Berhari-hari Susah Tidur? Cari Tahu Apa Penyebabnya Disini!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

April 10, 2017


Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi, mata sudah lelah, tapi tubuh tak kunjung bisa tidur. “Kenapa ya?”, pikir Anda, terlebih lagi sudah beberapa hari terakhir ini juga susah tidur malam. Dan kali ini adalah puncaknya, sehingga Anda khawatir jangan-jangan besok bisa lebih parah lagi. Sebenarnya, apa sih penyebab susah tidur yang Anda alami.

Susah tidur, yang juga sering disebut ‘insomnia’, bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari masalah kesehatan, masalah kejiwaan, kebiasaan tidur yang tidak baik, konsumsi makanan/minuman tertentu, dan/atau faktor biologis tertentu.

Belakangan ini para peneliti mulai menduga bahwa insomnia adalah masalah yang timbul karena otak tidak mampu berhenti ‘terbangun’. Otak Anda punya siklus bangun dan siklus tidur—dimana keduanya saling bergantian.

Diduga insomnia terjadi karena ada gangguan pada salah satu siklus tersebut: terlalu banyak dorongan untuk terbangun atau terlalu sedikit dorongan untuk tidur. Sebelum mencoba mengatasi masalahnya, Anda harus mengerti dulu apa penyebab susah tidur yang sedang terjadi.

Insomnia dan Masalah Kesehatan

Berdasarkan pandangan medis, ada cukup banyak kondisi masalah kesehatan (ringan maupun berat) yang dapat membuat Anda susah tidur. Adakalanya masalah kesehatan tersebut-lah yang menyebabkan insomnia, tetapi kadang-kadang keluhan yang diakibatkan oleh masalah itu yang dapat menyulitkan Anda untuk tidur.

Beberapa kondisi kesehatan penyebab insomnia menurut pandangan medis adalah:

  • Alergi hidung/sinus
  • Masalah saluran pencernaan, misalnya refluks asam lambung
  • Masalah endokrin, misalnya hipertiroidisme
  • Artritis
  • Asma
  • Kelainan neurologis, misalnya penyakit Parkinson
  • Rasa sakit kronis
  • Nyeri punggung

Ada juga beberapa obat-obatan medis yang dapat menimbulkan insomnia. Seperti contohnya obat untuk mengatasi pilek dan alergi hidung, darah tinggi, penyakit jantung, penyakit tiroid, asma, depresi, dan juga pil KB.

Selain karena disebabkan oleh masalah kesehatan, insomnia sebenarnya juga mungkin adalah gejala dari suatu gangguan tidur dibaliknya. Sebagai contoh, gangguan tidur yang disebut sindrom kaki gelisah—kondisi neurologis dimana seseorang merasa ketidaknyamanan di kakinya sehingga harus terus menggerakkannya—bisa menyebabkan insomnia.

Penderita sindrom kaki gelisah biasanya mengalami keluhan paling buruk di malam hari, waktu dimana mereka tidak banyak bergerak, dan ketika hendak tertidur pulas. Karena itu penderitanya sering kali kesulitan untuk tertidur dan tetap tertidur.

Jenis gangguan tidur lain yang dikatikan dengan insomnia adalah apnea tidur. Jika mengalaminya, maka saluran pernapasan akan sebagian atau sepenuhnya terhambat sewaktu tidur, sehingga mengakibatkan seseorang berhenti bernapas sementara beberapa kali serta berkurangnya kadar oksigen dalam tubuh. Hal ini membuatnya sering terbangun sepanjang malam.

Insomnia dan Depresi

Masalah tidur juga dapat disebabkan oleh kondisi kejiwaan seperti depresi. Gangguan psikologis ini menyulitkan seseorang untuk tidur sehingga ia mengalami insomnia. Lalu insomnia akan memperparah masalah kejiwaannya karena mengakibatkan perubahan mood, kadar hormon, serta fisiologi.

Salah satu gejala depresi adalah gangguan tidur, dimana tingkat risiko insomnia berat pada orang yang depresi jauh lebih tinggi. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa insomnia juga bisa memicu atau memperburuk depresi.

Oleh sebab itu, gejala-gejala depresi (misalnya kurang bertenaga, tidak bergairah, perasaan sedih atau putus asa) berhubungan dengan insomnia, dan bisa saling memengaruhi satu sama lain.

