Bagi Anda penyuka olahraga sepak bola dan rajin mengikuti berita seputar bintang olahraga pasti sudah akrab dengan kata “cedera hamstring”. Ya, cedera ini memang menghantui banyak atlit—khususnya atlit olahraga sepak bola, basket, tenis, serta jenis olahraga lain yang melibatkan lari dan berhenti secara tiba-tiba. Tidak sedikit juga atlit lari dan penari yang mengalami cedera ini.
Apa Penyebab Cedera Hamstring?
Otot hamstring terdiri dari tiga jenis otot dan terletak di sepanjang bagian belakang paha, tepatnya di bawah pinggul sampai sedikit di bawah lutut. Ketiga otot hasmtring memungkinkan Anda untuk menekuk lutut dan meluruskan kaki ke belakang tubuh. Ketika salah satu dari tiga otot tersebut tertarik atau ditarik lebih dari batas kemampuannya selama aktivitas fisik tertentu, maka terjadilah cedera hamstring.
Tiga otot tersebut masing-masing adalah semimembranosus, semitendinosus, dan otot bisep femoris. Cedera otot akibat lari seringkali terjadi di bagian otot bisep femoris—yang berada di titik pertemuan otot dan tendon. Dan cedera akibat peregangan biasanya terjadi di bagian atas belakang paha, yaitu pada otot semimembranosus.
Apa Saja Gejala Cedera Hamstring?
Pada umumnya cedera ini secara tiba-tiba menimbulkan rasa sakit yang menusuk di bagian belakang paha. Pembengkakan biasanya akan muncul dalam waktu beberapa jam setelahnya. Anda juga dapat mengalami perubahan warna atau memar di sepanjang bagian belakang kaki, disertai dengan melemahnya otot dan ketidakmampuan untuk berjalan.
sebaiknya periksa ke dokter jika mengalami
- Kaki yang cedera sama sekali tidak sanggup menahan beban apapun, termasuk beban kaki itu sendiri.
- Anda tidak dapat berjalan lebih dari 4 langkah tanpa rasa sakit yang hebat.
- Cedera tidak kunjung pulih padahal sudah melakukan tindakan penanganan di rumah.
Bagaimana Cara Menyembuhkan Cedera Hamstring?
Istirahat. Jangan melakukan aktivitas berat agar otot hamstring dapat beristirahat dan pulih. Hindari beragam aktivitas yang dapat menimbulkan nyeri, pembengkakan atau rasa tidak nyaman. Untuk cedera otot yang lebih luas, dokter Anda mungkin menyarankan untuk menggunakan tongkat penyangga sehingga kaki yang cedera tidak perlu menyangga berat badan.
Es batu. Tempelkan segera es batu ke bagian kaki yang sakit. Bahkan jika Anda menunggu bantuan medis datang, lakukan hal ini juga sambil menunggu. Untuk beberapa hari pertama setelah cedera, tempelkan es batu selama 15-20 menit setiap 2-3 jam sekali. Dinginnya es batu dapat mengurangi rasa sakit, pembengkakan, serta peradangan pada otot yang cedera. Jika kulit Anda berubah menjadi pucat ketika ditempelkan es, jangan teruskan.
Kompres. Balut kaki Anda dengan perban kompres elastis sampai bengkak berkurang. Berhati-hatilah untuk tidak membalut terlalu ketat agar aliran darah tidak terhambat. Kendurkan perban kompres jika rasa nyeri bertambah, terjadi mati rasa atau pembengkakan di bawah area yang dibalut.
Elevasi. Duduk atau berbaringlah dengan posisi kaki terangkat, tapi jangan sengaja diangkat. Sangga kaki dengan bantalan atau gantung kaki agar posisi kaki lebih tinggi dari posisi jantung. Gaya gravitasi dapat membantu mengalirkan cairan berlebih di kaki sehingga pembengkakan berkurang.
Dengan mengetahui 4 langkah penanganan cedera hamstring di atas, Anda diharapkan dapat siap sewaktu-waktu cedera terjadi. Terlebih jika Anda sering melakukan aktivitas atau olahraga yang melibatkan otot hamstring.