Pemeriksaan Kanker Serviks yang Perlu Dijalani Sedini Mungkin

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

September 21, 2020


Ingin tahu cara mengecek kanker serviks yang benar? Apa saja pemeriksaan kanker serviks yang tersedia? Lalu, bagaimana cara dokter menegakkan diagnosis kanker serviks pada pasien? Perhatikan penjelasan selengkapnya tentang mendeteksi kanker serviks di artikel ini.

Artikel ini akan menjelaskan beberapa jenis tes kanker serviks yang umum digunakan sebagai cara mendeteksi kanker serviks. Tidak semua tes ini akan dilaksanakan pada setiap pasien, karena kondisi masing-masing orang berbeda-beda.

Para dokter menggunakan beragam cara tes untuk mendeteksi dan menegakkan diagnosis kanker serviks. Mereka juga melakukan tes-tes untuk mempelajari seberapa jauh perkembangan kanker di dalam tubuh. Dokter mungkin juga meninjau hasil-hasil tes untuk menentukan jenis pengobatan yang sesuai keadaan pasien.

Pada sebagian besar jenis kanker, biopsi adalah satu-satunya cara pasti mendeteksi kanker. Pada biopsi, dokter mengambil sedikit sampel dari jaringan untuk diperiksa di laboratorium. Jika tidak mungkin dilakukan biopsi, maka dokter menyarankankan Anda untuk melakukan tes lain untuk membantu mereka memberikan diagnosis kanker.

Ragam Jenis Pemeriksaan Kanker Serviks

Pada pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa secara manual bagian rahim, vagina, ovarium, serviks, kandung kemih, dan rektum untuk mengecek apakah ada perubahan-perubahan tak biasa. Tes Pap sering kali dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul. Memang sulit untuk menerapkan cara mendeteksi kanker serviks sendiri, oleh karena itu dibuthkan tenaga medis.

Dalam kasus-kasus dimana diperlukan rencana pengobatan, dokter spesialis mungkin akan memeriksa ulang area panggul selagi pasien dibius dengan anestesia untuk memeriksa apakah kanker sudah menyebar ke organ-organ lain di dekat serviks, misalnya rahim, vagina, kandung kemih, atau rektum.

Biopsi

Biopsi dilakukan dengan mengambil sejumlah kecil sampel jaringan untuk kemudian diperiksa menggunakan mikroskop. Tes-tes pemeriksaan kanker serviks lain memang dapat menunjukkan bahwa kemungkinan ada kanker di serviks, tetapi hanya biopsi lah satu-satunya cara mendeteksi dan diagnosis kanker serviks dengan pasti.

Jika sampel sudah diambil, maka seorang patologis akan menganalisanya. Patologis adalah seorang dokter yang khusus menangani tes-tes laboratorium dan mengevaluasi sel-sel, jaringan-jaringan, serta organ-organ untuk mendiagnosis suatu penyakit. Ada beberapa jenis biopsi:

  • Metode yang umum adalah menggunakan peralatan untuk mencubit potongan kecil dari jaringan serviks.
  • Kadang-kadang, dokter ingin mengecek suatu area di dalam pembukaan serviks yang tidak terlihat selama tes kolposkopi. Untuk melakukannya, dokter menggunakan prosedur bernama endocervical curettage (ECC). Dokter memakai peralatan kecil berbentuk sendok bernama curette untuk menggores sejumlah kecil jaringan dari dalam pembukaan serviks.
  • Prosedur bernama electrosurgical excision procedure (LEEP) menggunakan arus listrik yang dialirkan melalui kait kawat tipis. Kait itu mengambil jaringan untuk diperiksa di laboratorium. Prosedur LEEP juga bisa dimanfaatkan untuk mengangkat pra kanker atau kanker yang masih stadium awal.
  • Konisasi (biopsi kerucut) mengambil sepotong jaringan berbentuk kerucut dari serviks. Konisasi bisa dilakukan sebagai metode pengobatan untuk mengangkat pra kanker atau kanker yagn masih stadium awal.

