Apa Itu Terapi Kanker Cellect Budwig Protocol?


By Cindy Wijaya

Pada satu kesempatan kami sempat mengulas mengenai manfaat budwig protocol dalam membantu mengatasi kanker, kali ini kami mencoba mengulas mengenai satu lagi metode perawatan kanker alami yang juga banyak direkomendasikan oleh pemerhati terapi kanker alternatif, terapi cellect budwig protocol.

Terapi cellect budwig protocol ini memang tergolong jenis terapi kontroversial. Di satu sisi banyak pakar yang merekomendasikan, bahkan juga disertai sejumlah pembuktian bahwa terapi ini ampuh mengatasi kanker. Tapi sejumlah pakar lainnya dengan tegas menyatakan sikap berseberangan terutama karena tidak adanya fakta cukup kuat secara empiris yang bisa membuktikan bahwa terapi ini memiliki manfaat pengobatan kanker pada manusia.

Apa Sebenarnya Terapi Cellect Budwig Protocol?

Menurut CANCER TUTOR, dijelaskan bahwa terapi cellect budwig protocol ini merupakan pengembangan dari terapi budwig protocol sebagaimana kami ulas dalam artikel: Berkenalan dengan Terapi Alternatif Kanker Budwig Protocol. (index.php?option=com_k2&view=item&layout=item&id=3215)

Dari sumber diatas dijelaskan bahwa terapi cellect budwig protocol ini memadukan terapi budwig protocol dengan sejumlah terapi tambahan yang bekerja sekaligus memaksimalkan manfaat budwig protocol.

Kunci utamanya terletak pada 2 teknik terapi utama, yakni cellect dan budwig. Kemudian disempurnakan dengan sejumlah perawatan lain yang bertujuan memaksimalkan manfaat kedua terapi utama tadi.

Pada artikel ini kami akan mengulas mengenai bagaimana sebenarnya cellect budwig protocol ini dengan melihat lebih dalam bagian per bagian dari langkah terapi cellect budwig protocol.

Apa Itu Cellect?

Cellect adalah sejenis formula suplemen yang dibuat dari perpaduan sejumlah komponen seperti tulang rawan hiu, vitamin E, magnesium, dan milk thistle. Menurut Memorial Sloan Kettering Cancer Center, cellect bermanfaat membantu menstimulasi sistem imun. Juga membantu memperbaiki keseimbangan kimiawi dalam tubuh yang diklaim bermanfaat membantu proses penyembuhan kanker.

Yang menjadi titik pusat perhatian dari terapi alternatif ini adalah penggunan tulang rawan hiu sebagai terapi utama kanker. Penggunaan tulang rawan hiu ini didasarkan pada sebuah riset lama yang mengatakan bahwa hiu tidak terserang kanker dan ada peran dari tulang rawan tertentu dari hiu sebagai pusat imun utama dalam melawan kanker. Inilah yang kemudian diadopsi dalam cellect budwig protocol.

Pandangan soal hiu yang tidak terserang kanker sebenarnya sudah lama terbantahkan. Sejumlah riset-riset baru membantah kuat pernyataan bahwa hiu tidak mengalami kanker. Namun demikian temuan-temuan tersebut juga tidak membantah bahwa ada kemampuan unik dari hiu dalam bertahan dari serangan kanker.

Di tahun 1983, Robert Langer dan rekannya Anne Lee dari Harvard University, membuktikan bahwa tulang rawan hiu yang dimaksud memang memiliki kecenderungan sebagai anti angiogenesis, yakni mampu menghambat dan merusak pembentukan sistem pembuluh darah menuju sel abnormal untuk menunjang suplai sirkulasi darah menuju sel abnormal.

Sejumlah riset lain yang dikembangkan di kisaran tahun 80 – 90-an menyuarakan nada yang sama mengenai kinerja tulang rawan hiu dalam bekerja sebagai anti angiogenesis. Seorang pakar dari Harvard, Dr. Patricia D’Amore mengatakan bahwa dengan menghalangi sekaligus merusak sistem sirkulasi darah pada sel abnormal akan berperan melemahkan sel abnormal setidaknya 30 persen.

