10 Ciri-Ciri Menopause yang Umum Terjadi


By Cindy Wijaya

Turunnya kadar estrogen dan hormon lain menjelang menopause dapat menimbulkan berbagai gejala tidak nyaman, mulai dari kering di organ intim, keringat mengucur di malam hari, hingga mood tak beraturan. Usia umum untuk mengalami ciri-ciri menopause ialah 51 tahun, dengan kisaran normal antara 40 sampai 54 tahun.

Meski setiap wanita akan mengalami tanda-tanda menopause yang berbeda, namun ada sejumlah gejala menopause yang lebih umum dialami daripada yang lain. Ada juga gejala yang melampau apa yang normal dan sudah dianggap berbahaya.

Anda bisa merasa lebih siap untuk memasuki masa menopause, atau dapat mendeteksinya sejak awal, dengan mengetahui kemungkinan tanda-tanda menopause.

Menopause baru dapat dipastikan setelah seorang wanita tidak datang bulang selama 12 bulan berturut-turut, tanpa penyebab lain yang jelas.

Ciri-Ciri Menopause yang Umum Terjadi

Gejala menopause pada wanita umumnya hanya ringan, meski ada juga yang mengalami gejala lebih berat. Berikut ini adalah sejumlah gejala menopause pada wanita yang umum dilaporkan.

1. Haid Tak Teratur

Sering kali perubahan pada jangka waktu datang bulang Anda adalah tanda menopause yang pertama muncul. Mungkin menstruasi bisa muncul lebih lama, lebih cepat, atau kombinasi keduanya.

2. Rasa Panas dan Keringat Malam

Rasa panas yang muncul dari dalam tubuh disebut gejala hot flash, dan sering kali disertai keringat yang mengucur. Ini merupakan gejala menopause pada wanita yang paling umum dilaporkan; hingga 75% wanita melaporkannya.

Ketika hot flash terjadi sewaktu tidur, itu akan menimbulkan gejala keringat malam hari. Keringat malam bisa mengganggu tidur Anda, yang dapat berdampak pada kesehatan Anda secara keseluruhan.

Meski gejala ini paling parahnya selama bagian awal menjelang menopause, namun beberapa wanita terus mengalaminya selama beberapa tahun.

3. Vagina Kering dan Gangguan Berkemih

Seraya kadar estrogen menurun, maka dinding dari kandung kemih, uretra, dan vagina menjadi lebih kering dan kurang lentur. Akibatnya jaringan itu lebih mudah rusak dan lebih rentan terhadap infeksi.

Berikut beberapa gejala dari berkurangnya atau hilangnya kelenturan dinding-dinding tersebut:

  • Rasa nyeri atau berdarah saat berhubungan seks
  • Vagina terasa kering atau perih
  • Sulit menahan buang air kecil
  • Lebih sering infeksi kandung kemih
  • Rasa perih saat buang air kecil
  • Keputihan yang encer

4. Mood Tak Beraturan

Mood atau suasana hati yang tak beraturan disebut mood swing. Seraya kadar hormon estrogen dan progesteron menurun, itu bisa membuat beberapa wanita menjadi “emosional”. Mereka melaporkan bahwa menjadi lebih mudah terbawa perasaan yang kuat, seperti kesedihan, kemarahan, atau kegembiraan.

Beberapa wanita merasa bahwa diri mereka mendadak menjadi susah ditebak, yang bisa meresahkan. Sering kali, itu mendorong mereka untuk mencari bantuan untuk menangani gejala menopause ini.

5. Sakit Kepala

Sakit kepala migrain dan sakit kepala tegang dapat menjadi ciri-ciri menopause. Karena sakit kepala migrain sifatnya vaskular (berkaitan pembuluh darah), dan karena sistem vaskular bisa tidak stabil selama menopause, maka migrain bisa menjadi lebih sering dan sulit diatasi.

6. Insomnia atau Susah Tidur

Banyak wanita yang melaporkan bahwa mereka cenderung tetap terjaga di malam hari. Kadang-kadang ini berkaitan dengan tanda menopause lain, yaitu keringat malam, dan di lain waktu karena rangsangan neurologis yang juga sering terjadi selama menopause.

