Pada kesempatan sebelumnya kami sempat mengulas soal keluhan penyakit Sepsis dimana penyebaran infeksi meluas dan mengenai organ lain dalam tubuh. Beberapa penyebab utamanya adalah terjadinya infeksi bakteri atau virus dari area yang terinfeksi awal (infeksi primer) pada darah. Gejala infeksi pada sel darah ini dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai Septikemia.
Dari Septikemia inilah penyebaran virus dan bakteri berkembang, sesuai aliran darah virus akan terbawa arus aliran mengunjungi organ satu ke organ yang lain dan akhirnya menginfeksi organ lain yang dilalui aliran darah tersebut.
Penyakit ini bisa sangat berbahaya dan mematikan sebagaimana dijelaskan dalam ulasan soal Sepsis, dimana infeksi bisa menyebar ke banyak organ dalam tubuh karena dihantarkan oleh darah yang sudah teracuni oleh bakteri atau virus. Dan bahayanya kerap kali kondisi buruk ini baru terbaca ketika sudah dalam stadium yang berat. Karena gejala awal terinfeksinya darah tidak mudah terbaca sampai mucul infeksi baru pada organ lain yang biasanya disebabkan oleh terjadinya Septikemia.
Bagaimana Septikemia Menyerang Pasiennya?
Biasanya Septikemia adalah efek lanjutan dari terjadinya infeksi dalam seperti pneumonia, radang usus buntu atau radang telinga serta ragam radang dalam lain. Tetapi ternyata beberapa kondisi lain bisa memicu munculnya peradangan pada sel darah ini, beberapa kondisi tersebut antara lain:
-
Diabetes mellitus
Mereka dengan diabetes akan mengalami kesulitan untuk menyembuhkan diri begitu mengalami infeksi. Ketidak mampuan untuk mengatasi iritasi dan infeksi akan membuat setiap masalah infeksi akan lebih mudah menjadi berat dan kronis sehingga memicu serangan Septikemia.
-
Kerusakan ginjal dan hati
Mereka yang mengalami masalah dalam organ hati dan ginjal mereka memiliki kadar toksin yang tinggi dalam darah. Sehingga biasanya akan mengalami kesulitan untuk mengatasi peradangan dan infeksi yang menyerang. Toksin ini justru membuat imunitas menurun dan membuat daya lawan tubuh terhadap virus dan bakteri juga menurun.
-
Konsumsi makanan dan minuman tidak sehat
Perokok, alkoholik, mereka penggemar junk food dan makanan dengan zat aditif tinggi bisa dengan mudah terserang Septikemia. Pasalnya kondisi tubuh tak seprima mereka yang menjalankan pola hidup sehat. Dan otomatis daya tahan tubuh mereka juga menurun drastis.
-
Pengobatan dengan antibiotik jangka panjang dan tidak tepat
Antibiotik memang sangat ampuh mengatasi serangan bakteri dan virus, tetapi bila tubuh terpapar kandungan antibiotik ini terlalu lama, maka akan terjadi efek kebal dan akhirnya bakteri atau virus leluasa berkembang biak tanpa terpengaruh antibiotik yang Anda konsumsi. Itu pula sebabnya penting untuk menghabiskan obat anti botik meski penyakit sudah sembuh, karena ketika Anda menghentikan pengobatan antibiotik sebelum waktunya, maka bisa saja Anda akan menjadi kebal terhadap kandungannya.
-
Terserang masalah imunitas
mengalami keluhan autoimun atau malah mengalami keluhan distorsi imunitas seperti pada penderita lupus atau HIV AIDS, maka resiko Septikemia bisa meningkat beberapa kali lebih tinggi karena kondisi imunitas yang tidak normal.
-
Mengalami luka atau abses
Mereka yang mengalami abses atau luka seperti luka karena operasi atau tindakan, luka besar luar, mengalami operasi caecar atau malah sedang menjalani masa nifas juga memiliki kerentanan tinggi terhadap Septikemia.
Cara Mengatasi dengan Obat Herbal Septikemia
Menurut ilmu kesehatan, untuk mengatasi Septikemia Anda perlu membangun sinergi besar antara kondisi tubuh, imunitas dan sistem terapi antibiotik yang diberikan untuk membangun perlawanan terhadap serangan bakteri atau virus pada darah.
Biasanya di sini secara medis pengobatan fokus untuk menjaga kondisi tubuh seperti menjaga kualitas tekanan darah, menjaga suplai cairan dan oksigen serta membantu mengendalikan pacu jantung. Kemudian terapi lain adalah dengan menambahkan antibiotik yang sifatnya membunuh bakteri sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
Pengobatan Septikemia tergolong panjang dan rumit, karena kompleksnya penyakit ini dan efek samping yang cukup tinggi. Bahkan Septikemia bisa menyebabkan terjadinya infeksi pada jantung yang sangat dekat dengan kematian.
Biasanya dokter mempersilahkan pasien menjalani terapi dengan obat herbal yang sifatnya membantu mengatasi peradangan dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Tetapi penting untuk tidak memilih obat herbal Septikemia yang tidak merusak senyawa dalam obat medis atau malah menurunkan khasiat dari obat medis. Anda bisa memberikan beberapa terapi obat herbal Septikemia seperti dengan cara berikut ini.
Terapi buah berry
Tambahkan menu buah berry dan madu ke dalam menu harian pasien karena berry sangat baik untuk mengatasi peradangan berkat kandungan berbagai senyawa anti oksidannya yang sanngat tinggi sebut saja flavonoid, antosianin, tannin dan masih banyak lagi. Belum ragam vitamin dan mineral seperti vitamin C, vitamin B, vitamin E, mangan, kalsium, fosfor, besi, kalium, dan seng yang baik untuk membantu memperbaiki kondisi tubuh.
Terapi bawang putih
Dalam bawang putih terdapat sangat banyak minyak atsiri yang berfungsi sebagai anti bakteri dan anti virus, Juga Alisin yang sangat baik sebagai anti oksidan dan anti peradangan serta bersifat sebagai anti aktivitas degeneratif. Alisin juga baik untuk mengatasi diabetes dan mengatasi infeksi.
Terapi dengan mengkudu
Siapa sangka dalam mengkudu terdapat kemampuan untuk mengatasi beragam infeksi berat dan akut macam Septikemia. Rupanya dalam buah mengkudu terdapat kandungan flavonoid dan xeronyne tinggi yang baik untuk mengatasi endapan toksin dan tekanan darah yang tidak stabil. Kandungan scolopetin, hipokelemestik akan membantu meningkatkan daya serang imunitas terhadap bakteri dan virus yang menyerang darah. Terapi mengkudu juga baik untuk memperbaiki kondisi tubuh, meningkatkan metabolisme dan membantu mengatasi peradangan dengan lebih baik.
Tak bisa memang mengharapkan obat herbal Septikemia mengatasi keluhan keracunan darah ini secara tuntas, tetapi perannya sangat besar untuk meningkatkan manfaat pengobatan dari terapi medis yang dijalankan pasien.