Sebagaimana diketahui, angiogenesis adalah kecenderungan sel-sel abnormal yang sudah terbentuk untuk mengukuhkan keberadaannya dengan membentuk sistem pembuluh darah mandiri yang bertujuan menarik sejumlah protein dari dalam darah sebagai suplai untuk proses pertumbuhan dan pembelahan diri.

Bukan hanya itu, dari pembuluh darah baru ini sel kanker akan melepas induk sel baru untuk masuk ke dalam aliran darah dan membantu aktivitas metastasis, atau persebaran kanker ke organ lain dalam tubuh.

Bagaimana Cara Kerja Terapi Cellect Budwig?

Temuan-temuan ini membuat sejumlah pakar kemudian menarik kesimpulan bahwa hiu bisa saja mengalami mutasi gen yang mengacu pada pembentukan sel kanker, tetapi sistem dalam tubuhnya bisa melemahkan sel-sel kanker yang sudah terbentuk. Asumsi ini sebenarnya belum bisa dikatakan kuat dan membutuhkan pembuktian yang lebih mendalam lagi.

Sejumlah pakar juga masih mendalami adanya kemungkinan tulang rawan hiu tadi memengaruhi kinerja sirkulasi darah pada sel sehat. Dikhawatirkan bila terapi ini juga memiliki efek pada sel sehat yang akan menyebabkan sel-sel sehat turut mengalami pelemahan.

Meski dalam skala terbatas, terapi cellect budwig protocol ini sudah dijalankan sejak awal 80-an sebagai bagian dari uji coba pasien. Sejumlah pasien menunjukan progress yang baik meski diperlukan terapi hingga lebih dari 6 bulan sampai hasilnya terlihat. Sebagaimana dijelaskan dalam laman CANCER Defeated.

Namun pandangan kontra mengenai cellect budwig protocol ini juga terbilang tinggi. Ini karena sejumlah riset anyar dari awal 2000-an yang mengaku tidak menemukan pengaruh signifikan cellect budwig protocol terhadap penyembuhan kanker.

Dalam Science Daily tahun 2005 dilaporkan bahwa terapi dengan tulang rawan kanker tidak sepenuhnya bisa menurunkan intensitas pembentukan sel kanker. Hasil dari terapi terbilang tidak cukup signifikan dibandingkan masifnya perkembangan sel kanker.

Nada serupa disampaikan dalam laporan Cancer Society tahun 2005. Demikian pula dengan sebuah riset lain yang dikembangkan The University of Texas M.D. Anderson Cancer Center yang membuktikan penggunaan suplemen cellect juga tidak bekerja cukup signifikan terhadap proses penyembuhan kanker.

Sejauh Mana Kinerja Cellect Budwig Protocol?

Meski sejumlah pakar masih memandang terapi ini dengan cukup skeptis, tetapi sejumlah pakar pengobatan kanker alternatif justru memandang terapi ini termasuk yang diunggulkan. Pandangan ini berdasarkan sejumlah temuan mereka di lapangan yang melihat bagaimana terapi ini bekerja dengan efektif.

Sekali lagi, sedikit sulit membuktikan sejauh mana kebenaran mengenai kinerja cellect budwig protocol ini karena tidak didukung dengan fakta empiris yang kuat. Sebagaimana dijelaskan oleh seorang pakar terapi kanker alternatif Mike Vrentas di CellectBudwig.com.

Bagaimana Cellect Budwig Dijalankan?

Menurut sumber CANCER TUTOR, berikut seharusnya perpaduan perawatan dengan cellect budwig protocol.

Konsumsi cellect suplemen

Menurut seorang pakar dan pimpinan dari National Cancer Research Foundation, Fred Eichhorn sebagaimana dijelaskan di sini, dijelaskan bahwa setidaknya seorang pasien kanker akan membutuhkan 4 sendok ukur setiap hari. Perhatikan jenis cellect powder yang Anda konsumsi untuk mendapatkan jenis yang tanpa rasa dengan kandungan yang optimal, setidaknya mendekati 100 persen.

Anda membutuhkan minyak cod liver setidaknya 1 kapsul untuk tiap sendok cellect, untuk membantu memaksimalkan manfaat cellect sekaligus mengurangi efek samping konstipasi. Tambahkan pula jus buah dan sayuran untuk semakin meningkatkan kualtas pencernaan selama terapi dengan cellect.

