Deteksi Ciri-Ciri Kanker Sedini Mungkin Dapat Memudahkan Pengobatan

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

November 28, 2012


Saya pernah bertemu dengan beberapa orang yang menanyakan apa sebenarnya ciri-ciri kanker payudara. Hampir semua wanita yang menanyakan hal itu sedang khawatir apakah ia mengalami penyakit kanker.

Memang, satu di antara delapan wanita rentan terhadap resiko kanker payudara selama hidupnya.  Namun, semakin awal penyakit kanker dideteksi, semakin mudah itu diatasi.

Meski begitu, deteksi kanker masih menjadi tantangan tersendiri bagi dunia medis. Bila sudah mencapai stadium yang tinggi, ciri-ciri kanker tidaklah sulit diketahui. Tetapi, yang paling ingin dicapai adalah pendeteksian sejak dini.

Suatu tim yang bekerja di Dept. Rekayasa Biomedis di Fakultas Kedokteran Universitas McGill telah mengembangkan suatu metode baru yang dapat mendeteksi ciri-ciri kanker payudara dengan cara yang mudah dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

Tujuan yang ingin mereka capai adalah mendeteksi kanker payudara dengan menggunakan beberapa tetes cairan darah saja, tanpa mamografi ataupun Sinar-X.

Jika metode ini dapat digunakan secara luas, diharapkan setiap orang dapat mendeteksi ciri-ciri kanker payudara sejak awal hanya dengan mengunjungi klinik atau praktek dokter terdekat, tanpa peralatan medis yang berat dan tanpa prosedur diagnosis yang berbahaya.

Penemuan tersebut telah dipublikasikan dalam Jurnal Moleculas & Cellular Proteomics edisi April. Meski dunia kedokteran terus berupaya menemukan prosedur diagnosis yang cepat, akurat, dan murah, sebenarnya tiap wanita dapat mendeteksi diri sendiri terhadap kanker payudara.

Dengan mengenali karakteristik umum dan ciri-ciri kanker payudara secara umum, wanita bisa melakukan sendiri pemeriksaan morfologis pada payudaranya dan mencurigai gejala awalnya.

Gejala atau ciri-ciri kanker payudara yang paling mudah dikenali adalah adanya benjolan yang mungkin pada awalnya tidak menyakitkan, tetapi keras dan bentuknya tidak biasa, atau mungkin bisa berupa massa yang lunak dan berbentuk bulat.

Untunglah, 80 persen dari benjolan semacam itu tergolong jinak dan seringkali hanya berupa kista, atau kantong berisi cairan. Selain itu, hingga titik tertentu, payudara atau puting bisa terasa sakit atau puting melesak ke dalam.

Pada jenis kanker tertentu, kulit payudara tidak hanya merah tetapi puting juga bisa menebal bahkan mengeluarkan cairan selain darah.
Hingga saat ini, penyebab kanker payudara masih belum dapat ditentukan secara pasti, namun banyak hal yang bisa menjadi faktor penyebabnya.

Menurut sebuah situs, breastcancer.org, beberapa faktor resikonya antara lain adalah usia, genetik, asal etnik, obesitas, kurang gerak, gaya hidup tidak sehat, bahkan ukuran dan massa payudara pun bisa menentukan.

Pengobatannya juga bisa berbeda-beda, tergantung jenis kankernya dan tingkat stadiumnya. Karena itu, para tenaga kesehatan selalu menganjurkan pemeriksaan rutin, khususnya bagi wanita berusia 30 tahun ke atas, untuk mendeteksi adanya ciri-ciri kanker sedini mungkin.

Semakin awal ciri-ciri kanker terdeteksi, semakin tidak sulit pengobatannya. Banyak orang yang terkena penyakit kanker payudara memilih untuk menjalani pengobatan konvensional secara medis di rumah sakit-rumah sakit.

Mereka biasanya menjalani pengangkatan payudara, radiasi, atau kemoterapi. Tetapi, tidak sedikit juga yang mengombinasikannya dengan pengobatan herbal.

Dari sekian banyak pengobatan herbal yang direkomendasikan, buah Noni adalah salah satunya. Mengapa? Karena kandungannya yang cukup ampuh untuk membantu mengatasi kanker.

Meskipun belum ada publikasi yang mendukung bahwa Noni juice dapat mencegah atau menurunkan resiko kanker, tetapi sebuah jurnal tentang penelitian atas efek Noni juice terhadap kanker telah diterbitkan oleh Divisi Klinis dari Social and Administrative Sciences Academic Fellowship Program, Pendidikan Farmasi, Universitas Duquesne.

Menurut penelitian tersebut, Noni juice dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan respon positif terhadap pengobatan kanker payudara dan menghasilkan pengecilan massa dan volume kanker payudara.

Mereka menggunakan tikus sebagai percobaan awal dan penelitian tersebut tampaknya menunjukkan titik cerah bagi pengobatan kanker payudara secara herbal. Yah, kita harapkan saja semoga riset-riset untuk mengenali ciri-ciri kanker dan menemukan pengobatan yang efektif terus dilakukan dan memberi hasil-hasil positif.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}