Pemeriksaan Kanker Vagina yang Harus Dijalani

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Juni 9, 2018


Kanker vagina merupakan salah satu jenis kanker yang perlu diwaspadai oleh setiap wanita. Karena keberadaan vagina berada didalam dan tak terlihat langsung, maka dibutuhkan pemeriksaan kanker vagina sebagai deteksi dini kanker vagina itu sendiri. Sehingga penanganan dapat segera dilakukan sebelum terjadi penyebaran lanjutan.

Dalam artikel ini Anda akan memperoleh informasi sehubungan dengan tes papanicolaou guna mengetahui keberadaan sel kanker yang ada di dalam vagina. Mari kita perhatikan ulasannya dalam artikel berikut ini! – Sumber: Vaginal Cancer Diagnosing

Pemeriksaan Kanker Vagina

Bagaimanakah metode pmeriksaan kanker vagina? Tes Papanicolaou (Pap) merupakan metode yang efektif untuk diagnosa lesi pramaligna (sebelum menjadi ganas) dan lesi maligna vagina.

Sensitivitasnya dalam mendeteksi VAIN pada pasien dengan riwayat histerektomi adalah 83%. Banyak penelitian telah melaporkan bahwa 30-50% kanker vagina ditemukan pada wanita yang menjalani histerektomi. Alasannya meliputi:

  • Sebagian besar kanker vagina terjadi pada wanita usia lanjut.
  • Histerektomi adalah prosedur operasi yang telah umum.
  • Jika ditemukan keganasan (yang melibatkan serviks), maka akan dianggap keganasan yang berasal dari serviks.

Pemeriksaan kanker vagina pada wanita yang telah menjalani histerektomi dengan riwayat lesi jinak masih kontroversial. Di sisi lain, ada konsensus bahwa wanita yang telah menjalani histerektomi karena displasia atau lesi maligna serviks harus terus dideteksi tiap tahun.

Pap Smear Sebagai Deteksi Dini Kanker Vagina

Pearce et al melaporkan 9.610 apusan pap smear yang diambil dari wanita dengan histerektomi dengan riwayat lesi jinak, sebanyak 104 kasus diantaranya ditemukan abnormal, 2 dengan kanker invasif, dan 6 dengan lesi derajat berat.

Sisanya hanya terdapat sedikit kelainan dari hasil apusannya. Secara keseluruhan, 1,1% pasien memiliki kelainan dari hasil apusan tes Papnya. Dari tinjauan literatur, Fetters dan beberapa peneliti lain menyimpulkan tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menganjurkan pemeriksaan tes Pap rutin tiap tahun pada wanita yang menjalani histerektomi dengan riwayat lesi jinak.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa kasus kanker vagina invasif atau prainvasif pada wanita setelah histerektomi dengan riwayat lesi jinak.

Tes Pap memiliki sensitivitas yang baik sebagai sarana deteksi dini kanker vagina pada wanita dengan riwayat histerektomi. Namun, karena rendahnya insiden kanker vagina dan rendahnya prevalensi dari hasil tes Pap yang abnormal.

Tes ini sangat tidak efektif untuk dilakukan tiap tahun pada wanita dengan riwayat histerektomi jika dilihat dari segi biaya. Belum ada prosedur yang jelas tentang seberapa sering, atau apakah tes Pap perlu dilakukan pada kelompok ini.

Kaitan Histerektomi dan Pap Smear

Di sisi lain, pasien yang telah menjalani histerektomi karena keganasan serviks intraepitelial maupun invasif harus diperiksa dan menjalani tes Pap tiap tahun. Anak dari wanita yang pernah terpapar DES harus diperiksa dan menjalani tes Pap tiap tahun. Empat teknik pengambilan sampel dari masing-masing dinding vagina lebih dianjurkan pada wanita yang pernah terpapar DES.

Seperti penjelasan sebelumnya, kanker vagina adalah keganasan pada wanita muda. Karena penggunaan DES sendiri telah dihentikan sejak tahun 1950-an. Maka sangat jarang ditemukan pasien wanita muda yang terpapar DES saat intrauterin, atau pasien harus diikuti tiap tahunnya dengan pemeriksaan pelvis dan sitologi tiap tahun (karena belum diketahui sifat keganasan ini pada wanita tua).

Karena sebagian besar tumor ini timbul di vagina bagian atas, pengamatan visual dan digital sangat penting. Biopsi dapat dilakukan bila ditemukan lesi yang mencurigakan. Persentase terbesarnya adalah adenosis, membuktikan adanya epitel endoserviks nonneoplasma, terutama pada vagina bagian atas. Belum ada data yang mendukung untuk pengobatan adenosis.

Prosedur seperti apa yang harus dijalani seseorang untuk mengetahui pada stadium kanker vagina mana saat ini ia berada dan tahap-tahap pengobatan kanker vagina yang harus dijalani jika diagnosis telah ditegakkan?

Umumnya, pasien yang diduga terjangkit penyakit vagina yang berbahaya ditentukan melalui pemeriksaan fisik. Hal ini dilakukan dengan memerinci pemeriksaan spekulum, pemeriksaan ginekologis, kolposkopi, evaluasi sitologi, dan biopsi.

Ini semua merupakan metode yang paling efektif untuk menentukan diagnosis utama, metastatis, atau karsinoma vagina yang berulang. Jika pemeriksaan menunjukan keberadaan sel kanker maka obat kanker vagina dapat dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter.

Demikianlah informasi sehubungan dengan pemeriksaan kanker vagina dan beragam metode deteksi dini kanker vagina. Nantikan informasi menarik sehubungan dengan pengobatan alternatif dan kesehatan hanya di deherba.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}