Kadang cellect suplemen ditemukan di pasaran dalam bentuk kapsul. Perhatikan dengan baik berapa kadar dari setiap kapsul untuk memastikan jumlahnya sesuai dengan standar yang diharapkan. Kadang bisa dibutuhkan 25 kapsul hanya untuk memenuhi 1 sendok ukur.

Menjalankan budwig protocol

Terapi kanker ini memang pada dasarnya mengembangkan terapi budwig protocol sebagaimana yang telah kami sampaikan sebelumnya dengan beberapa perawtan dan suplemen tambahan.

Budwig protocol utamanya memang berfokus pada diet yang mengedepankan menu flaxseed, penggunaan flacseed oil, pemaksimalan jenis keju cottage cheese dan kefir. Anda bisa menemukan informasi lebih jelas mengenai bagaimana budwig protocol dalam bahasan kami di artikel ini.

Perawatan dengan menambahkan vitamin B17, optimalisasi sayuran dan buah, serta paparan sinar matahari

Untuk menyempurnakan terapi ini, pasien perlu untuk menambahkan asupan makanan yang kaya akan sayuran dan buah. Bahkan juga disarankan untuk mengonsumsi jus sayuran dan buah, dengan catatan sayuran sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan mentah atau setidaknya setengah matang.

Sayuran dan buah bertugas sebagai detoksifikasi, membantu melancarkan pencernaan, dan mendorong kinerja liver yang pada akhirnya akan menjadi cara terbaik untuk menyingkirkan toksin dan residu metabolisme yang terendap dalam tubuh.

Sebagaimana diketahui, sejumlah pakar sepakat bahwa toksin dan residu metabolisme yang mengendap dalam tubuh ini menjadi salah satu aspek karsinogen yang memicu terjadinya kanker pada seseorang.

Selain terapi detoksifikasi, tubuh pasien kanker membutuhkan jumlah vitamin B17 dan vitamin D3 yang memang bekerja secara alami melawan kanker. Kehadiran kedua vitamin ini akan melemahkan kanker. Kami sempat mengulas mengenai bagaimana kuatnya vitamin B17 dalam membantu pengobatan kanker di artikel ini.

Karenanya tubuh pasien kanker akan membutuhkan asupan makanan kaya vitamin B17 seperti biji aprikot, Sarang Semut, biji beri, dan lain sebagainya. Sedangka untuk memenuhi kebutuhan vitamin D sebaiknya seorang pasien kanker banyak mendapatkan paparan sinar matahari pagi.

Terapi tambahan dengan High RF Frequency

Sumber cancer tutor mengatakan terapi tambahan dengan High RF Frequency memang akan membantu memaksimalkan setiap jenis protocol pengobatan kanker yang Anda jalankan, termasuk pula cellect budwig protocol.

High RF Frequency ini adalah perangkat khusus yang dikembangkan oleh Independent Cancer Research Foundation yang bekerja melawan kanker dengan melemahkan sel-selnya menggunakan terapi gelombang radiasi tertentu. Terapi ini diklaim juga membantu mematikan mikroba yang pada beberapa kasus menjadi penyebab kanker dan mestimulasi sel darah putih untuk bekerja lebih baik dalam menyerang sel kanker.

Perangkat ini belakangan sudah diproduksi lebih massal bahkan bisa digunakan di rumah dengan menggunakan perangkat personal. Anda bisa menemukan informasi lebih dalam mengenai apa itu High RF Frequency di CANCER TUTOR.

Itulah gambaran secara umum mengenai cellect budwig protocol. Penjelasan ini membantu Anda memahami bahwa di luar sana dikenal banyak terapi-terapi tidak konvensional yang dipercaya sejumlah pakar memiliki manfaat untuk pengobatan kanker.

Pelajari lebih lanjut mengenai apa itu cellect budwig protocol sebelum Anda memutuskan menjalankan terapi ini, baik sebagai pendamping terapi konvensional atau sebagai terapi tunggal. Dan pastikan Anda selalu konsultasi dulu dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alternatif apa pun.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}