Hubungan Antara Kanker dan Menu Makanan Anda

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

April 22, 2011


Ada berbagai pendapat mengenai apa yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita kanker. Kebanyakan orang setuju bahwa penderita kanker harus berpantang beberapa jenis makanan tertentu.

Sebaliknya, beberapa tidak setuju dan membolehkan penderita kanker mengonsumsi apapun yang diinginkan. Apapun alasannya, makanan yang dikonsumsi pasien kanker ternyata memang berpengaruh sangat besar terhadap proses kesembuhannya.

Mari kita simak keterangan berikut untuk mengetahui makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi penderita kanker dan makanan apa saja yang dapat digolongkan sebagai makanan anti kanker.

Pantangan Bagi Penderita Kanker

Berikut ini adalah penjabaran beberapa makanan yang menjadi pantangan bagi para penderita berbagai jenis kanker.

Aneka daging-dagingan

  • Lemak daging Sapi, Kerbau, Kambing, Babi memfasilitasi pertumbuhan sel yang tidak normal.
  • Ikan asin yang diolah dari bahan tidak segar mengalami penguraian sehingga menjadi bahan allergen yang mengundang reaksi imunitas tubuh. Akibatnya, tubuh akan merasa meriang, gatal-gatal, dan bengkak. Sementara itu, bagi penderita kanker akan timbul reaksi berdenyut-denyut dan timbul rasa nyeri di bagian tubuh yang terkena kanker. Ikan asin juga menyebabkan gangguan permeabilitas (penyerapan air) jaringan tubuh, permukaan luka akan tampak basah, benyek, dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Yang lebih memprihatinkan, beberapa produsen pengolah ikan sering menambahkan formalin, bukan pengawet makanan. Formalin ini bersifat hepatotoksik atau racun bagi organ hati, sehingga semakin lama mengganggu sistem kerja sel dan jaringan yang akhirnya memicu kanker.
  • Seafood seperti udang, kerang, kepiting, cumi mengandung kandungan lemak tinggi. Penderita kanker atau tumor harus mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi karena bisa merangsang berkembangnya sel kanker.
  • Daging unggas, biasanya untuk memacu pertumbuhan ternak atau unggas digunakan obat-obatan kimia termasuk hormon yang disuntikkan ke dalam tubuh hewan sehingga bobot ternak atau unggas cepat meningkat. Suntikan hormon yang diberikan pada ternak mirip hormon anabolic pada manusia, hormon ini diduga memicu kanker prostat dan kanker kelenjar.

Makanan yang diawetkan dan dibakar

Makanan yang diawetkan mengandung senyawa kimia yang dapat berubah menjadi karsinogenaktif. Makanan yang dibakar, di bagian yang gosong atau hangus mengandung zat karsinogen.

Nutrisi Penting bagi Penderita Kanker 

Banyaknya makanan yang harus dihindari, pasti membuat Anda bingung memikirkan makanan yang aman dan sehat bagi penderita kanker. Keterangan di bawah ini dapat membantu Anda memilih makanan yang dapat anda konsumsi secara aman.

Di dalam buku Breast Cancer—What Every Woman Should Know, Dr. Paul Rodriguez mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuh, yang bertugas mengenali dan menghancurkan sel-sel yang abnormal seperti kanker,  dapat diperkuat melalui makanan. 

Ia menyarankan untuk memakan makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging tanpa lemak, sayuran berdaun hijau, kerang, dan buah serta sayuran yang kaya akan vitamin C.

Kerang mengandung omega 3 yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap sel kanker dan dapat dikonsumsi penderita kanker dengan cara dikukus atau direbus dan dengan catatan tidak terlalu sering karena meskipun mengandung omega 3, kerang juga mengandung lemak dan kolesterol yang cukup tinggi.

Kacang kedelai dan produk kedelai tanpa difermentasi diketahui mengandung genistein dan diketahui dapat menghambat pertumbuhan tumor dalam percobaan laboratorium.

Rekomendasi lain, hindari makanan berlemak! “Semua lemak—jenuh dan tak jenuh—ada kaitannya dengan pertumbuhan beberapa jenis sel kanker,” kata Dr. John A. McDougall. Jika Anda memilih daging, maka pastikan bahwa itu mengandung sedikit lemak di dalamnya atau di luar. Pilihlah susu yang rendah kadar lemaknya atau susu tanpa lemak dan juga kurangi pemakaian mentega.

Makanlah makanan anti-kanker yang mengandung vitamin A dan C, seperti sayur-sayuran yang hijau tua—brokoli (sejenis kembang kol), sawi hijau, bayam, selada air, bit (lobak merah), kangkung (dianjurkan agar tidak terlalu sering dikonsumsi karena dapat mengurangi efektifitas obat), dan bahkan rumput yang bunganya kuning!

Makanan yang berwarna kuning-oranye juga baik untuk kanker karena mengandung vitamin A dan C: sayur-sayuran—wortel, ubi, labu, ubi jalar; buah-buahan—aprikot, buah lemon, pepaya, buah persik, semangka, tomat, dll.

Pola makan yang baik akan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh Anda dan merupakan barisan pertahanan Anda yang pertama. Mengikuti pola makan yang benar dapat menjadi tindakan yang bijak selama proses pengobatan.

Teh dan Kanker 

Konsumsi teh hijau tanpa gula juga sangat baik untuk penderita kanker. Epigallocatechin gallate (EGCg), sebuah senyawa yang terdapat dalam teh hijau, memblokir enzim tertentu yang dibutuhkan sel kanker untuk membelah diri.

EGCg tampaknya tidak menimbulkan efek yang sama pada pembelahan sel normal. Teh hitam, yang digemari kira-kira 80 persen peminum teh dunia, mengandung lebih sedikit konsentrasi EGCg dibandingkan dengan teh hijau.

Kunjungi halaman Sekilas Sarang Semut untuk mendapatkan keterangan yang Anda butuhkan dalam mengatasi kanker dan tumor dan teruskan membaca artikel kami lainnya seputar Pengobatan Kanker.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}