Tiga jenis biopsi pertama di atas biasanya dilakukan di klinik dokter dengan bius lokal untuk membuat area tersebut mati rasa. Mungkin akan terjadi perdarahan dan keluar cairan lain. Ada wanita yang merasakan ketidaknyamanan yang mirip dengan kram menstruasi. Sedangkan metode konisasi dilakukan dengan bius lokal atau umum di klinik dokter atau di rumah sakit.

Jika hasil biopsi menunjukkan keberadaan kanker serviks, maka dokter akan merujuk pasien ke dokter spesialis onkologi ginekologi, yang khusus menangani jenis kanker ini. Dokter spesialis mungkin menyarankan tes-tes tambahan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar di luar serviks.

Kolposkopi

Dokter mungkin menjalankan tes kolposkopi untuk mengecek apakah ada area-area abnormal di serviks. Tes ini juga bisa digunakan untuk memandu biopsi di serviks. Peralatan khusus bernama kolposkop digunakan.

Kolposkop memperlihatkan tampilan sel-sel serviks dan vagina yang diperbesar. Kolposkop tidak dimasukkan ke dalam tubuh dan pemeriksaan kanker serviks ini tidak menyakitkan. Cek kanker serviks ini bisa dilakukan di klinik dokter dan tidak menimbulkan efek samping. Tes ini juga dapat dilakukan pada wanita hamil.

Laparoskopi

Laparoskopi adalah tes pemeriksaan kanker serviks untuk membantu dokter melihat keadaan bagian perut dengan menggunakan tabung keci tipis dan fleksibel bernama laparoskop. Pasien biasanya dibius karena tabung akan dimasukkan melalui sayatan di tubuh.

MRI

Pemeriksaan kanker serviks MRI menggunakan medan magnet, bukan sinar-X, untuk menghasilkan gambaran rinci tentang tubuh. MRI dapat digunakan untuk mengukur ukuran tumor. Zat pewarna khusus yang disebut medium kontras diberikan sebelum pemindaian untuk membuat gambar yang lebih jelas. Pewarna ini bisa disuntikkan ke dalam pembuluh vena pasien atau diberikan dalam bentuk pil untuk ditelan.

Protoskopi (atau Sigmoidoskopi)

Ini adalah tes diagnosis kanker serviks untuk melihat keadaan usus besar dan rektum menggunakan tabung kecil tipis dan fleksibel bernama sigmoidoskop. Pasien mungkin akan dibius saat tabung hendak dimasukkan ke rektum. Proktoskopi digunakan dalam pemeriksaan kanker serviks untuk mencari tahu apakah kanker serviks telah menyebar ke rektum.

Scan CT

Scan CT menciptakan gambar 3 dimensi dari bagian dalam tubuh menggunakan sinar-X yang diambil dari berbagai sudut pandang berbeda. Komputer menggabungkan gambar-gambar itu menjadi gambar yang terperinci yang menunjukkan adanya kelainan atau tumor.

Scan CT bisa digunakan untuk mengukur tumor. Kadang-kadang, zat pewarna khusus bernama medium kontras diberikan sebelum dilakukan scan untuk menciptakan gambar yang lebih terperinci. Zat pewarna pada pemeriksaan kanker serviks ini bisa disuntikkan melalui pembuluh vena pasien atau diberikan dalam bentuk pil untuk ditelan secara oral.

Skrining

Skrining kanker adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengecek apakah ada tanda-tanda keberadaan kanker di dalam tubuh seseorang, sebelum muncul gejala-gejala yang terlihat. Kanker serviks yang terdeteksi sejak dini akan lebih mudah ditangani dengan perawatan obat kanker serviks.