Begitu sudah terbangun dari tidur, mereka merasa sulit untuk kembali tidur dan akibatnya jadi kekurangan tidur.

7. Berat Badan Naik

Metabolisme Anda akan melambat seiring usia bertambah, jadi pertambahan berat badan adalah tanda-tanda menopause yang umum. Kombinasi dari perubahan pola pada penyimpanan lemak, massa otot lebih sedikit, dan perlambatan metabolisme bisa membuat lingkar perut melebar dan lebih banyak lemak di lengan serta kaki.

8. Gangguan Ingatan dan Perubahan Kognitif

Gejala menopause pada wanita ini merupakan salah satu yang sering menyusahkan. Meskipun kehilangan sebagian ingatan adalah tanda penuaan yang normal, namun jika perubahan kognitif ini sampai mengganggu kemampuan Anda untuk beraktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

9. Kelelahan

Beberapa wanita mengalami kelelahan yang teramat selama masa menopause. Untungnya, ciri-ciri menopause ini biasanya hanya sementara dan merupakan tanda tubuh sedang menyesuaikan diri dengan penurunan estrogen.

Jika kelelahan membuat Anda tidak sanggup melakukan aktivitas sehari-hari, atau jika itu berlangsung lebih dari dua bulan, sebaiknya temui dokter untuk mencari tahu penyebabnya dan pengobatannya yang tepat.

10. Penurunan Gairah Seksual

Banyak wanita memperhatikan bahwa gairah seksual mereka berkurang sebagai tanda-tanda menopause. Kadang ini adalah respons sementara terhadap perubahan hormon, tetapi mungkin juga merupakan reaksi terhadap hal-hal lain seperti akibat stres atau masa-masa sulit dalam kehidupan.

Jika Anda menyadari bahwa Anda jadi tidak lagi bergairah secara seksual atau tidak lagi menikmati aktivitas seksual, dan ini menimbulkan masalah dalam kehidupan suami-istri Anda, konsultasikanlah dengan dokter.

Ciri-Ciri Menopause yang Lebih Jarang Terjadi

Ada juga sejumlah gejala menopause yang tidak banyak dilaporkan tetapi tetap dapat menjadi cara tubuh merespons perubahan hormon selama menopause. Meski tidak umum, Anda mungkin mengalami:

  • Tekanan darah rendah
  • Pusing
  • Telinga berdenging
  • Asma
  • Nyeri sendi dan otot
  • Mimpi yang aneh
  • Gangguan pencernaan
  • Rambut rontok
  • Rasa perih di mulut
  • Bau napas aneh atau rasa tidak enak di mulut
  • Perubahan bau badan
  • Rangsangan neurologis yang aneh, seperti merasa ada yang merayap di kulit, rasa kesemutan, mati rasa, gatal-gatal, dan “sengatan listrik”

Apabila Anda mengalami tanda-tanda menopause seperti di atas, sebaiknya periksakanlah diri ke dokter untuk memastikan apakah itu karena menopause atau sesuatu yang lebih serius.

Kapan Ciri-Ciri Menstruasi Harus Diperiksa ke Dokter?

Memang rasa panas dari dalam badan (hot flash) dan jantung berdebar mungkin hanya gejala menopause. Tetapi jika itu disertai tanda-tanda seperti nyeri dada, rasa terbakar, sesak napas, berkeringat, kelelahan, atau kecemasan mendadak, segera lah temui dokter.

Bila Anda mengalami gejala baru atau tidak biasa, ceritakan pada dokter untuk melihat apakah Anda perlu pemeriksaan lebih lanjut. Gejala itu bisa saja disebabkan oleh masalah kesehatan yang tidak terkait menopause dan harus diobati.

Tanda-Tanda Komplikasi Menopause

Walaupun menopause adalah masa yang normal dilalui oleh setiap wanita dan terjadi secara alami, namun adakalanya juga dapat memicu perubahan-perubahan yang berpengaruh pada kesehatan.

