain sendiri dapat dikategorikan dalam beberapa jenis. Coba bandingkan gejala-gejala migrain yang Anda alami dengan keterangan berikut.

Apakah Anda termasuk salah satu penderita migrain jenis berikut? Waspadalah, karena beberapa jenis migrain dapat menimbulkan komplikasi yang fatal.

Migrain Biasa/Umum (Migrain Tanpa Aura)

Jenis migrain ini adalah yang paling umum terjadi. Gejala yang ditimbulkannya dapat berupa rasa mual (bisa jadi disertai muntah); sensitif terhadap cahaya, suara, dan aroma; rasa sakit pada satu maupun kedua sisi kepala.

Migrain Klasik/Migrain dengan Aura

Penderita migrain klasik mengalami beragam gangguan aura. Aura yang dialami penderita migrain jenis ini bisa mencakup gangguan visual/penglihatan dan gangguan sensorik, diantaranya berupa rasa kesemutan di kaki, gangguan pendengaran, dan kecemasan yang berlebih.

Migrain dengan Aura Visual (Ocular Migraine)

Sesuai dengan namanya, bila Anda mengalami aura yang mengganggu kemampuan melihat Anda, maka dipastikan Anda termasuk penderita migrain jenis ini.

Penderita migrain dengan aura visual seringkali melihat lingkaran gelap yang kemudian menjadi semakin terang, perubahan kontras warna, perubahan bentuk pada obyek yang dilihat, atau seperti melihat pola zig-zag. Beberapa penderita juga melihat adanya kilatan dan bintik-bintik cahaya, maupun bentuk-bentuk grafis lainnya.

Migrain Retina (Retinal Migraine)

Berbeda dengan migrain okular, jenis migrain ini biasanya dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pada satu atau kedua mata yang sifatnya sementara. Gejala lain yang mungkin menyertai berupa rasa sakit di belakang mata.

Hemiplegic Migraine

Karena kemiripan gejala yang ditimbulkannya, migrain jenis ini seringkali dikira sebagai gejala stroke. Penderita migrain hemiplegic dapat mengalami kelemahan, bahkan kelumpuhan otot sementara pada salah satu sisi tubuh yang bisa jadi disertai dengan adanya gangguan penglihatan, rasa sakit yang amat pada satu sisi kepala, gangguan berbicara, dan kurangnya konsentrasi (linglung).

Basilar Artery Migraine (BAM)

Penderita BAM mengalami beragam gangguan yang berasal dari arteri basilar dalam otak. Rasa sakit tidak muncul pada area yang umum seperti yang ditimbulkan jenis migrain lainnya.

Karena gangguan berasal dari arteri di area batang otak, maka rasa sakit akan muncul pada area kepala belakang. Gejala lain yang dialami penderita BAM meliputi kesulitan berbicara, tinnitus (telinga berdengung), gangguan keseimbangan, rasa mual, dan muntah.

Adanya penyempitan arteri basilar merupakan pemicu terjadinya BAM sehingga jika tidak segera ditangani, resiko stroke mengintai penderita migrain jenis ini.

Ophthalmoplegic Migraine

Jika tidak segera ditangani, penderita migrain jenis ini dapat mengalami kerusakan otot-otot dan saraf di sekitar mata. Resikonya jelas, kebutaan permanen.

Pemicunya bisa jadi disebabkan adanya tekanan pada saraf di belakang mata maupun pembengkakan pembuluh darah. Gejala awal yang perlu diwaspadai berupa rasa sakit pada mata maupun penglihatan ganda yang dialami penderita.

Apakah Anda termasuk salah satu penderita migrain jenis di atas? Jika serangan migrain sering terjadi, pastikan bahwa gejala-gejala yang biasa Anda alami tidak bersifat akut/serius.

Dalam arti, tidak terjadi perubahan pola maupun perbedaan lain yang tak biasa pada saat migrain menyerang. Kapan Anda perlu mencari pertolongan? Jika Anda mengalami beberapa tanda berikut, segeralah mencari pertolongan medis.

  • Sakit kepala yang tiba-tiba dan semakin intens disertai disertai dengan perasaan seperti petir di kepala Anda (bisa jadi, tanda adanya aneurisma).
  • Mengalami migrain setelah usia 50 tahun.
  • Migrain disertai demam, leher kaku, mual, atau muntah.
  • Sakit kepala yang disertai dengan gejala stroke (kebingungan, gangguan bicara, dan mati rasa).
  • Sakit kepala yang hebat setelah trauma kepala.
  • Sakit mata berdenyut disertai dengan perubahan fisik di mata (kemerahan dan adanya gangguan visual).

Ada sekitar delapan puluh persen penderita Migrain dengan aura (Migrain klasik). Sisanya adalah penderita migrain umum (tanpa aura) atau jenis migrain lain yang lebih serius.

Mengenali gejala-gejala dari beragam jenis migrain di atas dapat membantu Anda mengetahui kapan bantuan medis dibutuhkan dan pengobatan apa yang tepat untuk Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}