Sebagian besar ahli menyarankan agar setiap wanita mulai melakukan cek skrining untuk pemeriksaan kanker serviks dan perubahan-perubahan pra kanker di usia 21 tahun. Tes-tes yang digunakan untuk skrining kanker serviks antara lain: Tes Pap dan tes HPV.

Sinar-X

Pemeriksaan kanker serviks dengan sinar-X adalah satu cara untuk menciptakan gambaran dari struktur-struktur di dalam tubuh menggunakan sejumlah kecil radiasi.

Sitoskopi

Sitoskopi adalah tes diagnosis kanker serviks yang memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan uretra (kanal yang mengalirkan urin dari kandung kemih) menggunakan tabung kecil tipis bernama sitoskop. Pasien mungkin akan dibius saat tabung hendak dimasukkan ke dalam uretra. Sitoskopi digunakan sebagai pemeriksaan kanker serviks untuk menentukan apakah kanker serviks telah menyebar ke kandung kemih.

Tes HPV

Tes HPV mirip dengan tes Pap. Tes pemeriksaan kanker serviks ini dilakukan dengan sampel sel-sel dari serviks pasien. Dokter mungkin melakukan tes ini bersamaan dengan tes Pap, atau setelah hasil tes Pap menunjukkan adanya perubahan abnormal pada serviks.

Jenis-jenis HPV tertentu, misalnya HPV-16 dan HPV-18, lebih sering terlihat pada wanita penderita kanker serviks. Jika dokter mengatakan bahwa tes HPV adalah ‘positif’, ini artinya tes menemukan keberadaan HPV. Banyak wanita yang memiliki HPV tetapi tidak menderita kanker serviks, jadi tes HPV sendiri bukanlah cara mendeteksi kanker serviks yang akurat.

Tes Pap

Selama tes Pap, dokter dengan lembut menggores bagian luar serviks dan vagina untuk mengambil sampel dari sel-sel di sana untuk memeriksanya di laboratorium.

Metode-metode pemeriksaan kanker serviks Pap yang lebih diperbarui telah memudahkan dokter untuk menemukan sel-sel bersifat kanker. Tes Pap yang dulu bisa jadi sulit untuk diperiksa karena sel-sel mungkin sudah kering, berlumuran lendir atau darah, atau menggumpal sewaktu ditaruh di kaca slide (lembaran kaca tipis untuk menampung sampel sel-sel).

  • Tes sitologi berbasis cairan, yang sering disebut ThinPrep atau SurePath, mentransfer lapisan tipis sel-sel ke kaca slide setelah membersihkan darah atau lendir dari sampel sel-sel. Sampel diawetkan, jadi bisa dilakukan tes-tes lain di waktu bersamaan, misalnya tes HPV.
  • Skrining komputer, sering disebut AutoPap atau FocalPoint, menggunakan komputer untuk memindai sampel dari sel-sel abnormal.

Setelah tes-tes untuk cara mendeteksi kanker serviks sendiri selesai dilakukan, dokter akan mendiskusikan seluruh hasilnya dengan Anda. Jika dokter memberikan diagnosis kanker serviks, beliau juga akan memanfaatkan hasil-hasil tes tersebut untuk menentukan sudah seberapa jauh perkembangan kanker yang Anda derita.

Hasil cek pemeriksaan kanker serviks juga berguna bagi dokter dalam menentukan stadiumnya. Dokter juga mungkin juga melakukan tes-tes untuk mencari tahu apakah kanker telah menyebar, atau telah bermetastasis, ke luar area serviks. Bergantung pada diagnosis kanker serviks yang didapatkan, jenis pengobatan kanker serviks yang disarankan pun akan disesuaikan.

Sumber

Sumber Referensi:

American Cancer Society. Tests for Cervical Cancer. URL: https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/detection-diagnosis-staging/how-diagnosed.html

Laura J. Martin, MD. What’s a Colposcopy?. URL: https://www.webmd.com/cancer/cervical-cancer/do-i-need-colposcopy-and-cervical-biopsy#1

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}