Pendarahan Berat

Apabila Anda mendapati bahwa pendarahan menstruasi jadi lebih banyak (meski tidak teratur) dan Anda harus mengganti pembalut lebih dari sekali setiap jam dalam jangka 8 jam, maka pendarahan itu harus dicurigai.

Pendarahan berat dapat menjadi tanda adanya tumor fibroid, polip rahim, atau bahkan kanker rahim. Komplikasi ini juga dapat menyebabkan Anda menjadi anemia dan harus ditangani oleh seorang dokter.

Penyakit Kardiovaskular

Sesudah menopause, ada risiko seorang wanita untuk mengalami penyakit kardiovaskular (berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah). Jadi Anda perlu lebih memperhatikan risiko-risiko Anda terhadap penyakit ini.

Itu berarti Anda perlu mendapat cukup olahraga, menjaga berat badan, dan mengonsumsi makanan yang sehat bagi jantung. Jika Anda punya kolesterol tinggi atau darah tinggi, bicarakan dengan dokter caranya mengendalikan kondisi itu.

Tekanan darah tinggi mungkin adalah tanda pertama bahwa sistem kardiovaskular Anda mulai melemah, dan menopause bisa menjadi pemicunya.

Seraya kadar estreogen menurun, dinding pembuluh darah dapat menjadi kurang lentur. Ini bisa membuat tekanan darah meninggi, yang menjadi faktor risiko terjadinya stroke dan penyakit jantung.

Karena kenaikan tekanan darah bisa perlahan dan tanpa aba-aba, atau mendadak menjadi sangat tinggi tanpa gejala yang jelas, sebaiknya Anda rutin periksa tekanan darah setidaknya 6 bulan sekali jika sudah ada ciri-ciri menopause.

Anda dapat memeriksa tekanan darah di klinik atau puskesmas terdekat, tapi disarankan untuk selalu periksa di tempat yang sama agar Anda bisa membandingkan hasilnya secara lebih akurat.

Kadang selama menopause dapat terjadi detak jantung yang tidak teratur. Namun jika gejala itu sering terjadi, atau disertai sesak napas, pingsan, nyeri dada, kecemasan, atau mual, itu perlu dicurigai sebagai tanda penyakit jantung atau serangan jantung.

Osteoporosis

Menopause dapat memicu hilangnya kepadatan tulang dengan cepat, terutama dalam beberapa tahun pertama. Ini bisa menyebabkan osteoporosis dan membuat Anda berisiko patah tulang pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang.

Pastikan kepadatan tulang Anda tetap baik dengan memeriksanya ke dokter dan berkonsultasilah dengan dokter apakah Anda perlu minum obat atau suplemen tertentu.

Depresi

Perubahan hormon selama menopause dapat memicu depresi, terutama jika Anda sudah punya riwayat pribadi atau keluarga yang menderita depresi. Meski Anda tidak pernah mengalami masalah ini sebelumnya, namun stres dan perubahan hormon dapat membuat Anda kewalahan secara emosi dan mental.

Kadang kombinasi dari situasi dan hormon dapat membuat Anda mengalami depresi walaupun sudah berupaya sebisanya untuk mengendalikan mood. Jika Anda merasa seperti ini, jangan ragu untuk berbicara dengan seorang ahli kesehatan mental.

Curhat lah pada teman dekat atau anggota keluarga yang dipercaya ketika Anda merasa sudah mengalami tanda-tanda depresi. Jika Anda perlu ditemani saat hendak menemui seorang ahli kesehatan mental, mintalah teman atau suami Anda untuk pergi bersama Anda ke pertemuan pertama.

Anda butuh waktu untuk menyesuaikan dan memahami tubuh Anda menjelang, selama, dan sesudah menopause. Masa menopause juga dapat menjadi titik awal untuk mulai merawat diri sendiri dengan berolahraga, mengurangi stres, pola makan bergizi seimbang, dan memastikan Anda menjalani semua perawatan kesehatan yang penting.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang ciri-ciri menopause. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Verywell Health. Symptoms of Menopause. URL: https://www.verywellhealth.com/the-most-common-menopause-symptoms-2322666

WebMD. All About Menopause and Perimenopause. URL: https://www.webmd.com/menopause/ss/slideshow-menopause-overview

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}