6 Hormon Kehamilan: Penyebab Banyaknya Perubahan saat Anda Hamil

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Maret 2, 2016


Ketika seorang wanita hamil, banyak perubahan pada tubuh mereka yang muncul seiring dengan semakin membesarnya ukuran perut mereka. Dan acapkali mereka konsultasikan perihal perubahan ini kepada dokter kandungan mereka, mereka akan menerima jawaban yang serupa, perubahan hormonal.

Apa sebenarnya yang terjadi pada wanita hamil? Hormon kehamilan apa saja yang bekerja dan perubahan apa saja yang terjadi selama masa kehamilan ini berlangsung? Apa sebenarnya fungsi dari perubahan hormonal ini dan apa saja efek sampingnya bagi tubuh?

Dan untuk menjawab pertanyaan Anda, berikut ini adalah 6 hormon kehamilan yang berperan besar dalam mendukung kehamilan serta pertumbuhan janin Anda dalam perut.

1. Estrogen

Jenis estrogen yang akan muncul pada wanita hamil adalah estriol. Estriol sendiri mengambil peran besar dalam proses pematangan kelenjar susu dan proses pra-ASI. Biasanya pada usia kehamilan 7 bulan Anda akan dengan mudah menemukan semacam lapisan putih pada ujung puting susu. Inilah yang disebut kondisi pra-ASI, dimana sistem kelenjar ASI secara perlahan mulai memproduksi ASI.

Tetapi fungsi utama dari estriol bukan itu, melainkan dalam menjaga perlekatan plasenta pada dinding rahim sekaligus menjaga kondisi plasenta tetap pada kondisi yang baik untuk mendukung pertumbuhan janin.

Ketika Anda menjalankan test urin untuk memastikan kehamilan Anda, maka estriol inilah yang menjadi bahan ujinya. Keberadaan estriol dalam kadar tinggi akan membuatnya bahkan larut dalam air seni dan hal macam ini hanya akan terjadi pada ibu hamil.

Hanya saja tingginya estrogen pada wanita hamil bahkan di atas angka normal wanita dewasa membuat tubuh mengalami masalah dengan aliran air dalam tubuh mereka. Tubuh cenderung menyimpan air dan menyebabkan otot terlihat lebih lembut dan bisa menyebabkan terjadinya keluhan kaki bengkak. Estrogen dan kondisi otot selangkang yang terjepit oleh perut besar menjadi penyebab penimbunan air pada jaringan otot kaki.

2. Progesteron

Pekerjaan utama dari hormon satu ini adalah untuk membantu proses penebalan endometrium pada dinding rahim. Dan itulah sebabnya puncak produksi terjadi pada beberapa hari menjelang waktu menstruasi tiba.

Pada wanita hamil, progesteron akan berperan besar untuk menjaga endometrium akan tetap menebal sampai kehamilan berakhir. Penebalan dinding rahim akan penting untuk memastikan posisi plasenta tetap bertahan tidak bergerak, menjepit dan meredam setiap guncangan sehingga membantu melindungi janin dalam plasenta serta memastikan suplai darah berikut nutrisi yang dibutuhkan janin tersampaikan dengan baik.

Progesteron sendiri juga berperan dalam proses produksi ASI serta menjaga dinding rahim lebih stabil, tidak mudah mengalami kontraksi serta mencegah efek tegang otot pada wanita hamil.

Namun progesteron kerap kali menyebabkan seorang wanita jadi pusing kepala, karena progesteron akan memberi efek melebarkan pembuluh darah yang akan menurunkan tekanan darah. Ditambah stamina ibu hamil yang cenderung menurun, maka tekanan darah bisa menjadi sangat rendah. Biasanya beberapa ibu hamil dengan kadar progesteron tinggi akan mengalami mual yang kadang sangat parah.

Selain itu kenaikan estrogen dan progesteron akan membuat mood jadi buruk. Namun di sisi lain keduanya akan menyebabkan kulit menjadi lebih mulus dan halus. Rambut jadi terlihat lebih sehat bahkan beberapa juga mengalami kerontokan bulu di kaki dan tangan mereka.

3. Hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Selain keberadaan estriol, hormon satu ini juga biasa menjadi senyawa yang menjadi standar test kehamilan. Biasanya kandungan hormon HCG akan mudah terbaca pada kehamilan usia 5 minggu atau lebih, sementara produksi pertamanya sudah muncul sejak pembuahan terjadi.

Hormon ini membantu membentuk jaringan plasenta dan akan terus bekerja untuk membantu proses penyaluran darah dari ibu kepada janin dan juga turut membantu membentuk jaringan janin hingga sempurna menjadi bayi. Hormon HCG juga berperan besar untuk mempertahankan kadar progesteron pada tubuh.

Sebenarnya beberapa pakar masih melihat manakah faktor utama penyebab mual, antara hormon progesteron atau kah hormon HCG. Karena peningkatan rasa mual akan beriringan dengan peningkatan HCG dan penurunannya juga beriringan dengan menurunnya kadar HCG pada minggu ke 10 kehamilan. Hanya jika rasa mual cenderung terjadi setelah masa 10 minggu, biasanya faktor penyebabnya adalah progesteron yang terlalu tinggi.

4. Hormon HPL (Human Placenta Lactogen)

Hormon satu ini diproduksi oleh jaringan plasenta. Fungsi utamanya adalah untuk menyediakan seluruh sumber daya bagi pertumbuhan janin di dalam plasenta. Hormon ini akan bekerja untuk menyediakan cukup nutrisi bagi janin, menyediakan cukup energi dengan menstimulasi pembakaran lemak dan pati untuk memenuhi kebutuhan janin.

Hormon ini juga bekerja menstimulasi jaringan pada payudara. Itu sebabnya wanita hamil cenderung memiliki payudara yang tampak lebih berisi dan membesar. Jaringan payudara yang melebar akan memberi ruang bagi ASI nantinya ketika sudah diproduksi. Dorongan dari HPL juga yang kemudian membuat payudara sering merasa linu dan sensitif.

5. Hormon Relaxin

Hormon relaxin sebenarnya bagian dari sistem hormonal tubuh wanita dan pria dengan fungsi memberi efek rileks pada otot. Biasanya diproduksi wanita di masa-masa menjelang haid dan di masa subur. Namun pada wanita hamil, hormon ini kemudian juga dikeluarkan oleh sistem jaringan kelenjar dalam plasenta.

Hormon ini membuat ibu hamil gampang mengantuk dan memiliki keluhan tekanan darah rendah. Namun ibu hamil membutuhkan hormon ini untuk mencegah kontraksi yang tidak diperlukan, membantu meredakan rasa linu pada pinggul, membantu menjaga perlekatan plasenta dan membantu efek ketegangan pada jaringan rahim.

6. Hormon MSH (Melanocyte Stimulating Hormonne)

Hormon satu ini yang bertanggung jawab ketika kebanyakan ibu hamil mengalami masalah pigmentasi yang tidak wajar. Bahkan beberapa ibu juga mengeluhkan kulit yang menghitam di sekitar ketiak, selangkangan, leher, hingga di area payudara.

Ada kaitan antara estriol yang sangat tinggi yang akan mendorong kelenjar pituitari memproduksi MSH melebihi biasanya dan menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi pada ibu hamil.

Jadi bila ketika Anda hamil Anda mulai merasakan beberapa kondisi yang tidak biasa, perubahan fisik yang sedikit mengganggu, Anda bisa coba melihat pada beberapa penjelasan di atas. Bisa jadi ini adalah ulah dari 6 hormon kehamilan Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}