Insomnia dan Kecemasan

Sebagian besar orang dewasa pernah susah tidur sebab mereka sesekali merasa khawatir atau cemas, namun beberapa orang lain merasakannya setiap waktu sehingga hampir selalu mengganggu tidur mereka. Kecemasan yang berlebihan menjadi penyebab susah tidur karena menimbulkan:

  • Ketegangan
  • Di pikiran sering muncul kejadian-kejadian di masa lalu
  • Khawatir berlebihan tentang masa depan
  • Merasa sangat terbebani dengan tanggung jawab-tanggung jawab
  • Merasa punya banyak energi

Melihat apa yang ditimbulkan kecemasan, bisa dimengerti kenapa hal itu membuat susah tidur. Bagi beberapa orang, di malam hari ketika suasana sepi dan tidak ada aktivitas yang perlu dilakukan adalah saat-saat munculnya pikiran menggelisahkan atau bahkan rasa takut yang tak wajar.

Ketika ini terjadi selama berhari-hari (bahkan berbulan-bulan), Anda mungkin mulai merasa gelisah, takut, atau panik hanya karena khawatir tidak bisa tidur. Dengan demikian kecemasa dan insomnia saling memengaruhi satu sama lain menjadi ‘lingkaran setan’ yang harus diatasi dengan pengobatan.

Insomnia dan Gaya Hidup

Masalah susah tidur dapat dipicu atau diperburuk oleh kebiasaan dan pola tidur Anda. Gaya hidup tidak sehat dan kebiasaan tidur bisa menciptakan insomnia meskipun Anda tidak memiliki masalah kesehatan atau kejiwaan apa pun. Atau bisa juga memperburuk masalah kesehatan atau kejiwaan yang ada dan akhirnya menimbulkan insomnia.

Beberapa contoh gaya hidup dan kebiasaan tidur yang mengarah pada insomnia antara lain:

  • Bekerja malam hari di rumah. Pikiran Anda jadi sulit untuk rileks ketika tiba waktunya untuk tidur. Cahaya dari layar komputer atau HP juga bisa mendorong otak untuk tetap ‘bangung’.
  • Tidur sebentar di sore hari. Kebiasaan ini mungkin bermanfaat bagi beberapa orang, tetapi bagi yang lainnya malah bisa menjadi penyebab susah tidur malam.
  • Sesekali tidur lebih lama untuk membayar ‘utang’ tidur. Ini malah membuat tubuh jadi bingung menentukan siklus bangun-tidur dan menyulitkan Anda untuk cepat tidur di malam berikutnya.
  • Bekerja sebagai pekerja shift. Jadwal kerja yang selalu bergantian, dari pagi hingga malam, bisa mengacaukan jam alami dari siklus bangung-tidur tubuh Anda.

Jika gaya hidup atau kebiasaan tidak sehat lain menjadi penyebab susah tidur yang Anda alami, sebaiknya jangan merasa terbiasa dengannya. Coba upayakan perubahan gaya hidup dan kebiasaan tidur. Tetapi jika upaya Anda tidak berhasil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Insomnia dan Makanan

Zat-zat dalam makanan dan kebiasaan makan tertentu rupanya juga bisa memicu insomnia. Jika belakangan ini Anda susah tidur, coba periksa beberapa faktor di bawah ini yang mungkin ada pada diri Anda:

  • Alkohol adalah zat sedatif. Zat ini bisa bikin cepat tidur, tapi nantinya akan mengganggu tidur Anda.
  • Kafein adalah zat stimulan. Banyak orang memanfaatkan kafein, khususnya di dalam kopi, untuk membantu mereka merasa segar di pagi hari dan tetap terjaga hingga sore. Tetapi sayangnya kebanyakan konsumsi kafein justru bisa menyebabkan insomnia.
  • Nikotin juga adalah zat stimulan yang dapat menyebabkan insomnia. Anda mungkin akan susah tidur jika merokok sebelum tidur. Selain itu merokok juga sangat merusak kesehatan, jadi sebaiknya Anda berhenti.
  • Banyak makan menjelang waktu tidur juga dapat mengganggu tidur. Jika Anda kebanyakan makan di malam hari, ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan di sekitar perut dan dada sehingga Anda jadi susah tidur. Makan makanan pedas juga bisa menyebabkan heartburn dan mengganggu tidur Anda.

Susah tidur terus menjadi masalah yang sering dihadapi orang-orang. Bahkan di tahun 2005 saja, polling oleh lembaga National Sleep Foundation mendapati bahwa ada 57 persen wanita dan 51 persen pria yang mengaku mengalami gejala insomnia setidaknya beberapa hari dalam seminggu.

Jika Anda sering insomnia, bahkan dalam seminggu bisa beberapa kali, cobalah cari tahu apa penyebab susah tidur yang Anda alami. Jika dibiarkan, masalah ini bisa terus semakin parah hingga mengakibatkan insomnia kronis dan semakin sulit diatasi.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}